PEMERIKSAAN KEUANGAN
1. Pemerolahan Bukti
a. Pelaksanaan pengujian pengendalian internal
b. Penyesuaian tingkat risiko dan tingkat materialitas setelah
pengujian pengendalian internal
c. Penyesuaian prosedur pengujian
d. Pelaksanaan pengujian substantif
e. Evaluasi terhadap pelaksanaan pengujian substantif
f. Pelaksanaan prosedur tambahan, jika diperlukan
2. Penyusunan dan penyampaian temuan
3. Supervisi
4. Penyelesaian pemeriksaan
a. Perolehan surat representasi
b. Pelaksanaan prosedur analitis akhir
c. Penilaian risiko dan materialitas akhir
• Pemerolehan Bukti
– Pemeriksa harus merancang dan melaksanakan prosedur
pemeriksaan yang tepat untuk memperoleh bukti
pemeriksaan yang cukup dan tepat. (Ref: Para. A19)
– Pemeriksa harus menerapkan prosedur yang telah dirancang
untuk memperoleh bukti pemeriksaan yang cukup dan layak
atas risiko kecurangan yang telah teridentifikasi.
– Pemeriksa harus menentukan respons keseluruhan jika
ditemukan indikasi awal kecurangan/indikasi kecurangan di
dalam pemeriksaan.
– Pemeriksa harus mempertimbangkan kecukupan dan
ketepatan bukti dalam mengidentifikasikan sumber-sumber
data potensial yang berasal dari entitas yang diperiksa, hasil
analisis Pemeriksa, atau pihak-pihak lain. (Ref: Para. A19)
• Pemerolehan Bukti
– Pemeriksa harus melakukan pendalaman jika dalam pemerolehan
bukti, Pemeriksa menduga bahwa dokumen tidak otentik atau isi
dokumen telah dimodifikasi tetapi tidak diinformasikan kepada
Pemeriksa.
– Pemeriksa harus memodifikasi prosedur pemeriksaan yang
diperlukan apabila bukti pemeriksaan yang diperoleh dari satu
sumber bertentangan atau tidak konsisten dengan bukti yang
diperoleh dari sumber lain atau Pemeriksa memiliki keraguan atas
keandalan informasi yang akan digunakan sebagai bukti
pemeriksaan.
– Pemeriksa dapat memperoleh bukti dengan menggunakan uji petik
pemeriksaan untuk memberikan dasar yang memadai bagi
Pemeriksa untuk menarik kesimpulan.
– Sepanjang proses pemeriksaan, Pemeriksa harus me-review
kecukupan dan ketepatan bukti dan menghubungkannya dengan
tujuan pemeriksaan serta meresponsnya dengan menganalisis
kebutuhan untuk memodifikasi prosedur pemeriksaan. (Ref. Para.
A20)
• Pengujian substantif:
– Pengujian substantif atas transaksi
– Pengujian substantif atas saldo
• Pengujian substantif atas transaksi dapat
dilakukan bersamaan dengan pengujian
pengendalian pengujian dengan tujuan
ganda (dual purpose test)