BAB V
PASAR KONSUMEN DAN PERILAKU PEMBELI
KONSUMEN
KELOMPOK V :
1. NURUL FITRIANI RAHMADANI
2. YUNINGSI
Model perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka
Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka kerja atau sesuatu
produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen.
JENIS-JENIS KONSUMEN
PENGENALAN MASALAH
Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah kebutuhan. Pembeli
menyadari terdapat perbedaan antara kondisi sesungguhnya dan kondisi yang
diinginkannya. Kebutuhan ini dapat disebabkan oleh rangsangan internal maupun eksternal.
PENCARIAN INFORMASI
Seorang konsumen yang mulai timbul minatnya akan terdorong untuk mencari
informasi lebih banyak. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan dalam
ingatannya (pencarian internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal).
EVALUASI ALTERNATIF
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek dan memilihnya
sesuai dengan yang diinginkan konsumen. Menurut Setiadi (2003) pada saat proses evaluasi
alternatif, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah
yang dihadapinya.
KEPUTUSAN MEMBELI
Pada tahap keputusan membeli, konsumen akan melakukan evaluasi membentuk preferensi
terhadap merek-merek yang terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga
membentuk tujuan membeli untuk merek yang paling disukai.
D. PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELI
TERHADAP PRODUK BARU
Pengambilan keputusan dapat diartikan sebagai suatu proses pemilihan alternatif terbaik
dari banyak alternatif dengan cara yang dianggap paling efisien sesuai dengan situasi.Ada
banyak pendekatan yang dapat dilakukan untuk menilai mana alternatif terbaik. Salah
satunya menggunakan pendekatan Qualatif, Pendekatan ini bisanya dilakukan dengan focus
group discussion, expert judgement, berdasarkan pengalaman pribadi, atau bahkan hanya
dengan berdasarkan insting pribadi.
Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk BaruSebuah produk baru adalah
barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang
beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk
menerima / mengadopsinya.
Jika dalam perspektif ilmiah dikenal istilah focus group discussion sebagai salah satu cara
dalam mengambil keputusan terhadap suatu masalah, istilah ini dalam Islam disebut sebagai
musyawarah. Di dalam musyawah pun tetap harus melibatkan Allah. Keputusan yang
diambil tentu merupakan keputusan bersama bukan karena kepentingan sepihak dan tentu
saja berlandaskan pada nilai-nilai kebenaran yang tercantum baik dalam Al-Qur’an maupun
Sunnah Rasul. Islam mengatur bahwa dalam musyawah perlu memegang prinsip adil,
amanah, istiqamah, dan jujur. Adil berarti tidak berat sebelah atau tidak hanya
memperhatikan kepentingan suatu pihak, amanah berarti ketika keputusan telah diambil
maka kita memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan keputusan tersebut dikemudian hari,
istiqamah berarti memiliki keteguhan hati untuk dapat melaksanakan keputusan tersebut
sesuai dengan syariat Islam, sedangkan prinsip yang terakhir berarti kita harus selalu
bersikap jujur termasuk dalam proses pengambilan keputusan maupun melaksanakan hasil
keputusan. Dalam (QS. Ali Imran: I59)