Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

LEMBAGA JASA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN

Ditulis untuk memenuhi tugas mata pelajaran ilmu pengatahuan sosial (Ekonomi) yang diajar
oleh guru : Agus Rohman S.Pd

Oleh Kelompok II
 Khanifatul Husna
 Alvina Hilda Fitria
 Dini Tri Wijayanti
 Dimas Adi Pratama
 Fatkhul Nur Cahyo
 Ahmad Fauzi
 Lingga Nur Nalendra Putra F

MADRASAH ALIYAH DARUL HUDA


SUGIHWARAS – BOJONEGORO
2022

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan karunia Nya, kami dapat menyusun makalah ini sebagai tugas yang telah di
berikan oleh bapak guru kepada kami, yang mana kami harapkan dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Sholawat serta salam tak lupa kami curah limpahkan kepada sang Baginda nabi
akhiruzzaman beserta keluarga dan para sahabatnya sehingga kamu harapkan berkah dan
syafaatnya di yumil qiyamah nanti.
Kemudian perlu kami sampaikan bahwa dalam penyusunan makalah ini pasti banyak
kesalahan yang mana itu adalah suatu hal lumprah maka dari itu kami mohon koreksinya dan
kami minta bimbingannya, agar untuk kedepannya kami akan lebih baik lagi dalam
menyajikan suatu makalah yang telah ditugaskan kepada kami.

2
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB 1..............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
PEMBAHASAN..............................................................................................................................5
A. Otoritas Jasa Keuangan..............................................................................................................5
1. Pengertian OJK......................................................................................................................5
2. Tujuan OJK...........................................................................................................................5
3. Peran/Fungsi OJK..................................................................................................................5
4. Tugas OJK.............................................................................................................................5
5. Wewenang OJK.....................................................................................................................5
B. Lembaga Jasa Keuangan............................................................................................................6
1. Perbankan..............................................................................................................................6
2. Pasar Modal...........................................................................................................................7
3. Perasuransian.........................................................................................................................7
4. Dana Pensiun.........................................................................................................................8
5. Lembaga Pembiayaan............................................................................................................9
6. Pegadaian.............................................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................11
PENUTUP.....................................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi mempunyai proses yang sangat panjang dan mengalami
perkembangan yang relatif, mencoba untuk mensejajarkan atara masalah-masalah
ekonomi berupa sumber daya ekonomi yang cenderung langka atau terbatas dengan
kebutuhan dan keinginan secara ekonomis yang tidak terbatas. Hal ini menjadikan
proses ekonomi yang panjang berkembang dan menjadikan kajian-kajian guna
mencari suatu pendekatan yang dapat mensejajarkan kedua hal itu. Dalam proses
ekonomi baik masa lampau maupun masa kini, telah terjadi transaksi yang cukup
kompleks antara pembeli dan penjual. Transaksi-transaksi yang terjadi antara dua
pelaku pasar itu juga telah memberikan pengaruh signifikan pada perkembangan
teori-teori ekonomi masa kini dan tentunya akan berdampak pada pola piker ilmiah
dimasa yang akan datang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Otoritas Jasa Keuangan?
2. Apa Yang dimaksud dengan Lembaga Jasa Keuangan?

C. Tujuan
1. Mengetahui apa pengertian Otoritas jasa keuangan dan lembaga jasa
keuangan
2. Mengetahui tujuan, peran, tugas, dan jenis-jenis Otoritas jasa keuangan
dan lembaga jasa keuangan

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Otoritas Jasa Keuangan
1. Pengertian OJK
Otoritas jasa keuangan (OJK) merupakan lembaga yang independent dan
bebas dari campur tangan pihak lain.
Pembentukan OJK dilatarbelakangi oleh 3 (tiga) hal yaitu :
1. Perkembangan industri sektor jasa keuangan di Indonesia
2. Permasalahan lintas sektoral industri jasa keuangan
3. Amanat UU nomor 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia
2. Tujuan OJK
Otoritas jasa keuangan (OJK) merupakan salah satu lembaga negara yang
berfungsi untuk melaksanakan sistem pengaturan dan pengawasan secara terpadu
diseluruh sektor jasa keuangan indonesia.
Berikut merupakan tujuan utama OJK :
a. Mengatur berbagai jasa keuangan
b. Mewujudkan sistem keuangan agar dapat tumbuh secara berkelanjutan
c. Melindungi konsumen dan masyarakat
3. Peran/Fungsi OJK
OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang
terintegrasi.
4. Tugas OJK
Tugas dan wewenang OJK sebagai sebuah lembaga yang mengatur dan
mengawasi sektor perbankan dan non perbankan di Indonesia agar berjalan baik.
Lembaga OJK memiliki tugas serta peranan yang terbilang penting bagi sektor
keuangan dan juga ekonomi di Indonesia. Berikut beberapa tugas OJK.
a. Menciptakan sistem pengaturan juga pengawasan
b. Memilih keputusan pada perkembangan serta kemajuan keuangan
c. Melindungi konsumen
5. Wewenang OJK
Berdasarkan Pasal 7 UU OJK mengatur tentang kewenangan OJK untuk
melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan di sektor perbankan yaitu
sebagai berikut.
a. Pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank.
b. Pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank.
c. Pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank.
d. Pemeriksaan bank.

5
B. Lembaga Jasa Keuangan
Berikut beberapa lembaga jasa keuangan yang ada di Indonesia
1. Perbankan
Lembaga Keuangan Bank merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidang
keuangan di mana kegiatannya menghimpun dana dari masyarakat secara
langsung dan memberikan berbagai jasa keuangan kepada masyarakat luas.
a. Pengertian Perbankan
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan yang didirikan dengan
kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
menerbitkan promes atau dikenal dengan bank note.
b. Fungsi bank
Berikut merupakan beberapa fungsi bank.
1) Pelayan jasa bank dalam mengemban tugas sebagai pelayan lalu lintas
pembayaran uang, melakukan berbagai aktivitas kegiatan, antara lain
pengiriman uang, inkaso, cek wisata, kartu kredit, dan pelayanan lainnya
2) Penyalur dana-dana yang terkumpul oleh bank disalurkan kepada
masyarakat dalam bentuk pemberian kredit, pembelian surat-surat
berharga, penyertaan, dan pemilikan harta tetap.
3) Penghimpun dana.
c. Jenis bank
Jika ditinjau dari jenisnya, bank dapat dibedakan menjadi bank sentral,
bank umum, bank syariah, dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
d. Prinsip kegiatan usaha bank (konvensional dan syariah) Perbankan (bank
konvensional)
Dalam menjalankan kegiatan usahanya berpegang pada prinsip kehati-
hatian, kepercayaan, kerahasiaan, dan mengenal nasabah oleh bank.
Sementara prinsip bank syariah merupakan aturan perjanjian berdasarkan
hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau
pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
dengan syariah
e. Produk bank
Bank memiliki produk seperti simpanan tabungan (saving deposit),
simpanan deposito (time deposit), simpanan giro (demand deposit), kredit
perdagangan, kredit produktif, kredit investasi, kredit konsumtif, dan kredit
modal kerja
f. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah suatu lembaga independen
yang berfungal menjamin simpanan nasabah perbankan di Indonesia.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berfungsi menjamin simpanan nasabah
bank dan turut aktif dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai
kewenangannya.

6
2. Pasar Modal
Pasar modal merupakan sebuah pasar yang bergerak secara terorganisir di mana
terdapat berbagai aktivitas perdagangan surat penting.
a. Fungsi pasar modal
Fungsi pasar modal sebagai berikut.
1) Memberikan wahana investasi yang beragam bagi investor,
sehingga memungkinkan untuk melakukan diversifikasi.
2) Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia
usaha sekaligus memungkinkan alokasi dana secara optimal.
b. Peran pasar modal
Peran pasar modal terhadap perekonomian sebagai berikut.
1) Memungkinkan para pemodal berpartisipasi pada kegiatan bisnis yang
menguntungkan (investasi).
2) Memungkinkan kegiatan bisnis mendapatkan dana dari pihak luar dalam
rangka perluasan usaha (ekspansi).
c. Lembaga penunjang pasar modal
Lembaga penunjang di pasar modal merupakan salah satu lembaga di
pasar modal yang memiliki fungsi sebagai penunjang bekerjanya pasar modal.
Lembaga penunjang di pasar modal menurut UU Nomor 8 Tahun 1995 Bab
VI yaitu kustodian, biro adminstrasi efek, dan wali amanat (trustee).
d. Instrumen/produk pasar modal
Instrumen keuangan (produk) yang diperdagangkan di pasar modal
Indonesia berupa saham, surat utang (obligasi), reksa dana, Exchange Trade
Fund (ETF), dan derivatif.
e. Mekanisme transaksi di pasar modal
Mekanisme transaksi pasar modal terdapat dua cara penjualan saham,
yakni pasar perdana (primary market) dan pasar sekunder (secondary market).
f. Investasi di pasar modal
Investasi pada aset keuangan, khususnya di pasar modal juga terdapat
berbagai pilihan produk yang bisa Anda pilih sesuai kebutuhan, kemampuan,
dan profil risiko Anda. Berbagai produk investasi di pasar modal tersebut
antara lain saham, surat utang (obligasi), reksa dana, Exchange Traded Fund
(ETF), dan derivatif.
3. Perasuransian
a. Pengertian Asuransi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asuransi adalah
pertanggungan, perjanjian antara dua pihak. Sementara pengertian asuransi
dikutip dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni perjanjian antara perusahaan
asuransi dan pemegang polis yang menjadi dasar bagi penerimaan premi oleh
perusahaan asuransi sebagai imbalan dalam bentuk mengganti atau
mengurangi kerugian.

7
b. Fungsi Asuransi
Fungsi utama asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan risiko
(risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan risiko dari satu pihak (tertanggung)
kepada pihak lain (penanggung).
c. Peran asuransi
Asuransi berperan menggerakkan perekonomian dan melindungi masyarakat.
d. Jenis asuransi
Jenis asuransi dibagi menjadi empat bagian, yaitu asuransi pendidikan,
asuransi kerugian, asuransi jiwa, dan asuransi kesehatan.
e. Prinsip kegiatan usaha asuransi
Transaksi asuransi diikat oleh suatu perjanjian yang sah, yang disebut kontrak
atau polis. Kontrak tersebut tidak dapat lengkap dengan sendirinya. Masalah
kelengkapan ini harus ditafsirkan dalam kaitannya dengan kondisi lingkungan dan
ketentuan-ketentuan sosial serta hukum yang berlaku di masyarakat di mana
kontrak asuransi itu dibuat.
f. Produk asuransi
Produk asuransi meliputi asuransi jiwa, rumah, mobil, pendidikan, dan
sebagainya.
4. Dana Pensiun
Prinsip dari dana pensiun adalah suatu alternatif bagi karyawan untuk
memperkecil atau mengurangi risiko-risiko yang akan dihadapi di masa yang akan
datang, seperti risiko kehilangan pekerjaan, memasuki usia lanjut, risiko cacat, bahkan
risiko meninggal dunia. Risiko yang mungkin terjadi tersebut sangat berpengaruh
pada kelangsungan hidup mereka, karena itu diciptakan program pensiun untuk
mengatasi kemungkinan risiko tersebut.
a. Pengertian dana pensiun
Dana pensiun merupakan badan hukum yang mengelola dan menjalankan
program yang menjanjikan manfaat pensiun.
b. Fungsi dana pensiun
Berikut fungsi dana pensiun bagi perusahaan.
1. Memberikan rasa aman bagi para karyawan, sehingga bisa
menurunkan turn over
2. Menghargai para karyawan yang telah mengabdi kepada perusahaan
3. Meningkatkan motivasi karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-
hari.
4. Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat dan pemerintah.
Sementara fungsi yang bisa didapatkan oleh para karyawan yang akan
menerima dana pensiun yaitu sebagai berikut.
1. Dipastikannya penghasilan yang bisa didapatkan di masa yang akan
datang setelah memasuki masa pensiun.
2. Memberikan rasa aman dan dapat meningkatkan motivasi untuk
bekerja.

8
c. Peran Dana Pensiun
Dana pensiun berperan menggerakkan perekonomian dan menyalurkan
jaminan hari tua
d. Jenis dana pensiun
Menurut Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992, dana pensiun dapat
digolongkan ke dalam beberapa jenis berupa Dana Pensiun Pemberi Kerja
(DPPK) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).
e. Prinsip kegiatan usaha dana pensiun
Berbagai lembaga dana pensiun yang ada di Indonesia harus memiliki tujuh
prinsip dalam pelaksanaannya, yaitu prinsip kejelasan maksud dan tujuan
program. Adapun prinsip tersebut, seperti prinsip independensi, prinsip
akuntabilitas, prinsip transparansi, prinsip perlindungan konsumen, prinsip
struktur pengendalian internal, dan prinsip kualifikasi penyelenggara.
f. Produk dana pensiun
a. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
b. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
c. Jaminan Hari Tua (JHT) yang diselenggarakan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS).
5. Lembaga Pembiayaan
Lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.
a. Fungsi lembaga pembiayaan
Lembaga pembiayaan berfungsi membiayai aktivitas seperti produksi dan
konsumsi.
b. Peran lembaga pembiayaan Lembaga pembiayaan berperan untuk
menggerakkan perekonomian dan membantu masyarakat dalam aktivitas
produksi dan konsumsi.
c. Jenis lembaga pembiayaan
Jenis lembaga pembiayaan dapat dibedakan menjadi perusahaan
pembiayaan, perusahaan modal ventura, dan perusahaan pembiayaan
infrastruktur.
d. Prinsip kegiatan usaha lembaga pembiayaan Prinsip kegiatan usaha
lembaga pembiayaan yaitu dengan memberikan pembiayaan dan disertai
dengan bunga
e. Produk lembaga pembiayaan
Produk lembaga pembiayaan dibedakan menjadi perusahaan sewa
guna usaha, perusahaan anjak piutang, perusahaan pembiayaan konsumen,
perusahaan penerbit kartu kredit, perusahaan modal ventura, dan
perusahaan pembiayaan infrastruktur.

9
6. Pegadaian
Pegadaian adalah suatu badan yang melaksanakan kegiatan keuangan dalam
hal gadai Perum pegadaian merupakan lembaga resmi yang mempunyai izin dalam
pengelolaan keuangan gadai yang dasar hukumnya terdapat dalam Undang-Undang
Hukum Perdata Pasal 1150.

a. Fungsi Pegadain
Pegadaian berfungsi untuk membantu rakyat kecil dengan memberikan
kredit/pinjaman agar terhindar dari kreditor liar yang meminjamkan uang
dengan bunga sangat tinggi.
b. Peran Pegadaian
Pegadaian berperan menggerakkan aktivitas perekonomian dan
membantu masyaraka yang membutuhkan dana.
c. Jenis Pegadaian
Adapun jenis pegadaian yang dapat dibedakan menjadi pegadaian
konvensional dan Pegadaian Syariah
d. Prinsip kegiatan usaha pegadaian
Prinsip usaha pegadaian yaitu dengan menerima jaminan kredit dari
konsumen. Jaminan kredit yang digadaikan dapat berupa benda bergerak
(kendaraan, elektronik, atau perhiasan) atau tidak bergerak (tanah atau
bangunan). Jangka waktu pinjaman biasanya selama kurang dari atau satu
tahun. Jika dalam jangka waktu tertentu tidak dapat melunasi jaminan kredit
akan dilelang.
e. Produk Pegadaian
Adapun produk pegadaian berupa produk KCA (Kredit Gadai Cepat
dan Aman) dan produk krasida (Kredit Angsuran dengan Sistem Gadai).

10
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga keuangan dapat membantu para pelaku ekonomi untuk
mengembangkan kegiatan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
pada umumnya. Kita harus bersyukur bahwa pada saat ini banyak pilihan lembaga
keuangan di sekitar kita untuk membantu kita dalam kegiatan ekonomi sehari-hari.
Sesuai dengan namanya, lembaga jasa keuangan adalah lembaga atau badan
yang berada atau bergerak di bidang menyediakan jasa keuangan atau segala
kegiatannya berhubungan dengan keuangan. Adanya lembaga keuangan ini dapat
menunjang kegiatan perekonomian baik digunakan sebagai perantara aktivitas
keuangan maupun sebagai tempat dalam penyimpanan. Oleh karena itu, dengan
hadirnya lembaga jasa keuangan maka kita dapat memanfaatkan dengan baik dan
jujur dalam penggunaan lembaga jasa keuangan.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat. Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan
dan pembahasan makalah ini kami mohon maaf. Kritik dan saran yang membangun
sangat kami butuhkan untuk lebih baiknya makalah yang kami buat selanjutnya.
Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

11
DAFTAR PUSTAKA
Alam S. 2016. Mandiri Ekonomi untuk SMA/MA kelas X. Jakarta: Erlangga.
Afriyenis, Winda. 2016. "Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Utang Luar Negeri
Pemerintah dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia, Maqdis (Jurnal Kajian Ekonomi
Islam, Vol. 1, No. 1, Januari-Juni 2016. Padang: Universitas Putra Indonesia YPTK.
Asikin, Zainal. 2015. Pengantar Hukum Perbankan Indonesia. Jakarta: Rajawali Pers.
Hadad, Muliaman D. 2016. Buku Saku Otoritas Jasa Keuangan. Jakarta: Otoritas Jasa
Keuangan.
Nitisusastro Mulyadi. 2012. Perilaku Konsumen dalam Perspektif Kewirausahaan. Bandung:
Alfabeta.
Putong, I. 2015. Teori Ekonomi Mikro: Konvensional dan Syariah. Buku & Artikel Karya
Iskandar Putong.
Sihombing, Jonker. 2012. Otoritas Jasa Keuangan: Konsep, Regulasi dan Implementasi.
Jakarta: Ref Publisher.
Sunyanto Danang. 2013. Perilaku Konsumen. Jakarta: Buku Seru.

12

Anda mungkin juga menyukai