Anda di halaman 1dari 15

KEPEMIMPINAN DALAM MANAJEMEN BERBASIS MADRASAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


Manajemen Berbasis Madrasah

Dosen Pengampu :
Muhammad Syaifullah, M.Pd

Oleh : Kelompok 4

1. Ahmad Isma’un : 2020114260411


2. Mar’atus Sholihah : 2020114260399
3. Nur Anjarsari Ghimnastiyar : 2020114260391

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM PANGERAN DIPONEGORO NGANJUK
NOVEMBER 2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahiim
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga penulisan makalah yang berjudul “Kepemimpinan Dalam
Manajemen Berbasis Madrasah”, dapat terselesaikan di waktu yang tepat.
Pada kesempatan ini,penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima
kasih kepada yang terhormat:
1. Bapak H. Moh. Ali Yusron, M.A, Rektor IAI Pangeran Diponegoro
Nganjuk.
2. Dr. H. Soim, M.Pd.I, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAI
Pangeran Diponegoro Nganjuk
3. Muhammad Syaifullah, M.Pd. Dosen Pengampu mata kuliah Manajemen
Berbasis Madrasah
Tak dapat dipungkiri, keterbatasan penulis dalam menyusun makalah ini,
masih jauh dari sempurna, banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, segala
saran dan kritikan dari berbagai pihak sangat diharapkan. Mudah-mudahan
makalah ini dapat bermanfaat untuk kepentingan dan kemajuan dunia pendidikan.

Nganjuk, 05 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 3

A. Pengertian Kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis Madrasah ............... 3

B. Jenis dan Gaya Kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis Madarasah ....... 5

C. Penerapan Kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis Madrasah ................ 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11

A. Kesimpulan ............................................................................................... 11

B. Saran ......................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fakta dewasa ini menyatakan bahwa mutu pendidikan harus terus berupaya
dan berusaha mengarah kepada perbaikan terutama dari segi manajemen yang
dianggap sangat perlu untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,
salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah
melalui penerapan manajemen berbasis madrasah atau MBM. Hal ini didasarkan
pada suatu asumsi bahwa MBM merupakan pemikiran ke arah pengelolaan
pendidikan yang memberi keleluasaan kepada madrasah untuk mengatur dan
melaksanakan berbagai kebijakan secara luas.
Manajemen berbasis madrasah (MBM) Adalah bentuk alternatif madrasah
sebagai hasil dari desentralisasi pendidikan. Secara umum MBM dapat diartikan
sebagai model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar kepada
madrasah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan
secara langsung semua warga madrasah (kepala madrasah, guru, siswa, karyawan,
orang tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu madrasah berdasarkan
tujuan pendidikan nasional. Untuk itu, Manajemen berbasis madrasah diharapkan
mampu menjawab tantangan jaman dan ekpektasi negara, masyarakat, serta
keluarga terhadap madrasah.
Untuk mewujudkan harapan terhadap madrasah tersebut, maka masih
dibutuhkan beberapa faktor pendukung lainnya, antara lain adalah faktor
kepemimpinan yang mampu mengarahkan sebuah visi menjadi misi bersama.
Kepemimpinan dalam melaksanakan MBM adalah salah satu bentuk alternatif
sebagai kebijakan desentralisasi pendidikan.Kepemimpinan kepala
madrasah berpotensi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat serta melahirkan
manajemen yang bertumpu di tingkat madrasah.
Kepemimpinan dalam MBM ini dimaksudkan untuk meningkatkanotonomi
madrasah dalam mengelola madrasah dan menciptakan kepala madrasah guru dan
administrator profesional. Kesuksesab untuk memperoleh mutu pendidikan yang
baik tergantung kepada kepemimpinan yang kuat dari masing - masing kepala
1
madrasah. Oleh karena itu, kepala madrasah merupakan salah satu yang dapat
mendorong madrasah untuk mewujudkan visi , misi, tujuan dan sasaran madrasah
melalui pogram - program yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulisan makalah ini nantinya akan
membahas mengenai Pengertian kepemimpinan, jenis dan gaya kepemimpinan,
kepemimpinan dalam manajemen berbasis madrasah,

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis
Madrasah ?
2. Apa saja jenis dan gaya kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis
Madrasah ?
3. Bagaimana Penerapan kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis
Madrasah ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis
Madrasah
2. Untuk mengetahui jenis dan gaya kepemimpinan dalam Manajemen
Berbasis Madrasah
3. Untuk mengetahui Penerapan kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis
Madrasah

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis Madrasah

Kepemimpinan diterjemahkan dari bahasa Inggris “Leadership”. Dalam


Ensiklopedi Umum diartikan sebagai “Hubungan yang erat antara seorang dan
kelompok manusia, karena ada kepentingan yang sama”. Hubungan tersebut
ditandai oleh tingkah laku yang tertuju dan terbimbing dari pemimpin dan yang
dipimpin. 1
Secara umum definisi kepemimpinan dapat dirumuskan sebagai berikut
kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki oleh seseorang
untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan,
mengarahkan, dan kalau perlu memaksa orang atau kelompok agar menerima
pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu
tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah ditetapkan. 2 Kepemimpinan adalah
seni mempengaruhi dan mengarahkan orang dengan cara kepatuhan, kepercayaan,
kehormatan, dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
Adapun beberapa definisi kepemimpinan menurut para ahli adalah sebagai
berikut:
a. Fred E. Fiedler mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah individu di
dalam kelompok yang memberikan tugas pengarahan dan pengorganisasian
yang relevan dengan kegiatan-kegiatan kelompok.3
b. George Terry mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah keseluruhan
aktivitas untuk memengaruhi sarta menggiatkan orang dalam usaha bersama
untuk mencapai tujuan. 4
c. D.E McFarland mengemukakan bahwa kepemimpinan adalah suatu proses
dimana pemimpin dilukiskan akan memberi perintah atau pengaruh,
1
Engkoswara dan Aan Komariah, Administrasi Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm. 177
2
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Manajemen
Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 125
3
Ibid., hlm. 125
4
Ikbal Barlian, Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi, (-: Erlangga
Group, 2013), hlm. 47
3
bimbingan atau proses memengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih
dan mencapai tujuan yang telah di tetapkan. 5
d. Sondang P. Siagian mengemukakan bahwa kepemimpinan merupakan
kemampuan dan keterampilan seseorang yang menduduki jabatan sebagai
pemimpin suatu kerja untuk memengaruhi perilaku orang lain terutama
bawahannya untuk berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga melalui
perilaku yang positif ia memberikan sumbangsih nyata dalam pencapaian
tujuan organisasi. 6
e. Bass mengemukakan kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara
anggota suatu kelompok sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu,
agen perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang
lain daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan
kepemimpinan itu sendiri timbul ketika satu anggota kelompok mengubah
motivasi kepentingan anggota lainnya dalam kelompok.7
Dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan, bahwa Kepemimpinan
dalam MBM adalah kemampuan untuk mempengaruhi, memberi inspirasi, dan
mengarahkan tindakan seseorang atau kelompok untuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Kepemimpinan itu melibatkan tiga hal, yaitu pemimpin, pengikut dan
situasi tertentu. Dengan demikian, dapat diidentifikasi adanya beberapa komponen
dalam kepemimpinan yaitu a). adanya pemimpin dan orang lain yang dipimpin,
b). adanya upaya atau proses mempengaruhi dari pemimpin kepada orang lain
melalui berbagai kekuatan. c). adanya tujuan akhir yang ingin dicapai bersama
dengan adanya kepemimpinan itu. d). kepemimpinan bisa timbul dari suatu
organisasi atau tanpa adanya organisasi tertentu. e). pemimpin dapat diangkat
secara formal atau dipilih oleh para pengikutnya. f). kepemimpinan berada dalam
situasi tertentu, baik situasi pengikut maupun lingkungan eksternal. 8

5
Sudarwan Danim, Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke Lembaga
Akademik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 204
6
Moch. Idochi Anwar, Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya Pendidikan Edisi
Revisi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm.91
7
Engkoswara dan Aan Komariah, Op. Cit., hlm. 177
8
Feska Ajefri,. Efektifitas Kepemimpinan Dalam Manajemen Berbasis Madrasah. Al-
Idarah: Jurnal Kependidikan Islam VII (I) (2017), 102

4
Pemimpin yang memiliki ciri kepemimpinan adalah seorang yang memiliki
kualitas diri yang baik tercermin dari sifat-sifat atau watak seperti cerdas, bijak,
semangat, tanggung jawab, dan dapat dipercaya. Davis mengikhtisarkan 4 sifat
utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pemimpin yaitu: (1) kecerdasan,
(2) kedewasaan dan keluasan hubungan sosial, (3) motivasi diri dan dorongan
berprestasi,(4) sikap-sikap hubungan manusiawi. Perilaku kepemimpinan
merupakan tindakan-tindakan spesifik seseorang pemimpin dalam mengarahkan
dan mengkoordinasikan kerja anggota kelomopk. Individu yang dilatih dalam
perilaku kepemimpinan yang memadai akan mampu memimpin secara lebih
efektif. 9
B. Jenis dan Gaya Kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis Madarasah
Terdapat jenis-jenis kepemimpinan yang dipandang representatif dengan
tuntutan era desentralisasi, yaitu sebagai berikut.
a. Kepemimpinan Transaksional
Kepemimpinan transaksional dalam pendidikan adalah dapat melakukan
pekerjaan, keamanan, jabatan, dapat menyenangkan dan bahkan lebih mendukung
perubahan, bekerja sama dan pemenuhan keutuhan anggota.10
b. Kepemimpinan Transformasional
Kemampuan melakukan transformasi aneka sumber daya madrasah
dimutlakkan dalam kerangka kepemimpinan madrasah yang di kelola secara
berbasisi MBS. Istilah transformasional berinduk dari kata to transform, yang
bermakna mentransformasikan visi menjadi realita, panas menjadi energi, potensi
menjadi aktual, laten menjadi manifes, dan sebagainya. 11
c. Kepemimpinan Visioner
Kepemimpinan yang relevan dengan tuntutan “school based management”
dan didambakan bagi produktivitas pendidikan adalah kepemimpinan yang
memiliki visi (Visionary Leadership) yaitu kepemimpinan yang kerja pokoknya
difokuskan pada rekayasa masa depan yang penuh tantangan, menjadi penentu

9
Engkoswara dan Aan Komariah, Op. Cit., hlm. 178-180
10
Syafruddin, Efektivitas Kebijakan Pendidikan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008), hlm.
134
11
Sudarwan Danim, Op. Cit., hlm.218
5
arah organisasi yang tahu prioritas, menjadi pelatih yang profesional dan dapat
membimbing personil lainnya ke arah profesionalisme kerja yang diharapkan. 12
Adapun tipe- tipe kepemimpinan dalam manajemen berbasis madrasah
yakni sebagai berikut :
a. Pemimpin Otokratik
Kata otokratik dapat diartikan sebagai tindakan menurut kemauan sendiri,
setiap produk pemikiran dipandang benar, keras kepala, atau rasa “aku” yang
keberterimaannya pada khalayak bersifat dipaksakan. Ketika perilaku atau sikap
itu ditampilkan oleh pimpinan, lahirlah yang disebut dengan kepemimpinan
otokratik atau kepemimpinan yang otoriter.
b. Pemimpin Demokratis
Inti demokrasi adalah keterbukaan dan keinginan memosisikan pekerjaan
dari, oleh, dan untuk bersama. Tipe kepemimpinan demokratis bertolah dari
asumsi bahwa hanya dengan kekuatan kelompok, tujuan yang bermutu dapat
dicapai. Pimpinan yang demokratis berusaha lebih banyak melibatkan anggota
kelompok dalam memacu tujuan.
c. Pemimpin Permisif
Kata permisif bisa bermakna serba boleh, serba mengiyakan, tidak mau
ambil pusing, tidak bersikap dalam makna sikap sesungguhnya, dan apatis.
Pimpinan permisif tidak mempunyai pendirian yang kuat, sikapnya serba boleh.
Pimpinan yang termasuk ke dalam kategori ini biasanya terlalu banyak
mengambil muka dengan dalih untuk mengenakkan individu yang dihadapinya. 13
Dalam suatu proses kepemimpinan terdapat istilaha gaya kepemimpinan
yang berbeda beda. Definisi Gaya sendiri adalah sikap gerak gerik atau lagak yang
menadai ciri seseorang.Berdasarkan pengertian tersebut maka gaya kepemimpinan
adalah sikap, gerak gerik atau lagak yang dipilih oleh seseorang pemimpin dalam
menjalankan tugas kepemimpinanya. Gaya Kepemimpinan merupakan suatu pola
perilaku seorang pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa
yang dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam
mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya. Oleh

12
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, Op. Cit., hlm.
142
13
Ibid., hlm. 212-214
6
sebab itu, Jika seorang pemimpin berusaha untuk mempengaruhi perilaku orang
lain, maka orang tersebut perlu memikirkan gaya kepemimpinannya.14 Ada tiga
gaya kepemimpinan sesuai dengan jenis kepemimpinan sebelumnya :
1) Gaya Kepemimpinan Transaksional
Pemimpin transaksional merupakan pemimpin yang memandu atau
memotivasi para pengikut mereka menuju sasaran yang ditetapkan dengan
memperjelas persyaratan peran dan tugas. Gaya kepemimpinan transaksional lebih
berfokus pada hubungan pemimpin-bawahan tanpa adanya usaha untuk
menciptakan perubahan bagi bawahannya.
2) Gaya kepemimpinan transformasional
Pemimpin transformasional mencurahkan perhatian pada hal-hal dan
kebutuhan pengembangan dari masing - masing pengikut, Pemimpin
transformasional mengubah kesadaran para pengikut akan persoalan persoalan
dengan membantu mereka memandang masalah lama dengan cara cara baru, dan
mereka mampu menggairahkan, membangkitkan, dan mengilhami para pengikut
untuk mengeluarkan upaya ekstra demi mencapai sasaran kelompok.
3) Gaya kepemimpinan visioner
Kemamuan menciptakan dan mengartikulasikan visi yang realistis, kredibel,
dan menarik mengenai masa depan organisasi atau unit organisasi yang tengah
tumbuh dan membaik dibanding saat ini. Visi ini jika diseleksi dan
diimplementasikan secara tepat, mempunyai kekuatan besar sehingga bisa
mengakibatkan terjadinya lompatan awal ke masa depan dengan membangkitkan
keterampilan, bakat, dan sumber daya untuk mewujudkannya. 15
C. Penerapan Kepemimpinan dalam Manajemen Berbasis Madrasah

Pada penerapan Kepemimpinan dalam MBM, Kepala madrasah merupakan


aktor yang paling diharapkan berperan sebagai pemimpin dalam MBM untuk
mewujudkan visi dan misi yang tepat bagi peningkatan pelayanan dan kualitas
madrasah. Kepemimpinan kepala madrasah dalam konteks MBM memegang
peranan kunci dalam keberhasilan aplikasi MBM. Bekal kemampuan, keahlian,
dan keterampilan menjadi keniscayaan bagi kepala madrasah untuk mampu

14
Feska Ajefri,. Op.Cit, hlm 112
15
Ibid , hlm 113
7
menjalankan roda lembaganya secara MBM.16 Kepala madrasah merupakan motor
penggerak, penentu arah ke bijakan madrasah, yang akan menentukan bagaimana
tujuan-tujuan madrasah dan pendidikan pada umumnya direalisasikan.
Sehubungan dengan MBM, kepala madrasah dituntut untuk senantiasa
meningkatkan efektifitas kinerja. Dengan bigitu, MBM sebagai paradigma baru
pendidikan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Kinerja kepemimpinan kepala madrasah dalam kaitannya dengan MBM
adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala
madrasah dalam mengimplementasikan MBM di madrasahnya untuk mewujudkan
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan itu,
kepemimpinan kepala madrasah yang efektif dalam MBM dapat dilihat
berdasarkan kriteria berikut:
a. Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses
pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif,
b. Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan,
c. Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga
dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan
madrasah dan pendidikan,
d. Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat
kedewasaan guru dan pegawai lain di madrasah,
e. Bekerja dengan tim manajemen , serta Berhasil mewujudkan tujuan
madrasah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Adapun karakteristik yang harus di miliki oleh sosok seorang pemimpin
yaitu sebagai berikut: Memiliki kemauan untuk belajar sepanjang hayat; Bekerja
dengan berorientasi pada pelayanan terbaik; Membawa energi positif; Selalu
melihat kehidupan sebagai tantangan; Bersinergi. 17
Ada tiga macam keterampilan yang harus dimiliki oleh kepala madrasah
untuk menyuseskan kepemimpinannya. Ketiga keterampilan yersebut adalah
sebagi berikut.

16
Sudarwan Danim, Op. Cit., hlm. 211
17
Ikbal Barlian, Op. Cit., hlm. 48-49
8
a. Keterampilan konseptual, yaitu keterampilan untuk memahami dan
mengoperasikan organisasi. Seperti kemampuan membangun visi, misi, dan
strategi lembaga, kemampuan berperan sebagai innovator.
b. Keterampilan manusiawi, yaitu keterampilan untuk bekerja sama,
memotivasi, dan memimpin. Seperti Kemampuan membangun motivasi
kerja yang baik, Keterampilan mendelegasikan tugas dan wewenang kepada
para bawahan, dan Kemampuan mengayomi bawahan dalam hubungan
kerja yang harmonis.
c. Keterampilan teknik ialah keterampilan dalam menggunakan pengetahuan,
metode, teknik, serta perlengkapan untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Seperti Keterampilan melakukan komunikasi, menangani konflik, dan
membangun iklim kerja yang kondusif di lingkungan lembaga pendidikan
Kemampuan melakukan pengambilan keputusan dengan baik serta
Kemampuan menangkap informasi dari pihak lain. 18
Efektivitas pelaksanaan kepemimpinan mencakup membuat secara
menyakinkan bahwa seseorang memiliki pendidikan yang benar, kemampuan,
pengalaman, motivasi, dan kepribadian, untuk menangani strategi perubahan.
Karena itu, sifat dasar dari kepemimpinan adalah motivasi, keputusan,
komunikasi, dan proses pengendalian akan menentukan efektivitas kepemimpinan
dalam mengembangkan suatu iklim dan budaya kondusif untuk membuat
kebijakan. 19
Kepemimpinan merupakan faktor kunci dalam menciptakan perubahan
madrasah. Salah satu fokus kepala madrasah adalah membuat kebijakan. Faktor
penting yang menentukan efektivitas madrasah adalah dicapai dengan kebijakan
pengembangan madrasah, diantaranya:
a. Sistem reward dan hukuman. Menambah penggunaan reward menimbulkan
kebanggaan dan penghargaan, bekerjasama dengan hasil yang
menyenangkan, sedangkan, masalah pemberlakukan hukuman adalah lebih
baik mengurangi hukuman, terutama hukuman fisik supaya menjadi kondusif.

18
E, Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2004), hlm. 126
19
Syafruddin, Op. Cit., hlm. 129
9
b. Lingkungan madrasah. Kondisi kerja madrasah yang baik, tanggung jawab
kepada kebutuhan murid dengan kependidikan yang baik dan dekorasi
bangunan serasi, semuanya bekerja sama dengan hasil yang lebih tinggi.
c. Madrasah yang berhasil, cenderung membuat penggunaan tugas rumah lebih
baik, menyusun tujuan akademik yang jelas,memiliki atmosfir percaya diri
sebagai suatu kemampuan murid.
d. Hasil lebih baik bila guru-guru memberikan perilaku contoh yang baik dalam
arti memelihara waktu dengan baik, dan memiliki keinginan menangani
masalah murid.
e. Temuan atas kelompok manajemen dalam kelas berpendapat pentingnya
mempersiapkan bahan kemajuan pelajaran, memelihara perhatian keseluruhan
kelas dari sikap rendah hati, disiplin, fokus atas perilaku pemberian imbalan
yang baik dan bertindak cepat menangani gangguan.
f. Hasil akan lebih menyenangkan bila ada kombinasi kepemimpinan bersama
dengan proses pengambilan keputusan yang semua guru merasa pandanagn
mereka terwakili. 20
Kepemimpinan dan perubahan dalam manajemen Berbasis madrasah
merupakan perilaku kepemimpinan yang telah menekankan perubahan. Dengan
kata lain, jika pemimpin membantu menciptakan tujuan, kebijaksanaan, atau
struktur, dan prosedur baru, ia memperlihatkan perilaku kepemimpinan. Hal ini
berarti bahwa ada kebutuhan bagi para pemimpin untuk memperlengkapi diri
dengan pengetahuan dan keterampilan kepemimpinan untuk merancang,
menyarankan, dan mendatangkan inovasi-inovasi dalam pendidikan serta
administrasinya dengan berpangkal kepada penilaian yang realistis terhadap
praktik-praktik sekarang serta didasarkan atas gagasan yang baik tentang proses-
proses administratif. 21

20
Ibid., hlm. 132-133
21
Rohiat, Manajemen Sekolah, (Bandung: PT. Refika Aditama, 2012), hlm. 38-39
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Kepemimpinan dalam manajemen berbasis madrasah berarti kemampuan dan


kesiapan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong,
mengajak, menuntun, menggerakan, mengarahkan, dan kalau perlu memaksa
orang atau kelomok agar menerima pengaruh tersebut dan selanjutnya berbuat
sesuatu yang dapat membantu tercapainya suatu tujuan tertentu yang telah
ditetapkan. Terdapat jenis dan gaya kepemimpinan yang dipandang representatif
dengan tuntutan era desentralisasi, yaitu sebagai berikut ; Kepemimpinan
Transaksional, Kepemimpinan Transformasional, Kepemimpinan Visioner.
Penerapan Kinerja kepemimpinan kepala madrasah dalam kaitannya dengan
MBM adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh
kepala madrasah dalam mengimplementasikan MBM di madrasahnya untuk
mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
B. Saran

Dalam penulisan makalah ini masih mempunyai sumber yang masih terbilang
sedikit karena keterbatasan penulis dan keterbatasan sumber yang tersedia. Dalam
penulisan makalah ini juga masih banyak ditemukan kesalahan atau jauh dari kata
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritikan yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi sumber pengetahuan
yang bermanfaat dan dapat menjadi referensi bagi makalah selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Engkoswara dan Aan Komariah, 2011. Administrasi Pendidikan, Bandung:


Alfabeta
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia, 2012.
Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta
Barlian, Ikbal,. 2013. Manajemen Berbasis Sekolah Menuju Sekolah Berprestasi,
Erlangga Group
Sudarwan Danim, 2007. Visi Baru Manajemen Sekolah Dari Unit Birokrasi ke
Lembaga Akademik, Jakarta: Bumi Aksara
Anwar, Moch. Idochi,. 2013. Administrasi Pendidikan dan Manajemen Biaya
Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Ajefri, Feska,. Efektifitas Kepemimpinan Dalam Manajemen Berbasis Madrasah.
Al-Idarah: Jurnal Kependidikan Islam VII (I) (2017
Syafruddin, 2008. Efektivitas Kebijakan Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta
Mulyasa, E,.2004.Manajemen Berbasis Sekolah, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Rohiat, 2012. Manajemen Sekolah, Bandung: PT. Refika Aditama

12

Anda mungkin juga menyukai