Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

IDEOLOGI PANCASILA BAGI PELAJAR DI SMA NEGERI 1 ROTE TIMUR

Sebagai salah satu persyaratan untuk mengikuti Ujian Nasional (UN).

OLEH:

NAMA : KRISNA WAANG


NISN :
KELAS : XII IPS 3

SMA NEGERI 1 ROTE TIMUR


2016 / 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan hadirat Tuhan Yang maha Esa karena atas tuntunan-
Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya Ilmiah yang berjudul: Ideologi
Pancasila bagi Pelajar di SMA Negeri 1 Rote Timur.
Dengan demikian karya ilmiah ini penulis buat, tentunya dengan besar harapan dapat
bermanfaat bagi sifitas akademika khususnya terhadap saudara/i seperjuangan di Kampus.
Namun tidak menutup kemungkinan makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan oleh penulis, tentunya untuk
kepentingan proses peningkatan cakrawala berfikir kita bersama dalam memahami hakekat
Hukum itu sendiri. Terimakasih.

Hailean, 27 Februari 2017


Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
C. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
D. Pancasila Sebagai Ideologi Negara
E. Pancasila Sebagai Sumber Moral bangsa
F. Penjabaran Nilai-Nilai Dari Pancasila
G. Dasar Pemikiran Pendidikan Pancasila
H. Arah Pendidikan Pancasila
I. Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat
Berbangsa dan Bernegara

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. saran

Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 3 menegaskan bahwa fungsi dan tujuan pendidikan nasional
adalah untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peadaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap. Kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia?
2. Bagaimana penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?
3. Bagaimanakah Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat Berbangsa dan
Bernegara.

C.Tujuan
1 Untuk mengetahui Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia.
2 Untuk mengetahui penjabaran tiap-tiap sila dari Pancasila?
3 Untuk mengetahui Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat Berbangsa dan
Bernegara
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Secara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti lima lima dan sila
yang berarti dasar. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.Tetapi di sini pengertian
pancasila berdasarkan sejarah pancasila itu sendiri.
Apabila kita berbicara tentang UUD 1945. maka yang dimaksud ialah Konstitusi
(UUD) yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut pada tanggal
18 Agustus 1945 yang diumumkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun 1946 No. 7
halaman 45-48, yang terdiri atas :
1 Pembukaan (Preambule) yang meliputi 4 alinea ;
2 Batang Tubuh atau isi UUd 1945, yang meliputi;
3 Penjelasan

Dalam penjelasan resmi pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa dalam Pembukaan UUD
1945 terkandung empat pokok-pokok pikiran sebagai berikut :

1 Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
berdasar atas Persatuan;
2 Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
3 Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dan berdasar atas kerakyatan
dan permusyawaratan/perwakilan;
4 Negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab.

Khusus bagian/alinea ke -4 dari pembukaan UUD 1945 adalah merupakan asas pokok
Pemebentukan pemerintah Negara Indonesia. Isi bagian ke 4 dari Pembukaan UUD 1945 itu
dibagi ke dalam 4 hal:
1. Tentang hal tujuan Negara iondonesia, tercantum dalam kalimat Kemudian dari pada itu
dan seluruh tumpah darah indinesia, yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia;
2. Memajukan kesejahteraan rakyat;
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4. Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, naskah politik yang bersejarah itu
dijadikan Rancangan Pembukaan UUD sebagai bahan pokok dan utama bagi
penyusunan/penetapan Pembukaan (Preambule) UUD yang akan ditetakan itu. Naskah politik
yang bersejarah yang disusun pada tanggal 22 Agustus 1945 itu, di kemudian hari oleh Mr.
Muhamad Yamin dalam pidatonya di depan siding Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan
(BPPK) pada tanggal 11 Juni 1945 dinamakan Piagam Jakarta dan baru beberapa tahun
kemudian dimuat dalam bukunya yang berjudul Prokalmasi dan Konstitusi pada tahun 1951.
Dalam naskah politik yang di sebut dengan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 inilah untuk pertama
kali dasar falsafah Negara pancasila ini dicantumkan secara tertulis, setelah diusulkan oleh Ir.
Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Adapun besar arti pentingnya
Pembukaan Undang-Undang Dasar itu ialah karena pada aline ke 4 itu tercantum ketentuan
pokok yang bersifat fundamental, yaitu dasar falsafah Negara Republik Indonesia. Maka
disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
1. Ketuhanan Mang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kelima dasar ini tercakup dalam satu nama/istilah yang amat penting bagi kita bangsa
Indonesia yaitu pancasila. Istilah atau perkataan pancasila ini memang tidak tercantum dalam
Pembukaan maupun dalam Batang Tubuh UUD 1945. Di alinea ke 4 dari Pembukaan UUD
1945 hanyalah disebutkan bahwa, Negara Republik Indonesia berdasarkan kepada lima
prinsip atau asas yang tersebut di atas, tanpa menyebutkan pancasila. Bahwa kelima prinsip
atau dasar tersebut adalah pancasila, kita harus menafsirkan sejarah (maupun penafsiran
sistematika) yakni menghubungkanya dengan sejarah lahirnya pencasila itu sendiri pada
tanggal 1 Juni 1945, seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Berkenaan dengan perkataan
pancasila, menurut Prof. Mr. Muhamad Yamin (Pembahasan Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia)

B. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia


1. Arti Pandangan Hidup Suatu Bangsa
Setiap bangsa mempunyasi cita-cita untuk masa depan dan menghadapi masalah
bersama dalam mencapai cita-cita bersama. Cita-cita kita sebagai bangsa Indonesia tercantum
dalam Pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang adil dan
makmur materil dan spirituan berdasarkan Pancasila. Seperti halnya keluarga, sutau bangsa
yang bertekad mencapai cita-cita bersama memerlukan suatu pandangan hidup. Tanpa
pandangn hidup, suatu bangsa akan terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu
bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang dicapai. Dengan pandangan hidup, suatu
bangsa :
a. Akan dengan mudah memandang persoalan-pesoalan yang dihadapi;
b. Akan dengan mudah mencari pemecahan masalah-masalah yang dihadapi;
c. Akan memiliki pedoman dan pegangan;
d.Akan membangun dirinya.
Dengan demikian, pandangan hidup suatu bangsa adalah :
a.Cita-cita bangsa;
b.Pikiran-pikiran yang mendalam;
c.Gagasan mengenai wujud kehidupan yang lebih baik.
Jadi pandangan hidup suatu bangsa adalah inti sari (kristalisasi) dari nilai-nilai yang
dimiliki bangsa itu dan diyakini kebenaranya, yang berdasarkan pengalaman sejarah dan yang
telah menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya dalam kehidupan sehari-hari.
2. Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Setiap bangsa yang ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas ke arah mana
tujuan yang ingin dicapai sangat memerlukan pandangan hidup. Dengan pandangan hidup
inilah sesuatu bangsa akan memandang persoalan-persoalan yang dihadapi dan menetukan
arah serta bagaimana cara bangsa itu memecahkan persoalan-persoalan tadi.
Dalam pandangan hidup ini terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang
dicita-citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik. Pada akhirnya
pandangn hidup suatu bangsa adalah suatu kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu
sendiri, yang diyakini kebenaranya dan menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk
mewujudkanya.
Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang
merupakan hasil antara proses sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita
hidup di masa yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri.
Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan
lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan
dasar Negara Pancasila.
Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup yang berakar dalam kepribadian
bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar Negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini
tampak dalam sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda,
namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam pembukaan UUD 1945,
Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat dan UUD sementara Republik Indonesia
tahun 1950 pancasila itu tetap tercantum di dalamnya.
3. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk memenuhi
kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia yang terdiri dari suku bangsa
tersebut, meyakini adanya kehidupan di dunia dan hari akhir. Berdasarkan hal tersebut kita
menemukan persamaan pandangan hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah
keyakinan mereka adanya dua dunia kehidupan.
Pancasila memberikan pancaran dan arah untuk setiap orang Indonesia tentang masa
depan yang ditempuhnya. Inilah pandangan hidup bangsa Indonesia sebagaimana tertuang
dalam kelima Sila Pancasila.
C. Pancasila Sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
1. Apakah Dasar Negara Republik Indonesia?
Pancasila yang dikemukakan dalan sidang I BPPK pada tanggal 1 Juni 1945 adalah
dikandung maksud untuk dijadikan dasar dari Negara Indonesia Merdeka. Adapun dasar itu
haruslah merupakan suatu falsafah yang menyimpulkan kehidupan dan cita-cita bangsa dan
Negara Indonesia yang merdeka. Di atas dasar itulah akan didirikan gedung Republik
Indonesia sebagai perwujudan kemerdekaan politik yang menuju kepada kemerdekaan
ekonomi, sosial dan kebudayaan.
Peraturan-peraturan selanjutnya yang disusun untuk mengatasi dan menyalurkan
persoalan-persoalan yang timbul berhubung dengan penyelenggaraan dan perkembangan
Negara harus didasarkan atas dan berpedoman pada UUD. Peraturan-peraturan yang
bersumber pada UUD itu disebut peraturan-peraturan organik, yang menjadi pelaksana dari
UUD.
Oleh karena pancasila tercantum dalam UUD 1945 dan bahkan menjiwai seluruh isi
peraturan dasar tersebut yang berfungsi sebagai dasar Negara sebagaimana tercantum jelas
dalam alinea ke IV pembukaan UUD 1945 tersebut, maka semua peraturan perundang-
undangan di Republik Indonesia yang dikeluarkan oleh Negara dan pemerintah RI haruslah
pula sejiwa denga pancasila. Isi dan tujuan dari peraturan perundang-undangan RI tidak boleh
menyimpang dari jiwa pancasila.
2. Pancasila Sebagai Dasar Negara
Keputusan dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan Undang-
Undang Dasar bagi Negara Republik Indeonesia yang diproklamasikan pada tanggal 17
Agustus 1945.
Undang-Undang Dasar tersebut ialah UUD 1945. Dalam pembukaan UDD tersebut
kita temukan dasar Negara Pancasila. Oleh karena itu, secara yuridis pancasila sah menjadi
Dasar Negara Republik Indonesia. Akibat hukum dari disahkanya pancasila sebagai dasar
Negara, maka seluruh kehidupan bernegara dan bermasyarakat haruslah didasari oleh
Pancasila. Landasan hukum Pancasila sebagai dasar Negara dapat memebri akibat hukum dan
filosofis; yakni kehidupan bernegara bangsa ini haruslah berpedoman pada pancasila.
D. Pancasila Sebagai Ideologi Negara
1. Pengertian Ideologi
Ideologi berasal dari kata yunani yaitu iden yang berarti melihat, atau idea yang
berarti raut muka, perawakan, gagasan buah pikiran dan kata logi yang berarti ajaran. Dengan
demikian ideologi adalah ajaran atau ilmu tentang gagasan dan buah pikiran atau science des
ideas (AL-Marsudi, 2001:57). Puspowardoyo (1992 menyebutkan bahwa ideologi dapat
dirumuskan sebagai komplek pengetahuan dan nilai secara keseluruhan menjadi landasan
seseorang atau masyarakat untuk memahami jagat raya dan bumi seisinya serta menentukan
sikap dasar untuk mengolahnya. Berdasarkan pemahaman yang dihayatinya seseorang dapat
menangkap apa yang dilihat benar dan tidak benar, serta apa yang dinilai baik dan tidak baik.
Pancasila merupakan satu ideologi yang dianut oleh Negara atau pemerintah dan
rakyat Indonesia secara keseluruhan, bukan milik atau monopoli seseorang ataupun sesuatu
golongan tertentu. Sebagai filsafat atau dasar kerohanian Negara, yang meruapakn cita-cita
bangsa, Pancasila harus dilaksanakan atau diamalkan, yang mewujudkan kenyataan dalam
penyelenggaraan hidup kenegaraan kebangsaan dan kemasyarakatan kita. Bila terjadi
kesenjangan dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan, kita harus kembali kepada
filsafat Negara Republik Indonesia untuk mencari jalan keluarnya atau untuk meluruskan
kembali.
E. Pancasila Sebagai Sumber Moral bangsa
1. Moral Negara
Penetapan Pancasila sebagai dasar Negara mengamanatkan bahwa moral Pancasila
juga sebagai moral Negara, artinya Negara tunduk pada moral, Negara wajib mengamalkan
moral Pancasila. Seluruh tindakan kebijakan Negara harus sesuai dengan Pancasila. Seluruh
perundang-undangan harus mengacu pada pancasila. Nilai-nilai Pancasila menjadi
pembimbing dalam pembuatanpolicy. Sebagai moral Negara, Pancasila mengandung
kewajiban-kewajiban moral bagi Negara Indonesia, yaitu antara lain:
Sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.
Sila Persatuan Indonesia.
Sila Kerakyatan Yang Dipimpin OLeh Hikmat Kebijaksanaanm Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan.

F. Penjabaran Nilai-Nilai Dari Pancasila.


1. Pengertian Nilai Pendidikan
Pancasila adalah pendidikannilai-nilai yang bertujuan membentuk sikap positif
manusia sesuai dengan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila. Menilai berarti
menimbang yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu untuk
selanjutnya mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat mengatakan berguna atau tidak
berguna, benar atau tidak benar, baik ataua tidak baik, religius atau tidak religius dan lain
sebagainya. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila sesuatu itu berguna, berharga (nilai
kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral dan etis), religius (nilai agama).
Notonegoro berpendapat membagi nilai menjadi 3 bagian yaitu:
a. Nilai meteril yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsure manusia.
b. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan
dan aktifitas.
c. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia
2. Nilai-Nilai Pada Pancasila
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dengan adanya dasar Ketuhanan maka Indonesia mengakui dan percaya pada adanya
Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi sebab adanya manusia dan alam semesta serta
segala hidup dan kehidupan di dalamnya. Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduk Indonesia untuk memeluk agamanya/kepercayaanya, sebagaimana tercantum
dalam pasal 29 UUD 1945
b. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Internasionalisme ataupun peri kemanusiaan adalah penting sekali bagi kehidupan sesuatu
bangsa dalam Negara yang merdeka dalam hubunganya dengan bangsa-bangsa lain. Manusia
adalah makhluk Tuhan, dan Tuhan tidak mengadakan perbedaan antara sesama manusia.
Pandangan demikian menimbulkan pandangan yang luas, tidak terikat oleh batas-batas
Negara atau bangsa sendiri, melainkan Negara harus selalu membuka pintu bagi persahabatan
dunia atas dasar persamaan derajat.
c. Sila Persatuan Indonesia
Dengan dasar kebangsaan (nasionalisme) dimaksudkan bahwa bangsa Indonesia
seluruhnya harus memupuk persatuan yang erat antara sesama warga, tanpa membeda-
bedakan suku atau golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat dan satu cita-cita
bersama. Prinsip kebangsaan itu merupakan ikatan yang erat antara golongan dan suku
bangsa.
d. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan
Dasar mufakat, kerakyatan atau demokrasi menunjukan bahwa Negara Indonesia
menganut paham demokrasi. Paham demokrasi berarti bahwa kekuasaan tertinggi
(kedaulatan) untuk mengatur Negara dan rakyat terletak di tangan seluruh rakyat. Dalam
UUD 1945 menyatakan bahwa kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Perwakilan. Kerakyatan yang dirumuskan dalam
Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Demokrasi Indonesia seperti yang
tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adlah demokrasi yang tercantum dalam pancasila
sebagai sila ke empat dan dinamakan demokrasi pancasila. Asas demokrasi di Indonesia ialah
demokrasi berdasarkan pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi,
serta yang dalam penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin menmpuh
jalan permusyawaratn untuk mencapai mufakat.
e. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Dalam pidato 1 Juni 19945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah prinsip tidak
adanya kemiskinan di alam Indonesia Merdeka. Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil
dan makmur, kebahagiaan buat semua orang, tidak ada penghisapan, tidak ada penindasan,
dan penghinaan, semuanya bahagia, cukup sandang dan pangan. Sila ini secara bulat berarti
bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidan hukum, politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

G. Dasar Pemikiran Pendidikan Pancasila


Rakyat Indonesia melalui majelis perwakilanya menyatakan bahwa
pendidikannasional yang beakar pada kebudayaan bangsa Indonesia diarahkn untuk
meningkatkan kecerdasan bangsa, harkat dan martabat bangsa, mewujudkan manusia serta
masyrakat Indonesia yang beriman serta bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
mandiri,sehingga mampu membangun dirinya dan masyarakat sekeklilingnya serta dapat
memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab atas pembangunan
bangsa.
H. Arah Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila adalah pendidikan nilai. Oleh sebab itu arah pendidikan
Pancasila ditekankan pada pendidkan moral yang diharapkan dapat diwujudkan dalam
kehidupan sehari-hari berupa perilaku yang dilandasi oleh nilai-nilai Pancasila. Artinya nilai-
nila Pancasila dijadikan landasan moral dalam setiap kegiatan pribadi, kelompok, masyarakat
dan juga bangsa bahkan Negara.
I. Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Masyarakat Berbangsa dan Bernegara.
1. Pola Pelaksanaan Pancasila
Untuk melaksanakan Pancasila perlu usaha yang dilakukan secara berencana dan
terarah berdasarkan suatu pola. Tujuannya adalah agar Pancasila sungguh-sungguh dihayati
dan diamalkan oleh segenap warga Negara, baik dalam kehidupan orang seorang maupun
dalam kehidupan kemasyarakatan. Berdasarkan pola itu diharapkan lebih terarah usaha-usaha
Pembinaan manusia Indonesia agar menjadi insan pancasila
Pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat pancasila

2. Jalur media massa.


Walaupaun pola pelaksanaan Pancasila melalui jalur medua massa dapat pula
digolongkan sebagai salah satu aspek jalur pendidikan dalam arti luas, namun peranan media
massa sedemikian pentingnya sehingga perlu mendapat penonjolanya sebagai jalur tersendiri.
Dalam hubunganya dengan ini, ditekankan pula pentingnya media tradisional seperti
pewayangan serta bentuk-bnetuk seni rakyat lainya, di samping media modern seperti pers,
radio dan televisi. Dalam menggunakan komunikasi modern ini perlu dijaga agar terhindar
dari siaran yang tidak menguntungkan bagi pelaksanaan pancasila.
3. Jalur organisai sosial politik, organisasi sosial kemasyarakatan, dan prangkat sosial.
Sesuai dengan tekad untuk menjunjung tinggi demokrasi dan menegakan kehidupan
konstitusional, maka kiranya semua anggota maupun kader-kader politik, serta organisasi
kemasyarakatan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga keagamaan, lembaga kebudayaan,
dan dunia usaha, hendaklah berusaha sekuat tenaga ikut serta dalam melaksanakna Pancasila,
sehingga Pancasila itu lestari di Republik indionesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia,
sekaligus menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan
masyarakat dan negara Republik Indonesia. Makalah PKn Pancasila Maka manusia
Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai
dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan
berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang
kesemuanya itu meruapakan peljelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Menyadari
bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-
menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh
sebab itu setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan
dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan
nilai-nilai Pancasila demi kelestarianya.
DAFTAR PUSTAKA
1 Kansil C.S.T, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, Jakarta: PT pradnya paramita
2 Pangeran Alhaj S.T.S dan Surya Partia Usman, 1995. Materi Pokok Pendekatan Pancasila.
Jakarta; Universitas Terbuka Depdikbud.
3 Setiady Elly M, Panduan Kuliah Pendidikan Pancasila, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
4 Tanpa Nama.Tanpa Tahun. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Sekretariat
Negara Republik Indonesia Tap MPR No. II/MPR/1987.

5 UU Nomor 32 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal

Anda mungkin juga menyukai