Anda di halaman 1dari 18

Tugas Pengantar Ilmu Hukum Kelompok 3

NAMA : LINHUA PRADIKA


NIM : 21052050
PRODI : PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
NO ABSEN :15
TUGAS PENGANTAR ILMU HUKUM
1. Fungsi Hukum Sebagai Alat Ketertiban
Hukum mempunyai sifat dan watak mengatur tingkah laku manusia serta
mempunyai ciri memerintah dan melarang. Begitu pula hukum dapat
memaksa agar hukum itu ditaati oleh anggota masyarakat. Apabila
masyarakat mau mentaati hukum serta menyadari dan melaksanakan
baik perintah maupun larangan yang tercantum dalam hukum, kita yakin
bahwa fungsi hukum sebagai alat ketertiban masyarakat dapat direalisir.
 Contoh nya dapat kita lihat pada peraturan daerah yang
dikeluarkan Pemda yang diwenangkan kepada Satuan Polisi
Pamong Praja (Satpol PP). Salah satu tujuan Peraturan Daerah
(Perda) yang dikeluarkan oleh Pemerintah daerah (Pemda) adalah
menjamin kepastian hukum, menciptakan, serta memelihara
ketenteraman dan ketertiban umum. Penegakan Perda merupakan
wujud awal dari terciptanya keamanan dan ketertiban masyarakat.
Dalam pelaksanaannya diperlukan suatu kemampuan untuk
menangani berbagai pelanggaran-pelanggaran yang menyangkut
ketertiban. Dalam rangka penegakkan Perda, unsur utama sebagai
pelaksana di lapangan adalah Pemda. Dalam hal ini kewenangan
tersebut diemban oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Satpol PP mempunyai tugas membantu Kepala Daerah untuk
menciptakan suatu kondisi daerah yang tenteram, tertib, dan
teratur sehingga penyelenggaraan roda pemerintahan dapat
berjalan dengan lancar dan masyarakat dapat melakukan
kegiatannya dengan aman.
 Contoh kedua dapat kita lihat pada perkumpulan malam yang
menimbulkan kegaduhan. Pada prinsipnya, setiap orang berhak
atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan
pendapat sebagaimana yang terdapat dalam Pasal 28 Undang-
Undang Dasar 1945 (“UUD 1945”) dan Pasal 28E ayat (3) UUD
1945:Pasal 28 UUD 1945:“Kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya
ditetapkan dengan undang-undang.”Pasal 28E ayat (3) UUD
1945:“Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul,
dan mengeluarkan pendapat.”. Selain UUD 1945, hal ini juga diatur
dalam Pasal 24 ayat (1) Undang-Undang No. 39 Tahun 1999 tentang
Hak Asasi Manusia (“UU HAM”) yang berbunyi: “Setiap orang
berhak untuk berkumpul, berapat, dan berserikat untuk maksud-
maksud damai.”. Jadi, pada dasarnya berkumpul dan mengeluarkan
pendapat merupakan hak setiap orang yang dilindungi oleh UUD
1945 dan UU HAM. Namun, perlu diketahui, seseorang dalam
menjalankan haknya tidak boleh melanggar hak orang lain.
Contohnya, hak orang lain untuk mendapatkan ketenangan. Hal ini
perlu diperhatikan, karena pada saat hak seseorang melanggar hak
orang lain, orang yang haknya dilanggar dapat melakukan tuntutan
atau gugatan.
2. Fungsi Hukum Sebagai Alat Untuk Mewujudkan Keadilan Sosial
Hukum yang bersifat mengikat dan memaksa serta dapat dipaksakan oleh
alat negara yang berwenang, berpengaruh besar terhadap orang yang
akan melakukan pelanggaran setiap mereka yang melakukan kesalahan
atau melakukan pelanggaran diberi sanksi hukuman, baik itu berupa
hukuman penjara, denda, membayar ganti rugi, dan sebagainya maka
dengan demikian keadilan dicapai.
Contoh: Contoh dapat kita lihat pada pembayaran pajak
Terlaksananya pemungutan pajak, maka masyarakat harus sadar dan
patuh dalam membayar pajak yang menjadi kewajiban yang harus
dilaksanakan, dengan demikian maka masyarakat tidak hanya menuntut
hak saja, namun sebaliknya ia juga harus melaksanakan kewajiban.
Hubungan pajak dengan Pancasila dapat dilihat dari sila Kelima yakni
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, bahwa berkenaan dengan
hal tersebut, maka setiap warga negara yang mempunyai kewajiban
untuk membayar pajak, maka kepada mereka wajib membayar pajak
tersebut tanpa kecuali dan tanpa alasan. Kewajiban membayar pajak
tersebut sudah tertuang dalam UUD Negara RI Tahun 1945, sebagai
penjelmaan dari Sila Pancasila, khususnya Sila Kelima, yakni Keadilan
Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Dari pernyataan tersebut dapat
diketahui bahwa, pajak yang dibayarkan oleh warga negara adalah dalam
rangka untuk meningkatkan keadilan bagi seluruh rakyat dan masyarakat
Indonesia, dalam bentuk pembangunan dan fasilitas yang dapat
dipergunakan untulk masyarakat secara keseluruhan, dan di seluruh
wilayah atau daerah yang ada di Indonesia harus dapat merasakan
pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah. Oleh karena itu Pajak
bersifat memaksa yang harus dibayar oleh masyarakat, Menurut Undang-
Undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang
oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-
undang.
Contoh yang kedua yaitu Kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka
umum adalah hak asasi manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar
1945 dan Deklarasi Universal Hak-hak Asasi Manusia. Kemerdekaan setiap
warga negara untuk menyampaikan pendapat di muka umum merupakan
perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Untuk membangun negara demokrasi yang
menyelenggarakan keadilan sosial dan menjamin hak asasi manusia
diperlukan adanya suasana yang aman, tertib dan damai. Hak
menyampaikan pendapat di muka umum secara bertanggung jawab
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
sehingga perlu dibentuk Undang-undang tentang Kemerdekaan
Menyampaikan Pendapat di Muka Umum.
- Dasar hukum undang-undang ini adalah : Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (1),
dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945.
- - - Dalam Undang-Undang ini diatur tentang : bentuk dan atau cara
penyampaian pendapat di muka umum, dan tidak mengatur penyampaian
pendapat melalui media massa, baik cetak maupun elektronika dan hak mogok
pekerja di lingkungan kerjanya.
3. Hukum sebagai alat penggerak pembangunan
Huk mempunyai daya mengikat dan memaksa, maka hukum dapat
dimanfaatkan sebagai alat otoritas untuk mengarahkan masyarakat ke
arah yang lebih maju. Fungsi demikian adalah fungsi hukum sebagai alat
penggerak pembangunan.
Contohnya pada Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia 1945
menyatakan bahwa perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan
asas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi
berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional, Indonesia memiliki jati diri yang termaktub dalam konstitusi
yang menjadi landasan dalam pembangunan perekonomian nasional.
Hukum memiliki peranan yang sangat penting guna mendorong
pertumbuhan ekonomi bangsa Indonesia. Sebagai penerus bangsa yang
turut prihatin juga menerima kenyataan bahwa Indonesia telah
menghadapi krisis masa depan bangsa, peneliti ingin terlibat juga dalam
memberikan kontribusi pemikiran melalui peran hukum dalam
mendorong dinamika pembangunan perekonomian Indonesia.
Contoh yang kedua yaitu Prosedur Pemekaran Desa, Menurut UU No. 6
Tahun 2014 tentang Desa, syarat pemekaran desa antara lain: Batas usia
Desa induk paling sedikit 5 (lima) tahun terhitung sejak pembentukan;
Jumlah penduduk, (harus sesuai dengan jumlah yang ditetapkan dalam
pasal 8 UU Desa); Wilayah kerja yang memiliki akses transportasi antar
wilayah; Sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidup
bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat Desa; Memiliki potensi yang
meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya
ekonomi pendukung; Batas wilayah Desa yang dinyatakan dalam bentuk
Peta Desa yang telah ditetapkan dalam peraturan Bupati/Walikota;
Sarana dan prasarana bagi Pemerintahan Desa dan pelayanan publik; dan
Tersedianya dana operasional, penghasilan tetap, dan tunjangan lainnya
bagi perangkat Pemerintah Desa sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Visi menuju otonomi desa pada dasarnya menghendaki adanya usaha
pengembangan masyarakat swadaya dan mandiri. Kemampuan untuk
mengurusi urusan mereka sendiri adalah keswadayaan desa dan
kemandirian desa sehingga pada akhirnya desa tidak lagi selalu
tergantung pada pemerintahan yang lebih tinggi.
Nama:MELY KUSMIYATI
Nim :21052052
No Absen: 16
1. Hukum berfungsi sebagai alat ketertiban
Contoh:
A. Fungsi sebagai alat ketertiban yang di keluarkan oleh daerah.
NOMOR 7 TAHUN 2005 bahwa dengan semakin meningkatnya
perkembangan pembangunan pada saat ini di Kota Tasikmalaya,
maka untuk menjaga dan memelihara agar terwujudnya
ketentraman dan ketertiban umum serta penegakan Peraturan
Daerah, maka perlu mengatur ketentuan tentang pemeliharaan
ketentraman dan ketertiban umum. Maksud Peraturan Daerah
ini adalah sebagai landasan hukum yang menyelaraskan
kepentingan masyarakat agar tidak saling mengganggu atau
saling merugikan satu sama lain sehingga tercipta kondisi yang
kondusif, aman, nyaman dan tentram.tujuan dari Peraturan
Daerah ini untuk menjaga agar tetap terpelihara tatanan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Fungsi
sebagai alat ketertiban yang di keluarkan oleh nasional.
B. TENTANG PELANGGARAN KEAMANAN UMUM BAGI ORANG
ATAU BARANG DAN KESEHATAN
Pasal 489 bunyi nya: kenakalan terhadap orang atau barang
yang dapat menimbulkan bahaya, kerugian atau kesusahan,
diancam dengan pidana denda paling banyak dua ratus dua
puluh lima rupiah. Jika ketika melakukan pelanggaran belum
lewat satu tahun sejak adanya pemidanaan yang menjadi tetap
karena pelanggaran yang sama, pidana denda dapat di ganti
dengan pidana kurungan paling lama 3 hari. Secara hukum,
aturan mengenai tata cara bertetangga tercantum dalam KUH
Pidana dan KUH Perdata. Pada Pasal 593 KUH Pidana secara
tegas memberikan ancaman kurungan bagi siapapun yang
membuat gaduh atau riuh, sehingga ketenteraman di sekitar
menjadi terganggu. Dari dua contoh Hukum berfungsi sebagai
alat ketertiban di atas dapat kita simpulkan bahwa hukum ini
memiliki ciri untuk memerintah, melarang dan memaksa
masyarakat supaya mentaati hukum. Hukum juga membatasi
apa yang harus diperbuat dan mana yang tidak boleh, sehingga
segala sesuatunya dapat berjalan tertib dan teratur. Untuk
itu masyarakat harus menyadari adanya perintah dan larangan
dalam hukum yang di buat para pemerintah pusat dan daerah
itu harus di taati agar dapat direalisir.
2. Hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir batin.
A. Fungsi sebagai alat keadilan sosial yang di keluarkan oleh daerah
Bahwa untuk meningkatkan kesejahteraan sosial di Daerah perlu
dilakukan penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara terencana,
terarah dan berkelanjutan yang diarahkan pada peningkatan
kualitas dan kuantitas kesejahteraan sosial perseorangan, keluarga,
kelompok dan komunitas masyarakat serta peningkatan penggalian
potensi sumber kehidupan Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) dan Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial
(PSKS);Maksud Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah
untuk menjamin penyelenggaraan pelayanan kesejahteraan sosial
secara terarah, terpadu dan berkelanjutan, yang dilaksanakan oleh
pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat sesuai
kewenangan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Paragraf 2 Tujuan Pasal 4 Penyelenggaraan
kesejahteraan sosial bertujuan untuk, meningkatkan taraf
kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup, mencegah
permasalahan sosial, menyembuhkan seseorang atau individu yang
mengalami permasalahan sosial, memulihkan kondisi sosial dalam
rangka mencapai keberfungsian sosial.
B. Fungsi sebagai alat keadilan sosial yang di keluarkan oleh nasional
kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan
material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak
dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan
fungsi sosialnya. Kemanusiaan yang adil dan beradab” dan sila
kelima: “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.” Kemudian
penjabaran dalam UUD NRI tahun 1945 pasal 28B ayat (2) Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan
berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Selain itu pasal 28H ayat (1) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa setiap
orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta
berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Pasal 34 ayat (1)
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan kewajiban negara untuk memelihara fakir miskin
dan anak terlantar. Dari contoh di atas dapat saya definisikan
bahwa hukum ini mempunyai ciri, sifat, dan daya pengikat, maka
hukum dapat memberi keadilan ialah dapat menentukan siapa
yang bersalah dan siapa yang benar, hukum dapat memberikan
rasa aman kepada rakyatnya serta dengan hukum ini rakyatnya
mendapat kesejahteraan dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat, Hukum dapat menghukum siapa yang salah,
hukum dapat memaksa peraturan ditaati dan Siapa yang melanggar
diberi sanksi hukuman. Dan Hukum juga memiliki bersifat
mengikat, memaksa dan dipaksakan oleh alat negara yang
berwenang membuat orang takut untuk melakukan pelanggaran
karena ada ancaman hukumannya (penjara, dll.) dan dapat
diterapkan kepada siapa saja. Dengan demikian keadilan akan
tercapai.
3. Hukum berfungsi sebagai alat penggerak pembangunan
A. Fungsi sebagai alat penggerak pembangunan yang di keluarkan
oleh daerah
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 6 TAHUN
2011
Bahwa sebagai pelaksanaan peraturan perundang-undangan
sebagaimana tersebut pada huruf a, maka pembangunan di
Kabupaten Semarang perlu diarahkan dengan memanfaatkan
ruang wilayah secara berdaya guna, berhasil guna, serasi, selaras,
seimbang, dan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan pertahanan keamanan. Dan bahwa
dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan antar
sektor, daerah, dan masyarakat maka Rencana Tata Ruang Wilayah
merupakan arahan lokasi investasi pembangunan yang
dilaksanakan pemerintah, masyarakat, dan/atau dunia usaha.
Penyediaan ruang wilayah dan prasarana wilayah sebagai
penyangga perekonomian utamanya dengan pengembangan
kawasan untuk fungsi permukiman perkotaan, Industri, pertanian,
pariwisata yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
B. Fungsi sebagai alat penggerak pembangunan yang di keluarkan
oleh nasional
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2004
TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL
Bahwa tugas pokok bangsa selanjutnya adalah menyempurnakan
dan menjaga kemerdekaan itu serta mengisinya dengan
pembangunan yang berkeadilan dan demokratis yang dilaksanakan
secara bertahap dan berkesinambungan; bahwa untuk menjamin
agar kegiatan pembangunan berjalan efektif, efisien, dan
bersasaran maka diperlukan perencanaan pembangunan Nasional
(1) Pembangunan Nasional diselenggarakan berdasarkan
demokrasi dengan prinsip-prinsip kebersamaan, berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan lingkungan, serta kemandirian dengan
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan Nasional.
(2) Perencanaan Pembangunan Nasional disusun secara sistematis,
terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan.
(3) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional diselenggarakan
berdasarkan Asas Umum Penyelenggaraan Negara.
(4) Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bertujuan untuk: a.
Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan; b. Menjamin
terciptanya integrasi, sinkronisasi, dan sinergi baik antar Daerah,
antarruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah maupun antara
Pusat dan Dinegara
Dari contoh yang tertera di atas bahwa dapat di simpulkan hukum
Sebagai penggerak pembangunan Daya mengikat dan memaksa
dari hukum dapat digunakan atau didayagunakan untuk
menggerakkan pembangunan. Disini, hukum dijadikan alat
untuk membawa masyarakat ke arah yang lebih maju. Dalam hal
tersebut sering timbul kritik, bahwa hukum hanya melaksanakan
dan mendesak masyarakat sedangkan aparatur otoritas lepas dari
kontrol hukum. Sebagai timbangan dapat dilihat dari fungsi kritis
daripada hukum. Karena ia mempunyai daya mengikat dan
memaksa dapat dimanfaatkan sebagai alat otoritas untuk
mengarahkan masyarakat ke arah yang maju.
Nama: Listiarani Devina
Nim:21052094
No.absen:nomor 29
Tugas pengantar ilmu hukum

Fungsi hukum sebagai alat ketertiban


 Peraturan daerah
Dalam rangka memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk
mengubah sikap mental sehingga terwujud kepatuhan hukum
masyarakat terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan.
Agar terciptanya rasa aman dan tentram dalam kehidupan
bermasyarakat dan terhindarnya masyarakat dari gangguan
sehingga terwujudnya bermasyarakat yang damai
 Hukum juga berfungsi untuk menciptakan ketertiban serta
keteraturan masyarakat. Hukum dapat membatasi gerak
seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas, sehingga hukum
berperan penting dalam mencegah terjadinya perilaku yang
menyimpang. Dengan mematuhi serta menegakkan hukum
secara baik, maka dapat menciptakan ketertiban dan
keteraturan masyarakat.
 Hukum berfungsi sebagai alat ketertiban dan keteraturan
masyarakat. Hukum sebagai petunjuk bertingkah laku untuk itu
masyarakat harus menyadari adanya perintah dan larangan
dalam hukum sehingga fungsi hukum sebagai alat ketertiban
masyarakat dapat diselisir.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah Mengatur bahwa Satpol PP dibentuk untuk menegakkan
Perda dan Perkara, menyelenggarakan ketertiban umum dan
ketenteraman serta menyelenggarakan pelindungan
masyarakat. Ketentuan Pasal 256 ayat (71 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2OL4 tentang Pemerintahan Daerah Dimaksud
mengamanatkan pengaturan lebih lanjut mengenai Satpol PP
diatur Dalam Peraturan Pemerintah. Satpol PP sebagai
perangkat daerah, mempunyai peran yang sangat Strategis
dalam memperkuat otonomi daerah dan pelayanan publik di
daerah. Untuk menjamin terlaksananya tugas Satpol PP dalam
penegakan Perda dan Perkara, penyelenggaraan ketertiban
umum dan ketenteraman serta Pelindungan masyarakat perlu
dilakukan peningkatan, baik dari sisi kelembagaan maupun
sumber daya manusia. Selain itu, keberadaan Satpol PP Dalam
penyelenggaraan pemerintahan daerah diharapkan dapat
membantu adanya kepastian hukum dan memperlancar proses
pembangunan di daerah.
 Peraturan nasional
Secara nasional hukum dibutuhkan sebagai alat ketertiban,
karena jika tidak ada hukum yang berlaku di Indonesia ini
masyarakat bangsa dan negara tidak pernah bisa untuk tertib.
Seperti hal nya di dalam peraturan berlalu lintas masih banyak
warga Indonesia yang melanggar itu semua.

Fungsi hukum sebagai alat mewujudkan keadilan sosial


 Peraturan daerah
 Sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial. Hukum
diciptakan dalam rangka melindungi serta menjaga kepentingan
bersama agar keadilan sosial dapat terwujud. Masyarakat
memiliki tujuan yang harus dicapai, maka diciptakan hukum
sebagai salah satu alat atau sarana dalam mewujudkan cita-cita
tersebut.
 Hukum sebagai sarana untuk mewujudkan keadilan sosial lahir
batin. Hukum yang bersifat mengikat, memaksa dan dipaksakan
oleh alat negara yang berwenang membuat orang takut untuk
melakukan pelanggaran karena ada ancaman hukumannya
(penjara, dan lain-lain) dan dapat diterapkan kepada siapa saja.
Dengan demikian keadilan akan tercapai.

 Peraturan nasional
 Dasar hukum undang-undang ini adalah : Pasal 5 ayat (1),
Pasal 20 ayat (1), dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar
1945.Dalam Undang-Undang ini diatur tentang : bentuk
dan atau cara penyampaian pendapat di muka umum, dan
tidak mengatur penyampaian pendapat melalui media
massa, baik cetak maupun elektronika dan hak mogok
pekerja di lingkungan kerjanya. Kesejahteraan Sosial
adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual,
dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat
melaksanakan fungsi sosialnya. Kemanusiaan yang adil dan
beradab” dan sila kelima: “Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.” Kemudian penjabaran dalam UUD NRI
tahun 1945 pasal 28B ayat (2) Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan
bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup,
tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi.
Fungsi hukum sebagai penggerak pembangunan
 Peraturan daerah
 Fungsi hukum dalam pembangunan nasional yang
digambarkan dengan ungkapan “sebagai sarana pembaruan
masyarakat” atau sebagai sarana pembangunan.
 Contohnya dalam pembangunan ekonomi fungsi dan peran
hukum sangat strategis dalam pembangunan ekonomi.
Hukum yang berwujud peraturan berfungsi untuk
membimbing, memberikan pedoman rambu-rambu serta
sebagai alat untuk mencapai tujuan pembangunan ekonomi
yang dicita-citakan
 Peraturan nasional
 Undang-undang Republik Indonesia nomor 25 tahun 2004
tentang sistem perencanaan pembangunan Nasional
Bahwa tugas pokok bangsa selanjutnya adalah
menyempurnakan dan menjaga kemerdekaan itu serta
mengisinya dengan pembangunan yang berkeadilan dan
demokratis yang dilaksanakan secara bertahap dan
berkesinambungan; bahwa untuk menjamin agar kegiatan
pembangunan berjalan efektif, efisien, dan bersasaran
maka diperlukan perencanaan pembangunan Nasional

Nama : Muhammad Farhan


Nim : 21052054
No absen : 18
Mata Kuliah : pengantar ilmu hukum
Dosen pengampu : Henni Muchtar S.H M Hum
1. Fungsi Hukum sebagai alat ketertiban
 Aturan Hukum secara Nasional : Undang-Undang lalu lintas no.
22 tahun 2009 Misalnya, peraturan tidak boleh menerobos
lampu merah, tidak berkendara melawan arus jalan yang dapat
menyebabkan kemacetan, dan lain sebagainya. Jadi, siapapun
melanggar akan diberikan denda atau sanksi, hal ini adalah
perwujudan daripada keadilan. Daya memikat serta memaksa
adalah watak hukum yang bisa menyelesaikan kasus-kasus dan
menciptakan keadilan serta memberikan hukum kepada yang
bersalah
 Aturan Hukum Secara daerah : PERATURAN DAERAH KOTA
PADANG NOMOR 5 TAHUN 2020 TENTANG KETERTIBAN UMUM
DAN KETENTRAMAN MASYARAKAT
Pedagang Kaki Lima dilarang membuka usaha dan berjualan di
luar tempat khusus yang diperuntukkan untuk itu. Berdasarkan
ketentuan tersebut, maka pedagang kaki lima tidak boleh
berjualan di sembarang tempat dengan tujuan menciptakan
kenyamanan masyarakat. Meski pada dasarnya tidak di
bolehkan, tetapi masih banyak saja yang melanggar karena
kurangnya kesadaran dan seringnya dispensasi dari aparat
dengan alasan kemanusiaan.
2. Fungsi Hukum Sebagai Alat mewujudkan keadilan sosial
 Hukum secara Nasional UU No. 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial kesejahteraan Sosial adalah kondisi
terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi
sosialnya. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial adalah
upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang
dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan
masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna
memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang
meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan
sosial Dalam UUD 1945 kesejahteraan sosial adalah hak
semua orang dan negara bertanggung jawab dalam
mewujudkannya.
 Aturan Hukum secara Daerah :
Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Sumatera Barat Nomor
8 Tahun 2019 tentang Kesejahteraan Sosial Peraturan
daerah provinsi Sumatra Barat nomor 8 tahun 2019 adalah
Peraturan daerah yang mengatur tentang kewenangan
pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh masyarakat yang khususnya berada dalam lingkup
pemerintahan provinsi Sumatra Barat. Dalam Peraturan ini
pemerintah Provinsi Sumatra Barat mengemukakan
beberapa program kemasyarakatan untuk menunjang atau
mengembangkan kemampuan masyarakat dalam
kehidupan berkelanjutan
3. Fungsi Hukum Sebagai Penggerak Pembangunan
 Aturan Hukum secara Nasional :
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 Dalam Peraturan
MENPAN RB No. 10 Tahun 2019 adalah mencakup Pedoman
Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di
Lingkungan Instansi Pemerintah serta Pembangunan Zona
Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah
Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi
Pemerintah. Dalam Peraturan ini MENPAN RB lebih menegaskan
bahwasanya wilayah yang Birokrasi nya bersih adalah awal dari
kemajuan dari suatu Wilayah.
 Aturan Hukum secara Daerah
Peraturan Daerah (PERDA) Provinsi Sumatera Barat Nomor 14
Tahun 2018 tentang RENCANA PEMBANGUNAN INDUSTRI
PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2018-2038
Dalam aturan ini pemerintah Provinsi Sumatra Barat
menargetkan pembangunan yang berkelanjutan yang finalnya
nanti pada tahun 2038 dan menjadikan Provinsi Sumatra Barat
menjadi Provinsi industri yang mana juga bisa menunjang
perekonomian masyarakat menjadi lebih baik.

NAMA : MUHAMMAD AGEL KURNIA


NIM : 21052053
TUGAS PENGANTAR ILMU HUKUM

FUNGSI HUKUM
1. Fungsi hukum sebagai alat untuk mewujudkan keadilan
sosial
Fungsi hukum berikutnya yaitu sebagai sarana untuk
mewujudkan keadilan sosial. Hukum diciptakan dalam
rangka melindungi serta menjaga kepentingan bersama
agar keadilan sosial dapat terwujud. Masyarakat memiliki
tujuan yang harus dicapai, maka diciptakan hukum sebagai
salah satu alat atau sarana dalam mewujudkan cita-cita
tersebut. Hukum yang bersifat memaksa dapat diterapkan
kepada siapa saja yang bersalah. Mereka yang melakukan
kesalahan atau melakukan pelanggaran diberi sanksi
hukuman, baik itu berupa hukuman penjara, denda,
membayar ganti rugi, dan sebagainya maka dengan
demikian keadilan dicapai. Hukum diciptakan dalam
rangka melindungi serta menjaga kepentingan bersama
agar keadilan sosial dapat terwujud. Masyarakat memiliki
tujuan yang harus dicapai, maka diciptakan hukum sebagai
salah satu alat atau sarana dalam mewujudkan cita-cita
tersebut.
Secara nasional
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial.
Contoh:
1.Siapa yang berutang harus membayar adalah perwujudan
daripada keadilan.
2.Setiap orang yang melakukan tindakan pidana maupun
kriminal akan diadili dengan hukum yang berlaku tanpa adanya
perbedaan di setiap golongan masyarakat
Secara daerah
Peraturan Daerah (Perda) DKI Jakarta Nomor 4 Tahun 2013

2. Fungsi hukum sebagai alat ketertiban dan keteraturan


masyarakat.
Hukum juga berfungsi untuk menciptakan ketertiban serta
keteraturan masyarakat. Hukum dapat membatasi gerak
seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas, sehingga
hukum berperan penting dalam mencegah terjadinya
perilaku yang menyimpang. Dengan mematuhi serta
meneggakan hukum secara baik, maka dapat menciptakan
ketertiban dan keteraturan masyarakat.
Contoh:
1.Orang yang menonton pertandingan sepak bola, sama-
sama mengerti apa yang harus dilakukan seperti: beli karcis
harus antri, mau masuk stadion juga harus antri, bila
pertandingan selesai para penonton ke luar lewat pintu
keluar yang sudah ditentukan (exit). Kesemuanya berjalan
tertib dan teratur, karena semuanya sama-sama mengerti
dan mentaati peraturan-peraturan yang telah ditentukan.
2.Pada saat kondisi Covid 19 sekarang ini orang yang mau
masuk ke mall harus menaati peraturan sesuai protokol
kesehatan yaitu dengan memakai masker,mencuci tangan
dan memiliki kartu vaksinasi.
 Secara nasional
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas
dan AngkutanJalan
 Secara daerah
Peraturan daerah kabupaten buton nomor 2 tahun 2020
tentang penyelenggaraan , ketertiban umum, dan
perlindungan masyarakat.

3. Fungsi hukum sebagai penggerak pembangunan


Hukum mempunyai daya mengikat dan memaksa, maka hukum
dapat dimanfaatkan sebagai alat otoritas untuk mengarahkan
masyarakat ke arah yang lebih maju. Hukum berfungsi sebagai
alat penggerak pembangunan karena ia mempunyai daya
mengikat dan memaksa dapat dimamfaatkan sebagai alat
otoritas untuk mengarahkan masyarakat ke arah yg maju.Hukum
mempunyai arti kaidah atau peraturan hukum memang dapat
berfungsi sebagai alat pengatur atau sarana pembangunan
dalam arti penyalur arah kegiatan manusia yang mengkehendaki
kearah pembaharuan .
Hukum dalam pembangunan mempunyai empat fungsi,yaitu:
1.Hukum sebagai sarana pemeliharan ketertiban dan keamanan
2.Hukum sebagai sarana pembangunan
3.Hukum sebagai penegak keadilan
4Hukum sebagai sarana pendidikan di masyarakat
Contoh:
1.Menaati segala peraturan yang berlaku pada saat ini yaitu
seperti pada saat kita berkendara kita harus memakai helm a
2.pada tindak pidana yang melakukan pelanggaran akan ditindak
seadil adilnya tanpa ada alasan yang lain oleh aparat penegak
hukum.
 Secara nasional
Peraturan Menteri PAN RB No 13 Tahun 2019
 Secara daerah
Peraturan daerah provinsi jawa barat nomor 2 tahun 2014
tentang pengelaan pembangunan dan pengembangan
metropolitan dan pusat pertumbuhan di jawa barat

Anda mungkin juga menyukai