DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 10
Segala puji bagi Allah swt, yang atas rahamat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
“Kebebasan Berpendapat di Muka Umum”.
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam
penyusunan makalah ini.
Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat banyak
kekurangan, baik dari segi penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik dari teman- teman
maupun dosen demi tercapainya makalah yang sempurna.
Kami berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kami khususnya
dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
Penulis
I
DAFTAR ISI
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
https://repository.unair.ac.id/82021/5/3.%20BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
1
bertanggung jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.2
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
https://osf.io/5cnym/download/?format=pdf
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
https://www.qoroa.id/2020/06/kemerdekaan-mengemukakan-pendapat.html
3
Dalam praktek kenegaraan yang demokratis, kemerdekaan mengeluarkan
pendapat sangat penting karena dengan mengeluarkan pendapat positifnya bagi
kehidupan masyarakat. Dampak-dampak positif itu antara lain adalah :
Pasal 19
Pasal 20 Ayat
1) Unjuk rasa atau demonstrasi, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh seorang atau
lebih untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, dan sebagainya
secara demonstratif di muka umum.
4
https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/4192/8/T2_942011021_Lampiran.pdf halaman 1 dan 2
4
2) Pawai, yaitu cara penyampaian pendapat dengan arakarakan di jalan umum.
3) Rapat umum, yaitu pertemuan terbuka yang dilakukan untuk menyampaikan
pendapat dengan tema tertentu.
4) Mimbar bebas, yaitu kegiatan penyampaian pendapat di muka umum yang
dilakukan secara bebas dan terbuka tanpa tema tertentu.5
Semua orang harus melaksanakan hak ini dengan benar dan bertanggung
jawab sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku .
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dalam Undang - undang Nomor 9 tahun
1998 pasal 15, 16, dan 17 diatur tentang ketentuan-ketentuan antisipasi terhadap
kemerdekaan mengeluarkan pendapat yang tidak bertanggung jawab, yaitu :
5
Ibid, h. 3.
5
Pelaku atau peserta penyampaian pendapat di muka umum yang melanggar
hukum dapat dikenakan sanksi hukum sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Penanggung jawab penyampaian pendapat di rnuka umum yang melakukan
tindak pidana, dapat dlkenakan sanksi hukuman tambahan yakni 1/3 dari
pidana pokok. 6
6
Ibid, h. 5.
7
Ibid, h. 2,3.
6
E. Aktualisai Kemerdekaan Mengemukakan Pendapat Secara Bebas Dan
Bertanggung Jawab
Banyak contoh kebijakan pemerintah dan wakil rakyat yang melukai hati
rakyat. Misalnya, pada saat rakyat tercekik secara ekonomi akibat kenaikan harga
BBM, para wakil rakyat malah menaikkan gaji berlipat-lipat dan bepergian ke luar
negeri dengan alasan studi banding; pada saat rakyat miskin bertambah banyak,
dengan mudahnya para wakil rakyat berganti-ganti mobil dinas dengan nilai
miliaran rupiah; dan bermain-main korupsi berjamaah di berbagai daerah; serta
pada saat hati umat Islam masih sakit akibat agresi militer Amerika dan Israel ke
Palestina, Afganistan, dan Irak, pemerintah Indonesia malah mengundang rezim
agresor tersebut ke negara kita. Inilah beberapa ironi kebijakan pemerintah dan
wakil rakyat yang semestinya menjadi bahan introspeksi. Sangat wajar jika rakyat
‘sangat marah’ dengan berbagai perilaku para pemimpin kita yang tidak
memberikan teladan yang baik bagi rakyat.
7
Penerapan kemerdekaan mengemukakan pendapat akan berlangsung baik
secara bebas dan bertanggung jawab selama pemerintah memiliki komitmen yang
sama. Maksudnya, pemerintah harus menyikapi gejolak masyarakat dengan arif
serta berusaha menyelesaikan berbagai persoalan kebangsaan secara tuntas dan
damai.
8
Faridy. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMP/MTS Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bertanggung Jawab dalam Berpendapat: Saat menyampaikan pendapat di
muka umum, penting untuk mempertimbangkan dampak dan implikasi dari apa
yang kita katakan. Kita harus bertanggung jawab atas kata-kata kita dan
memastikan bahwa pendapat yang disampaikan tidak merugikan orang lain atau
melanggar hukum.
9
DAFTAR PUSTAKA
10
11
12