Anda di halaman 1dari 16

BADAN PENYELENGGARA

JAMINAN SOSIAL
(BPJS)

OLEH : KELOMPOK 3 / 2A
ANGGOTA KELOMPOK

1. Candra Retno Ningrum (P17240201003)


2. Ega Salsabilla Arnasya (P17240201004)
3. Sindy Puspita Putri (P17240201009)
4. Jesindea Latifa Ridanti (P17240201011)
5. Freza Ade Eka Fradina (P17240201016)
6. Nabila Putri Ramadhani (P17240201017)
7. Anfata Hikmatul Siska (P17240201018)
8. Avivatul Zhullaikhah (P17240201020)
9. Novi Maqviro Tuzzaro (P17240201023)
10. Riska Pusvita Sari (P17240201027)
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 menetapkan, Jaminan Sosial Nasional akan diselenggarakan oleh BPJS, yang
terdiri atas BPJS Kesehtana dan BPJS Ketenagakerjaan. Khusus untuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) akan
diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang implementasinya dimulai 1 Januari 2014. BPJS Kesehatan akan
memberikan manfaat perlindungan sesuai dengan hak dan ketentuan yang berlaku.

Dalam pelakasanaan BPJS, masih ditemukan banyak masalah yang menyebabkan munculnya
keluhan-keluhan dari masyarakat diantaranya, proses registrasi yang rumit pelayanan yang kurang
memuaskan, ruang perawatan yang tidak sesuai dengan jenis iuran BPJS dan masih banyak lainnya. Hal
ini disebabkan karena kurangnya persiapan dalam pelakasanaan BPJS. Tidak hanya itu, banyak dari pihak
masyarakat yang belum tahu prosedur registrasi dan cara kerja BPJS. Untuk itu, kita perlu mengenal BPJS
lebih dalam agar kita tidak hanya terikut dengan keluhan-keluhan yang ada tetapi juga bisa ikut
membantu menyelesaikan masalah secara bersama.
BAB II
PEMBAHASAN
• Pengimplementasian UU SJSN ke UU BPJS
memerlukan waktu yang lama yang juga sulit. 
• Pembangunan kelembagaan SJSN yang semula diatur
Sejarah dalam satu paket peraturan dalam UU SJSN, kini
harus diatur dengan UU BPJS. 
BPJS • Pasca sahnya UU BPJS Perubahan dari 4 PT yang
selama ini menyelenggarakan program jaminan sosial
menjadi 2 BPJS sudah menjadi perintah Undang-
Undang, karena itu harus dilaksanakan. 
• Diawali Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2000, • Perubahan yang multi dimensi tersebut harus
Presiden Abdurrahman Wahid menyatakan dipersiapkan dengan sebaik-baiknya agar berjalan
tentang Pengembangan Konsep SJSN. sesuai dengan ketentuan UU BPJS.
• Pada tahun 2001, Wakil Prresiden RI Megawati • Pasal 60 ayat UU BPJS menentukan BPJS Kesehatan
Soekarno Putri mengarahkan Sekertaris Wakil mulai beroperasi menyelenggarakan program jaminan
Presiden RI membentuk Kelompok Kerja Sistem kesehatan pada tanggal 1 Januari 2014.
Jaminan Sosial Nasional yang diketahui
Prof.Dr.Yaumil C. Agoes Achir dan pada
Desember 2001 telah menghasilkan naskah
awal dari Naskah Akdemik SJSN.
Definisi
BPJS

Menurut Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 dan


Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011. Sesuai Undang-undang
Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional, BPJS merupakan badan hukum nirlaba, lembaga yang
dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di
Indonesia. Berdasarkan Undang-undang Nomor 24 Tahun
2011, BPJS akan menggantikan sejumlah lembaga jaminan sosial
yang ada di Indonesia yaitu lembaga asuransi jaminan kesehatan
PT.
Menurut UU BPJS berfungsi
menyelenggarakan 4 program, yaitu:
1. Program jaminan kecelakaan kerja
2. Jaminan hari tua
3. Jaminan pensiun
4. Jaminan kematian. 
Fungsi, Tugas dan Selanjutnya program jaminan hari tua
Wewenang BPJS diselenggarakan secara nasional berdasarkan
prinsip asuransi sosial atau tabungan
wajib, dengan tujuan untuk menjamin agar
peserta menerima uang tunai apabila memasuki
masa pensiun, mengalami cacat total
tetap, atau meninggal dunia. UU BPJS
01 Fungsi BPJS menetukan bahwa BPJS Kesehatan berfungsi
menyelenggarakan program jaminan
kesehatan.
02 Tugas BPJS
03 Wewenang BPJS

a. Melakukan dan/atau menerima Membuat atau menghentikan kontrak


pendaftaran peserta kerja dengan fasilitas kesehatan
b. Memungut dan mengumpulkan a. Mengenakan sanksi administratif
iuran dari peserta dan pemberi kepada peserta atau pemberi kerja
kerja yang tidak memenuhi kewajibannya
c. Menerima bantuan iuran dari b. Melakukan kerjasama dengan pihak
Pemerintah lain dalam rangka penyelenggaraan
d. Mengelola Dana Jaminan Sosial program jaminan social
untuk kepentingan peserta
e. Mengumpulkan dan mengelola
data peserta program jaminan
sosial
Manfaat
BPJS 1. Penyuluhan Kesehatan Perorangan
2. Imunisasi Dasar
3. Keluarga Berencana
4. Skrining Kesehatan
PEMBIAYAAN BPJS
Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah
uang yang dibayarkan secara teratur oleh
Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah
untuk program Jaminan Kesehatan.
Tarif Non Kapitasi adalah besaran
pembayaran klaim oleh BPJS Kesehatan
kepada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
berdasarkan jenis dan jumlah pelayanan
kesehatan yang diberikan.
PEMBAYAR
IURAN 1. Bagi Peserta PBI, iuran dibayar oleh
Pemerintah
2. Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah, Iurannya
dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja
3. Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah
dan Peserta Bukan Pekerja iuran dibayar oleh
Peserta yang bersangkutan
4. Besarnya Iuran Jaminan Kesehatan Nasional
ditetapkan melalui Peraturan Presiden dan
ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan
perkembangan sosial, ekonomi, dan kebutuhan
dasar hidup yang layak.
PEMBAYARA
N IURAN
• Setiap Peserta wajib membayar iuran yang besarnya ditetapkan
berdasarkan persentase dari upah atau suatu jumlah nominal
tertentu.
• Setiap Pemberi Kerja wajib memungut iuran dari
pekerjanya, menambahkan iuran peserta yang menjadi tanggung
jawabnya, dan membayarkan iuran tersebut setiap bulan kepada
BPJS Kesehatan secara berkala . 
• Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan Peserta bukan Pekerja
wajib membayar iuran JKN pada setiap bulan yang dibayarkan
paling lambat tanggal 10 setiap bulan kepada BPJS Kesehatan. 
• Pembayaran iuran JKN dapat dilakukan diawal. Kelebihan atau
kekurangan pembayaran iuran diperhitungkan dengan pembayaran
Iuran bulan berikutnya. Iuran premi kepesertaan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan pekerja informal.
● BPJS Kesehatan akan membayar kepada Fasilitas
Kesehatan tingkat pertama dengan Kapitasi. 
● Mengingat kondisi geografis Indonesia, tidak
semua Fasilitas Kesehatan dapat dijangkau

CARA PEMBAYARAN dengan mudah. 


● Semua Fasilitas Kesehatan meskipun tidak
FASILITAS KESEHATAN menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan
wajib melayani pasien dalam keadaan gawat
darurat, setelah keadaan gawat daruratnya teratasi
dan pasien dapat dipindahkan, maka fasilitas
kesehatan tersebut wajib merujuk ke fasilitas
kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan.
KESIMPULA
Badan Penyelenggar N
a Jaminan Sosial at
au BPJS merupakan
badan hukum yang di
bentuk untuk menye
lenggarakan program
jaminan sosial. BPJ
S terdiri dari BPJS
Kesehatan dan BPJ
Ketenagakerjaan. BPJ S
S Kesehatan adalah
badan hukum yang
dibentuk untuk menye
lenggarakan program
jaminan kesehatan.
BPJS Kesehatan ak
an membayar kepada
Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama deng
an Kapitasi. Untuk
Fasilitas Kesehatan
rujukan tingkat lanj
utan, BPJS Kesehata
n membayar dengan
sistem paket INA CB
G’s.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai