Anda di halaman 1dari 28

PENERAPAN

STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN ENTITAS PRIVAT


(SAK EP)
Oleh:
Annas Cahyadi, M.Sc, Ak, CA, CPA
(Pimpinan KAP Annas Cahyadi)

Dipresentasikan dalam kegiatan Workshop Akuntansi Keuangan


Jurusan Akuntansi Universitas Tadulako tanggal 30 September 2021.
Curriculum Vitae
• Nama : Annas Cahyadi, M.Sc, Ak, CA, CPA
• Alamat KAP : The Boulevard Lantai 1 D1
JL. Fakhrudin Raya No. 5 Jakarta Pusat
• Kontak : 08114514104 / annas.cahyadi@gmail.com
• Pendidikan : S1 – Jurusan Akuntansi Universitas Hasanuddin
S2 & PPAk – FEB Universitas Gadjah Mada
• Pengalaman Kerja :
• Auditor pada KAP Drs. Supriadi Laupe (2012 – 2015)
• Dosen Tetap Non PNS Jurusan Akuntansi Universitas Tadulako (2012 – 2016)
• Akuntan Publik pada KAP Annas Cahyadi (2015 – Sekarang)

2
Disclaimer
Materi ini ditujukan untuk memberikan gambaran singkat atas
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat berdasarkan
pemahaman Pemateri. Baca Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Privat secara keseluruhan untuk mendapatkan pemahaman yang
lebih komprehensif.

Add a footer 3
Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia

SAK EP
SAK Umum (ENTITAS PRIVAT) SAK EMKM SAK Syariah
SAK ETAP
(IFRS) Efektif
1 Januari 2025

Kerangka Konseptual

Add a footer 4
Timeline Penerapan SAK EP
SAK ETAP Komitmen reviu
berlaku efektif. komprehensif
Intensi awal SAK ETAP.
untuk Dimulai dengan
meningkatkan kajian riset dan
keterbukaan pada tahun 2017
informasi terbit discussion Pengesahaan
laporan paper untuk Draft Eksposure SAK Entitas
keuangan merevisi SAK SAK Entitas Privat Berlaku
UMKM ETAP Privat Efektif
1 Januari 2016 1 Januari 2018 30 Juni 2021

1 Januari 2011 2014 - 2017 29 Juli 2020 1 Januari 2025


SAK EMKM SAK EMKM Pengesahan
diterbitkan. yang diterbitkan SAK Entitas
di 2016, berlaku Privat
efektif.

Add a footer 5
Apa itu SAK Entitas Privat?

SAK EP menggantikan SAK ETAP

Terdiri dari 35 Bab (SAK ETAP teridiri dari 30 Bab)

Adopsi dari IFRS for SME (Edisi 2015)

SAK yang lebih kompleks dari SAK ETAP namun lebih simple dari SAK
Umum (IFRS)

Add a footer 6
Siapa Pengguna SAK EP?
• Entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik;
• Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose
financial statements) bagi pengguna eksternal;
• Entitas Mikro, Kecil dan Menengah yang sebelumnya memilih untuk
menerapkan SAK ETAP.

Entitas yang memiliki akuntabilitas publik dapat menggunakan


SAK EP jika otoritas berwenang membuat regulasi yang
mengizinkan penggunaan SAK EP. Contoh: BPR/BPRS,
Koperasi Simpan Pinjam, dll.

Add a footer 7
Isu Penting dalam SAK EP
• Penyajian Laporan Keuangan; • Imbalan Kerja;
• Penghasilan Komprehensif; • Pajak Penghasilan
• Instrumen Keuangan; • Hiperinflasi
• Properti Investasi; • Aktivitas Khusus
• Aset Tetap; • Ketentuan Transisi
• Aset Tak Berwujud;
• Sewa;
• Hibah Pemerintah;

Add a footer 8
Penyajian Laporan Keuangan
Laporan Keuangan berdasarkan SAK EP terdiri dari:
 Laporan posisi keuangan pertanggal pelaporan;
 Salah satu dari:
satu laporan penghasilan komprehensif untuk periode pelaporan yang menampilkan
seluruh item penghasilan dan beban yang diakui selama suatu periode termasuk item
yang diakui dalam penentuan laba rugi (yang merupakan subtotal dalam laporan
penghasilan komprehensif) dan item penghasilan komprehensif lain.
satu laporan laba rugi dan satu laporan penghasilan komprehensif yang terpisah.
Jika entitas memilih untuk menyajikan keduanya, laporan laba rugi dan laporan
penghasilan komprehensif, maka laporan penghasilan komprehensif dimulai dengan
laba rugi dan kemudian menampilkan item penghasilan komprehensif lain.
 Laporan perubahan ekuitas selama periode pelaporan;
 Laporan arus kas selama periode pelaporan;
 Catatan atas laporan keuangan.
Add a footer 9
Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan setidaknya mencakup penyajian jumlah dari pos berikut:
a. kas dan setara kas;
b. piutang usaha dan piutang lainnya;
c. aset keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan pada (a), (b), (j) dan (k));
d. persediaan;
e. aset tetap;
f. properti investasi yang dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi penurunan nilai atau properti
investasi yang dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi;
g. aset takberwujud;
h. aset biologis yang dicatat pada biaya perolehan dikurangi akumulasi depresiasi dan akumulasi penurunan nilai;
i. aset biologis yang dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi;
j. investasi pada entitas asosiasi;
k. investasi pada pengendalian bersama entitas;
l. utang usaha dan utang lainnya;
m. liabilitas keuangan (tidak termasuk jumlah yang disajikan dalam (l) dan (p));
n. liabilitas dan aset untuk pajak kini;
o. liabilitas pajak tangguhan dan aset pajak tangguhan (selalu diklasifikasikan sebagai tidak lancar);
p. provisi;
q. kepentingan nonpengendali, disajikan sebagai bagian ekuitas secara terpisah dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk; dan
r. Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

Add a footer 10
Laporan Penghasilan
Komprehensif
Laporan Penghasilan Komprehensif paling sedikit terdiri dari:
a. Pendapatan;
b. Biaya keuangan;
c. Bagian laba rugi dari investasi pada entitas asosiasi (lihat Bab 14 Investasi Pada Entitas Asosiasi) dan
pengendalian bersama entitas (lihat Bab 15 Investasi Pada Ventura Bersama) yang dicatat menggunakan
metode ekuitas.
d. beban pajak tidak termasuk pajak yang dialokasikan pada item (e), (g) dan (h);
e. jumlah tunggal yang terdiri dari total:
a. laba rugi setelah pajak dari operasi yang dihentikan; dan
b. keuntungan atau kerugian setelah pajak yang dapat diatribusikan pada penurunan nilai, atau pembalikan penurunan nilai
aset dalam operasi yang dihentikan, baik pada saat dan pada periode selanjutnya setelah diklasifikasikan sebagai operasi
yang dihentikan dan setelah pelepasan aset neto yang merupakan operasi yang dihentikan.
f. laba rugi (jika entitas tidak memiliki item penghasilan komprehensif lain, baris ini tidak perlu disajikan);
g. setiap item penghasilan komprehensif lain;
h. bagian penghasilan komprehensif lain entitas asosiasi dan pengendalian bersama entitas yang dicatat dengan
menggunakan metode ekuitas;
i. total penghasilan komprehensif (jika entitas tidak memiliki item penghasilan komprehensif lain, entitas dapat
menggunakan istilah lain untuk baris ini seperti laba rugi).
Add a footer 11
Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas mencakup informasi berikut:
a. total penghasilan komprehensif untuk suatu periode, menunjukkan secara terpisah total
jumlah yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepada kepentingan
nonpengendali;
b. untuk setiap komponen ekuitas, dampak dari penerapan retrospektif atau penyajian
Kembali secara retrospektif yang diakui sesuai dengan Bab 10 Kebijakan Akuntansi,
Estimasi dan Kesalahan; dan
c. untuk setiap komponen ekuitas, rekonsiliasi antara jumlah tercatat pada awal dan akhir
periode, secara terpisah mengungkapkan perubahan yang timbul dari:
(i) laba rugi;
(ii) penghasilan komprehensif lain; dan
(iii) jumlah investasi oleh, dan dividen serta distribusi lain kepada, pemilik dalam kapasitasnya
sebagai pemilik, menampilkan secara terpisah penerbitan saham, transaksi saham tresuri,
dividen dan distribusi lain kepada pemilik dan perubahan dalam bagian kepemilikan pada
entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian.
Add a footer 12
Laporan Arus Kas
Arus Kas diklasifikasikan kerdasarkan jenisnya yaitu:
• Arus Kas dari Aktivitas Operasi;
• Arus Kas dari Aktivitas Investasi;
• Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan;

Arus Kas dari aktivitas operasi disajikan dengan menggunakan, salah satu dari:
• Metode tidak langsung, dengan metode ini laba atau rugi disesuaikan dengan mengoreksi
dampak transaksi yang bersifat nonkas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau
pembayaran kas untuk operasi di masa lalu atau masa depan dan item penghasilan atau
beban yang berhubungan dengan arus kas investasi atau pendanaan; atau
• Metode langsung, dengan metode ini kelas utama dari penerimaan kas bruto dan
pembayaran kas bruto diungkapkan.

Add a footer 13
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan memuat paling sedikit:
a. menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan
kebijakan akuntansi spesifik yang digunakan;
b. mengungkapkan informasi yang disyaratkan oleh Standar ini yang tidak
disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan; dan
c. menyediakan informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam
laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk pemahaman
laporan keuangan.

Add a footer 14
Penghasilan Komprehensif Lain
SAK EP mengakui adanya penghasilan komprehensif lain (other
comprehensive income) yang berasal dari:
 Revaluasi aset tetap;
 Aktuarial;
 Penjabaran valuta asing;
 Hedging;
 Beban pajak terkait.

SAK ETAP belum mengakui adanya penghasilan komprehensif lain.

Add a footer 15
Instrumen Keuangan (Bab 11 & 12)
Instrumen keuangan adalah kontrak yang menimbulkan aset keuangan pada satu entitas dan liabilitas
keuangan atau instrumen ekuitas pada entitas lainnya.

Instrumen keuangan antara lain terdiri dari:


a. kas;
b. giro dan deposito berjangka waktu tertentu (fixed-term deposits) Ketika entitas merupakan deposan,
sebagai contoh rekening bank;
c. surat berharga komersial (commercial paper) dan surat utang komersial (commercial bills) yang
dimiliki;
d. piutang dan utang, wesel tagih dan wesel bayar serta pinjaman diberikan dan pinjaman diterima;
e. obligasi dan instrumen utang serupa;
f. investasi dalam saham preferen yang tidak dapat dikonversi dan saham biasa tanpa opsi jual serta
saham preferen tanpa opsi jual; dan
g. komitmen untuk menerima pinjaman jika komitmen tidak dapat dilunasi dengan kas.
Add a footer 16
Instrumen Keuangan
(Pengukuran)
• Pada pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas
mengukurnya pada harga transaksi.
• Pengukuran setelah pengakuan awal:

Fair Value Through Profit


Amortized Cost with EIR
or Loss

• Piutang dan Utang • Saham preferen yang


• Surat Berharga tidak bisa dikonversi
• Saham tanpa hak opsi

• Penurunan nilai yang tidak dapat ditagih harus dinilai untuk aset keuangan.

Add a footer 17
Properti Investasi (Bab 16)
• Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan, atau bagian dari
suatu bangunan, atau kedua-duanya) yang dikuasai oleh pemilik atau
penyewa berdasarkan sewa pembiayaan untuk menghasilkan rental atau
untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak untuk:
• Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administrative; atau
• Dijual dalam kegiatan bisnis normal.
• Pada saat pengakuan awal, entitas mengukur property investasi pada biaya
perolehan.
• Properti investasi yang nilai wajarnya dapat dikuir secara andal tanpa biaya
atau ipaya yang berlebihan diukur pada nilai wajar pada setiap tanggal
pelaporan dengan perubahan nilai wajar diakui dalam laba rugi.

Add a footer 18
Aset Tetap (Bab 17)
• Aset tetap adalah aset berwujud yang:
• Dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk
direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrative; dan
• Diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode.
• Pada saat pengakuan awal, entitas mengukur item aset teatp pada biaya
perolehan.
• Setelah pengakuan awal, entitas memilih model biaya atau model revaluasi
sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkan kebijakan tersebut
terhadap seluruh kelas aset tetap.

Add a footer 19
Aset Tetap
Model Biaya
• Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan/depresiasi dan akumulasi rugi
penurunan nilai.
Model Revaluasi
• Aset tetap disajikan sebesar nilai wajar pada tanggal
revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi
rugi penurunan nilai setelah tanggal revaluasi.
Add a footer 20
Aset Tak Berwujud (Bab 18)
• Entitas mengakui aset tak berwujud sebagai aseh hanya jika:
• Kemungkinan besar perkiraan manfaat ekonomik masa depan yang dapat diatribusikan
pada aset akan mengalir ke entitas;
• Biaya perolehan atau nilai aset dapat dikukur secara andal; dan
• Aset tidak dihasilkan dari pengeluaran yang terjadi secara internal pada suatu item tak
berwujud.
• Aset tak berwujud pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan
• Setelah pengakuan awal entitas mengukur aset tak berwujud sebesar biaya
perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan
nilai.
• Umur manfaat aset tak berwujud adalah terbatas sesuai jangka waktu
kontraktual atau estimasi manajemen (mana yang lebih cepat), namun tidak
boleh melebihi 10 Tahun.
Add a footer 21
Sewa (Bab 20)

Sewa
Pembiayaan
Sewa Operasi

• Pada sewa pembiayaan aset diakui oleh Penyewa dan


diperlakukan sebagai aset tetap.
• Sedangkan, sewa operasi hanya mengakui pembayaran sewa
sebagai beban sewa.
Add a footer 22
Sewa
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat terkait dengan kepemilikan aset. Contoh dari sewa
yang diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan adalah:
a. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada penyewa pada akhir masa sewa;
b. Penyewa memiliki opsi untuk membeli aset pada harga yang diperkirakan cukup rendah
dibandingkan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal
sewa dapat dipastikan bahwa opsi tersebut akan dilaksanakan;
c. Masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomik aset meskipun hak milik tidak
dialihkan;
d. Pada awal sewa, nilai sekarang dari jumlah pembayaran sewa minimum secara
substansial mendekati seluruh nilai wajar aset sewaan; dan
e. aset sewaan bersifat khusus dan hanya penyewa yang dapat menggunakannya tanpa
perlu modifikasi besar.

Add a footer 23
Hibah Pemerintah (Bab 24)
Entitas mengakui hibah pemerintah sebagai berikut:
a. Hibah yang tidak menentukan kondisi kinerja masa depan tertentu pada
penerima diakui dalam penghasilan ketiga jumlah hibah telah dapat
diterima;
b. Hibah yang menentukan kondisi kinerja masa depan tertentu pada
penerima diakui dalam penghasilan hanya jika kondisi kinerja telah
terpenuhi; dan
c. Hibah yang diterima sebelum kriteria pengakuan pendapatan terpenuhi
diakui sebagai liabilitas.

Entitas mengukur hibah pada nilai wajar aset yang diterima atau yang dapat
diterima.
Add a footer 24
Pajak Penghasilan (Bab 29)
Jumlah pajak yang diakui terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan.
• Pajak kini adalah pajak penghasilan terutang (dapat dipulihkan) terkait
dengan laba kena pajak (rugi pajak) untuk periode berjalan dan periode lalu.
• Pajak Tangguhan adalah pajak penghasilan terutang atau dapat dipulihkan
pada periode mendatang.

Pajak penghasilan disajikan terpisah untuk laba rugi dan penghasilan


komprehensif lain jika entitas menyusun laporan penghasilan komprehensif
terpisah.

Add a footer 25
Hiperinflasi (Bab 31)
Indikator adanya hiperinflasi yang dijelaskan dalam SAK EP, antara lain:
• Populasi umum memilih untuk menyimpan kekayaan mereka dalam bentuk aset nonmoneter atau
dalam mata uang asing yang relatif stabil. Jumlah mata uang lokal yang dimiliki diinvestasikan segera
untuk mempertahankan daya beli.
• Populasi umum memperhitungkan jumlah moneter bukan dalam mata uang lokal tetapi dalam valuta
asing yang relatif stabil. Harga mungkin dikuotasikan dalam valuta asing tersebut.
• Harga yang berlaku dalam penjualan dan pembelian secara kredit ditentukan dengan memasukkan
faktor ekspektasi hilangnya daya beli selama periode kredit, bahkan jika periode kreditnya singkat.
• suku bunga, upah dan harga dikaitkan dengan indeks harga.
• Tingkat inflasi kumulatif selama tiga tahun mendekati, atau lebih dari, 100 persen.

Pada saat terjadi hiperinflasi, jumlah pada laporan keuangan harus dinyatakan dalam unit
pengukuran terkini. Termasuk jumlah angka komparatif periode sebelumnya.

Add a footer 26
Aktivitas Khusus (Bab 34)
Agrikultur
• Aset agrikultur diakui menggunakan model nilai wajar atau model biaya;
• Hasil dari suatu aset agrikulur (hasil panen) diukur sesuai nilai wajar dikurangi estimasi
biaya untuk menjual pada titik panen.
Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Alam
• Entitas dapat mengakui pengeluaran yang dilakukan dalam proses eksplorasi dan
evaluasi sumber daya alam sebagai aset.
Perjanjian Konsesi Jasa
• Perjanjian konsesi jasa yaitu perjanjian antara pemerintah atau badan sector public lain
dengan operator privat yang dapat diakui sebagai aset.
• Aset dari penjanjian konsesi jasa diperlakukan sebagai aset keuangan atau aset tak
berwujud.
Add a footer 27
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai