Anda di halaman 1dari 14

IMPLEMENTASI PROGRAM JAMSOS

BAGI PEKERJA PENERIMA UPAH


DI KAB BEKASI

DINAS KETENAGAKERJAAN
Latar Belakang

1. Pembangunan Ketenagakerjaan salah satunya adalah dengan memberikan


bentuk perlindungan kepada pekerja melalui Jaminan Sosial sebagaimana di
atur dalam Undang Undang No 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional.
2. Jaminan sosial merupakan suatu bentuk atau wujud perlindungan sosial bagi
seluruh rakyat tanpa terkecuali guna menjamin pemenuhan kebutuhan dasar
hidup yang layak.
3. Pelaksanan perlindungan tentang jaminan kesehatan bagi seluruh pekerja
telah diatur dalam Undang Undang nomor 24 tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial.
4. Setiap orang termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam)
bulan di Indonesia, wajib menjadi peserta program Jaminan Sosial
( Kesehatan dan Ketenagakerjaan)
Kepatuhan Pengusaha/Pemberi Kerja

1. Kepatuhan untuk mendaftarkan diri dan pekerja beserta anggota keluarganya.


2. Kepatuhan dalam memberikan data baik data pekerja dan keluarga maupun
data gaji secara lengkap dan benar.
3. Data upah/gaji yang dilaporkan harus sesuai dengan upah yang diterima oleh
pekerja.
4. Kepatuhan dalam memungut iuran yang menjadi beban dari pekerja dan
menyetorkannya kepada BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
5. Kepatuhan dalam membayar dan menyetorkan iuran yang menjadi tanggung
jawab perusahaan kepada BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
SANKSI

Sanksi Administratif

Jika perusahaan (pemberi kerja) selain penyelenggara negara tidak melaksanakan


kewajiban mendaftarkan pekerjanya sebagai Peserta kepada BPJS dapat dikenakan sanksi
administratif.

Sanksi administratif tersebut dapat berupa:

1. teguran tertulis, dilakukan oleh BPJS;


2. denda; dan/atau, diakukan oleh BPJS
3. tidak mendapat pelayanan publik tertentu, dilakukan oleh Pemerintah
atau Pemerintah Daerah atas permintaan BPJS.
SANKSI

Sanksi tidak mendapat pelayanan publik tertentu yang dikenai kepada


Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara meliputi:

1. perijinan terkait usaha;


2. perijinan yang diperlukan dalam mengikuti tender proyek;
3. ijin mempekerjakan tenaga kerja asing;
4. ijin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh;
5. ijin mendirikan bangunan (IMB)
SANKSI

Pemberi kerja yang melanggar ketentuan wajib memungut iuran yang


menjadi beban peserta dan iuran yang menjadi tanggung jawab nya serta
menyetorkan iuran tersebut kepada BPJS Kesehatan dapat dipidana dengan
pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun atau pidana denda paling
banyak Rp. 1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah)
Peran dan Fungsi Disnaker dalam program BPJS

1. Menyelenggarakan pengkajian 5. Menyiapkan bahan bahan dan


terhadap pelaksanaan program BPJS
merumuskan serta menyusun
Ketenagakerjaan dan Kesehatan
regulasi yang berkaitan dengan
2. Bimbingan kepesertaan BPJS pelaksanaan program BPJS
Ketenagakerjaan dan Kesehatan, baik Ketenagakerjaan dan
kepada pengusaha dan atau pekerja Kesehatan

3. Melaksanakan penyuluhan/sosialisasi 6. Penegakan hukum bagi pemberi


tentang BPJS Ketenagakerjaan dan
kerja yang tidak melaksanakan
Kesehatan
kewajiban sesuai dengan
4. Ikut serta dan berperan aktif dalam peraturan perundang undangan
berbagai forum yang diselenggarakan yang berlaku
oleh BPJS Ketenagakerjaan dan
Kesehatan
Sinergitas dan Implementasi program
BPJS Ketenagakerjaan

1. Mengatur tentang pelaksanaan Jaminan Sosial dalam Perda No 4 tahun 2016


tentang Ketenagakerjaan.
2. Menerbitkan berbagai Peraturan Bupati, Keputusan Bupati, Surat Edaran dan
Nota Kesepakatan dalam rangka pelaksanaan Program Jaminan Sosial
Ketenagakerjaan di Kabupaten Bekasi.
3. Memberikan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan kepada non ASN
Pemda Kab Bekasi dengan dana APBD.
4. Membuat program sinergitas dengan Perusahaan untuk perlindungan pekerja
rentan di sekitar Perusahaan memakai dana CSR
5. Komitmen Bersama antara Bupati dan BPJS TK untuk peningkatan
perlindungan jaminan sosial baik untuk pekerja PU dan BPU.
Sinergitas dan Implementasi program
BPJS Ketenagakerjaan

SASARENGAN
BERSAMA ASN & KARYAWAN BERPARTISIPASI MELINDUNGI PEKERJA
RENTAN

Sebuah Program Inovasi Pemda Kab Bekasi Bersama BPJS Ketenagakerjaan


sebagai wujud program Bersama untuk mengurangi kemiskinan dengan partisipasi
Pegawai Pemerintah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan Perusahaan
untuk memberikan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada
Masyarakat pekerja rentan terdekat melalui skema minimal 1 (satu) orang pekerja
rentan oleh ASN dan karyawan
Sinergitas dan Implementasi program
BPJS Ketenagakerjaan

SASARENGAN
BERSAMA ASN & KARYAWAN BERPARTISIPASI MELINDUNGI PEKERJA
RENTAN

Sebuah Program Inovasi Pemda Kab Bekasi Bersama BPJS Ketenagakerjaan


sebagai wujud program Bersama untuk mengurangi kemiskinan dengan partisipasi
Pegawai Pemerintah Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan Perusahaan
untuk memberikan perlindungan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan kepada
Masyarakat pekerja rentan terdekat melalui skema minimal 1 (satu) orang pekerja
rentan oleh ASN dan karyawan
Sinergitas dan Implementasi program
BPJS Ketenagakerjaan

PARITRANA AWARD 2022

JUARA 1 TINGKAT JAWA BARAT


KATEGORI PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

MERUPAKAN APRESIASI TERBAIK KEPADA PEMERINTAH DAERAH DAN


PELAKU USAHA DI WILAYAH KABUPATEN BEKASI YANG TELAH BERUSAHA
MAKSIMAL MEWUJUDKAN UNIVERSAL COVERAGE DAN MENINGKATKAN
KEPATUHAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN, SERTA MENJADI AJANG
PENINGKATAN AWARENESS KEPALA DAERAH DAN PENINGKATAN HUBUNGAN
BAIK DENGAN STAKEHOLDERS KETENAGAKERJAAN.
Sinergitas dan Implementasi program
BPJS Kesehatan

1. Mengatur tentang pelaksanaan Jaminan Sosial dalam Perda No 4 tahun 2016


tentang Ketenagakerjaan.
2. Membentuk Forum Komunikasi Pemangku KepentinganUtama (FORKOM)
tingkat Kab Bekasi beranggotakan beberapa Kepala Dinas yang terkait,
dimana sebagai pengarah adalah Bupati dan KaDisnaker sebagai salah satu
anggotanya.
3. Progress pencapaian Universal Health Coverage per September 2023 adalah
102,15 % dimana jumlah penduduk Kab Bekasi 3.147.268 jiwa dan
kepesertaan JKN di Kab Bekasi 3.214.841 jiwa
Sinergitas dan Implementasi program
BPJS Kesehatan

3. Melakukan kegiatan sosialisasi Bersama mengundang Perusahaan


Perusahaan dengan pemateri dari BPJS Kesehatan, Disnaker,
Pengawas Ketenagakerjaan dan dari Kejaksaan.
4. Mengadakan pemeriksaan Bersama BPJS Kesehatan, Disnaker
dan Pengawas Ketenagakerjaan terhadap Perusahaan yang belum
menjadi peserta dan yang masih kurang kepatuhannya
5. Monitoring dan evaluasi Bersama secara berkala terhadap perluasan
cakupan kepesertaan dan kepatuhan Badan Usaha
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai