Anda di halaman 1dari 27

AKUNTANSI KONTEMPORER

PERTEMUAN KE-3
“KOMPONEN DAN JENIS LAPORAN KEUANGAN”
Kelompok 2:
No. Presensi Nama NPM
01 Afia Maulina 1401170028
02 Anikmah Musfirati 1401170063
12 Hasna Rosyida 1401170024
13 Ihsanu Ramdan Mustofa 1401170016
20 Muh Ramadhan 1401170054

Subbahasan:
1. Penyajian Laporan Keuangan (PSAK 1)
2. Laporan Arus Kas (PSAK 2)
3. Laporan Keuangan Interim (PSAK 3)
4. Laporan Keuangan Konsolidasian (PSAK 65)
5. Laporan Keuangan Tersendiri (PSAK 4)
6. Laporan Segmen (PSAK 5)

PSAK 1: PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN


PSAK 1 tentang Penyajian Laporan Keuangan direvisi tahun 1998 kemudian dilakukan
adopsi dari IAS 1: Presentation of Financial Statement pada 2009, lalu penyesuaian pada tahun
2014, dan terakhir diamandemen pada tahun 2019. Pernyataan ini menetapkan dasar penyajian
laporan keuangan yang bertujuan umum untuk dapat dibandingkan dengan periode
sebelumnya maupun entitas lain. Pernyataan ini membahas persyaratan penyajian laporan
keuangan, struktur laporan keuangan, dan persyaratan minimal isi laporan keuangan.
Pernyataan ini diterapkan oleh entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan
bertujuan umum, sesuai SAK, dan tidak berlaku bagi entitas Syariah (dibahas di PSAK 101).
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri atas a) laporan posisi keuangan akhir
periode, b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode, c) laporan
perubahan ekuitas selama periode, d) laporan arus kas selama periode, e) catatan atas
laporan keuangan berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi
penjelasan lain, ea) informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya (paragraph
38 dan 38A), f) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika
entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara restropektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan, atau ketika mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
sesuai paragraph 40A-40D.
Karakteristik umum laporan keuangan meliputi penyajian secara wajar dan kepatuhan
terhadap SAK, kelangsungan usaha, dasar akrual, materialitas dan agregasi, saling hapus,
frekuensi pelaporan, informasi komparatif (meliputi informasi komparatif minimum, tambahan,
dan perubahan dalam kebijakan akuntansi, penyajian kembali restropektif, atau reklasifikasi),
dan konsistensi penyajian.
A. Laporan posisi keuangan
Informasi yang disajikan dalam laporan ini minimal mencakup jumlah pos-pos berikut: a)
asset tetap, b) property investasi, c) asset tak berwujud, d) asset keuangan (tidak termasuk
jumlah e), h) dan i)), e) investasi yang dicatat dengan metode ekuitas, f) -, g) persediaan, h)
piutang dagang dan piutang lain, i) kas dan setara kas, j) total asset yang diklasifikasikan
sebagai asset yang dimiliki untuk dijual (PSAK 58), k) utang dagang dan utang lain, l) provisi,
m) liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah k) dan l)), n) liabilitas dan aset untuk pajak kini
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46, o) liabilitas dan aset untuk pajak tangguhan
sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 46, p) liabilitas yang termasuk dalam kelompok
lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58, q)
kepentingan non-pengendali, disajikan sebagai bagian dari ekuitas, dan r) modal saham dan
cadangan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.
Urutan penyajian berdasarkan PSAK 1 dan IAS 1
PSAK 1 IAS 1
B. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain menyajikan laba rugi, total
penghasilan komprehensif lain, dan penghasilan komprehensif untuk periode berjalan, yaitu
total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain.
Informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi adalah jumlah dari pendapatan, biaya
keuangan, bagian laba rugi dari entitas asosiasi dan join, beban pajak, dan suatu jumlah
tunggal yang mencakup total dari laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan dan
keuntungan atau kerugian setelah pajak yang diakui dengan pengukuran nilai wajar dikurangi
biaya untuk menjual atau dari pelepasan asset dalam rangka operasi yang dihentikan.
Penghasilan komprehensif lain berisi pos-pos penghasilan dan beban (termasuk
penyesuaian reklasifikasi) yang tidak diakui dalam laba rugi sebagaimana disyaratkan atau
diizinkan oleh SAK. Komponen penghasilan komprehensif adalah selisih revaluasi aset tetap,
pengukuran kembali program imbalan pasti, laba rugi dampak dari penjabaran laporan
keuangan, perubahan nilai investasi available for sales, bagian efektif dari keuntungan lindung
nilai arus kas, dan bagian penghasilan komprehensif asosiasi. Penghasilan komprehensif lain
disajikan berdasarkan kelompok pos-pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi dan pos-pos
yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi
Penyajian laporan ini terdapat dua pendekatan, yaitu laporan laba rugi terpisah dari
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sehingga terdapat dua laporan serta
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain dalam satu laporan.
Ilustrasi Laporan Laba Rugi dan Ilustrasi Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan Komprehensif Lain dalam dua Penghasilan Komprehensif Lain dalam
laporan satu laporan
C. Laporan perubahan ekuitas
Laporan ini menunjukkan total laba rugi komprehensif selama suatu periode yang
diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan pihak non pengendali. Untuk tiap komponen
ekuitas, berlaku pengaruh penerapan retrospektif sesuai PSAK 25, rekonsiliasi antara saldo
awal dan akhir periode secara tersendiri mengungkapkan masing-masing perubahan yang
timbul dari laba rugi, pos pendapatan komprehensif, dan transaksi dengan pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik.
D. Laporan arus kas
Informasi arus kas memberikan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk menilai
kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan entitas dalam
menggunakan arus kas tersebut (dijelaskan lebih lanjut di PSAK 2).
E. Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi dasar penyusunan laporan
keuangan dan kebijakan akuntansi (dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam
estimasi/paragraf 117—124); mengungkapkan informasi yang disyaratkan SAK yang tidak
disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan; dan memberikan informasi yang tidak
disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk
memahami laporan keuangan (pengelolaan modal).

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS

A. Tujuan
mensyaratkan ketentuan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara
kas suatu entitas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan selama satu periode
B. Manfaat
1. Menyediakan informasi yang memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi perubahan
dalam asset neto entitas, struktur keuangannya (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan
kemampuannya untuk mempengaruhi jumlah serta waktu arus kas dalam rangka
penyesuaian terhadap keadaan dan peluang yang berubah
2. Menilai kemampuan entitas dalam menghasilkan kas dan setara kas dan memungkinkan
pengguna mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai kini arus kas
masa depan dari berbagai entitas
3. Meningkatkan daya banding pelaporan kinerja operasi berbagai entitas karena dapat
meniadakan dampak penggunaan perlakuan akuntansi yang berbeda terhadap transaksi dan
peristiwa yang sama
C. Kas dan Setara Kas
Kas: saldo kas (Cash on hand) dan rekening giro (demand deposit)
Setara kas: dimiliki untuk tujuan memenuhi komitmen kas jangka pendek, dapat dikonversi
menjadi kas dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki risiko perubahan nilai yang
tidak signifikan
Contoh: investasi yang segera jatuh tempo (tiga bulan atau kurang), saham tidak termasuk
kecuali preferen yang jatuh temponya telah ditentukan, bank overdraft
D. Penyajian Laporan Arus Kas
Laporan arus kas melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut
aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan
1. Aktivitas operasi: aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan aktivitas lain yang
bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan
Contoh: penjualan barang dan pemberian jasa
2. Aktivitas investasi: perolehan dan pelepasan asset jangka panjang serta investasi lain
yang tidak termasuk setara kas
Contoh: pembayaran dan penerimaan kas dari perolehan dan penjualan asset tetap, asset
tak berwujud, dan asset jangka panjang lain
3. Aktivitas pendanaan: aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah serta
komposisi kontribusi ekuitas dan pinjaman entitas
Contoh: penerimaan kas dari penerbitan sahan atau instrument ekuitas lain, obligasi,
pinjaman, wesel, dll
E. Pelaporan Laporan Arus Kas
1. Aktivitas operasi:
a. Metode langsung: kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pembayaran kas bruto
diungkapkan
b. Metode tidak langsung: laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi pengaruh
transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan, atau akrual, dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan, dan pos penghasilan atau
beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan
2. Aktivitas investasi dan pendanaan
Entitas melaporkan secara terpisah kelompok utama penerimaan kas bruto dan pembayaran
kas bruto yang timbul dari aktivitas investasi dan pendanaan kecuali yang dilaporkan atas dasar
arus kas neto, yakni:
a. Penerimaan dan pembayaran kas untuk kepentingan pelanggan jika arus kas tersebut lebih
mencerminkan aktivitas pelanggan daripada aktivitas entitas.
Contoh: penerimaan dan pelunasan rekening giro bank, dana pelanggan yang dikelola oleh
entitas investasi, rental yang ditagih oleh pengelola untuk kepentingan dari dan selanjutnya
disetor kepada pemilik properti
b. Penerimaan dan pembayaran kas untuk pos-pos dengan perputaran cepat, jumlah yang
besar, dan jangka waktu yang singkat.
Contoh: jumlah pokok yang berhubungan dengan kartu kredit nasabah, pembelian dan
penjualan investasi, pinjaman jangka pendek yang memiliki periode jatuh tempo dalam tiga
bulan atau kurang
c. (khusus arus kas yang timbul dari aktivitas Lembaga keuangan):
1. Penerimaan dan pembayaran kas sehubungan dengan penerimaan dan pelunasan
deposito berjangka dengan jatuh tempo tetap
2. Penempatan dan penarikan deposito pada dan dari Lembaga keuangan lain
3. Pemberian dan pelunasan uang muka dan pinjaman yang diberikan kepada nasabah
F. Ketentuan lain:
1. Arus kas yang timbul dari transaksi valuta asing dicatat dalam mata uang fungsional
entitas
2. Arus kas dari bunga dan dividen yang diterima dan dibayarkan dilaporkan secara terpisah
dan diklasifikasikan secara konsisten sebagai aktivitas operasi, investasi, atau pendanaan
3. Arus kas yang timbul dari pajak penghasilan diungkapkan secara terpisah dan
diklasifikasikan sebagai arus kas dari aktivitas operasi kecuali dapat diidentifikasikan
secara spesifik sebagai aktivitas pendanaan dan investasi
4. Gabungan arus kas yang timbul dari perolehan dan kehilangan pengendalian atas entitas
anak atau bisnis lain disajikan secara terpisah dan diklasifikasikan sebagai aktivitas
investasi
5. (transaksi nonkas) transaksi investasi dan pendanaan yang tidak mensyaratkan
penggunaan kas atau setara kas dikeluarkan dari laporan arus kas. Contoh: konversi
utang menjadi ekuitas
G. Contoh Ilustratif
Laporan Arus Kas untuk Lembaga Keuangan
PSAK 3: LAPORAN KEUANGAN INTERIM
A. Perkembangan PSAK 3

B. Tujuan
1. Menentukan isi minimum laporan keuangan interim
2. Mengetahui prinsip pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan lengkap atau
ringkas untuk periode interim
3. Memahami kapasitas entitas menghasilkan laba dan arus kas serta keadaan dan likuiditas
keuangannya
C. Definisi
Laporan keuangan interim merupakan laporan keuangan yang berisi baik laporan keuangan
lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK 1) atau laporan keuangan ringkas (seperti yang
dijelaskan di Pernyataan ini) untuk suatu periode interim. Periode interim adalah suatu periode
laporan keuangan yang lebih pendek dari satu tahun buku penuh.
D. Isi Laporan Keuangan Interim
Penyaijian Laporan Keuangan interim bisa dilakukan menggunakan laporan keuangan
lengkap (PSAK 1) maupun laporan keuangan ringkas (PSAK 3). Terkait dengan masalah
ketepatan waktu dan pertimbangan biaya serta untuk menghindari pengulangan informasi yang
telah dilaporkan sebelumnya, entitas disyaratkan atau memilih untuk menyediakan informasi
yang lebih sedikit pada tanggal interim dibandingkan dengan laporan keuangan tahunan.
Pernyataan ini menetapkan isi minimum laporan keuangan interim yaitu meliputi laporan
keuangan ringkas dan catatan penjelasan tertentu.
E. Komponen Minimum Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim minimum mencakup komponen berikut:
1. laporan posisi keuangan ringkas;
2. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensiflain ringkas baik digabung maupun dipisah;
3. laporan perubahan ekuitas ringkas;
4. laporan arus kas ringkas; dan
5. catatan penjelasan tertentu.
F. Peristiwa dan Transaksi Signifikan
Contoh peristiwa yang perlu diungkapkan jika signifikan
1. Penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto dan pembalikan penurunan
2. Pengakuan rugi penurunan nilai atas aset keuangan, aset tetap, aset tidak berwujud, atau
aset lain, dan pembalikan rugi penurunan
3. Pembalikan provisi biaya restrukturisasi
4. Akusisi dan pelepasan aset tetap
5. Komitmen pembelian aset tetap
6. Penyelesaian litigasi
7. Koreksi kesalahan periode sebelumnya
8. Perubahan keadaan bisnis atau ekonomik yang mempengaruhi nilai wajar dari aset
keuangan dan liabilitas keuangan entitas, baik aset atau liabilitas diakui sebesai nilai wajar
atau biaya perolehan
9. Setiap wanprestasi atau pelanggaran perjanjian pinjaman yang belum diatasi pada atau
sebelum akhir periode pelaporan
10. Transaksi pihak berelasi
11. Pengalihan antar tingkat hirarki nilai wajar yang digunakan dalam mengukur nilai wajar
instrument keuangan
12. Perubahan klasifikasi aset keuangan akibat perubahan dalam tujuan atau penggunaan aset
13. Perubahan liabilitas kontinjensi atau aset kontinjensi
G. Pengungkapan Lainnya
1. Pengungkapan fakta bila LK interm mematuhi SAK
2. Pernyataan bahwa kebijakan akuntansi dan metode perhitungan sama dengan yang
digunakan pada LK tahunan terkini, jika berubah maka terdapat penjelasan tentang sifat
dan dampak perubahan tersebut.
3. Penjelasan tentang sifat musiman dan siklusan operasi interim
4. Sifat dan jumlah pos-pos yang mempengaruhi aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan neto,
atau arus kas yang tidak biasa dikarenakan sifat, ukuran, atau keterjadiannya
5. Sifat dan jumlah perubahan dalam estimasi jumlah yang dilaporkan
6. Penerbitan, pembelian kembali, dan pembayaran kembali efek utang dan efek ekuitas
7. Dividen yang dibayarkan
8. Informasi segmen (sesuai PSAK 5)
9. Peristiwa setelah akhir periode interm yang belum tercermin dalam LK
10. Dampak perubahan komposisi entitas (kombinasi bisnis, perolehan atau hilangnya
pengendalian, restrukturisasi, dan operasi yang dihenrtikan
11. Pengungkapan tentang nilai wajar untuk instrumen keuangan
H. Periode Penyajian Laporan Keuangan Interim

I. Pengakuan dan Pengukuran


1. Entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dengan yang diterapkan pada LK
tahunan
2. Pendapatan yang diterima secara musiman, siklusan atau tidak teratur dalam suatu tahun
buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan pada tanggal interim, jika antisipasi atau
penangguhan tidak akan sesuai pada akhir tahun buku
3. Biaya yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun buku diantisipasi atau ditangguhkan
pada laporan interim, jika dan hanya jika hal tersebut juga tepat untuk mengantisipasi atau
menangguhkan jenis biaya tersebut pada akhir tahun buku.
4. Penyusunan laporan keuangan interim umumnya akan membutuhkan penggunaan metode
estimasi yang lebih banyak daripada laporan keuangan tahunan.
5. Keputusan materialitas pengakuan dan pengungkapan didasarkan pada data untuk periode
interim.
J. Penyajian Kembali
Perubahan kebijakan akuntansi, selain yang diatur dalam ketentuan transisi suatu PSAK
baru, dicerminkan dengan:
1. penyajian kembali laporan keuangan interim periode-periode sebelumnya dalam tahun buku
berjalan dan periode interim komparatif dalam setiap tahun buku sebelumnya yang akan
disajikan kembali dalam laporan keuangan tahunan.
2. jika tidak praktis untuk menentukan dampak kumulatif pada awal tahun buku dari penerapan
kebijakan akuntansi baru untuk seluruh periode sebelumnya, maka dilakukan penyesuaian
laporan keuangan periode interim sebelumnya dalam tahun buku berjalan, dan periode
interim komparatifnya dalam tahun buku sebelumnya.
K. Ilustrasi Laporan Keuangan Interim
1. Laporan Posisi Keuangan Interim Konsolidasian

2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Interim Konsolidasian

PSAK 65: LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN


A. Perkembangan PSAK 65
B. Pendahuluan
1. Tujuan
Menetapkan prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika
entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain, dengan cara:
a. mensyaratkan entitas (entitas induk) yang mengendalikan satu atau lebih entitas lain
(entitas anak) untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian;
b. mendefinisikan prinsip pengendalian dan menetapkan pengendalian sebagai dasar
konsolidasi;
c. menetapkan bagaimana cara menerapkan prinsip pengendalian untuk mengidentifikasi
apakah investor mengendalikan investee sehingga investor mengonsolidasi investee;
d. menetapkan persyaratan akuntansi untuk penyusunan laporan keuangan konsolidasian;
e. mendefinisikan entitas investasi dan menetapkan pengecualian untuk mengonsolidasi
entitas anak tertentu dari entitas investasi.
2. Ruang Lingkup
Entitas yang merupakan entitas induk menyajikan laporan keuangan konsolidasian.
Pernyataan ini berlaku untuk seluruh entitas, kecuali:
a. program imbalan pascakerja atau program imbalan kerja jangka panjang lain;
b. entitas induk yang merupakan entitas investasi tidak menyajikan laporan keuangan
konsolidasian jika entitas investasi disyaratkan untuk mengukur seluruh entitas anaknya
pada nilai wajar melalui laba rugi.
C. Pengendalian
Investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut:
1. kekuasaan atas investee;
2. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee;
3. kemampuan menggunakan kekuasaanya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal
hasil investor.
1. Kekuasaan
Investor mempunyai kekuasaan atas investee ketika investor mempunyai hak yang ada
saat ini yang memberi investor tersebut kemampuan kini untuk mengarahkan aktivitas
relevan, yaitu aktivitas yang secara signifikan mempengaruhi imbal hasil investee.
Kekuasaan timbul dari hak, termasuk:
a. hak suara (atau hak suara potensial);
b. hak menunjuk personil manajemen kunci;
c. hak menunjuk entitas lain yang mengarahkan aktivitas relevan;
d. hak mengarahkan investee dalam melakukan perubahan terhadap transaksi untuk
keuntungan investor;
e. hak pengambilan keputusan dalam kontrak manajemen.
2. Imbal Hasil
Investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel, ketika imbal hasil investor
dari keterlibatannya dengan investee berpotensi untuk bervariasi sebagai akibat dari kinerja
investee.
3. Hubungan antara Kekuasaan dan Imbal Hasil
Investor mengendalikan investee jika investor tidak hanya memiliki kekuasaan atas
investee dan eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan
investee, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya dalam
mempengaruhi imbal hasil investor dari keterlibatannya dengan investee.
D. Persyaratan Akuntansi
1. Entitas induk membuat laporan keuangan konsolidasian dengan menggunakan kebijakan
akuntansi yang sama untuk transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa.
2. Konsolidasi atas investee dimulai sejak tanggal investor memperoleh pengendalian atas
investee dan berakhir ketika investor kehilangan pengendalian atas investee.
3. Entitas induk menyajikan kepentingan nonpengendali di ekuitas dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian, teKerpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
4. Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak
mengakibatkan hilangnya pengendalian entitas induk pada entitas anak adalah transaksi
ekuitas (yaitu transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik).
5. Jika entitas induk kehilangan pengendalian pada entitas anak, entitas induk:
a. menghentikan pengakuan aset dan liabilitas entitas anak terdahulu dari laporan posisi
keuangan konsolidasian;
b. mengakui sisa investasi apapun pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada
tanggal hilangnya pengendalian dan selanjutnya mencatat sisa investasi tersebut dan
setiap jumlah terutang oleh atau kepada entitas anak terdahulu sesuai dengan SAK lain
yang relevan;
c. mengakui keuntungan atau kerugian terkait dengan hilangnya pengendalian yang dapat
diatribusikan pada kepentingan pengendali terdahulu.

E. Penentuan Apakah Entitas adalah Entitas Investasi


Entitas induk menentukan apakah entitas induk adalah entitas investasi, yaitu entitas yang:
1. memperoleh dana dari satu atau lebih investor dengan tujuan memberikan investor tersebut
jasa manajemen investasi;
2. menyatakan komitmen kepada investor bahwa tujuan bisnisnya adalah untuk menginvestasi
dana yang semata-mata untuk memperoleh imbal hasil dari kenaikan nilai modal,
penghasilan investasi, atau keduanya;
3. mengukur dan mengevaluasi kinerja dari seluruh investasinya berdasarkan nilai wajar.
Dalam menentukan apakah entitas investasi memenuhi definisi yang disebutkan, entitas
mempertimbangkan apakah entitas tersebut memiliki karakteristik khusus, yaitu:
1. memiliki lebih dari satu investasi;
2. memiliki lebih dari satu investor;
3. memiliki investor yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi dari entitas;
4. memiliki bagian kepemilikan dalam bentuk kepentingan ekuitas atau kepentingan serupa.
F. Entitas Investasi: Pengecualian terhadap Konsolidasi
Entitas investasi tidak mengonsolidasi entitas anaknya, akan tetapi, entitas investasi
mengukur investasi dalam entitas anak pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK
55.
Jika entitas investasi memiliki entitas anak yang bukan merupakan entitas investasi dan
tujuan utama dan aktivitasnya adalah memberikan jasa terkait dengan aktivitas investasi dari
entitas investasi, maka entitas investasi mengonsolidasi entitas anak tersebut.
G. Ilustrasi Laporan Keuangan Konsolidasian

Gambar Laporan Keuangan Konsolidasian PT MNC Kapital Tbk. dan Entitas


Anak per 30 Juni 2020 dan 31 Desember 2019.

PSAK 4: LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI


 Amandemen PSAK 4 (2015), adopsi Amandemen IAS 27 Equity Method in Separate
Financial Statements (kecuali yang dikecualikan), disahkan 18 November 2015
 Sebelum amandemen: Penyesuaian PSAK 4 (2014), adopsi IAS 27, disahkan 27 Agustus
2014
 Diterapkan untuk entitas induk yang menyajikan LK tersendiri sebagai informasi tambahan
dalam LK konsolidasi
A. Perbedaan PSAK 4 dan IAS 27
 IAS 27: laporan keuangan tersendiri dijadikan sebagai tambahan dari laporan keuangan
konsolidasian atau disajikan tersendiri (mengizinkan investor dalam entitas asosiasi,
venturer dalam ventura bersama, dan entitas induk untuk menyajikan laporan tersendiri)
 PSAK 4: hanya mengizinkan entitas induk untuk menyusun laporan keuangan tersendiri
sebagai tambahan atau lampiran dalam laporan keuangan konsolidasian dan tidak
disyaratkan adanya pengungkapan karena disesuaikan dengan konteks Indonesia:
1. Laporan keuangan tersendiri merupakan pilihan bukan keharusan
2. investor dalam entitas asosiasi dan venturer dalam ventura bersama dianggap tidak
relevan menyajikan LK tersendiri
3. Regulasi yang berlaku hanya mensyaratkan entitas induk untuk menyajikan LK tersendiri
untuk pelaporan bertujuan umum
B. Laporan Keuangan Tersendiri
1. mengatur persyaratan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, ventura bersama, dan
entitas asosiasi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai
informasi tambahan
2. tidak dapat disajikan sebagai LK bertujuan umum
3. minimal terdiri atas laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas (tidak perlu
catatan atas laporan keuangan)
4. (Par. 10) Disusun sesuai SAK yang berlaku, kecuali untuk pencatatan investasi pada
entitas anak, ventura bersama, dan entitas asosiasi menggunakan:
a. Biaya perolehan;
b. Sesuai PSAK 55 (instrumen keuangan: pengakuan dan pengukuran); atau
c. Metode ekuitas (PSAK 15: investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama)
5. Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap kategori investasi
6. Investasi yang dicatat pada biaya perolehan atau menggunakan metode ekuitas dicatat
sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual
7. Ketika entitas induk berhenti menjadi entitas investasi, entitas induk tersebut mencatat
perubahan dari tanggal ketika perubahan status tersebut terjadi: investasi dicatat sesuai
paragraf 10, tanggal perubahan status diperlakukan sebagai tanggal akuisisi bawaan, nilai
wajar entitas anak pada tanggal akuisisi bawaan merepresentasikan imbalan bawaan yang
dialihkan ketika mencatat investasi sesuai dengan paragraf 10.
8. Dividen dari entitas anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi diakui dalam laporan
keuangan tersendiri ketika hak entitas tersebut untuk menerima dividen ditetapkan.
9. Selain metode ekuitas: dividen diakui dalam laba rugi
10. Metode ekuitas: dividen diakui sebagai pengurang jumlah tercatat investasi
11. Berlaku setelah tanggal 1 Januari 2016 secara retrospektif sesuai dengan PSAK 25:
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.
C. Ilustrasi Laporan Keuangan Tersendiri
Laporan Tahunan PT Agung Podomoro Land Tbk Tahun 2019
PSAK 5: SEGMEN OPERASI
PSAK 5 (Penyesuaian 2015), disahkan 18 November 2015 (terbaru) – amandemen atas PSAK
5 (penyesuaian 2014)
A. Pendahuluan
1. Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan
untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana
entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi.
2. Pernyataan diterapkan pada laporan keuangan entitas dan laporan keuangan kelompok
usaha dengan entitas induk yang:
a. Instrumen utang atau ekuitasnya diperdagangkan di pasar publik
b. Yang mengajukan mengajukan pernyataan pendaftaran (atau proses go public)
3. Jika laporan keuangan terdiri dari laporan keuangan konsolidasian dan laporan keuangan
tersendiri, maka informasi segmen hanya di laporan keuangan konsolidasian.
B. Segmen Operasi
Segmen operasi adalah komponen dari entitas:
1. Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban,
2. Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional
untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja, dan
3. Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan
C. Kriteria Segmen Dilaporkan
1. Kriteria Kualitatif: telah teridentifikasi sebagai segmen operasi atau hasil dari
agregasi dua atau lebih segmen (memiliki karakteristik ekonomik serupa dan segmen
serupa dalam hal sifat produk dan jasa, sifat proses produksi, jenis atau kelompok
pelanggan untuk produk dan jasanya, metode pendistribusian produk dan penyediaan
jasanya, sifat lingkungan peraturan).
2. Kriteria Kuantitatif: melebihi ambang batas (cukup salah satu kriteria)
a. Pendapatan >/= 10% dari pendapatan total internal & eksternal
b. Laba rugi absolut >/= 10% dari laba rugi absolut dari (mana yang lebih besar)
gabungan segmen yang laba atau gabungan segmen yang rugi
c. Aset >/= 10% dari aset gabungan segmen operasi
D. Yang Tidak Memenuhi Kriteria
1. Jika tidak memenuhi ambang batas:
a. dapat dipertimbangkan sebagai segmen dilaporkan -> jika manajemen percaya
informasi tersebut berguna bagi pengguna.
b. dapat digabung-> jika memenuhi kriteria agregasi
2. Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan entitas -> tambahan segmen
operasi diidentifikasi (walau tidak memenuhi kriteria).
3. Segmen operasi lain yang tidak dilaporkan digabungkan dan diungkapkan dalam kategori
“semua segmen lain”.
E. Pengungkapan
1. Level segmen:
a. Informasi umum:
– Faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen
dilaporkan milik entitas, termasuk dasar organisasi
– Deskripsi singkat segmen operasi yang digabungkan oleh
indikator ekonomik
– Jenis produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan dari setiap
segmen
b. Informasi tentang
– laba rugi segmen dilaporkan  pendapatan, beban
– aset dan liabilitas segmen
– dasar pengukuran
c. Rekonsiliasi total pendapatan segmen dilaporkan, laba atau rugi semen
dilaporkan, aset dan liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya.
2. Level entitas:
a. produk/jasa
b. area geografis
c. pelanggan utama, yaitu pendapatan dari transaksi dengan pelanggan
eksternal tersebut mencapai 10% atau lebih dari pendapatn entitas
F. Ilustrasi
Informasi untuk kertas kerja pengungkapan segmentasi:
1. Entitas konsolidasi dari Peerless Products Corp. (PT Induk) and Special Food Inc. (PT Anak)
terdiri atas lima segmen operasi yang berbeda, yaitu Produk Makanan, Plastik dan
Pengepakan, Produk Konsumsi, Produk Kesehatan, dan Produk Kimia. Di dalamnya juga
ada administrasi perusahaan pusat.
2. 1 Jan 20X1: segmen Produk Makanan dari PT Anak menerbitkan wesel bayar dengan
tingkat bunga 12% sebesar Rp100.000.000,00 kepada segmen Plastik dan Pengepakan PT
Induk. Bunga antarperusahaan untuk tahun berjalan sebesar Rp12.000.000,00 dan telah
dieliminiasi dari LK Konsolidasian.
3. Setiap segmen operasi melakukan penjualan ke pelanggan nonafiliasi (pelanggan eksternal).
Selain itu, Rp28.000.000,00 dari penjualan antarsegmen dilakukan selama tahun berjalan
oleh segmen Produk Makanan, Plastik dan Pengepakan, dan Produk Konsumsi. Biaya
penjualan antarsegmen ini adalah Rp18.000.000,00. Barang tersebut masih berada dalam
persediaan akhir dari segmen operasi pembelian dan laba persediaan yang belum direalisasi
sebesar Rp10.000.000,00 harus dieliminasi dari beban pokok penjualan dan persediaan
dalam penyusunan LK Konsolidasian.
4. Entitas mengungkapkan konsep “Laba dikendalikan” untuk mengukur kinerja segmen
sebagaimana yang didefinisikan perusahaan. Laba dikendalikan termasuk pendapatan
bunga dan beban bunga dalam definisi laba rugi segmen suatu entitas. Oleh karena itu,
bunga dilaporkan atas dasar segmen. Penyusutan dilaporkan secara terpisah karena jika
beban penyusutan, deplesi, dan amortisasi dimasukkan dalam pengukuran laba segmen,
PSAK 5 mengharuskan elemen biaya tersebut diungkapkan untuk memberikan arus kas
untuk setiap segmen.
5. Sebuah komputer dengan harga Rp30.000.000,00 diperoleh selama tahun berjalan,
digunakan untuk penjadwalan dan pengendalian produksi, disusutkan dengan metode garis
lurus selama 3 tahun (Rp30.000.000,00 / 3 tahun = Rp10.000.000,00 per tahun). Beban
tahunan dari komputer ini dialokasikan atas dasar penggunaan yang dipantau oleh komputer
itu sendiri.
6. Beban bunga antarsegmen dari wesel antarsegmen diatribusikan ke segmen Produk
Makanan. Pendapatan bunga antarperusahaan diperoleh dengan segmen Plastik dan
Pengepakan.
7. Termasuk dalam aset segmen adalah alokasi nilai buku sebesar Rp20.000.000,00
(Rp30.000.000,00 dikurangi Rp10.000.000,00 akumulasi penyusutan) dari komputer
produksi.

Tes Pendapatan (Persentase kombinasi pendapatan >/= 10%)

Segmen Segmen Persentase Segmen


pendapatan kombinasi dilaporkan
pendapatan terpisah
Produk Makanan 323.000 53,8% Ya
Plastik dan pengepakan 113.000 18,8% Ya
Produk konsumsi 45.000 7,5% Tidak
Produk kesehatan 86.000 14,3% Ya
Produk kimia 33.000 5,5% Tidak
Total 600.000 100%

Tes Laba Rugi (Persentase kombinasi laba rugi >/= 10%)

Segmen Persentase Segmen dilaporkan


Segmen
laba kombinasi laba terpisah
Produk Makanan 198.000 71,0% Ya
Plastik dan pengepakan 59.000 21,1% Ya
Produk konsumsi (25.000) 9,0% Tidak
Produk kesehatan 22.000 7,9% Tidak
Produk kimia (9.000) 3,2% Tidak
Total 279.000

Tes Aset (Persentase kombinasi aset >/= 10%)

Segmen
Segmen Persentase
Segmen dilaporkan
aset kombinasi aset
terpisah
Produk Makanan 411.000 32,2% Ya
Plastik dan pengepakan 375.000 29,4% Ya
Produk konsumsi 100.000 7,8% Tidak
Produk kesehatan 310.000 24,3% Ya
Produk kimia 80.000 6,3% Tidak
Total 1.276.000 100%

Ikhtisar Segmen Operasi Dilaporkan (Uji 10%)

Uji
Segmen Uji Laba (Rugi) Uji Aset
Pendapatan
Produk Makanan Ya Ya Ya
Plastik dan pengepakan Ya Ya Ya
Produk konsumsi Tidak Tidak Tidak
Produk kesehatan Ya Tidak Ya
Produk kimia Tidak Tidak Tidak
Uji Pengungkapan Komprehensif: Uji Pendapatan Konsolidasi 75%

Penjualan ke konsumen nonafiliasi oleh segmen dilaporkan:


Produk Makanan 317.000
Plastik dan Pengepakan 95.000
Produk Kesehatan 86.000
Total segmen dilaporkan 498.000
Pendapatan Konsolidasi 572.000
Persentase Pendapatan Segmen Dilaporkan terhadap
87,1%
Pendapatan Konsolidasi
Hasil: >75% -> tidak ada lagi segmen operasi dilaporkan terpisah yang harus ditambahkan

Catatan Kaki X
Informasi Operasi Perusahaan dalam Segmen Operasi yang Berbeda

Segmen Operasi
Seluruh
Pos Produk Plastik dan Produk
Segmen Gabungan
Makanan Pengepakan Kesehatan
Lain
Pend thd pelanggan ekster 317.000 95.000 86.000 74.000 572.000
Pend antarsegmen 6.000 18.000 4.000 28.000
Pend bunga antarsegmen 12.000 12.000
Beban bunga nonafiliasi 30.000 30.000
Beban bunga antarsegmen 12.000 12.000
Penyusutan 10.000 5.000 9.000 12.000 36.000
Laba (Rugi) segmen 198.000 59.000 22.000 (34.000) 245.000
Aset Segmen 411.000 375.000 310.000 180.000 1.276.000
Pengeluaran u/ aset segmen 48.000 21.000 29.000 22.000 120.000

Rekonsiliasi Pendapatan Segmen Dilaporkan terhadap Pendapatan


Konsolidasi
Total pendapatan Segmen Dilaporkan 522.000
Pendapatan Lain-lain 78.000
Eliminasi pendapatan antarsegmen (28.000)
Total pendapatan konsolidasi 572.000

Rekonsiliasi Laba Rugi Segmen Dilaporkan terhadap Laba Rugi


Konsolidasi
Total laba rugi Segmen Dilaporkan 279.000
Laba rugi Lain-lain (34.000)
Eliminasi laba rugi antarsegmen (10.000)
Laba umum korporat (45.000)
Laba rufi dari investasi ekuitas 32.000
Laba sebelum penghasilan pajak dan pos luar biasa 222.000

Rekonsiliasi Aset Segmen Dilaporkan terhadap Aset Konsolidasi


Total Aset Segmen Dilaporkan 1.096.000
Aset Lain-lain 180.000
Eliminasi laba antarsegmen (10.000)
Wesel antarsegmen (100.000)
Aset umum korporat 100.000
Investasi ekuitas 184.000
Total aset konsolidasi 1.450.000

Anda mungkin juga menyukai