Anda di halaman 1dari 3

REVIEW PSIKOLOGI INDUSTRI

Menurut Hasibuan (2008, hal 63), motivasi adalah daya pendorong yang
mengakibatkan seseorang atau organisasi mau dan rela untuk mengarahkan kemampuan
dalam bentuk keahlian autau keterampilan, tenaga dan juga waktunya untuk
menyelenggarakan berbagai kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya dan menunaikan
kewajibannya dalam rangka pencapaian tujuan dan berbagai sarana organisasi yang telah
ditentukan sebelumnya.
Biasanya, motivasi seorang pegawai dalam bekerja ditunjukkan dengan aktivitas terus
menerus yang berorientasi pada tujuan. Apabila ketika melakukan suatu pekerjaan, mereka
akan selalu bersaing untuk menunjukkan prestasi ketika menyelesaikan suatu pekerjaan
sehingga mereka ingin selalu mengetahui bagaimana hasil dari pekerjaan yang mereka
lakukan.
Disisi lain, dapat dilihat pula pegawai yang tidak bermotivasi tinggi. Segala pekerjaan
yang mereka lakukan tidak berorientasi pada tujuan organisasi dan mereka tidak
berkomitmen pada tujuan.
Dengan adanya kelompok-kelompok seperti itu, pengawas dari suatu organisasi
sangatlah berperan penting untuk mengatasi bagaimana semua pegawai dari suatu organisasi
untuk termotivasi dalam bekerja sehingga semua goal akan tercapai pada waktu yang
ditentukan. Beberapa perusahaan yang telah berhasil mengatasi masalah ini menggunakan
metode layanan konseling bagi seluruh pegawai dari tingkatan rendah hingga tinggi.
Layanan konseling yang dilakukan bertujuan agar berfokus pada penetapan tujuan.
Namun, strategi pada layanan ini, para pegawai itu sendiri yang mencari dan menggunakan
metode kerja yang paling efektif untuk menumbuhkan motivasi kerja dan prestasi kerja yang
maksimal dari tiap-tiap individu. Karena perilaku suatu individu yang berada dalam suatu
organisasi atau perusahaan tentunaya sangat mempengaruhi organisasi baik secara langsung
dan tak langsung. Hal tersebut diakibatkan adanya kemampuan individu yang berbeda-beda
dalam menghadapi tugas dan aktivitasnya.
Kesiapan individu untuk berubah merupakan faktor terpenting dalam keberhasilan
organisasi untuk melakukan perubahan. Sehingga, organisasi yang akan melakukan
perubahan sangat memerlukan dukungan karyawan yang terbuka, mempersiapkan diri dengan
baik, dan siap untuk berubah. Hal terburuk akan terjadi ketika karyawan tidak siap dan
mengalami kewalahan dengan perubahan organisasi yang terjadi. Ketidaksiapan karyawan
tersebut akan membawa dampak negatif bagi peruabahan organisasi.
Dengan demikian, meningkatnya motivasi pegawai didasarkan adanya keterbukaan
dan penerimaan dari pegawai untuk mengeluarkan dan menerima pendapat selama proses
konseling berlangsung, keterkaitan pegawai untuk mempelajari suatu hal yang baru serta
adanya bantuan dan dukungan dari pihak perusahaan untuk memfasilitasi kebutuhan
pengembangan kompetensi dan peningkatan motivasi pegawai.

Elemen terpenting dari berhasilnya suatu perusahaan merupakan pemimpin.


pemimpin memiliki peranan penting dalam memajukan perusahaannya. Pemimpin
perusahaan merupakan suatu posisi sentral yang menentukan arah lajunya suatu perusahaan.
Gaya kepemimpinan yang dipilih oleh seorang pimpinan perusahaan salah satu hal yang
mempengaruhi kepuasan karyawan.
Gaya kepemimpinan yang dibutuhkan saat ini ialah kepemimpinan transformasional.
Gaya ini berpusat pada asumsi bahwa para pemimpin dapat mengubah keyakinan, asumsi,
dan perilaku karyawan dengan menarik pentingnya kolektif atau hasil organisasi. Pada model
kepemimpinan ini, pemimpin berfungsi untuk membandingkan tingkat kebutuhan karyawan,
untuk mendorong mereka melihat lebih jauh dari hanya sekedar melihat kepentingan diri
sendiri dan fokus kepada kebutuhan organisasi. Sehingga pada proses ini menuntut para
pemimpin untuk menciptakan visi, misi, dan tujuan antara karyawan, memberikan keyakinan
dan arah tentang masa depan organisasi.
Namun, ketika suatu perusahaan ingin mendapatkan kelancaran dan motivasi kerja
yang baik maka diperlukan adanya peningkatan kepuasan kerja terhadap pegawai. Kepuasan
kerja berhubungan erat dengan sikap karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja,
kerjasama antar pimpinan dengan sesama karyawan. Kepuasan kerja juga merupakan suatu
sikap umum berupa hasil dari beberapa sikap-sikap khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan,
penyesuaian diri dan hubungan sosial individual di luar kerja.
Sehingga dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa kepuasaan kerja
adalah persaan menyokong atau tidak pada diri pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaannya maupun dengan kondisi dirinya. Dari suatu penelitian mengemukakan, ada
hubungan antara kepuasan kerja dan motivasi kerja pada suatu perusahaan. Kemudian, arah
hubungan antara kedua variabel adalah positif. Yang memiliki arti bahwa semakin bertambah
kepuasan kerja, maka semakin meningkat pula motivasi kerja.
Referensi
Fahmie arief dan nidya paramita. the impact of goal-setting counseling to improve
employee’s motivastion. Yogyakarta; fakultas psikologi dan ilmu budaya UII
Handoyo, dan seger. Hubungan kepuasan kerja dengan motivasi kerja pada karyawan
bank btpn madiun. Semarang; fp unair
Fajrianthi, dan ayu bianda. Hubungan antara komitmen organisasi dengan kesiapan
untuk berubah pada karyawan divisi enterprise service (DES) telkom ketintang suarabay.
Surabaya;fp unair
Soeyitno, adisty. Relationship between employee perceptions of supervisor
participative leadership styles to performance in the muji rahayu hospital employee surabaya.
Suarabaya: fp airlangga
Surya, agselle. Dinamika gairah (passion) pada pekerja industri kreatif pt. Prime di
surby. Surabaya; fp unair

Anda mungkin juga menyukai