Anggota Kelompok 2:
Entitas mencakup dalam laporan keuangan interim penjelasan tentang peristiwa dan transaksi
yang signifikan untuk memahami perubahan posisi keuangan dan kinerja entitas sejak akhir
periode pelaporan tahunan terakhir. Informasi yang diungkapkan terkait dengan peristiwa dan
transaksi tersebut memutakhirkan informasi relevan yang disajikan dalam laporan keuangan
tahunan terkini.
Pengguna laporan keuangan interim entitas akan memiliki akses terhadap laporan keuangan
tahunan terkini entitas. Oleh karena itu, tidak diperlukan catatan atas laporan keuangan
interim yang memberikan pemutakhiran yang tidak signifikan terhadap informasi yang telah
dilaporkan dalam catatan atas laporan keuangan dalam laporan keuangan tahunan terkini.
Berikut adalah daftar peristiwa dan transaksi yang perlu diungkapkan jika signifikan: daftar
ini tidak terbatas pada.
(a) penurunan nilai persediaan menjadi nilai realisasi neto dan pembalikan penurunan
tersebut;
(b) pengakuan rugi penurunan nilai atas aset keuangan, aset tetap, aset takberwujud, atau
aset lain, dan pembalikan rugi penurunan nilai tersebut;
(c) pembalikan provisi biaya restrukturisasi;
(d) akuisisi dan pelepasan aset tetap;
(e) komitmen pembelian aset tetap;
(f) penyelesaian litigasi;
(g) koreksi kesalahan periode sebelumnya;
(h) perubahan keadaan bisnis atau ekonomik yang mempengaruhi nilai wajar dari
keuangan dan liabilitas keuangan entitas, baik aset atau liabilitas diakui
(i) setiap wanprestasi atau pelanggaran perjanjian pinjaman yang belum diatasi pada atau
transaksi pihak berelasi;
(k) pengalihan antar tingkat hirarki nilai wajar yang digunakan dalam mengukur nilai
wajar instrumen keuangan;
(l) perubahan klasifikasi aset keuangan akibat perubahan dalam tujuan atau Penggunaan
(m) perubahan liabilitas kontinjensi atau aset kontinjensi.
Jika laporan keuangan interim mernatuhi Pernyataan ini, maka fakta tersebut diungkapkan. Laporan
keuangan interim tidak dapat dinyatakan mematuhi SAK kecuali laporan keuangan mematuhi seluruh
persyaratan SAK.
Periode Laporan Keuangan Interim yang Disyaratkan untuk Disajikan
Laporan keuangan interim mencakup laporan keuangan (ringkas atau lengkap) untuk periode-periode
sebagai berikut:
(a) laporan posisi keuangan per akhir periode interim berjalan dan laporan posisi keuangan
komparatif per akhir tahun buku terdekat sebelumnya.
(b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode interim berjalan dan
secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai tanggal interim, dengan laporan
laba rugi dan penghasilan komprehensif lain komparatif untuk periode interim yang
dapat dibandingkan (periode berjalan dan awal tahun buku sampai tanggal pelaporan)
dari tahun buku terdekat sebelumnya. Sebagaimana diizinkan oleh PSAK I: Penyajian
Laporan Keuangan, laporan interim dapat menyajikan untuk setiap periode laporan
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain baik digabung maupun dipisah.
(c) laporan perubahan ekuitas secara kumulatifuntuk tahun buku berjalan sampai dengan
tanggal interim, dengan laporan perubahan ekuitas komparatif untuk periode awal
tahun buku sampai tanggal pelaporan interim dari tahun buku terdekat sebelumnya.
(d) laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan interim,
dengan laporan arus kas komparatif untuk periode awai tahun buku tanggal pelaporan
interim dari tahun buku terdekat sebelumnya.
Untuk entitas yang bisnisnya bersifat sangat musiman, informasi keuangan untuk dua belas bulan
sampai dengan akhir periode interim dan informasi komparatif untuk periode dua belas bulan
sebelumnya dapat digunakan. sejalan dengan hal tersebut, yang bisnisnya bersifat musiman
dianjurkan untuk mempertimbangkan pelaporan inform asi tersebut sebagai tambahan informasi yang
disyaratkan dalam paragraf terdekat sebelumnya.
Materialitas
b) Selama Emisi
a. Selama masa penawaran efek
Pada tahap ini, emiten melakukan aktivitas penawaran efek pada pasar perdana yang sering
disebut IPO (Initial Public Offering), melaksanakan penjualan saham perdana, sampai mencatat efek
yang di lepas ke publik ke Bursa Efek sehingga Investor dapat memperjualbelikan efek yang
dimilikinya. Selama masa periode emisi dibedakan menjadi periode pasar perdana dan pasar sekunder
c) sesudah Emisi
Pelaporan emisi efek
Sesudah efek diperdagangkan di pasar sekunder, emiten diwajibkan memberikan pelaporan
kepada BEI dan BAPEPAM. Pelaporan kepada kedua Institusi ini terdiri dari tiga jenis, yaitu:
1. Laporan rutin yaitu berupa laporan keuangan tahunan, laporan keuangan tengah tahunan atau
laporan triwulanan (laporan keuangan interim). Laporan rutin kepada BAPEPAM tidak hanya
meliputi laporan keuangan saja tetapi juga mencakup beberapa laporan lainnya, seperti
laporan penggunaan dana hasil emisi.
2. Laporan berkala yaitu laporan mengenai terjadinya setiap kejadian penting dan relevan.
3. Laporan lainnya, yaitu mencakup laporan mengenai perubahan anggaran dasar, rencana
RUPS/RUPSLB, perubahan susunan direksi dan komisaris, dan mengenai penyimpangan
proyeksi yang dipublikasikan lebih dari 10%.
Seluruh laporan yang disampaikan emiten kepada bursa akan dipublikasikan kepada para investor
melalui pengumuman di lantai bursa maupun melalui papan informasi. Dengan demikian investor,
terutama investor publik, sebagai pihak yang tidak memiliki akses langsung kepada emiten, dapat
mengetahui perkembangan performa emiten sehingga dapat mengambil tindakan yang
menguntungkan bagi kegiatan investasinya.
1. Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik (peraturan X.K.2)
a) Emiten atau perusahaan publik yang telah tercatat di Bursa wajib menyampaikan
laporan keuangan berkala, yang dimaksud Laporan Keuangan Berkala adalah laporan
keuangan tahunan dan laporan keuangan tengah tahunan Emiten atau Perusahaan
Publik
b) Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi efektif
wajib menyampaikan Laporan Keuangan Berkala kepada Bapepam dan LK paling
sedikit 2 (dua) eksemplar, satu diantaranya dalam bentuk asli, dan disertai dengan
laporan dalam salinan elektronik (soft copy).
c) Laporan Keuangan Berkala tersebut merupakan laporan keuangan lengkap yang
terdiri dari:
• laporan posisi keuangan (neraca);
• laporan laba rugi komprehensif;
• laporan perubahan ekuitas;
• laporan arus kas;
• laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif, jika Emiten atau
Perusahaan Publik menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif,
membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau mereklasifikasi pos-
pos dalam laporan keuangannya; dan
• catatan atas laporan keuangan.
d) Bagi Emiten atau Perusahaan Publik yang Efeknya tercatat di Bursa Efek di
Indonesia dan Bursa Efek di negara lain, maka Laporan Keuangan Berkala yang
disampaikan kepada Bapepam dan LK wajib memuat informasi yang sama dengan
Laporan Keuangan Berkala yang disampaikan kepada otoritas pasar modal di negara
lain tersebut, dan paling sedikit memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bapepam dan LK yang terkait dengan penyajian dan pengungkapan laporan
keuangan.
2. Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik (Peraturan No. X.K.6)
a. Setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang pernyataan pendaftarannya telah menjadi
efektif wajib menyampaikan laporan tahunan kepada Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan selambat-lambatnya 4 (empat) bulan setelah tahun buku
berakhir, sebanyak 4 (empat) eksemplar dan sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar
dalam bentuk asli. Laporan tahunan dalam bentuk asli dimaksud adalah laporan
tahunan yang wajib ditandatangani secara langsung oleh direksi dan komisaris.
b. Dalam hal laporan tahunan telah tersedia bagi pemegang saham sebelum jangka
waktu 4 (empat) bulan sejak tahun buku berakhir, maka laporan tahunan dimaksud
wajib disampaikan kepada Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
pada saat yang bersamaan dengan tersedianya laporan tahunan bagi pemegang saham.
c. Laporan tahunan wajib tersedia bagi para pemegang saham pada saat panggilan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan.
d. Dalam hal Emiten hanya menerbitkan Efek Bersifat Utang, maka kewajiban
penyampaian laporan tahunan berlaku sampai dengan Emiten telah menyelesaikan
seluruh kewajiban yang terkait dengan Efek Bersifat Utang yang diterbitkannya.
e. Dalam hal Emiten atau Perusahaan Publik menyampaikan laporan tahunan kepada
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan sebelum menyampaikan
laporan keuangan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik dimaksud
dikecualikan dari kewajiban menyampaikan laporan keuangan tahunan kepada Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, sepanjang laporan tahunan
dimaksud:
1) disampaikan sebanyak 6 (enam) eksemplar; dan
2) sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar laporan tahunan yang memuat laporan
keuangan tahunan dalam bentuk asli.
Dalam hal penyampaian laporan tahunan dimaksud melewati batas waktu penyampaian laporan
keuangan tahunan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban
Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, maka hal tersebut diperhitungkan sebagai keterlambatan
penyampaian laporan keuangan tahunan.
6. Peraturan Bapepam LK mengenai keterbukaan informasi yang harus segera diumumkan
kepada publik (Peraturan Nomor X.K.1)
1. Setiap Perusahaan Publik atau Emiten yang Pernyataan Pendaftarannya telah menjadi efektif,
harus menyampaikan kepada Bapepam dan mengumumkan kepada masyarakat secepat
mungkin, paling lambat akhir hari kerja ke-2 (kedua) setelah keputusan atau terjadinya suatu
peristiwa, informasi atau fakta material yang mungkin dapat mempengaruhi nilai Efek
perusahaan atau keputusan investasi pemodal.
2. Informasi atau Fakta Material yang diperkirakan dapat mempengaruhi harga Efek atau
keputusan investasi pemodal, antara lain hal-hal sebagai berikut:
a) Penggabungan usaha, pembelian saham, peleburan usaha, atau pembentukan usaha
patungan;
b) Pemecahan saham atau pembagian dividen saham;
c) Pendapatan dari dividen yang luar biasa sifatnya;
d) Perolehan atau kehilangan kontrak penting;
e) Produk atau penemuan baru yang berarti;
f) Perubahan dalam pengendalian atau perubahan penting dalam manajemen;
g) Pengumuman pembelian kembali atau pembayaran Efek yang bersifat utang;
h) Penjualan tambahan efek kepada masyarakat atau secara terbatas yang material
jumlahnya;
i) Pembelian, atau kerugian penjualan aktiva yang material;
j) Perselisihan tenaga kerja yang relatif penting;
k) Tuntutan hukum yang penting terhadap perusahaan, dan atau direktur dan komisaris
perusahaan;
l) Pengajuan tawaran untuk pembelian Efek perusahaan lain;
m) Penggantian Akuntan yang mengaudit perusahaan;
n) Penggantian Wali Amanat;
o) Perubahan tahun fiskal perusahaan;
d. laporan arus kas secara kumulatif untuk tahun buku berjalan sampai dengan
interim, dengan laporan arus kas komparatif untuk periode awai tahun buku
tanggal pelaporan interim dari tahun buku terdekat sebelumuya
Pengungkapan Ringkasan Laporan Keuangan Interim PT PGN selama Tahun 2020:
a. pendapatan atau penjualan kotor, beban, estimasi pajak penghasilan, pos luar biasa
(termasuk pengaruh terhadap pajak penghasilan yang terkait), pengaruh kumulatif
perubahan akuntansi, perubahan akuntansi dan laba bersih;
b. data laba bersih per saham untuk setiap periode interim yang disajikan;
c. pendapatan dan beban musiman;
d. perubahan yang penting dalam taksiran pajak penghasilan yaitu adanya perubahan Sesuai
dengan PSAK 46 Amandemen ini mengklarifikasi bahwa konsekuensi pajak penghasilan
dari dividen atas instrumen keuangan yang diklasifikasikan sebagai ekuitas harus diakui
sesuai dengan transaksi atau peristiwa masa lalu yang menghasilkan laba yang
diatribusikan yang diakui. Ketentuan ini berlaku untuk semua konsekuensi pajak
penghasilan dari dividen;
e. pelepasan suatu segmen usaha, pos luar biasa, transaksi tidak biasa dan tidak sering
terjadi, yaitu Pada saat penerbitan laporan keuangan konsolidasian Grup, proses
pelepasan PSC Sanga-sanga masih dalam penyelesaian SKK Migas dan verifikasi lebih
lanjut oleh Pertamina. Manajemen berpendapat bahwa pelepasan PSC Sanga-sanga tidak
akan memiliki dampak merugikan material terhadap posisi keuangan dan arus kas Grup
karena sesuai dengan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya baru wajib
mengembalikan biaya investasi yang belum dikembalikan (unrecovered cost) kepada
kontraktor lama.;
f. kewajiban kontinjen, yaitu adanya peristiwa kontinjensi sebagai berikut:
• Deklarasi keadaan kahar dalam Perjanjian Pengangkutan Gas Kepodang Tambak
Lorok oleh PCML
• Komitmen sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan akibat perubahan PSAK 73-
Grup sebagai pihak yang menyewa;
g. perubahan akuntansi sudah dijelaskan dalam penjelasan perubahan akuntansi signifikan
dan CALK; dan
h. tidak ada perubahan yang material pada unsur laporan arus kas.