Anda di halaman 1dari 4

Daerah Otonomi Khusus ada lima daerah yang memiliki otonomi khusus di Indonesia

Provinsi Aceh , Provinsi Papua ,Provinsi Papua Barat , Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta atau DKI Jakarta , dan Provinsi Daerah Istimewa Jogjakarta
Provinsi Aceh dasar hukum bagi otonomi khusus di daerah Aceh terdapat pada undang-
undang nomor 18 tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Daerah Istimewa Aceh
sebagai provinsi Nanggroe Aceh Darussalam yang kemudian diganti atau diubah dengan
undang-undang nomor 11 tahun 2006 tentang pemerintahan Aceh, ada tiga dimensi
keistimewaan yang dimiliki Aceh di dalam undang-undang tersebut pertama ada dimensi
peristilahan, kemudian dimensi kelembagaan , dan ketiga adalah dimensi keuangan. Diantara
keistimewaan dari Provinsi Aceh atau otonomi khusus yang dimiliki Aceh terdapat dalam
dimensi peristilahan, di dalam istilah dewan perwakilan rakyat Aceh atau istilah Dewan
Perwakilan Rakyat thaumatin atau kota berbeda dengan umumnya provinsi atau kabupaten
atau kota di Indonesia yang istilah untuk badan legislatif nya adalah DPRD atau dewan
perwakilan rakyat daerah tetapi khusus Aceh hasilnya adalah dewan perwakilan rakyat Aceh
atau DPRA dan Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten atau kota atau DPRK. Kemudian yang
kedua diantara istimewaan lainnya adalah di dalam penyelenggara Pemilu, jika di daerah lain
setelahnya KPU provinsi atau kabupaten kota maka di Aceh istilahnya adalah Komisi
Independen Pemilihan jadi KIP, ketiga diantara keistimewaan Aceh ada istilah Qanun ini
merujuk pada pengertian peraturan daerah jika daerah lain provinsi atau kabupaten/kota itu
Perda atau peraturan daerah maka di Aceh istilahnya adalah Qanun. Keistimewaan lainnya
juga bisa kita temui dalam istilah anggaran pendapatan belanja Aceh bukan pendapatan
belanja daerah dan belanja daerah tapi Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh atau APBA.
kemudian sagoe digunakan sebagai istilah untuk menggantikan Kabupaten , kemudian Banda
itu menjadi istilah pengganti untuk kota, Gampoeng itu istilah untuk menggantikan Desa, dan
Keuchik sebagai pengganti istilah kepala desa .
Kemudian keistimewaan yang terdapat pada dimensi kelembagaan bisa kita temukan
misalnya pertama pada aspek penerapan syariat Islam terdapat dinas-dinas syariat Islam yang
ada di tingkat provinsi maupun kabupaten dan kota, kemudian ada beberapa partai lokal di
Aceh, kemudian selain dinas syariat Islam dan partai politik lokal kita juga menemukan
disana ada peradilan yang bernama mahkamah syar'iyah Aceh setara dengan badan peradilan
agama di kabupaten kota kelahiran agama maupun pengadilan tinggi agama tetapi mahkamah
syar'iyah ini juga mengadili, memeriksa, mengadili perkara-perkara cerah yang terkait dengan
penerapan syariat Islam atau yang terkait dengan pelaksanaan Qanun terkait dengan Syariat
Islam di Aceh, kemudian ada juga Majelis Permusyawaratan ulama, kemudian lembaga Wali
Nanggroe yang merupakan lembaga kepemimpinan adat pemersatu masyarakat serta
pelestarian kehidupan adat dan budaya setempat, kemudian ada juga lembaga mukim yang
merupakan satuan masyarakat-masyarakat hukum di bawah kecamatan yang terdiri atas
gabungan beberapa Kampung dimana kampung-kampung ini mempunyai batas wilayah
tertentu yang dipimpin oleh Imam mukim atau nama lain yang kedudukannya langsung di
bawah Camat, kemudian Aceh juga dalam dimensi kelembagaan memiliki lambang daerah
dan juga Panji kemegahan Aceh. Inilah 7 hal yang menjadi keistimewaan Aceh yang terkait
dengan dimensi kelembagaan . Dalam dimensi keuangan terdapat tambahan dana bagi hasil
pertambangan minyak bumi yaitu jika pada undang-undang nomor 18 tahun 2001 dana ini
disebut sebagai tambahan penerimaan provinsi Nanggroe Aceh Darussalam dari hasil sumber
daya alam di wilayah provinsi Nanggroe Aceh Darussalam setelah dikurangi pajak yang
besarnya adalah 55% dan akan menjadi 35% mulai tahun ke-9 setelah undang-undang, tetapi
didalam undang-undang yang baru nomor 11 tahun 2006 ketentuan itu diubah menjadi flat
yaitu 55% tanpa dibatasi waktu. kemudian ada tambahan dana bagi hasil bagi pertambangan
gas bumi jika pada undang-undang nomor 18 tahun 2001 dana nya adalah 40% besarnya
setelah dibagi pajak dan akan menjadi 20% mulai tahun ke-9 setelah pasang undang tetapi di
dalam undang-undang nomor 11 tahun 2006 jadi flat 40% tanpa dibatasi waktu. Selain itu
ada juga dana alokasi khusus yang besarnya ditetapkan 2% dari plafon DAU Nasional pada
tahun pertama sampai tahun ke-15 yang jumlahnya akan turun dari satu persen Setelah tahun
ke-16 sampai tahun ke-20. Keempat terkait dengan istimewa di dalam dimensi keuangan ini
adalah pengelolaan dana dana bagi hasil itu diserahkan kepada pemerintah Aceh dan tidak
diatur secara rinci pembagiannya hingga ke daerah kabupaten kota kecuali untuk
penggunaannya, untuk tambahan ada dana bagi hasil migas itu besarnya ditetapkan 30%
untuk pembiayaan pendidikan Aceh dan 70% untuk program pembangunan yang disepakati
provinsi dan kabupaten/kota.
Otonomi Khusus yang dimiliki oleh Papua Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat dasar
hukum pemberian otonomi khusus untuk provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat adalah
undang-undang nomor 21 tahun 2001 tentang otonomi khusus bagi Provinsi Papua yang
diperbarui dengan Perpu nomor 1 tahun 2008. sebagaimana halnya dimensi otonomi khusus
di Aceh otonomi khusus di Papua juga memiliki tiga dimensi yaitu dimensi peristilahan ,
kemudian dimensi kelembagaan .dan juga dimensi keuangan. Untuk dimensi peristilahan itu
kita bisa menemukan kekhususan yang dimiliki oleh Provinsi Papua dan Provinsi Papua
Barat misalnya dalam penyebutan badan legislatif daerahnya tidak seperti daerah lain yang
menyebutnya dengan DPRD atau dewan perwakilan rakyat daerah maka untuk papua dan
papua barat ini setelahnya dalam dewan perwakilan rakyat Papua atau Papua Barat.
Kemudian untuk istilah peraturan daerah provinsi itu disebut dengan peraturan daerah
provinsi yaitu perdasi bukan Perda. Kemudian distrik itu istilah untuk menyebut Wilayah
kerja kepala distrik sebagai perangkat daerah kabupaten atau setingkat dengan Kecamatan di
daerah lain dan kampung atau yang disebut dengan nama lain itu untuk menyebut istilah
setingkat dengan desa atau kelurahan. kemudian ada juga istilah Badan Musyawarah
kampung atau disebut dengan nama lain yang merupakan satu kesatuan terdiri berbagai unsur
dalam kampung tersebut yang dipilih dan diakui oleh warga setempat untuk memberikan
saran dan pertimbangan kepada pemerintah kampung. Dalam dimensi kelembagaan
kekhususan yang dimiliki oleh papua dan papua barat misalnya dalam eksistensi lembaga
bernamaMajelis Rakyat Papua atau MRP yang merupakan representasi kultural orang asli
Papua dan memiliki wewenang tertentu dalam rangka perlindungan hak-hak orang asli Papua
dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap adat dan budaya, pemberdayaan
perempuan, dan pemantapan kerukunan hidup beragama, anggota MRP ini terdiri dari orang-
orang asli Papua yang berasal dari wakil-wakil adat , wakil-wakil Agama dan juga wakil-
wakil perempuan di provinsi jumlah anggota MRP ini jumlahnya tidak lebih dari tiga
perempat dari jumlah anggota DPR Papua atau DPR Papua Barat. Kemudian lambang daerah
yang merupakan panji kebesaran dan simbol kultural bagi kemegahan jati diri orang Papua
dalam bentuk bendera daerah dan lagu daerah tetapi tidak boleh diposisikan sebagai simbol
kedaulatan. Kemudian Perda khusus atau perdasus yang merupakan peraturan daerah provinsi
Papua dalam rangka pelaksanaan pasal-pasal tertentu didalam undang-undang otonomi
khusus. kemudian di dalam dimensi keuangan diantara kekhususan yang dimiliki oleh
Provinsi Papua dan juga Provinsi Papua Barat adalah terkait dengan persentase dana
perimbangan dari pertambangan minyak bumi yang besarnya adalah 70% selama tahun ke-1
sampai dengan tahun ke-25 kemudian menjadi 50% untuk tahun ke-26 dan seterusnya. kedua
presentasi dana perimbangan dan pertambangan untuk gas bumi atau gas alam itu besarnya
70 % selama tahun pertama sampai tahun ke-25 dan menjadi 50% untuk tahun ke-26 dan
seterusnya. Kemudian penerimaan khusus dalam rangka pelaksanaan Otonomi khusus Papua
itu setara dengan dua persen dari plafon dana alokasi umum nasional terutama ditujukan
untuk pembiayaan pendidikan dan kesehatan. Kemudian ada tambahan dalam rangka
pelaksanaan otonomi khusus yang ditetapkan antara Pemerintah dan DPR RI berdasarkan
usulan provinsi pada setiap tahun, terutama ditujukan untuk pembiayaan pembangunan
infrastruktur di Provinsi Papua dan Papua Barat.
Kekhususan yang dimiliki oleh provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau DKI Jakarta,
pertama dasar hukum untuk kekhususan yang dimiliki oleh DKI Jakarta dapat ditemukan
dasar hukumnya di dalam undang-undang nomor 29 tahun 2007 tentang pemerintahan
provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai ibukota negara kesatuan Republik Indonesia.
Kekhususan DKI Jakarta misalnya tampak pada kedudukannya sebagai ibukota negara
kesatuan Republik Indonesia akan berubah jika nantinya Kota Nusantara di Kalimantan
Timur difungsikan sebagai ibukota negara Republik Indonesia. Kemudian kekhususan DKI
Jakarta juga tampak pada kawasan khusus di dalam provinsi yaitu kawasan di dalam wilayah
provinsi DKI Jakarta yang ditetapkan oleh pemerintah untuk menyelenggarakan fungsi
tertentu pemerintahan dan penyelenggaraan negara yang bersifat khusus bagi kepentingan
nasional. Kemudian Provinsi DKI Jakarta itu juga daerah khusus yang berfungsi sebagai
ibukota negara kesatuan Republik Indonesia dan sekaligus sebagai daerah otonom pada
tingkat provinsi. Tidak seperti provinsi lain walikota dan bupati dipilih dalam pemilihan
kepala daerah oleh rakyat secara langsung maka di DKI Jakarta walikota dan bupati diangkat
oleh Gubernur atas pertimbangan DPRD Provinsi DKI Jakarta dari unsur PNS yang
memenuhi persyaratan dan pemberian pemberhentiannya pun oleh Gubernur sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk keuangan semua peraturan perundangan
yang mengatur keuangan daerah berlaku pula bagi Provinsi DKI , tetapi untuk pendanaan
pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan khusus dalam
kedudukannya sebagai ibukota NKRI itu dianggarkan dalam APBN bukan di dalam APBD.
Kemudian dana dalam rangka pelaksanaan khususnya DKI Jakarta sebagai ibukota tersebut
ditetapkan bersama antara pemerintah dan DPR berdasarkan usulan pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.
Kekhususan atau keistimewaan yang dimiliki oleh Provinsi Daerah Istimewa Jogyakarta
dasar hukum bagi keistimewaan Yogyakarta itu adalah undang-undang nomor 13 tahun 2012
tentang keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Keistimewaan yang dimiliki oleh
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta itu b misalnya yang pertama pada tata cara pengisian
jabatan juga kedudukan tugas dan wewenang Gubernur dan Wakil Gubernur dimana salah
satu persyaratan untuk menjadi calon gubernur dan calon wakil gubernur itu haruslah
merupakan seseorang yang sedang bertahta sebagai Sultan Hamengkubuwono untuk calon
gubernur dan bertahta sebagai Adipati Paku Alam untuk menjadi calon wakil gubernur.
Kemudian kewenangan lembaga Pemerintah DIY itu diselenggarakan untuk mencapai
efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan serta pelayanan masyarakat
berdasarkan prinsip responsibilitas akuntabilitas, transparansi , dan partisipasi dengan
memperhatikan bentuk dan susunan pemerintahan asli. Ketentuan mengenai penataan dan
penetapan kelembagaan pemerintah di itu diatur didalam Perdais satu Peraturan Daerah
Istimewa. Kemudian keistimewaan lainnya tampak pada aspek kebudayaan dimana
kewenangan kebudayaan diselenggarakan untuk memelihara dan mengembangkan hasil Cipta
Rasa Karsa dan karya yang berupa nilai-nilai pengetahuan Norma, adat istiadat, benda seni
dan tradisi luhur yang mengakar dalam masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta dan tentang
ini diatur kemudian didalam Perdais. Keempat aspek Pertanahan dimana dalam
penyelenggaraan kewenangan Pertanahan kesultanan dan Kadipaten dinyatakan sebagai
badan hukum, kesultanan dan Kadipaten ini berwenang mengelola dan memanfaatkan tanah
kesultanan dan tanah Kadipaten dengan tujuan untuk sebesarnya pengembangan
kebudayaan ,kepentingan sosial dan kesejahteraan masyarakat. Kemudian di aspek tata ruang
kewenangan kesultanan dan Kadipaten dalam tata ruang yang terbatas pada pengelolaan dan
pemanfaatan tanah kesultanan dan tanah Kadipaten.

Anda mungkin juga menyukai