“KEPEMIMPINAN TIM”
Disusun Oleh :
Definisi Kepemimpinan
Tim adalah kelompok di dalam organisasi yang anggota-anggotanya saling bergantung satu
sama lain, saling berbagi tujuan bersama, dan dicirikan oleh adanya satu orang yang
mengkoordinasikan kegiatan bersama mereka. Koordinasi tersebut dilakukan demi mencapai
tujuan bersama. Contoh dari sebuah tim adalah tim manajemen proyek, gugus tugas, unit-unit
kerja, atau tim pengembang organisasi.
Di dalam tim, fungsi utama kepemimpinan adalah berupaya mencapai tujuan organisasi (tim)
secara kolektif, bukan individual. Tim umumnya memiliki seorang pemimpin yang telah
ditentukan. Pemimpin tersebut dapat berasal dari dalam tim itu sendiri maupun dari luar.
Peran kepemimpinan di dalam tim dapat saja dirotasi sehingga mungkin saja diisi oleh para
anggota lain antarwaktu. Peran kepemimpinan di dalam tim juga bisa disebar di antara
sejumlah anggota tim tanpa harus ditentukan seorang pemimpin secara formal.
Kepemimpinan yang tersebar tersebut umum ditemukan dalam kepemimpinan tim. Posisi
kepemimpinan dalam tim tidak lagi bercorak satu pemimpin formal selaku pemegang
tanggung jawab utama melainkan jatuh ke tangan beberapa orang yang berpengalaman di
dalam tim.
Tindakan yang juga umum diambil dalam kepemimpinan tim terbagi menjadi dua: Internal
dan eksternal. Tindakan internal artinya adalah tindakan yang dilakukan di dalam tim itu
sendiri, yang terdiri atas tugas dan hubungan. Tindakan eksternal artinya tindakan dilakukan
pada lingkungan sekeliling tim.
Tindakan kepemimpinan dalam tugas internal terdiri atas model yang merinci serangkaian
skill atau tindakan yang dilakukan pemimpin untuk meningkatkan kinerjanya, yaitu :
Pemeliharaan standar prima (penilaian tim dan kinerja individual, pembahasan kinerja
yang tidak sesuai)
Pengelolaan konflik agar konflik tetap ada di tataran intelektual, bukan pribadi.
Tindakan kepemimpinan eksternal adalah tindakan yang dibutuhkan untuk menjaga tim agar
terlindung dari dampak lingkungan eksternal, tetapi di saat sama, mempertahankan hubungan
tim dengan lingkungan eksternal. Termasuk ke dalam tindakan ini adalah:[25]
Efektivitas tim terdiri atas dua dimensi yaitu : (1) kinerja tim dan (2) pengembangan tim.
Kinerja tim mengaju pada seberapa baik kualitas tugas yang mampu dicapaioleh tim.
Pengembangan tim mengacu pada seberapa baik tim tetap terpelihara sehubungan dengan
pencapaian tugas-tugas tim. Sejumlah peneliti menganjurkan kriteria penilaian efektivitas
tim, misalnya yang seperti ditawarkan Carl E. Frank M. J. LaFasto tahun 1989, yaitu:
Apakah tim punya tujuan yang spesifik, masuk akal, dan disampaikan secara jelas?
Adakah kesatuan dalam tim yang didasarkan pada komitmen atas tujuan tim?
Dalam upaya membangun tim kerja adalah kesamaan Visi, misi dan tujuanyang ingin dicapai
dengan terus melakukan brainstorming agar
kesepakatan bersama dapat tercapai. Salah satu aspek yang
dibangun adalah pembagian tugasyang jelas sehingga masing-masing anggota mengerti
kewajibannya. Selanjutnyaakan dapat menumbuhkembangkan rasa tanggungjawab dan
komitmen dalam dirianggota tim. Di dalam sebuah tim tetap dibutuhkan seorang pemimpin
yang mampumenjadi motivator dan membangun suasana kerja yang kondusif dari
seorang pemimpin yang dapat berpikir jernih dan bertanggung jawab.Terdapat banyak aspek
utama yang dibawa oleh individu ke dalam sebuahtim, yaitu: Kompetensi
(Competency)
, keahlian anggota tim pada suatu bidantertentu yang dapat memberikan kontribusi bagi
pencapaian tujuan tim,Kemampuan belajar
(Learning)
, kemampuan belajar anggota tim yang berpengaruh langsung terhadap kemampuan belajar
tim. Kesungguhan
(Commitment)
,kesungguhan yang dapat diberikan anggota tim dalam melaksanakan tugas yangdiberikan..
Kerjasama
(Team work)
(Collaboration)
(Communication)
(Trust)
, tingkat kepercayaan terhadapsesama anggota tim. Motivasi
(Motivation)
, motivasi yang dimiliki setiap anggotatim.Tantangan utama yang berhubungan dengan aspek
kepemimpinan Timadalah membangun budaya yang kondusif serta menciptakan atmosfer
yangmendukung kerja tim (Dubrin, 2005). Tim kerja merupakan kompetensi pentinguntuk
menuju kesuksesan. Tantangan ini mirip dengan tantangan membangunkultur yang tepat
untuk memotivasi orang. Strategi yang dianjurkan untuk pemimpin
tim adalah mempromosikan pandangan yang mengakui bahwa bekerjasama secara efektif
merupakan standar perilaku yang diharapkan. Membangunkultur atau norma teamwork akan
sulit ketika ada kultur individualisme yang kuatdi dalam sebuah organisasi. Pemimpin
tim yang percaya kepada teamwork biasanyamemiliki posisi yang lebih baik untuk
membangun kultur teamwork.
Tim dengankinerja tinggi pada umumnya heterogen. Artinya, tim yang mencapai tingkat
kinerjayang tinggi tidak terdiri dari orang-orang yang benar-benar sama. Melainkan, timini
terdiri dari para anggota yang mempunyai kecakapan-kecakapan yang salingmelengkapi.
Mereka memerlukan kecakapan pemecahan masalah dan pembuatankeputusan. Para anggota
harus mampu mengenali masalah dan peluang, kemudianmemilih solusi. Kecakapan
hubungan antarpribadi diperlukan
untuk berkomunikasi, memecahkan konflik dan berinteraksi secara efektif dengan paraanggot
a tim. Ketika tim berkembang kita harus memastikan bahwa para anggotamempunyai lebih
dari masing-masing kecakapan ini. Keanggotaan tim dengankecakapan yang saling
melengkapi penting dalam mencapai kreativitas (PatriciaBuhler, 2004)
Pemimpin harus membuat perubahan pribadi pada dirinya sendiri, sebelummeminta orang
lain berubah. Para pemimpin sukses bukan hanya mengatakan apayang harus dilakukan,
mereka memperlihatkannya! Orang meniru apa yang merekalihat dari sang pemimpin. Apa
yang dihargainya akan dihargai pula olehanggotanya. Tujuan pemimpin menjadi tujuan
mereka. Lee Iacocca berkata,"Kecepatan bos adalah kecepatan tim." Disiplin diri, kemauan,
penguasaan diri,artinya mengendalikan kehidupan. Disiplin juga diartikan membayar harga
dalamhal-hal kecil agar dapat membeli hal yang besar. Disiplin adalah awal dari
sebuah budaya, jikalau displin sudah terbentuk maka ada istilahnya menjadi budayadisiplin.
Disiplin adalah upaya untuk membuat orang berada pada jalur sikap
dan perilaku yang sudah ditetapkan oleh perusahaan atau pemimpin. Jika sudahdistrategikan
dalam bentuk perilaku, nilai, dan penerapannya dalam bentuk norma,maka harus dijaga agar
orang itu taat.
Tidak ada individu yang sukses tanpa disiplin, sama halnya tidak ada timyang sukses
tanpa disiplin. Kedisiplinan dapat dibangun dengan menetapkan prioritas-
prioritas, menempatkan prioritas dalam kalender, menyediakan sedikitwaktu untuk hal-hal
yang tidak terguga, mengerjakan masalah satu persatu,mengembangkan sistem yang berlaku,
memiliki rencana untuk setiap kegiatan
serta berfokus pada hasil, bukan pada kegiatan. Tim membutuhkan anggota-anggotayang
berdisiplin. Untuk menjadi tim yang berdisiplin harus memiliki pikiran yangdisiplin. Pikiran
pemimpin harus aktif, secara teratur menghadapi tantangan-tantangan mental, dan terus
memikirkan hal-hal yang tepat (Maxwell, 2003).
Komitmen
(commitment)
yang berarti
.Komitmen tidak ada hubungannya sama sekali dengan bakat, kepintaran atautalenta. Dengan
komitmen yang kuat akan memungkinkan seseorang bisamengeluarkan sumber daya fisik,
mental, dan spiritual tambahan yang bisadiperoleh. Sebaliknya, tanpa komitmen maka
pekerjaan-pekerjaan besar akan sulitterlaksana.Menurut John C. Maxwell dalam bukunya 21
Kualitas Kepemimpinan,Interaksara, Batam, 2001, komitmen bagi pemimpin artinya berbuat
lebih karena banyak orang tergantung kepadanya.Selain harus dimiliki para pemimpin,
komitmen juga harus dimiliki oleh segenapanggota tim. Dengan menjadi orang yang
berkomitmen terhadap pekerjaan, bukansebagai beban dan kewajiban, tetapi sarana berkarya
dalam mengembangkan diri, bahwa biasanya orang-
orang yang berkomitmen akan mencapai kepuasan kerja
(job satisfaction)
.Anggota tim yang berkomitmen memiliki bentuk keterlibatan yang tinggidalam perusahaan.
Tim tersebut bekerja bukan karena diperintah, tetapi
termotivasi bukan oleh faktor eksternal melainkan faktor internal yang sumber motivasinya b
erasal dari dalam dirinya sendiri. Dalam satu tim, idealnya terdapat tujuan dan adakemauan
serta komitmen. antara pemimpin tim dan anggota tim harus ada landasankemauan untuk
bersama-sama membentuk suatu tim dan harus memiliki komitmen.Tanpa kemauan dan
komitmen baik di pihak pemimpin tim maupun di pihakanggota tim, akan sia-sialah segala
usaha untuk berkembangnya satu tim. Kemauandan komitmen tidak bisa dipaksanak oleh
kekuasaan yang lebih tinggi(Soemarsono, 2003).
DAFTAR PUSTAKA