Anda di halaman 1dari 16

1

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


MOTIVASI KERJA
(Study Pada Karyawan CV. BEBE TREND Tawangsari Sukoharjo)

Putri Ayu Apriliyawati


Yoppy Syahrial, S.E., M.M.
Andiyas Miawan, S.E., M.M.
Fakultas Ekonomi, Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
putriciuk@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh kepuasan


kerja dan disiplin kerja terhadap motivasi kerja karyawan Syariah CV. Bebe
Trend Tawangsari Sukoharjo. Data yang diperoleh dengan mendistribusikan
kuesioner secara langsung kepada responden. Pengujian hipotesis yang digunakan
untuk mengetahui pengaruh langsung antar variabel independen dan dependen
menggunakan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil pengujian,
menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap
motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi
kerja.

Kata Kunci: kepuasan kerja, disiplin kerja, dan motivasi kerja.


PENDAHULUAN

Ditengah pandemi virus corona atau COVID 19 yang sedang dunia hadapi
saat ini, pastinya memberikan dampak berkelanjutan dalam kehidupan.
Pembatasan social berskala besar yang diterapkan dalam keseharian termasuk saat
bekerja di organisasi akan berdampak pada pasang surut motivasi kerja
(http://www.bkpsdm.depok.go.id/?p=11544). Maka dari itu penting bagi
organisasi untuk melakukan manajemen organisasi dengan baik agar dapat
menjaga kestabilan motivasi kerja karyawan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
memelihara kepuasan kerja, dan disiplin kerja agar karyawan dapat melaksanakan
pekerjaannya sesuai dengan peraturan atau prosedur kerja, instruksi, dan
pengarahan (Mafriningsianti, 2020).
Motivasi kerja mencakup persoalan bagaimana cara mengarahkan sumber
daya dan potensi karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja lebih efektif dan
efisian dalam upaya mencapai dan mewujudkan tujuan organisasi
(Mafriningsianti, 2020). Motivasi merupakan faktor penting dalam diri karyawaan
karena motivasi menyebabkan karyawan mau bekerja antusias mencapai hasil
yang maksimal perusahaan tidak hanya mengharapkan kemampuan dan
ketrampilan tetapi yang terpenting adalah kemauan bekerja dengan giat dan
keinginan memperoleh hasil optimal. Sehingga apabila seseorang karyawan
memiliki dorongan untuk melakukan kegiatan tugas, maka ia akan melakukan
upaya yang giat kearah hasil pekerjaan yang baik. Untuk mencapai terwujudnya
motivasi kerja karyawan dalam organisasi tidak datang dengan sendirinya, namun
dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya faktor kepuasan kerja dan disiplin
kerja (Mafriningsianti, 2020).
Kepuasan kerja karyawan merupakan perasanaan senang atau tidak senang
pada karyawan dari pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya (Mafriningsianti,
2020). Individu dengan kepuasan kerja diharapkan akan mengeluarkan seluruh
kemampuan dan energi yang dimiliki untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga
dapat mewujudkan tujuan organisasi yang optimal bagi perusahaan (Kristine,
2017). Ketika karyawan merasakan kepuasan dalam bekerja maka karyawan
tersebut akan bekerja dengan semaksimal mungkin (Aditeresna & Mujiati, 2018).
Dengan kepuasan kerja yang ada pada diri karyawan, karyawan akan menjadi
senang dengan pekerjaan dan memiliki dorongan untuk memotivasi diri agar
bekerja lebih baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Seseorang dengan yang
memiliki kepuasan kerja tinggi akan memberikan tanggapan dengan sikap positif
terhadap pekerjaannya, sedangkan seseorang yang memiliki kepuasan kerja yang
rendah dengan pekerjaannya akan memberikan tanggapan dengan sikap negatif
terhadap pekerjaannya (Susanto, 2019).
Selain faktor kepuasan kerja, tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan juga
dapat dipengaruhi oleh disiplin kerja karyawan dalam melaksanakan pekerjaanya.
Disiplin kerja yang terbentuk oleh karyawan dapat menciptakan rasa tanggung
jawab terhadap pekerjaannya karena karyawan menyadari akan kewajibannya dan
tentu akan mengutamakan hasil kerja yang baik sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan (Susanto, 2019). Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa
tanggung jawab terhadap pekerjaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Karyawan
dengan disiplin kerja tinggi akan cenderung memiliki motivasi kerja yang tinggi
untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan peraturan dan norma-norma yang
berlaku dalam perusahaan (Mafriningsianti, 2020). Dengan adanya kedisiplinan,
tingkat kepatuhan karyawan yang baik akan menyebabkan karyawan menaati
peraturan dalam bekerja, sehingga karyawan merasa terdorong bahwa bekerja
adalah kewajibannya terhadap perusahaan dan karyawan akan termotivasi dengan
hal tersebut. Oleh karena itu, manajemen perusahaan selalu berusaha untuk
menciptakan disiplin kerja karyawan yang baik.
Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Safa, dkk (2020) yang meneliti
kongruensi antara motivasi dan kepuasan kerja dalam konteks lingkungan
organisasi. Hasilnya mengindikasikan bahwa karyawan yang puas dengan
pekerjaannya cenderung memberikan motivasi pada pekerjaan. Astarina, dkk
(2019) menemukan bahwa disiplin kerja berpengaruh pada motivasi dan kinerja.
Sari dan Faisal (2020) meneliti tentang pengaruh disiplin kerja dan kepuasan kerja
terhadap motivasi kerja dan implikasinya pada kinerja karyawan Center
Administrasi Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia. Hasilnya
ditemukan bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi
kerja serta kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi kerja.
Penelitian ini mereplikasi penelitian Mafriningsianti (2020), yang menguji
pengaruh kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap motivasi kerja karyawan
PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi. Hasilnya ditemukan bahwa kepuasan kerja dan
disiplin kerja secara parsial berpengaruh positif terhadap disiplin kerja. Penelitian
ini mengambil objek penelitian karyawan CV. Bebe Trend Tawangsari Sukoharjo
yang bergerak dibidang produk dan atau jasa pakaian/konveksi garment dengan
produk meliputi daster, rompi, dan APD. CV. Bebe Trend memiliki visi menjadi
Home Industri jasa konveksi atau garment skala nasional dan internasional,
dengan misi menjalin kemitraan, kesejahteraan, dan hubungan kerja harmonis
berdasarkan prinsip-prinsip manajemen professional dan semangat kebersamaan
yang saling menguntungkan antar stakeholder dan melakukan peningkatan
kualitas SDM pekerja melalui berbagai pendekatan edukasi yang sesuai dengan
kebutuhan professional pekerja. Alasan penulis memilih objek penelitian di CV.
Bebe Trend karena berdasarkan narasumber dari pihak manajemen SDM CV.
Bebe Trend mengemukakan bahwa motivasi kerja disana cenderung fluktuatif,
padahal pihak manajemen sudah melakukan upaya-upaya peningkatan motivasi
seperti meeting setiap pagi antara atasan dan bawahan terkait evaluasi kerja dan
dilanjutkan berdoa bersama, kemudian diwaktu-waktu tertentu pemilik
perusahaan turun langsung untuk memberikan arahan-arahan dan berinteraksi
dengan seluruh karyawan secara langsung agar diharapkan dapat menstimulasi
semangat karyawan dalam bekerja. Dari pemaparan latar belakang diatas, maka
penulis mengambil penelitian yang berjudul “Pengaruh Kepuasan Kerja dan
Disiplin Kerja Terhadap Motivasi Kerja (Studi Pada Karyawan CV. Bebe Trend
Tawangsari Sukoharjo)”.
KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Teori motivasi dikemukakan oleh Maslow dalam Kardiasih dkk (2007)
i. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan yang diperlukan untuk
mempertahankan kelangsungan hidup pegawai seperti makan,
minum, udara, perumahan.
ii. Kebutuhan keamanan adalah kebutuhan akan keamanan dari
ancaman yakni kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan
pekerjaan.
iii. Kebutuhan sosial adalah kebutuhan pegawai sebagai makhluk
sosial yang membutuhkan pergaulan dengan orang lain dan untuk
diterima sebagai bagian dari orang lain.
iv. Kebutuhan penghargaan adalah kebutuhan yang diperlukan oleh
pegawai seperti penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan
prestise dari pegawai dan masyarakat lingkungannya atas hasil
pekerjaannya selama ini.
v. Kebutuhan aktualisasi diri adalah kebutuhan yang diperlukan oleh
pegawai dengan menggunakan kecakapan, kemampuan,
keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja
yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang
lain.

Pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja


Kepuasan kerja adalah perasaan dan emosi karyawan terhadap
pekerjaan mereka,seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi
berpikir positif terhadap pekerjaan sedang yang tidak puas memegang
perasaan negatif tentang pekerjaan (Fitria & Sawitri, 2017). Karyawan
dengan kepuasan kerja tinggi akan cenderung memiliki motivasi kerja
yang tinggi untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai tujuan
perusahaan. Dimana kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan pada
umumnya tercermin dalam sikap positif karyawan terhadap pekerjaan dan
segala sesuatu yang dihadapi ataupun yang ditugaskan kepadanya di
lingkungan kerja. Karyawan akan menunjukkan sikap positif terhadap
pekerjaannya dan sebaliknya, individu yang tidak puas dengan
pekerjaannya akan menunjukkan sikap negative terhadap pekerjaannya itu.
Karyawan telah menerima yang sesuaimaka karyawan akan merasa
termotivasi untuk melakukan tindakan yang positif terhadap pekerjaan dan
perusahaannya. Mafriningsianti (2020) dan Kristine (2017) menemukan
bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi
kerja. Sehingga hipotesis yang dirumuskan sebagai berikut :
H1: Kepuasan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi
kerja.

Pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja


Disiplin kerja adalah kepatuhan dan ketaatan karyawan terhadap aturan
dan ketentuan dalam melakukan pekerjaan dan menyangkut hubungan
kerja dan kondisi kerja (Saputra & Turnip, 2018). Disiplin kerja
merupakan sikap para pegawai atau karyawan untuk berperilaku sesuai
dengan peraturan atau norma-norma yang telah ditetapkan oleh perusahaan
atau tempat dimana dia bekerja. Karena dengan ditetapkanya peraturan
dan norma tersebut, maka setiap karyawan akan taat dan patuh serta harus
melaksanakan seperti yang telah ditetapkan oleh perusahaan (Saputra &
Turnip, 2018). Karyawan yang disiplin Ketika masuk kerja akan
menjunjung tinggi pedoman dalam bekerja dan merasa lebih tenang dalam
bekerja karena karyawan telah melakukan pekerjaannya sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan, seperti mengerjakan tugas dengan maksimal
dan ini memungkinkan karyawan untuk lebih termotivasi dalam
melakukan tugas dengan lebih baik. Selainitu, karyawan juga selalu
berusaha untuk tetap bekerja dengan kehati-hatian dalam melaksanakan
tanggung jawab kerjanya akan memberikan dorongan kepada karyawan
agar lebih termotivasi untuk melakukan hal positif di lingkungan kerjanya
(Dimulyo, 2018). Sari & Faisal (2020) dan Suyanto (2018) menemukan
bahwa disiplin kerja berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi
kerja. Sehingga hipotesis dirumuskan sebagai berikut:
H2: Disiplin kerja berpengaruh positif signifikan terhadap motivasi kerja.

Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan, pengaruh antar variabel dapat


digambarkan dalam bentuk model penelitian sebagai berikut:

Kepuasan Kerja
H1

Motivasi Kerja

H2
Disiplin Kerja

Model Penelitian

METODOLOGI PENELITIAN

Populasi dan sampel


Penyebaran kuesioner sebanyak 110 kuesioner kepada seluruh
karyawan CV. Bebe Trend selama 2 hari mulai Senin, 26 Juli 2021 sampai
dengan Selasa, 27 Juli 2021 memperoleh data sebanyak 106 responden.
Jumlah tersebut telah memenuhi sample minimum sejumlah 50 responden.
Pengambilan data dilakukan dengan mendistribusikan kuesioner secara
langsung kepada karyawan CV. Bebe Trend Tawangsari Sukoharjo.

Definisi operasional dan instrument penelitian


a. Variabel independen
i. Kepuasan kerja merupakan perasaan karyawan tentang berbagai aspek
pekerjaan yang ditampilkan dalam perilaku emosional karyawan.
Pengukuran variabel kepuasan kerja menggunakan 5 indikator
Aditeresna & Mujiati (2018).
ii. Disiplin kerja merupakan kepatuhan dan ketaatan karyawan terhadap
peraturan yang berlaku di pekerjaannya. Pengukuran variabel disiplin kerja
menggunakan 5 indikator Purwanta & Nawangsari (2018).
b. Variabel dependen
Motivasikerja merupakan hal yang menjadi dorongan atau dukungan
karyawan untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan tujuan perusahaan.
Pengukuran variabel motivasi kerja menggunakan 10 indikator dari Dewi &
Utama (2016).

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Uji instrumen penelitian


Uji validitas
KMO and Bartlett's Test
Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .682
Approx. Chi-Square 1375.421
Bartlett's Test of Sphericity Df 171
Sig. .000
Hasil factor analisis
Rotated Component Matrixa
Component
1 2 3
K1 .677
K2 .786
K3 .762
K4 .853
K5 .679
D1
D2 .773
D3 .795
D4 .764
M1 .839
M2 .787
M3 .776
M4 .783
M5 .760
M6 .536
M7 .820
M8 .775
M9 .765
M10
Pada proses pengujian validitas menunjukkan bahwa dari 19 item pernyataan
terdapat 3 item pernyataan yang tidak valid

Uji reliabilitas
Hasil Uji Reliabilitas
Cronbach’s
Variabel
Alpha
Kepuasan kerja 0,830
Disiplin kerja 0,815
Motivasi kerja 0,916
semua variabel penelitian dinyatakan reliabel karena mempunyai nilai
Cronbach’s alpha > 0,70 (Ghozali, 2011).
Uji hipotesis

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda


Motivasi kerja
Model
(t) signifikan
Kepuasan kerja 2.270 0.025
Disiplin kerja 2.296 0.024
R2 0.094
Adjusted R2 0.077
F 5.369 0.006

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda


untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dibantu
dengan perangkat lunak SPSS 21. Penelitian ini meliputi uji T yang
menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh signifikan positif
terhadap motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan positif
terhadap motivasi kerja. Uji F yang menunjukkan bahwa variabel
kepuasan kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh
terhadap motivasi kerja. Kemudian, uji determinasi menunjukkan bahwa
variabel kepuasan kerja dan disiplin kerja menjelaskan variabel motivasi
kerja sebesar 7,7%, dan masih terdapat 92,3% variabel lain yang
menjelaskan motivasi kerja diluar variabel yang digunakan dalam
penelitian ini.

PEMBAHASAN
1. Pengaruh kepuasan kerja terhadap motivasi kerja
Hasil penelitian menunjukkan kepuasan kerja memiliki pengaruh
signifikan positif terhadap motivasi kerja, hasil ini mendukung penelitian
terdahulu Calpe, dkk (2018) dan Haleim (2020) yang juga menemukan
hasil serupa. Kepuasan kerja yang dirasakan oleh karyawan dicerminkan
dengan sikap positif karyawan di tempat kerja. Dengan sikap positif yang
dimiliki karyawan terhadap pekerjaannya maka karyawan akan
mendapatkan dorongan untuk bekerja dengan sesuai tanggung jawab
yang diberikan oleh CV. Bebe Trend kepada karyawan. . Yang berarti
semakin baik kepuasan kerja maka dapat meningkatkan motivasi kerja
karyawan CV. Bebe Trend Tawangsari Sukoharjo.
2. Pengaruh disiplin kerja terhadap motivasi kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa disiplin kerja
berpengaruh signifikan positif terhadap motivasi kerja. Hasil penelitian
ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Mafriningsianti (2020)
dan Sari, R. Y. & Faisal, N. (2020) bahwa disiplin kerja berpengaruh
signifikan positif terhadap kepuasan kerja. Karyawan menaati peraturan
yang telah ditetapkan CV. Bebe Trend. Dengan disiplin kerja terbentuk
karyawan yang bertanggung jawab terhadap pekerjaan, sehingga
terdorong untuk bekerja dengan baik.

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Kesimpulan
Penelitian ini mereplikasi penelitian sebelumnya yang dilakukan
oleh Mafriningsianti (2020). Berdasarkan penelitian tentang pengaruh
kepuasan kerja dan disiplin kerja terhadap motivasi kerja dapat ditarik
kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut: kepuasan kerja berpengaruh
signifikan positif terhadap motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh
signifikan positif terhadap motivasi kerja.
Keterbatasan
Tempat yang digunakan untuk penelitian ini hanya berfokus pada
satu perusahaan, sehingga tidak dapat digunakan sebagai acuan untuk
mengukur motivasi kerja karyawan di organisasi lain.

Saran
1. Saran untuk peneliti selanjutnya
a. Adanya keterbatasan dalam penyebaran kuesioner, diharapkan
pada penelitian selanjutnya dapat melakukan penyebaran kuesioner
secara langsung kepada responden atau dengan menambahkan
pertanyaan terbuka agar responden dapat memberikan
tanggapannya secara tertulis.
b. Adanya keterbatasan tempat dalam penelitian ini yang hanya
berfokus pada 1 organisasi. Diharapkan penelitian selanjutnya
dapat meneliti tidak hanya 1 tempat.
2. Saran untuk organisasi
a. Agar tujuan organisasi untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan tercapai, organisasi perlu memperhatikan kepuasan
kerja dan disiplin kerja
b. Perusahaan perlu meningkatkan upaya untuk memperbaiki
kepuasan kerja karyawan, misalnya dengan memberikan pelatihan
dan pendidikan bagi karyawannya mengenai cara berdiskusi yang
tepat dalam menemukan solusi pada permasalahan kerja yang
dihadapi.
c. Dalam upaya meningkatkan disiplin kerja, manajemen CV. Bebe
Trend Tawangsari Sukoharjo sebaiknya menerapkan sanksi yang
lebih tegas bagi karyawan yang kurang disiplin dalam mentaati
peraturan pekerjaan. Dengan pemberian sanksi yang tegas bagi
karyawan yang melanggar, diharapkan dapat membuat karyawan
jera sehingga disiplin kerja dapat terbentuk dengan baik.
d. Dalam upaya meningkatkan lingkungan kerja menjadi lebih baik,
maka pihak manajemen CV. Bebe Trend Tawangsari Sukoharjo
sebaiknya rutin melakukan evaluasi terhadap fasilitas yang
disediakan Hotel dalam menunjang pekerjaan karyawannya.
DAFTAR PUSTAKA

Aditeresna, K. A. R. & Mujiati, N. W., (2018). Pengaruh Kompensasi, Kepuasan Kerja, dan
Pengembangan Karir Terhadap Retensi Karyawan di Kutabex Hotel. E-Jurnal Manajemen
Unud. 7 (11): 5814-5845.

Afriyani, A. Y. (2018), Kepuasan Kerja, Kementerian Kelautan dan Perikanan BPPP Tegal,
http://www.bppp-tegal.com/web/index.php/artikel/140-kepuasan-kerja/ (diakses pada 25
Februari 2021).

Anonim. (2020). BKPSDM Gelar Seminar Virtual Motivasi Kerja di Era Pandemi,
http://www.bkpsdm.depok.go.id/?p=11544 (diakses pada 25 Februari 2021).

Astarina, I., Hapsila, A., Fitrio, T. (2019). The Influence of Discipline on Lecturers’ Motivation
and Performance in Indragiri College of Economics (STIE) Rengat. International Journal
of Scientific Research and Management. 7 (9): 1327-1343.

Calpe, R., Atty, D, J.P., Mejia, J. T., Realson, J. C., Precious, J. M. A. (2018). Mediating Effects
of Job Motivation between Job Satisfaction and Employee Engagement. 7: 328-340.

Dewi, N. L. P. A. A. & Utama, I. W. M. (2016). Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap


Kinerja Karyawan Melalui Mediasi Motivasi Kerja Pada Karya Mas Art Gallery. E-Jurnal
Manajemen Unud.5 (9): 5494-5523.

Dimulyo, U. P., Sularso, R. A., & Handriyono. (2018). The Influence of Organizational Culture
and Work Discipline on Motivation and Performance of Banking Employees. International
Journal of Economics & Business Zambrut. 1 (1): 29-38.

Fadli, A. (2020). Pengaruh Promosi Jabatan Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan Kerja
Karyawan Pada PT Modern Plasindo Mutiara. ISSN. 13 (1): 131-141.

Ferdinand, A. (2006). Metode Penelitian Manajemen. Semarang: Badan Penerbit Universitas


Diponegoro.

Fitria, J. & Sawitri, H. S. R. (2017). Pengaruh Reward, Insentif, Pembagian Tugas Dan
Pengembangan Karier Pada Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Ortopedi Prof. Dr.
R. Soeharso Surakarta. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis. 2 (1): 28-44.

Ghozali, I. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J.,Anderson, R. E.(2010). Multivariate Data Analysis
Seventh Edition. Prentice Hall. New Jersey.

14
Haleim, R. R. A. (2020). Gender Type as a Moderator Variable in the Relationship between
Teacher’s Job Satisfaction and Professional Motivation using Multi-group Structural
Equation Modeling. Journal of Educational and Psycological Sciences. 4 (46): 160-186.

Hartono, J. (2013). Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman.


Yogyakarta: Badan Penerbitan Fakultas Ekonomi.

Hidayati, Y. S., Budiwati, H. & Ariyono, K. Y. (2018). Pengaruh Kompensasi Finansial dan
Kepuasan Serta Disiplin Kerja Terhadap Loyalitas Sopir Rental Mobil di Lumajang.
JurnalRisetManajemen. 1 (2). 166-177.

Kardiasih, K., Yasa, S., Sitiari, W. (2017). Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Fisik
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja Pegawai Pada Dinas Kebudayaan Kota Denpasar.
Jagadhita:Jurnal Ekonomi & Bisnis. 4 (2): 55-62
Kristine, E. (2107). Pengaruh Kepuasan Kerja Dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja
Melalui Motivasi Kerja Pegawai Alih Daya (Outsourcing) Di PT. Mitra Karya Jaya
Sentosa. Jurnaleksekutif. 14 (2): 384-401.

Mafriningsianti, E. (2020). Kepuasan Kerja Dan Disiplin Kerja Pengaruhnya Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan Pdam Tirta Bhagasasi Bekasi. Jurnal Kajian Bisnis. 28 (1). 106-118.

Puri S, W. & Wisnu W, Sutama. (2020). Pengaruh Mutasi, Lingkungan Kerja, Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kepuasan Kerja Pegawai Pada PT. Cipta Aneka Selera Indonesia.
MajalahEkonomi. 25 (1). 19-28.

Purwanta, F. F. & Nawangsari, L. C. (2018). The Influence of Work Motivation, Organizational


Culture, and Work Environment on the Work Discipline of Employees PT Inti Karya
Persada Tehnik. International Journal of Scientific and Research Publications. 8 (12): 86-
92.

Rindengan, F. A. & Purwanto, A. B. (2019). Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan,


Lingkungan Kerja, Dan Komitmen Terhadap Disiplin Kerja. Buletin Bisnis & Manajemen.
5(2): 109-123.

Safa, M., Huhtamaki, J., Safa, P., Riker, T., Nasir, H., Sharma, N. (2020). The Congruency
Between Motivation and Job Satisfaction in the Context of an Organizational Environment.
Journal of Business and Management Science. 8 (3): 89-96.

Saputra, A. & Turnip, R. R. (2018). Pengaruh Motivasi, Komunikasi Dan Disiplin Terhadap
Kepuasan Kerja PT PLN (Persero) P3b Sumbagut. JURNAL MANAJEMEN BISNIS STIE
IBBI. 29(2): 1-9.

Sari, R. Y. & Faisal, N. (2020). The Influence Of Discipline And Job Satisfaction Toward Work
Motivation And Implications On Performance Of Employees At Center Administrative
Syiah Kuala University, Banda Aceh, Indonesia. East African Scholars Publisher. 3 (3):
79-85.

15
Sinaga, A. (2018). Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap Loyalitas Pegawai Pada PT
Barokah Utama Karya. Jurnal Ilmiah Simantek. 2(1): 18-26.

Sujarweni, V. W. (2015). Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta:


Pustakabarupress.

Susanto, N. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Divisi Penjualan PT Rembaka. Agora. 7 (1): 1-6.

Suyanto, S. (2018). Competence and Discipline on Work Motivation and the Implication on
Working Performance. European Research Studies Journal. 21 (1): 570-587.

Yuswardi (2019). Pengaruh Kompetensi Dan Disiplin Kerja Terhadap Motivasi Dan Dampaknya
Pada Kinerja Pemeriksa Forensik Puslabfor Bareskrim POLRI. Responsive. 2 (2): 59-65.

16

Anda mungkin juga menyukai