TINJAUAN PUSTAKA
Karakteristik individu adalah ciri khas atau sifat khusus yang dimiliki
perubahan yang terkait erat dengan lingkungan yang mempengaruhi. (Yasid 2018)
Karakter individu terdiri atas minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa
konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sedangkan minat adalah sikap yang
membuat orang senang akan objek situasi atau ide-ide tertentu, hal ini diikuti okeh
perasaan senang dan kecenderungan untuk mencari objek yang disenangi. (Ajis
2018)
karyawan yang lainnya. Karakteristik individu meliputi usia, jenis kelamin, status
perkawinan, banyaknya tanggungan dan masa kerja dengan suatu organisasi dari
ditarik kesimpulan bahwa karakteristik individu adalah ciri khas, sifat khusus
yang dimiliki seorang karyawan baik minat, sikap, dan kebutuhan yang
dikelompokkan menjadi 2:
a. Usia
Usia (umur) adalah lama waktu hidup atau ada (sejak dilahirkan atau
diadakan). Karyawan yang berusia lebih tua cenderung lebih mempunyai rasa
muda sehingga meningkatkan loyalitas mereka pada organisasi. Hal ini bukan saja
disebabkan karena lama tinggal di organisasi, tetapi dengan usia tuanya tersebut,
dapat meningkatkan persepsi yang lebih positif mengenai atasan sehingga dapat
b. Jenis Kelamin
Namun studi-studi psikolog telah menemukan bahwa wanita lebih bersedia untuk
mematuhi wewenang dan pria lebih agresif dan lebih besar kemungkinannya dari
pada wanita dalam memiliki pengharapan untuk sukses. Pada umumnya wanita
komitmennya lebih tinggi. Hal ini disebabkan pegawai wanita pada umumnya
harus mengatasi lebih banyak rintangan dalam mencapai posisi mereka dalam
mereka.
c. Status Pernikahan
menikah. Perbedaan yang jelas dalam menyikapi suatu pekerjaan, karyawan yang
yang belum menikah. Seseorang yang telah menikah merasa lebih mantap dengan
pekerjaannya yang sekarang, hal ini dikarenakan bahwa mereka melihat sebagai
suatu organisasi, jika ingin bertahan dalam persaingan bisnis. Banyak perusahaan
yang mengalami kegagalan dalam mencapai tujuan yang diharapkan, hal ini
disebabkan para karyawan tidak mampu lagi bekerja secara efektif dan efisien.
sebagai berikut:
sejak lahir, baik yang menyangkut biologis maupun faktor sosial psikologis.
berikut:
situasi konkret.
ialah ciri khas dari suatu individu yang menunjukkan perbedaan fisiologis dan
beberapa indikator yaitu motivasi, inisiatif, minat, persepsi, dan sikap seseorang
bekerja merupakan modal utama seseorang untuk terjun dalam bidang tertentu.
kemampuan yang dimiliki oleh pegawai untuk mengemban tanggung jawab dari
Pengalaman kerja adalah suatu dasar atau acuan seorang karyawan dapat
dengan baik terhadap berbagai pihak untuk tetap menjaga produktivitas, kinerja
Adolfina 2018)
adalah salah satu faktor terpenting dalam sebuah perusahaan, hal itu dapat dilihat
dan mendorong efisiensi dalam pelaksanaan tugas pekerjaan. Beberapa hal yang
disertai keraguan,
pekerjaan sehari-hari,
c. Lebih cepat menanggapi tanda-tanda, artinya tanda-tanda jika seperti
mungkin untuk menyatakan secara tepat semua faktor yang dicari dalam diri
kemampuan seseorang,
dimiliki.
a. Lama waktu atau masa bekerja, yaitu ukuran tentang lama waktu atau
merujuk pada konsep, prisip, prosedur, kebijakan, atau informasi lain yang
pekerjaan.
2.1.2.5 Faktor-faktor Pengalaman Kerja
berikut :
Untuk menunjukan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu,
kekampuan seseorang,
pengalaman kerja,
dengan kemampuannya,
dengan kemampuannya,
pengalaman kerja tersebut maka seseorang yang telah memiliki masa kerja lebih
lama apabila dibandingkan dengan orang lain akan memberikan manfaat seperti:
pelaksanaan tugasnya,
sebagai suatu kemampuan berupa keahlian dan kemampuan untuk memimpin juga
mengajarkan yang didapat melalui suatu lamanya masa kerja yang hanya bisa
yang dimiliki oleh individu, kelompok, dan struktur terhadap perilaku dalam
struktur terhadap perilaku, dengan tujuan agar organisasi dapat bekerja secara
dilakukan oleh seorang karyawan yang melebihi kewajiban kerja formal, namun
tidak termasuk sebagai salah satu peran kerja resmi seseorang, karena OCB
merupakan peran yang dilakukan secara sukarela. Seorang pekerja yang mau
melakukan tugas atau pekerjaan diluar tanggung jawab atau kewajibannya demi
perilaku yang melebihi kewajiban formal (ekstra role) yang tidak berhubungan
dengan kompensasi langsung. Artinya, seseorang yang memiliki OCB tinggi tidak
akan dibayar dalam bentuk uang atau bonus tertentu, namun OCB lebih kepada
perilaku sosial dari masing-masing individu untuk bekerja melebihi apa yang
diharapkan, seperti membantu rekan di saat jam istirahat dengan sukarela adalah
salah satu contohnya. Kedudukan OCB sebagai salah satu bentuk perilaku extra-
dalam suatu organisasi, tetapi hal ini dapat membantu pekerjaan dan efektivitas
karyawan secara sukarela dan tidak akan dibayar dalam bentuk uang atau bonus
tertentu, namun OCB lebih kepada perilaku sosial dari masing-masing individu
untuk bekerja melebihi apa yang diharapkan diluar tanggung jawab atau
Manfaat OCB bagi organisasi sangalah vital, karena perilaku OCB dapat
kelompok kerja,
perubahan lingkungan.
Kinerja itu berasal dari kata perfomance yang berarti hasil pekerjaan atau
prestasi kerja. Namun perlu dipahami bahwa kinerja itu bukan sekedar hasil
pekerjaan atau prestasi kerja, tetapi mencakup bagaimana proses pekerjaan itu
program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi
(Moeheriono 2014)
Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab dalam upaya untuk mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak
melanggar ketentuan hukum dan sesuai dengan moral maupun etika. (Octavianus
merupakan hasil kerja yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
sekedar hasil kerja karyawan, tetapi mencakup bagaimana proses pekerjaan itu
b. Pendidikan,
c. Keterampilan,
d. Manajemen kepemimpinan,
e. Tingkat penghasilan,
g. Jaminan sosial,
h. Iklim kerja,
j. Teknologi,
k. Kesempatan berprestasi.
suatu proses penilaian tentang kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran
dalam pengelolaan sumber daya manusia untuk meghasilkan barang dan jasa,
termasuk informasi dan atas efisiensi serta efektivitas tindakan dalam mencapai
selama pelaksanaan kinerja terdapat deviasi dari rencana yang telah ditentukan,
atau apakah kinerja yang sudah tercapai sesuai jadwal waktu yang diharapkan.
adalah menilai hasil kerja suatu organisasi publik. Penilaian ukuran kerja tersebut
untuk melihat apakah hasil yang dicapai oleh suatu organisasi publik telah sesuai
dengan visi dan misi yang telah ditetapkan oleh organisasi publik tersebut.
komunikasi kelembangaan.
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output
apakah faktor internal maupun faktor eksternal guna untuk perbaikan organisasi
untuk membantu penulis dalam melihat seberapa besar pengaruh hubungan antara
kesamaan dalam penelitian, yang kemudian diajukan sebagai hipotesis. Berikut ini
adala hasil-hasil penelitian terdahulu yang dipandang relevan dengan penelitian
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Yang Relevan
terhadap kinerja.
permasalahan yang akan diteliti. Berdasarkan gambar kerangka berpikir ini dapat
Faktor Lain
(∑)
Karakteristik H3
Individu (X1)
H1
H8
H6 OCB Kinerja
H5
(Y) Karyawan (Z)
H9
H2
Pengalaman
Kerja (X2) H7
H4
Keterangan:
2.4 Hipotesis
pada teori yang relevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh
dari pengumpulan data. Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
Citizenship Behavior (OCB) pada PT. Asuransi Tri Pakarta Cabang Palembang,
H2: Diduga pengalaman kerja berpengaruh terhadap Organizational Citizenship
H4: Diduga pengalaman kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PT.
H9: Diduga pengalaman kerja berpengaruh secara tidak langsung terhadap kinerja