Anda di halaman 1dari 14

Pengambilan Keputusan

Konsumen

Kelompok 6

1. Ahmad Humaidi (1910312110009) 6. Muhammad Zidan Wahdy (1910312210091)


2. Muhammad Zulfikar Fauzi Amin 7. Muhammad Alwi (1910312310011)
(1910312210013) 8. Nor Khaffidin (1910312310037)
3. Muhammad Rovyaldo Wijaya (1910312210025) 9. Gusriansyah (1910312310047)
4. Dafa Arya Wibowo (1910312210027)
5. Muhammad Rayhan Rahman (1910312210079)
Table of Contents
01 04 07
Pengertian dan Tipe Sub kategori dalam Perilaku
Pengambilan keputusan memilah kesadaran pembelian
konsumen

02 05 08
Pandangan Pengambilan Kaidah Keputusan Penilaian Pasca
Keputusan Konsumen Konsumen Pembelian

03 06 09
Model dan Tahapan Informasi yang Tidak Perilaku konsumen
Pengambilan Lengkap dan Alternatif memberi hadiah dan
Keputusan Konsumen yang tidak dapat Marketing relationship
01 Pengertian
Pengertian dan Tipe Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision
Pengambilan making) adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan

keputusan konsumen pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku


alternatif, dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara
kognitif sebagai keinginan berperilaku.

Tipe
1. Pemecahan masalah yang diperluas

2. Pemecahan masalah yang terbatas

3. Pemecahan masalah rutin


02 Pandangan Pengambilan Keputusan Konsumen
1. Pandangan Ekonomi
Disebut juga sebagai pengambilan keputusan yang rasional, dimana untuk berperilaku rasional dalam arti ekonomi seseorang harus benar-benar
mengetahui semua alternatif produk, mengkategorikan tingkat keuntungan dan kerugian dan mampu mengenali alternatif terbaik.

2. Pandangan Emosional
Pandangan ini melibatkan suasana hati dan menghubungkan perasaan yang mendalam, seperti : kegembiraan, rasa sayang, harapan, dan
imajiinasi.

3. Pandangan Kognitif
Pandangan kognitif menggambarkan konsumen sebagai pemecah masalah dengan cara berpikir, selain itu memfokuskan kepada proses
konsumen mencari dan menilai informasi mengenai produk.  

4. Pandangan Pasif
Dalam pandangan ini konsumen dianggap sebagai pembeli yang menuruti kata hati dan irasional serta siap menyerah kepada tujuan dan
kekuasaan pemasar.
03 Model dan Tahapan Pengambilan Keputusan Konsumen

Tahapan
1. Pengenalan Kebutuhan.
2. Penelitian Sebelum
Pembelian
3. Penilaian Alternatif..
04 Sub kategori dalam memilah kesadaran
1. Evoked Set ( merk yang diminati)
Merk-merk khusus yang dipertimbangkan konsumen dalam melakukan pembelian dalam
kategori produk-produk tertentu. Contohnya Nike, Adidas dan Specs.

2. Inept Set ( merk yang tidak layak)


Terdiri dari berbagai merk yang dikeluarkan oleh konsumen dari pertimbangan pembelian
karena dirasa tidak dapat menerima. Contohnya Joma, Umbro. Puma. Kelme dan League.

3. Inert Set ( merk yang tidak aktif)


Terdiri dari berbagai merk yang menarik perhatian konsumen karena tidak mempunyai
keuntungan khusus apapun. Contohnya Spotec.
05 Kaidah Keputusan Konsumen

Kaidah ini merupakan Prosedur yang digunakan


konsumen dalam memudahkan memilih merk
serta mengurangi beban untuk pengambilan
keputusan yang kompleks sehingga menjadikan
prosesnya mudah.
Kaidah Keputusan Pengimbang
Kaidah Keputusan Bukan Pengimbang
Keputusan konjungtif
Keputusan disjungtif
Keputusan leksikografis
06 Informasi yang Tidak Lengkap dan Alternatif yang tidak dapat
dibandingkan
Dalam berbagai situasi pilihan, para konsumen
menghadapi informasi yang tidak lengkap sebagai
dasar keputusan dan harus menggunakan berbagai
strategi alternatif untuk mengatasi unsur-unsur
yang hilang. Hilangnya informasi mungkin
diakibatkan oleh iklan atau kemasan yang hanya
mengemukakan sifat-sifat tertentu, ingatan
konsumen sendiri yang tidak sempurna terhadap
sifat-sifat alternatif yang tidak dikemukakan, atau
karena beberapa sifat harus dialami dan hanya
dapat dinilai setelah produk digunakan.
Setidaknya ada empat strategi alternatif yang dapat digunakan
para konsumen untuk mengatasi informasi yang hilang.
• Konsumen dapat menunda keputusan sampai informasi yang
hilang diperoleh. Strategi ini mungkin digunakan untuk
keputusan beresiko tinggi.
• Konsumen dapat mengabaikan informasi yang hilang dan
memutuskan untuk meneruskan dengan kaidah keputusan
yang ada. Ketika itu (misalnya pengimbang atau bukan-
pengimbang) dengan menggunakan informasi mengenai
sifat-sifat yang tersedia.
• Konsumen dapat mengubah strategi keputusan yang biasa
digunakan dengan strategi yang dapat mengisi informasi
yang hilang dengan lebih baik
• Konsumen dapat menduga (”membangun”) informasi yang
hilang.
07 Perilaku Pembelian
Konsumen melakukan tiga tipe pembelian yakni:

 Pertama adalah pembelian percobaan dimana konsumen membeli suatu poduk (atau merk) untuk pertama kalinya
dengan jumlah yang lebih sedikit dari biasanya.

 Kedua, pembelian ulangan yakni jika suatu merk baru atau kategori produk yang sudah mapan berdasarkan percobaan
yang dirasakan lebih memuaskan atau lebih baik dari merk-merk lain, konsumen mungkin akan melakukan pembelian
ulang.

 Ketiga adalah pembelian komitmen jangka panjang, perilaku pembelian ulangan berhubungan erat dengan konsep
kesetiaan merk, yakni dimana ukuran sikap berkaitan dengan perasaan konsumen secara keseluruhan (yaitu, penilaian)
terhadap produk dan merek, dan maksud pembelian mereka. Tidak seperti percobaan dimana konsumen tidak memiliki
komitmen apapun, pembelian ulangan biasanya menandakan bahwa produk memenuhi persetujuan konsumen dan bahwa
ia bersedia memakainya lagi dan dalam jumlah yang besar.
08 Penilaian Pasca Pembelian

Ketika konsumen Tingkat analisis pasca Unsur penting dalam


menggunakan suatu pembelian yang dilakukan harapan pembelian adalah
produk, terutama selama para konsumen tergantung berkurangnya
pembelian percobaan, pada pentingnya keputusan ketidakpastian atau
mereka akan menilai produk dan pengalaman yang keraguan konsumen
kinerja dari produk tersebut diperoleh dalam memakai mengenai pemilihan.
menurut berbagai harapan produk tersebut. Jika produk Sebagai bagian dari analisis
mereka. Ada tiga hasil tersebut berfungsi sesuai pasca pembelian mereka,
penilaian yang mungkin harapan , mereka mungkin konsumen berusaha
timbul yaitu : akan membelinya lagi. Tetapi, meyakinkan diri bahwa
 Melebihi Harapan jika kinerja produk pilihan mereka merupakan
(Positif) mengecewakan atau tidak pilihan yang bijaksana, jadi
 Sesuai Harapan memenuhi harapan, mereka mereka akan berusaha
(Netral) akan mencari berbagai mengurangi ketidakcocokan
 Dibawah Harapan alternative yang lebih sesuai. kognitif pasca pembelian.
(Negatif)
09 Perilaku konsumen memberi hadiah dan Marketing relationship

Perilaku Konsumen Memberi Hadiah


Perilaku memberi hadiah didefinisikan sebagai proses pertukaran hadiah yang terjadi antara pemberi dan
penerima atau memberi hadiah merupakan tindakan komunikasi simbolis, dengan arti yang eksplisit dan
implisit yang berkisar ucapan selamat, pernyataan, kasih sayang, dan penyesalan sampai pada kewajiban dan
dominasi. Jadi perilaku konsumen memberi hadiah merupakan salah satu pertimbangan dalam pengambilan
keputusan konsumen. Proses pertukaran hadiah ini dapat dibilang merupakan bagian perilaku konsumen yang
penting.

Marketing Relationship
Marketing Relationship adalah proses berkelanjutan yang mensyaratkan suatu perusahaan agar menjalin
komunikasi tetap dengan konsumen untuk memastikan tujuan tercapai, dan memadukan proses relationship
marketing kedalam rencana strategi sehingga memungkinkan perusahaan mengelola sumber daya dengan baik
dan memenuhi kebutuhan konsumen di masa mendatang. Tujuan utama relationship marketing menurut
Sivesan (2012) adalah untuk meningkatkan hubungan yang kuat antara pemasar dan palanggan dengan cara
mengkonversi atau menjadikan pelanggan yang acuh tak acuh menjadi lebih loyal.
Sesi
Tanya-Jawab
Kesimpulan
Pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif, dan memilih
salah satu diantaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang disajikan secara
kognitif sebagai keinginan berperilaku.
Keputusan konsumen untuk membeli atau tidak membeli suatu produk atau jasa merupakan momen
yang penting bagi kebanyakan pemasar. Keputusan yang diambil seorang konsumen dapat
menggambarkan apakah suatu strategi pemasaran telah cukup bijaksana, berwawasan luas, dan efektif,
atau apakah strategi tersebut kurang baik direncanakan atau keliru dalam menetapkan sasaran.
Berbagai model mengenai konsumen seperti pandangan ekonomi, pandangan pasif, pandangan kognitif,
dan pandangan emosional yang telah dijelaskan sebelumnya juga sangat menggambarkan bagaimana
proses pengambilan keputusan konsumen dengan cara yang sangat berbeda-beda.

Anda mungkin juga menyukai