Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Sistem Pemerintahan Dan Otonomi Daerah

Disusun oleh :
JUL AKMAL/2034033
ASMAH/2034010
IRNAWATI/2034019

Manajemen Bisnis Perjalanan Wisata


POLITEKNIK PARIWISATA NEGERI MAKASSAR
Judul ............................................................................ i
Kata pengantar ............................................................ ii
Daftar isi ...................................................................... iii
Tema 1 Pendahuluan ............................................... I

1.1 Latar Belakang .............................................. 1


1.2 Rumusan masalah ........................................ 2
1.3 Tujuan .......................................................... 3
1.4 Isi ................................................................. 4
1.5 Kesimpulan .................................................. 5

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Otonomi Daerah bukanlah merupakan suatu kebijakan yang
baru dalam penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia
karena sejak berdirinya negara kesatuan Republik Indonesia
sudah dikenal adanya otonomi daerah yang dipayungi oleh
Pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945.1 Sedangkan inti dari
pelaksanaan otonomi daerah adalah terdapatnya
keleluasaan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan
pemerintahan sendiri atas dasar prakarsa, kreatifitas, dan
peran serta masyarakat dalam rangka mengembangkan dan
memajukan daerahnya. Negara Republik Indonesia adalah
Negara kepulauan yang terdiri dari beribu pulau yang
dibatasi oleh lautan, sehingga dalam menjalankan suatu
sistem pemeritahan tidak bisa dijalankan secara terpusat,
karena banyaknya pulau yang ada di Indonesia membuat
pemerintah sangat sulit menjalankan sistem pemerintahan
yang ada. Indonesia membaginya atas daerah-daerah
provinsi dan daerah provinsi dibagi atas kabupaten dan kota,
yang tiap provinsi, kabupaten dan kota memiliki
pemerintahan daerah serta susunan pemerintahannya diatur
dengan undang-undang

2. Rumusan Masalah
o Karakteristik Sistem Pemerintahan
o Pengertian sistem pemerintahan dan otonomi daerah
o Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial
o Pembagian Urusan Pemerintahan
o Hak dan Kewajiban Daerah dalam Otonomi Daerah

3. Tujuan

Tujuan dari kebijakan otonomi daerah antara lain:


mengembangkan kehidupan demokrasi, pemerataan, keadilan, mendorong
dalam memberdayakan masyarakatnya, meningkatkan peran serta
masyarakat, mengembangkan peran dan fungsi DPRD juga memelihara
hubungan baik antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

4. Isi

o Karakteristik Sistem Pemerintahan


istem pemerintahan adalah suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai
komponen yang bekerja saling bergantung dan mempengaruhi dalam
mencapai tujuan dan fungsi pemerintahan.
Sesuai dengan kondisi negara masing-masing, sistem ini dibedakan
menjadi:
1. Presidensial
2. Parlementer
3. Semipresidensial
4. Komunis
5. Demokrasi liberal
6. Liberal
Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu
kestabilan negara itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan
separatisme karena sistem pemerintahan yang dianggap memberatkan
rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai
fondasi yang kuat di mana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu
pemerintahan mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka
hal itu akan berlangsung selama-lamanya hingga adanya desakan kaum
minoritas untuk memprotes hal tersebut.
Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan
masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas,
menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan,
ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontinu
dan demokrasi di mana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam
pembangunan sistem pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit
negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara
menyeluruh.
Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok
untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara
dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner
maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

o Pengertian sistem pemerintahan dan otonomi daerah


Otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah
otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.

o Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial


Sistem pemerintahan disebut parlementer apabila badan eksekutif sebagai
pelaksana kekuasaan eksekutif mendapat pengawasan langsung dari
badan legislatif. Sistem pemerintahan disebut presidensial apabila badan
eksekutif berada di luar pengawasan langsung badan legislatif.

o Pembagian Urusan Pemerintahan

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH – UU NO. 23/2014


Tgr | 15/12/2014 | Pemerintah | No Comments
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah telah
ditetapkan untuk mengganti UU 32 Tahun 2004 yang tidak sesuai lagi dengan
perkembangan keadaan, ketatanegaraan, dan tuntutan penyelenggaraan
pemerintahan daerah. Muatan UU Pemerintahan Daerah tersebut membawa
banyak perubahan dalam penyelenggaraan pemerintahan. Salah satunya adalah
pembagian urusan pemerintahan daerah.
Berdasarkan UU Nomor 23 tahun 2014 klasifikasi urusan pemerintahan terdiri dari
3 urusan yakni urusan pemerintahan absolut, urusan pemerintahan konkuren,
dan urusan pemerintahan umum. Urusan pemerintahan absolut adalah Urusan
Pemerintahan yang sepenuhnya menjadi kewenangan Pemerintah Pusat. Urusan
pemerintahan konkuren adalah Urusan Pemerintahan yang dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota. Urusan
pemerintahan umum adalah Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
Presiden sebagai kepala pemerintahan.

Berikut menggambarkan pembagian urusan pemerintahan.


Untuk urusan konkuren atau urusan pemerintahan yang dibagi antara
Pemerintah Pusat dan Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dibagi
menjadi urusan pemerintahan wajib dan urusan pemerintahan
pilihan. Urusan Pemerintahan Wajib adalah Urusan Pemerintahan yang
wajib diselenggarakan oleh semua Daerah. Sedangkan Urusan
Pemerintahan Pilihan adalah Urusan Pemerintahan yang wajib
diselenggarakan oleh Daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki Daerah.
URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB
Urusan pemerintah wajib yang diselenggaraan oleh pemerintah
daerah terbagi menjadi Urusan Pemerintahan yang berkaitan dengan
Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan yang tidak berkaitan dengan
Pelayanan Dasar. Berikut pembagian urusan wajib.

pemmbagian urusan pemerintahan konkuren antara Pemerintah Pusat dan


Daerah provinsi serta Daerah kabupaten/kota sebagaimana disebutkan
diatas didasarkan pada prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan eksternalitas,
serta kepentingan strategis nasional. Berikut kriteria-kriteria urusan
pemerintahan pusat, daerah provinsi dan daerah kabupaten/kota.
Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Pusat adalah:

a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas Daerah provinsi atau lintas


negara;
b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah provinsi atau
lintas negara;
c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas
Daerah provinsi atau lintas negara;
d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien
apabila dilakukan oleh Pemerintah Pusat; dan/atau
e. Urusan Pemerintahan yang peranannya strategis bagi kepentingan
nasional.

Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah


Daerah Provinsi adalah:Urusan Pemerintahan yang lokasinya lintas
Daerah kabupaten/kota;

a. Urusan Pemerintahan yang penggunanya lintas Daerah


kabupaten/kota;
b. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya lintas
Daerah kabupaten/kota; dan/atau
c. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien
apabila dilakukan oleh Daerah Provinsi.

Kriteria Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah


Daerah Kabupaten/Kota adalah:

a. Urusan Pemerintahan yang lokasinya dalam Daerah kabupaten/kota;


b. Urusan Pemerintahan yang penggunanya dalam Daerah
kabupaten/kota;
c. Urusan Pemerintahan yang manfaat atau dampak negatifnya hanya
dalam Daerah kabupaten/kota; dan/atau
d. Urusan Pemerintahan yang penggunaan sumber dayanya lebih efisien
apabila dilakukan oleh Daerah kabupaten/kota.

URUSAN PEMERINTAHAN PILIHAN


Ketentuan mengenai pembagian urusan pemerintahan daerah dan
pemerintah pusat dalam urusan pilihan adalah sebagai berikut.

o Penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang kehutanan, kelautan,


serta energi dan sumber daya mineral dibagi antara Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah.
o Urusan Pemerintahan bidang kehutanan yang berkaitan dengan
pengelolaan taman hutan raya kabupaten/kota menjadi kewenangan
daerah kabupaten/kota.
o Urusan pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral yang
berkaitan dengan pengelolaan minyak dan gas bumi menjadi
kewenangan Pemerintah Pusat.
o Urusan Pemerintahan bidang energi dan sumber daya mineral yang
berkaitan dengan pemanfaatan langsung panas bumi dalam daerah
kabupaten/kota menjadi kewenangan daerah kabupaten/kota.

o Hak dan Kewajiban Daerah dalam Otonomi Daerah

Otonomi secara harafiah bisa dikatakan sebagai daerah. Dalam bahasa


Yunani berasal dari kata autos artinya diri mereka sendiri dan namos
artinya hukum atau aturan. Berdasarkan Undang-undang No 32 Tahun
2004, definisi otonomi daerah atau desentralisasi adalah penyerahan
wewenang pemerintahan oleh pemerintah pusat kepada daerah otonomi.
Untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Pencapaian otonomi tidak hanya dalam
pemberitahuan hukum, melainkan juga kebutuhan globalisasi, yang
diperkuat dengan memberi daerah kewenangan yang lebih besar. Nilai
dasar otonomi daerah Dalam buku Desentralisasi dan Otonomi Daerah
(2007) karya Syamsuddin Haris, otonomi daerah memiliki beberapa nilai
dasar yaitu: Kebebasan Kebebasan masyarakat dan pemerintah daerah
dalam mengambil tindakan dan kebijakan untuk memecahkan masalah
bersama. Partisipasi Masyarakat berperan aktif dalam proses
perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kebijakan publik di
daerahnya. Baca juga: Sejarah Otonomi Daerah di Indonesia Efektivas dan
efisiensi Melalui kebebasan dan partisipasi masyarakat, jalannya
pemerintahan akan lebih tepat sasaran (efektif) dan tidak menghamburkan
anggaran atau tidak terjadi pemborosan. Asas dan prinsip pemerintahan
daerah Otonomi daerah membawa asas dan prinsip sebagai berikut:
Menggunakan asas desentralisasi, dekonsentralisasi dan tugas
pembantuan. Penyelenggaraan asas desentralisasi secara utuh dan bulat
yang dilaksanakan di daerah kabupaten dan kota. Asas tugas pembantuan
yang dapat dilaksanakan di daerah provinsi, kabupaten, kota, dan desa.
Tujuan otonomi daerah Terdapat beberapa tujuan pemberian otonomi
daerah, di antaranya: Distribusi regional yang merata dan adil Peningkatan
terhadap pelayanan masyarakat yang semakin baik Adanya sebuah
keadilan secara nasional Adanya pengembangan dalam kehidupan
demokratis Menjaga hubungan yang harmonis antara pusat, daerah, dan
antardaerah terhadap integritas Republik Indonesia. Mendorong
pemberdayaan masyarakat Menumbuhkan prakarsa dan kreativitas,
meningkatkan peran serta masyarakat dan mengembangkan peran dan
fungsi DPRD. Baca juga: Pengertian Otonomi Daerah dan Dasar
Hukumnya Hak daerah dalam menjalankan otonomi daerah Menurut UU
No 32 Tahun 2004 Pasal 21, dalam menyelenggarakan otonomi, daerah
memiliki hak sebagai berikut: Mengatur dan mengurus sendiri urusan
pemerintahannya Memilih pimpinan daerah Mengelola aparatur daerah
Mengelola kekayaan daerah Memungut pajak daerah dan retribusi daerah
Mendapatkan bagi hasil dari pengelolaan sumber daya alam dan sumber
daya lainnya yang berada di daerah Mendapatkan sumber-sumber
pendapatan lain yang sah Mendapatkan hak lainnya yang diatur dalam
peraturan perundang-undangan. Kewajiban daerah dalam menjalankan
otonomi daerah Menurut UU No 32 Tahun 2004 Pasal 22, terdapat
kewajiban yang dimiliki daerah, yaitu: Melindungi masyarakat, menjaga
persatuan, kesatuan, dan kerukunan nasional, serta keutuhan NKRI.
Meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Mengembangkan kehidupan
demokrasi Mewujudkan keadilan dan pemerataan Meningkatkan
pelayanan dasar pendidikan Menyediakan fasilitas kesehatan
Menyediakan fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak
Mengembangkan sistem jaminan sosial Menyusun perencanaan dan tata
ruang daerah Melestarikan lingkungan hidup Mengolah administrasi
kependudukan melestarikan nilai sosial budaya Urusan wajib lainnya yang
diamanatkan oleh peraturan perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai