Anda di halaman 1dari 65

library.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB III

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya Perusahaan

Ditetapkannya Undang-Undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem

Jaminan Sosial Nasional (SJSN), dimaksudkan sebagai dasar hukum sistem

Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai wujud program

pemerintah yang memberikan kepastian perlindungan dan kesejahteraan bagi

seluruh rakyat. Pelaksanaan amanat Undang-undang ini dibuat dalam bentuk

program jaminan sosial yang berupa Jaminan Tenaga Kerja (JAMSOSTEK),

program Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN), program

Asuransi Kesehatan (ASKES), dan program Asuransi Sosial Angkatan

Bersenjata Republik Indonesia (ASABRI).

Tepat tanggal 1 Januari 2014, dengan ditetapkannya Undang-Undang No.

24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sebagai dasar

hukum yang dibuat untuk mewujudkan program Jaminan Sosial di seluruh

Indonesia, dilakukanlah transformasi kelembagaan jaminan sosial. Hal ini

dikarenakan program-program jaminan sosial terdahulu yang dibuat oleh

pemerintah belum mencakup seluruh masyarakat, sehingga dilaksanakanlah

transformasi kelembagaan PT. Askes (Persero) dan PT Jamsostek (Persero)

yang bergabung menjadi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

33
library.uns.ac.id 34
digilib.uns.ac.id

Transformasi tersebut tidak hanya sekedar pada lembaganya saja, tetapi juga

terjadi pengalihan program, aset dan liabilitas, pegawai, peserta, serta hak, dan

kewajiban.

BPJS adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan

program jaminan sosial. BPJS dibagi menjadi 2 (dua), yaitu BPJS Kesehatan

dan BPJS Ketenagakerjaan yang jangkauan kepesertaannya mencakup seluruh

masyarakat Indonesia. BPJS Kesehatan adalah badan hukum yang

menyelenggarakan program jaminan kesehatan, sedangkan BPJS Ketenaga-

kerjaan merupakan badan hukum yang menyelenggarakan program jaminan

kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian.

2. Visi dan Misi

BPJS Kesehatan dengan visi “CAKUPAN SEMESTA 2019”, yang

hendak dicapai adalah “Terwujudnya Jaminan Kesehatan (JKN-KIS) yang

berkualitas dan berkesinambungan bagi seluruh Penduduk Indonesia pada

tahun 2019 berlandaskan gotong royong yang berkeadilan melalui BPJS

Kesehatan yang handal, unggul, dan terpercaya”, dengan misi:

a. Meningkatkan kualitas layanan yang berkeadilan kepada peserta, memberi

pelayanan kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya melalui sistem

kerja yang efektif dan efisien.

b. Memperluas kepesertaan JKN-KIS mencakup seluruh Indonesia paling

lambat 1 Januari 2019 melalui peningkatan kemitraan dengan seluruh


library.uns.ac.id 35
digilib.uns.ac.id

pemangku kepentingan dan mendorong partisipasi masyarakat serta

meningkatkan kepatuhan kepesertaan.

c. Menjaga kesinambungan program JKN-KIS dengan mengoptimalkan

kolektibilitas iuran, sistem pembayaran fasilitas kesehatan dan pengelolaan

keuangan secara transparan dan akuntabel.

d. Memperkuat kebijakan dan implementasi program JKN-KIS melalui

peningkatan kerja sama antar lembaga, kemitraan, koordinasi dan

komunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan.

e. Memperkuat kapasitas dan tata kelola organisasi dengan didukung dengan

SDM yang profesional, penelitian, perencanaan dan evaluasi, pengelolaan

proses bisnis dan manajemen resiko yang efektif dan efisien serta

infrastruktur dan teknologi informasi yang handal.

3. Fungsi, Tugas dan Wewenang

a. Fungsi

Berdasarkan UU BPJS bahwa fungsi dari BPJS Kesehatan adalah

menyelenggarakan program jaminan kesehatan. Jaminan kesehatan

menurut Undang-Undang Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan

secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas,

dengan tujuan menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan

kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan.


library.uns.ac.id 36
digilib.uns.ac.id

b. Tugas

BPJS Kesehatan dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut di atas

memiliki tugas untuk:

1) Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta BPJS Kesehatan.

2) Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja.

3) Menerima bantuan iuran dari pemerintah.

4) Mengelola Dana Jaminan Sosial untuk kepentingan peserta BPJS

Kesehatan.

5) Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial

kesehatan.

6) Membayarkan manfaat dan/atau membiayai pelayanan kesehatan sesuai

dengan ketentuan program jaminan sosial.

7) Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program jaminan

sosial kesehatan kepada peserta dan masyarakat.

c. Wewenang

BPJS Kesehatan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud di

atas memiliki wewenang untuk:

1) Menagih pembayaran iuran kepada peserta atau pemberi kerja.

2) Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan

pemberi kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional.


library.uns.ac.id 37
digilib.uns.ac.id

3) Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar

pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang

ditetapkan oleh pemerintah.

4) Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan.

5) Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan

jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas,

solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai.

6) Melaporkan pemberi kerja kepada instansi yang berwenang mengenai

ketidakpatuhannya dalam membayar iuran atau dalam memenuhi

kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

7) Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka penyelenggaraan

program jaminan sosial.

4. Lokasi Instansi

Penulis melakukan penelitian Tugas Akhir “Prosedur Pendaftaran Peserta

Bukan Penerima Bantuan Iuran pada BPJS Kesehatan KC Boyolali” yang

dilakukan pada:

Instansi : BPJS Kesehatan KC Boyolali

Alamat : Jl. Randu Asri Siswodipuran, Boyolali

Telepon/Fax : (0276) 321288/ (0276) 325275

E-mail : kc-boyolali@bpjs-kesehatan.go.id
library.uns.ac.id 38
digilib.uns.ac.id

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi BPJS Kesehatan KC Boyolali adalah sebagai berikut

yang digambarkan pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi BPJS Kesehatan KC Boyolali

KEPALA
KEPALA CABANG
CABANG IT
IT HELPDESK
HELPDESK
Diding
Diding Lukmana
Lukmana Nuri
Nuri Zulfiana
Zulfiana
Azizah
Azizah

KEPALA
KEPALA UNITUNIT
KEPALA
KEPALA UNIT
UNIT KEPALA
KEPALA UNIT
UNIT
KEPALA
KEPALA UNIT
UNIT HUKUM,
HUKUM, MANAJEMEN
MANAJEMEN KEPALA
KEPALA UNIT
UNIT
KEPALA
KEPALA UNIT
UNIT MANAJEMEN
MANAJEMEN MANAJEMEN
MANAJEMEN KEPALA
KEPALA UNIT
UNIT SDM
SDM
KOMUNIKASI
KOMUNIKASI PUBLIK
PUBLIK && KESEHATAN
KESEHATAN PENAGIHAN
PENAGIHAN & &
PEMASARAN
PEMASARAN KEPESERTAAN
KEPESERTAAN & & KESEHATAN
KESEHATAN DAN
DAN UMUM
UMUM
KEPATUHAN
KEPATUHAN PRIMER
PRIMER KEUANGAN
KEUANGAN
Slamet
Slamet Widodo
Widodo UPMP4
UPMP4 RUJUKAN
RUJUKAN Agung
Agung Dwi
Dwi Handoko
Handoko
Aminah
Aminah Pamikatsih
Pamikatsih Gallaeh
Gallaeh Rama
Rama Erga
Erga Dini
Dini Hapsari
Hapsari
Brianita
Brianita Kusumasari
Kusumasari Niyan
Niyan Lestari
Lestari
Satria
Satria

Staf
Staf Administrasi
Administrasi Staf
Staf Administrasi
Administrasi Staf
Staf SDM
SDM dan
dan
Petugas
Petugas Pemeriksa
Pemeriksa Verifikator
Verifikator Verfikator
Verfikator Staf
Staf Penagihan
Penagihan
Pemasaran
Pemasaran Kepesertaan
Kepesertaan Komunikasi
Komunikasi Internal
Internal

Staf
Staf Manajemen
Manajemen
Staf
Staf Pelayanan
Pelayanan Staf
Staf Hukum
Hukum dan
dan Staf
Staf Manajemen
Manajemen dan
dan Staf
Staf Umum,
Umum, Staf
Staf Akuntansi
Akuntansi dan
dan
Relationship
Relationship Officer
Officer Manfaat
Manfaat dan
dan
Peserta
Peserta Komunikasi
Komunikasi Publik
Publik Kemitraan
Kemitraan Fasilitas
Fasilitas Administrasi
Administrasi dan
dan Keuangan
Keuangan
Kemitraan
Kemitraan Fasilitas
Fasilitas Kesehatan
Kesehatan Rujukan
Rujukan Kesekretariatan
Kesekretariatan
Kesehatan
Kesehatan Primer
Primer

Staf
Staf Manajemen
Manajemen Staf
Staf Manajemen
Manajemen
Staf
Staf UPMP4
UPMP4 Kasir
Kasir
Utilisasi
Utilisasi Pelayanan
Pelayanan Utilisasi
Utilisasi Pelayanan
Pelayanan
Kesehatan
Kesehatan Kesehatan
Kesehatan

(Sumber: Unit Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum BPJS Kesehatan KC
Boyolali)

Berikut adalah pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

unit kerja yang ada di BPJS Kesehatan KC Boyolali sesuai dengan struktur

organisasi yang telah disajikan di atas:

a. Kepala Cabang

Kepala Cabang BPJS Kesehatan Boyolali memimpin 7 (tujuh) Unit yang

masing-masingnya dikepala oleh satu Kepala Unit. Kepala cabang memiliki

tugas sebagai berikut:


library.uns.ac.id 39
digilib.uns.ac.id

1) Menyusun rencana kerja dan anggaran.

2) Merencanakan kegiatan kerja untuk pencapaian kinerja kantor cabang.

3) Merencanakan dan mengarahkan penyusunan peta potensial

kepesertaan untuk tercapainya target pemasaran.

4) Mengarahkan dan mengendalikan terselenggaranya pelayanan bagi

peserta.

5) Melakukan koordinasi dan kerja sama dengan mitra dalam rangka

perluasan, pembiayaan, kepesertaan, dan peningkatan pelayanan.

b. Unit Pemasaran

Tugas Unit Pemasaran BPJS Kesehatan KC Boyolali adalah sebagai

berikut:

1) Bertindak sebagai pembentuk citra bagi perusahaan dan memitigasi

segala macam risiko yang dapat mengurangi citra perusahaan.

2) Manjalin kerjasama dan berkoordinasi dengan pihak eksternal untuk

mendukung pelaksanaan rencana kerja yang telah dicanangkan.

3) Memperluas hubungan dengan pihak eksternal sesuai dengan rencana

kerja yang telah disusun.

4) Melaksanakan pendataan calon peserta yang terjaring dalam program

pemasaran untuk kemudian dikoordinasikan kepada unit kepesertaan

untuk administrasi kepesertaan.

5) Melaksanakan kegiatan pemasaran sesuai dengan program yang

disusun.
library.uns.ac.id 40
digilib.uns.ac.id

c. Unit Manajemen Kepesertaan & UPMP4

Unit Manajemen Kepesertaan dan UPMP4 (Unit Pengendalian Mutu

Pelayanan Pengaduan Peserta) dipimpin oleh seorang Kepala Unit

Manajemen Kepesertaan dan UPMP4 yang dibantu oleh staf Administrasi

Kepesertaan, staf Pelayanan Peserta, dan staf UPMP4. Tugas Unit

Manajemen Kepesertaan dan UPMP4 BPJS Kesehatan KC Boyolali adalah

sebagai berikut:

1) Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peserta yang berkaitan

dengan kepesertaan dan pelayanan peserta.

2) Mengelola administrasi kepesertaan yang mencakup pendaftaran,

verifikasi, pencatatan, dan pemutakhiran data peserta.

3) Melaksanakan pembiayaan dan penyuluhan kepada peserta.

4) Melaksanakan pendistribusian kartu peserta JKN-KIS.

5) Berkoordinasi dengan kantor pusat/regional dalam memberikan

masukan sebagai bahan penyusunan kebijakan dan pedoman

kepesertaan dan pelayanan pelanggan apabila diperlukan.

d. Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan

Tugas Unit Hukum, Komunikasi Publik dan Kepatuhan BPJS Kesehatan

KC Boyolali adalah sebagai berikut:

1) Menyusun rencana kerja pengawasan dan kepatuhan.


library.uns.ac.id 41
digilib.uns.ac.id

2) Melakukan koordinasi untuk melakukan tindakan terhadap pelanggaran

kepatuhan.

3) Menerbitkan surat konfirmasi dan pengecekan data atau pemeriksaan

lapangan terhadap peserta yang menunggak pembayaran iuran.

4) Membuat laporan.

e. Unit Manajemen Kesehatan Primer (MPKP)

Tugas Unit Manajemen Kesehatan Primer BPJS Kesehatan KC Boyolali

adalah sebagai berikut:

1) Menyusun draft perjanjian kerjasama dan melaksanakan perjanjian

kerjasama dengan PPK (Penyedia Pelayanan Kesehatan) Primer sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

2) Melaksanakan analisa dan telaah kebutuhan akan PPK Primer.

3) Menyusun direktori jaringan PPK Primer yang berdomisili dalam

wilayah BPJS Kesehatan KC Boyolali.

4) Mengidentifikasi, menyeleksi, dan melakukan negosiasi tarif dengan

calon PPK Promer potensial.

5) Melaksanakan sosialisasi ke PPK Primer mengenai ketentuan

pelayanan kesehatan bagi peserta.

6) Menjalin dan mengelola hubungan kemitraan dengan PPK Primer.

f. Unit Manajemen Kesehatan Rujukan (MPKR)

Tugas Unit Manajemen Kesehatan Rujukan (MPKR) BPJS Kesehatan KC

Boyolali adalah sebagai berikut:


library.uns.ac.id 42
digilib.uns.ac.id

1) Merumuskan dan menyususn perencanaan kegiatan kemitraan

pelayanan kesehatan.

2) Melaksanakan analisa dan telaah kebutuhan akan PPK (Penyedia

Pelayanan Kesehatan).

3) Menyusun direktori jaringan PPK yang berdomisili dalam wilayah

BPJS Kesehatan KC Boyolali.

4) Mengidentifikasi calon PPK potensial.

5) Melaksanakan sosialisasi ke PPK mengenai ketentuan pelayanan

kesehatan bagi peserta.

6) Menjalin dan mengelola hubungan kemitraan dengan PPK.

7) Melaksanakan pengawasan dan evaluasi pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh PPK kepada peserta.

g. Unit Sumber Daya Manusia dan Umum

Tugas Unit Sumber Daya Manusia dan Umum BPJS Kesehatan KC

Boyolali adalah sebagai berikut:

1) Melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa yang diperlukan untuk

mendukung aktivitas BPJS Kesehatan KC Boyolali.

2) Melaksanakan pemeliharaan aset.

3) Melaksanakan inventarisasi aset.

h. Unit Penagihan dan Keuangan

Unit Penagihan dan Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Unit

Penagihan dan Keuangan yang dibantu oleh staf Penagihan, staf Akuntansi
library.uns.ac.id 43
digilib.uns.ac.id

dan Keuangan, serta Kasir. Tugas Unit Penagihan dan Keuangan BPJS

Kesehatan KC Boyolali adalah sebagai berikut:

1) Mengelola penerimaan dan pengeluaran kas.

2) Memastikan ketersediaan kas untuk melakukan operasional harian.

3) Melakukan pencatatan akuntansi atas transaksi harian.

i. IT Helpdesk

Tugas IT Helpdesk di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali adalah

sebagai berikut:

1) Melakukan pemeliharaan dan pengamanan database.

2) Melakukan pengiriman data kepesertaan dan iuran ke kantor pusat.

3) Mengatur kewenangan pemakai sistem.

4) Melakukan back up untuk kelangsungan operasional (back up, security

dan recovery).

5) Melakukan pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas komputer berupa

hardware, software, dan jaringan untuk memastikan pemakaian aset

BPJS Kesehatan yang optimal.

B. Hasil dan Pembahasan

1. Prosedur Pendaftaran Peserta di BPJS Kesehatan KC Boyolali

Pelayanan peserta di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali dibagi

menjadi 2 (dua), yaitu pelayanan untuk peserta Badan Usaha khusus Swasta

dan peserta mandiri. Pelayanan peserta oleh BPJS Kesehatan dapat berupa
library.uns.ac.id 44
digilib.uns.ac.id

layanan pendaftaran, mutasi/perubahan data, cetak kartu, layanan pengaduan,

dll. Berikut ini adalah prosedur pendaftaran peserta di BPJS Kesehatan KC

Boyolali:

a. Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha Baru

Melalui Aplikasi New e-Dabu (Elektronik Data Badan Usaha)

Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) diwakilkan oleh Person In

Charge (PIC) atau HRD dari Badan Usaha/Badan Hukum

Lainnya/Perusahaan yang memiliki tugas dan tanggung jawab yang

berkaitan dengan kegiatan administrasi antara Badan Usaha dengan BPJS

Kesehatan. PIC Badan Usaha bertugas mewakili Badan Usaha mendaftar

ke BPJS Kesehatan, melakukan penambahan data karyawan,

perubahan/mutasi data karyawan, membayar iuran, dll. Pendaftaran Badan

Usaha pada tahap registrasi Badan Usaha dapat dilakukan dengan 2 (dua)

cara, yaitu datang langsung ke kantor cabang/KLOK atau mengirimkan

registrasi Badan Usaha dan dokumen-dokumen yang diperlukan ke e-mail

kantor cabang/KLOK domisili Badan Usaha.

1) Dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses pendaftaran badan

usaha baru melalui aplikasi new e-dabu

a) Formulir Registrasi Badan Usaha

Digunakan sebagai registrasi badan usaha untuk mendaftarkan diri

sebagai peserta BPJS Kesehatan.


library.uns.ac.id 45
digilib.uns.ac.id

b) Lampiran Nama Cabang Badan Usaha

Digunakan sebagai keterangan lokasi cabang Badan Usaha/Badan

Hukum Lainnya apabila Bdan Usaha tersebut memiliki cabang.

c) Surat Kuasa Badan Usaha Penggunaan Aplikasi e-ID

Digunakan sebagai surat resmi pemberian kuasa dari pemberi kuasa

ke penerima kuasa yang dilimpahkan wewenang yang berkaitan

dengan administrasi kepesertaan dan penggunaan aplikasi e-ID dari

Badan Usaha.

d) KTP

Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang dipakai pada proses ini adalah

fotokopi KTP Pemberi Kuasa dan Penerima Kuasa dari Badan

Usaha.

e) Virtual Account (VA) Badan Usaha/Entitas

Nomor rekening virtual yang disediakan oleh BPJS Kesehatan

untuk entitas sebagai rekening tujuan dalam pembayaran iuran

jaminan kesehatan.

f) Slip Bank

Bukti transaksi yang menyatakan bahwa peserta telah melakukan

pembayaran iuran di Bank yang bekerjasama dengan BPJS

Kesehatan.
library.uns.ac.id 46
digilib.uns.ac.id

g) Formulir Persetujuan Cetak e-ID Badan Usaha

Formulir yang dibuat sebagai umpan balik berupa pesertujuan untuk

pencetakan e-ID Badan Usaha oleh BPJS Kesehatan kepada Badan

Usaha yang telah melakukan registrasi.

h) Identitas Elektronik (e-ID)

Kartu yang dicetak sendiri oleh peserta yang melakukan pendaftaran

BPJS Kesehatan secara online yang sah dan valid kegunaannya

seperti kartu peserta yang dicetak di Kantor BPJS Kesehatan.


library.uns.ac.id 47
digilib.uns.ac.id

2) Bagan Alir/Flowchart

Pendaftaran Peserta Penerima Upah (PPU) Badan Usaha Baru Melalui Aplikasi New e-Dabu

Staf Administrasi Kepala Unit Staf


PIC Badan Usaha
Kepesertaan Pemasaran Keuangan

Mulai

Form Registrasi BU
Lampiran Nama
Cabang BU

Surat Kuasa e-ID

Fotokopi KTP
Pemberi Kuasa

Fotokopi KTP
Penerima Kuasa
Form Registrasi
BU
Lampiran Nama
Mengirimkan ke Cabang BU
E-Mail KC BPJS
Surat Kuasa e-ID
Kesehatan
Fotokopi KTP
Pemberi Kuasa

Fotokopi KTP
Penerima Kuasa

Memverifikasi
Dokumen

Tidak
Melengkapi Lengkap dan
Dokumen Benar?

Ya

Form Registrasi
BU Lampiran Nama
Cabang BU

Surat Kuasa e-ID


Fotokopi KTP
Pemberi Kuasa
Fotokopi KTP
Penerima Kuasa

A
Memvalidasi
Dokumen

Gambar 3.2. Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha
Baru Melalui Aplikasi New e-Dabu
library.uns.ac.id 48
digilib.uns.ac.id

Pendaftaran Peserta Penerima Upah (PPU) Badan Usaha Baru Melalui Aplikasi New e-Dabu

Staf Administrasi Kepala Unit Staf


PIC Badan Usaha
Kepesertaan Pemasaran Keuangan

Form Registrasi
Peserta Badan
Meminta Approval
Usaha Memberikan
Ka-Unit
Nomor Virtual Persetujuan
Pemasaran
Account Badan
Usaha/Entitas
Formulir
Persetujuan Cetak e- Memproses data
ID Badan Usaha ke Sistem
Kepesertaan
Username dan
Password aplikasi
New e-Dabu
Membuat nomor Virtual
Account BU/Entitas,
Username dan Password
Melakukan Entry Data Aplikasi New e-Dabu dan
Tidak
Pendaftaran dalam Form Persetujuan cetak e-
Ulang 3 Bulan? ID peserta Badan Usaha

Form Registrasi
Peserta Badan
Mempersiapkan Usaha
Data Pekerja dan Nomor Virtual
Anggota Account Badan
Keluarganya Usaha/Entitas
Formulir
Membuka laman Aplikasi Persetujuan Cetak e-
New Elektronik Data ID Badan Usaha
Badan Usaha (New e- Username dan
Dabu) Password aplikasi
New e-Dabu
Aplikasi
e-Dabu

Melakukan Entry Data Mengirimkan ke


Kepesertaan e-Mail PIC Badan Usaha

Menghitung dan
Melakukan Menyampaikan Tagihan
Perbaikan Data Iuran Pertama Badan
Kepesertaan Melakukan Verifikasi Usaha
Data Kepesertaan

Tagihan Iuran Pertama


Badan Usaha
Tidak
Dapat
Diverifikasi?

Ya Mengirimkan
tagihan iuran
Memberikan notifikasi
Konfirmasi Pendaftaran
kepada PIC Badan Usaha
Setelah Data Terverifikasi
3

Gambar 3.3. Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan


Usaha Baru Melalui Aplikasi New e-Dabu (lanjutan)
library.uns.ac.id 49
digilib.uns.ac.id

Pendaftaran Peserta Penerima Upah (PPU) Badan Usaha Baru Melalui Aplikasi New e-Dabu

Staf Administrasi Kepala Unit Staf


PIC Badan Usaha
Kepesertaan Pemasaran Keuangan

Menerima
Mengirimkan
Tagihan
tagihan iuran
Iuran

Tagihan Iuran
Pertama Badan
Usaha Mencatat
Pembayaran Iuran
Pertama

Melakukan
Pembayaran Mengintegrasikan
Iuran Data Pembayaran

Keuangan
Aplikasi
Iuran

Slip Bank
Administrasi
Kepesertaan
Aplikasi

Membuat Identitas
Menerima Identitas Elektronik Peserta
Elektronik Peserta e-ID format file .pdf
e-ID

Identitas Elektronik
Peserta e-ID
Identitas Elektronik
Peserta e-ID

Mengirimkan
Identitas Elektronik
Mencetak Identitas Peserta e-ID ke
Elektronik Peserta e-Mail PIC Badan
e-ID Usaha

Kartu Peserta

Selesai

Gambar 3.4. Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan


Usaha Baru Melalui Aplikasi New e-Dabu (lanjutan)
library.uns.ac.id 50
digilib.uns.ac.id

Penjelasan Bagan Alir Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah

(PPU) Badan Usaha Baru Melalui Aplikasi New e-Dabu:

a) PIC Badan Usaha mengunduh formulir registrasi melalui

www.bpjs-kesehatan.go.id. Setelah formulir registrasi dan dokumen

lainnya diisi dan dilengkapi, maka dikirimkan ke alamat e-mail

Kantor Cabang BPJS tempat Badan Usaha tersebut berdomisili.

b) Staf Administrasi Kepesertaan BPJS Kesehatan akan

memverivikasi dokumen. Apabila dokumen tidak lengkap, maka

dokumen akan dikembalikan ke PIC Badan Usaha melalui e-mail,

sedangkan apabila dokumen telah lengkap, maka staf Administrasi

Kepesertaan akan memvalidasi dokumen dengan mencantumkan

nama petugas dan tanggal verifikasi dan perekaman dokumen.

c) Staf Administrasi Kepesertaan meminta approval dokumen kepada

Kepala Unit Pemasaran.

d) Dokumen yang telah divalidasi akan diproses ke Sistem

Kepesertaan melalui Aplikasi Administrasi Kepesertaan dan

kemudian dibuat nomor VA Badan Usaha/Entitas, form Persetujuan

cetak identitas elektronik (e-ID), dan username serta password

aplikasi New e-Dabu yang menjadi umpan balik registrasi Badan

Usaha oleh BPJS Kesehatan maksimal 24 jam (hari kerja). Umpan

balik registrasi dikirimkan ke alamat e-mail PIC Badan Usaha.


library.uns.ac.id 51
digilib.uns.ac.id

e) PIC Badan Usaha wajib melakukan entry data kepesertaan secara

online melalui aplikasi New e-Dabu yang dapat diakses di laman

https://new-edabu.bpjs-kesehatan.go.id dengan menggunakan

username dan password yang telah diberikan.

f) Apabila dalam waktu 3 bulan setelah menerima username dan

password, PIC Badan Usaha tidak melakukan entry data kepsertaan,

maka Badan Usaha harus melakukan pendaftaran kembali.

g) Setelah PIC Badan Usaha menyelesaikan entry data kepesertaan

melalui aplikasi e-Dabu, staf Administrasi Kepesertaan BPJS

Kesehatan akan melakukan verifikasi melalui sistem paling lama

1x24 jam.

h) Apabila data tidak dapat diverifikasi, maka staf Administrasi

Kepsertaan akan meminta PIC Badan Usaha untuk melakukan

perbaikan data, sedangkan apabila data dapat terverifikasi, maka

BPJS Kesehatan akan memberikan notifikasi kepada Badan Usaha

sebagai konfirmasi persetujuan pendaftaran.

i) Staf Penagihan akan menghitung dan menyampaikan tagihan iuran

pertama Badan Usaha dalam jangka waktu 1x24 jam setelah Badan

Usaha menerima konfirmasi persetujuan pendaftaran. Apabila

Badan Usaha baru menerima persetujuan pendaftaran setelah

tanggal 25 (dua puluh lima) bulan berjalan, tagihan iuran pertama

terbentuk tanggal 1 (satu) bulan berikutnya.


library.uns.ac.id 52
digilib.uns.ac.id

j) Badan Usaha dapat melakukan pembayaran iuran ke Bank yang

menjadi mitra BPJS Kesehatan. Secara otomatis data pembayaran

akan masuk ke Sistem Kepesertaan BPJS.

k) Maksimal dalam waktu 1x24 jam (hari kerja) BPJS Kesehatan akan

mengirimkan identitas peserta dalam bentuk e-ID (file .pdf) ke

alamat e-mail PIC Badan Usaha, sehingga PIC Badan Usaha dapat

mencetak kartu peserta secara mandiri.

3) Evaluasi Prosedur Pendaftaran PPU Badan Usaha Melalui Aplikasi New

e-Dabu

Berikut merupakan evaluasi prosedur pendaftaran PPU Badan Usaha

melalui aplikasi new e-Dabu berdasarkan Peraturan Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No. 1 Tahun 2016 tentang

Tata Cara Pendaftaran, Penagihan, Pembayaran, dan Pelaporan Iuran

Secara Online Bagi Peserta Pekerja Penerima Upah Dari Badan Usaha

Baru Dalam Rangka Kemudahan Berusaha:

Tabel 3.1. Evaluasi Prosedur Pendaftaran PPU Badan Usaha Melalui e-Dabu
Berdasarkan Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2016
Penilaian Sesuai
Peraturan BPJS Kesehatan Praktik Pendaftaran pada
atau Tidak
No. 1 Tahun 2016 BPJS Kesehatan Boyolali
Sesuai
BPJS Kesehatan melakukan Sesuai Staf memeriksa kebenaran
pemeriksaan atas kebenaran data data yang diberikan Badan
yang dilakukan Staf Administrasi Usaha
Kepesertaan
library.uns.ac.id 53
digilib.uns.ac.id

Staf memberikan nomor VA, Sesuai Menyerahkan nomor VA,


username dan password e-Dabu username dan password e-
kepada Badan Usaha paling Dabu melalui e-mail PIC
lambat 3 (tiga) jam Badan Usaha
Verifikasi data kepesertaan yang Sesuai Data Kepesertaan
telah di-entry melalui sistem oleh diverifikasi melalui sistem
BPJS Kesehatan dalam jangka oleh BPJS Kesehatan
waktu paling lama 1 x 24 jam
BPJS Kesehatan melalui Staf Sesuai Staf Administrasi
Administrasi Kepesertaan Kepesertaan memberikan
memberikan notifikasi telah notifikasi telah selesainya
selesainya verifikasi data verifikasi data kepesertaan
kepesertaan
Menerima konfirmasi Sesuai Menerima konfirmasi
persetujuan pendaftaran dari persetujuan pendaftaran dari
Badan Usaha Badan Usaha
Tagihan iuran pertama terbentuk Sesuai BPJS Kesehatan
dalam waktu 1 x 24 jam setelah mengirimkan tagihan iuran
Badan Usaha Baru melakukan pertama kepada Badan
konfirmasi persetujuan Usaha melalui e-mail PIC
pendaftaran Badan Usaha
BPJS Kesehatan membuat Sesuai Identitas elektronik siap
identitas elektronik dalam format cetak dikirimkan ke PIC
PDF siap cetak setelah Badan Badan Usaha
Usaha melakukan pembayaran
iuran pertama
Jaminan Pelayanan Kesehatan Sesuai Badan Usaha yang telah
diberikan setelah Badan Usaha melakukan pembayaran
Baru melalukan pembayaran iuran pertama berhak
tagihan iuran pertama mendapat Jaminan
Pelayanan Kesehatan

Berdasarkan tabel 3.1 di atas, ditinjau dari tujuan organisasi maka

prosedur pendaftaran PPU Badan Usaha melalui aplikasi new e-Dabu

yang telah dilakukan oleh Sumber Daya Manusia pada BPJS Kesehatan
library.uns.ac.id 54
digilib.uns.ac.id

KC Boyolali dapat dikatakan telah terlaksana dengan optimal, karena

salah satu tujuan organisasional yaitu melakukan dan/atau menerima

pendaftaran peserta BPJS Kesehatan dengan baik sesuai dengan

Peraturan BPJS Kesehatan No.1 Tahun 2016 yang telah ditetapkan.

Apabila PIC Badan Usaha mengalami kendala ketika registrasi badan

usaha secara online, maka sangat disarankan untuk langsung melakukan

registrasi badan usaha di kantor cabang/KLOK BPJS Kesehatan

terdekat yang menjadi domisili perusahaan.

b. Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) Pekerja Penerima Upah (PPU)

Badan Usaha

1) Dokumen-dokumen yang digunakan dalam proses pendaftaran kolektif

(migrasi data) Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha

a) Formulir Registrasi Badan Usaha

Digunakan sebagai registrasi badan usaha untuk mendaftarkan diri

sebagai peserta BPJS Kesehatan.

b) Data Karyawan

Digunakan sebagai data karyawan, anggota keluarganya dan

fasilitas kesehatan tingkat pertama yang dipilih dengan format yang

telah ditentukan oleh BPJS Kesehatan. karyawan juga mengisi FDIP

dan melampirkan SK pengangkatan kerja, daftar gaji terakhir,

pasfoto 3x4 cm berwarna 1 lembar, fotokopi: KTP, KK, Akte

kelahiran/SK pengadilan untuk anak angkat.


library.uns.ac.id 55
digilib.uns.ac.id

c) Daftar Peserta Kolektif (format excel migrasi)

Digunakan sebagai daftar data peserta yang diisi pada file dengan

format excel migrasi yang sesuai dengan ketentuan yang diberikan

oleh BPJS Kesehatan.

d) Virtual Account (VA)

Nomor rekening virtual yang disediakan oleh BPJS Kesehatan

untuk entitas dan perorangan sebagai rekening tujuan dalam

pembayaran iuran jaminan kesehatan.

e) Slip Bank

Bukti transaksi yang menyatakan bahwa peserta telah melakukan

pembayaran iuran di Bank yang bekerjasama dengan BPJS

Kesehatan.

f) Kartu Peserta

Digunakan sebagai tanda bahwa peserta telah terdaftar di BPJS

Kesehatan dan berisi nomor peserta, nama, tanggal lahir, NIK, dan

fasilitas kesehatan tingkat pertama.


library.uns.ac.id 56
digilib.uns.ac.id

2) Bagan Alir/Flowchart

Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) Peserta Penerima Upah (PPU) Badan Usaha Melalui Kantor BPJS
Kesehatan
Kepala Unit
Manajemen Kepala Unit
PIC Badan Usaha Staf Administrasi Kepesertaan
Kepesertaan dan Pemasaran
UPMP4

Mulai

Menerima
Form Registrasi Berkas
Badan Usaha
Data Karyawan
Daftar Peserta Form Registrasi
Kolektif (format Badan Usaha
excel migrasi) Data Karyawan
Daftar Peserta
Kolektif (format
excel migrasi)

Menyerahkan
Berkas

Tidak Kelengkapan,
Keaslian dan
Pengisian?
Melengkapi
Berkas Ya

Memvalidasi
Dokumen

Form Registrasi
Badan Usaha
Data Karyawan
Daftar Peserta
Kolektif (format
excel migrasi)

A
Melakukan Proses Menyetujui Migrasi
Migrasi Data Excel Data Peserta Melalui
Migrasi ke Sistem Aplikasi Migrasi
Kepesertaan Mengecek Data
Tagihan
Iuran Via
Memberikan Aplikasi
Informasi Kepesertaan
jumlah tagihan
Iuran
Memberikan
Membuat Status Tagihan
nomor Iuran
Virtual
Account (VA)

Virtual Account Virtual Account


(VA) (VA)

Gambar 3.5. Prosedur Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) Pekerja Penerima


Upah (PPU) Badan Usaha
library.uns.ac.id 57
digilib.uns.ac.id

Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) Peserta Penerima Upah (PPU) Badan Usaha Melalui Kantor BPJS
Kesehatan
Kepala Unit
Manajemen Kepala Unit
PIC Badan Usaha Staf Administrasi Kepesertaan
Kepesertaan dan Pemasaran
UPMP4

1
Laporan Bulanan
Menerima Distribusi Kartu
Dokumen Peserta

Virtual Account
(VA)
Slip Bank

Melakukan
Pembayaran
Iuran Memeriksa
Status
Aktivasi
Peserta

Slip Bank

Mencetak Kartu
Peserta

Menyerahkan
Dokumen
Kartu Peserta

Mencatat
Tanda Terima
Kartu Peserta

Buku
Tanda
Kartu Peserta
Terima
Kartu
Peserta

Membuat
Menyerahkan Laporan
Kartu Peserta Bulanan
Distribusi
Kartu Peserta

Menerima
Kartu Peserta Laporan Bulanan
Distribusi Kartu
Peserta

Kartu Peserta

Selesai

Gambar 3.6. Prosedur Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) Pekerja Penerima


Upah (PPU) Badan Usaha (lanjutan)
library.uns.ac.id 58
digilib.uns.ac.id

Penjelasan Bagan Alir Prosedur Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data)

Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha:

a) PIC Badan Usaha melengkapi dan menyerahkan dokumen

persyaratan meliputi form Registrasi Badan Usaha, Data Karyawan,

dan Daftar Peserta dengan format excel migrasi yang telah

ditentukan oleh BPJS Kesehatan.

b) Staf Administrasi Kepesertaan akan memeriksa kelengkapan,

keaslian, pengisian formulir dan daftar peserta. Apabila belum

sesuai, maka akan dikembalikan ke PIC Badan Usaha untuk

dilengkapi, tetapi jika telah lengkap, maka dokumen akan divalidasi

Staf Administrasi Kepesertaan

c) Staf melakukan migrasi Data Excel Migrasi ke Sistem Kepesertaan

menggunakan aplikasi Administrasi Kepesertaan.

d) Semua dokumen yang diserahkan PIC Badan Usaha akan diarsipkan

sesuai alfabet

e) Kepala Unit Pemasaran memberikan persetujuan migrasi data

peserta melalui Aplikasi Migrasi Data.

f) Kepala Unit Manajemen Kepesertaan & UPMP4 melakukan

pengecekan tagihan iuran yang kemudian informasi status tagihan

iuran Badan Usaha akan diberikan kepada Staf Administrasi

Kepesertaan.
library.uns.ac.id 59
digilib.uns.ac.id

g) Staf administrasi Kepesertaan akan membuat nomor virtual account

(VA) dan memberikan informasi jumlah tagihan iuran pertama

kepada PIC Badan Usaha.

h) PIC Badan Usaha melakukan pembayaran iuran pertama ke Bank

mitra BPJS Kesehatan. Setelah pembayaran iuran pertama, PIC

Badan Usaha membawa bukti pembayaran ke kantor BPJS.

i) Staf akan memeriksa status aktivasi peserta melalui aplikasi

Administrasi Kepesertaan. Setelah kepesertaan Badan Usaha telah

berstatus aktif, maka staf akan mencetak kartu peserta.

j) Staf mencatat penyerahan kartu peserta di Buku Tanda Terima

Kartu Peserta dan meminta peserta menandatanganinya. Ketika

akhir bulan, Staf akan membuat laporan Bulanan Distribusi Kartu

Peserta yang akan diserahkan kepada Kepala Unit Manajemen

Kepesertaan & UPMP4.

k) Staf memberikan kartu peserta kepada PIC Badan Usaha untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan di Faskes Tingkat Pertama atau

Faskes Tingkat Lanjutan.

3) Evaluasi Prosedur Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) PPU Badan

Usaha

Berikut merupakan evaluasi prosedur pendaftaran kolektif (migrasi

data) PPU Badan Usaha berdasarkan Peraturan Badan Penyelenggara


library.uns.ac.id 60
digilib.uns.ac.id

Jaminan Sosial Kesehatan No. 1 Tahun 2014 tentang Penyelenggara

Jaminan Kesehatan:

Tabel 3.2. Evaluasi Prosedur Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) PPU Badan
Usaha Berdasarkan Peraturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014
Penilaian
Peraturan BPJS Kesehatan Praktik Pendaftaran pada
Sesuai atau
No. 1 Tahun 2014 BPJS Kesehatan Boyolali
Tidak Sesuai
Pendaftaran peserta dilakukan Sesuai Peserta didaftarkan oleh
secara kelompok melalui entitas atau pemberi erja
entitasnya
Pendaftaran dilakukan secara Sesuai Migrasi data excel sesuai
migrasi data sesuai format yang dengan ketentuan dari BPJS
ditetapkan Kesehatan
Datang langsung ke kantor BPJS Sesuai Pemberi kerja datang ke
Kesehatan kantor Cabang/KLOK BPJS
Kesehatan
Menerima formulir data yang Sesuai Menerima formulir data yang
telah diisi dan kelengkapan data telah diisi dan kelengkapan
calon peserta data calon peserta
Verifikasi dan identifikasi Sesuai Melakukan verifikasi dan
peserta dilakukan oleh BPJS identifikasi data calon peserta
Kesehatan setelah menerima data
yang diajukan oleh calon peserta
Dalam hal data belum lengkap Sesuai Dalam hal data belum lengkap
dan/atau tidak benar, BPJS dan/atau tidak benar, BPJS
Kesehatan akan meminta peserta Kesehatan akan meminta
memperbaiki data terlebih dahulu peserta memperbaiki data
terlebih dahulu
Apabila verifikasi data calon Sesuai Menerbitkan Kartu Identitas
peserta sudah dinyatakan lengkap Peserta Jaminan Kesehatan
dan benar, BPJS Kesehatan
menerbitkan Kartu Identitas
Peserta Jaminan Kesehatan
library.uns.ac.id 61
digilib.uns.ac.id

BPJS Kesehatan melakukan Sesuai BPJS Kesehatan melakukan


perekaman dan memelihara data perekaman dan memelihara
peserta dalam master file BPJS data peserta dalam master file
Kesehatan BPJS Kesehatan

Berdasarkan tabel 3.2 di atas, ditinjau dari tujuan organisasi maka

prosedur Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) PPU Badan Usaha yang

telah dilakukan oleh Sumber Daya Manusia pada BPJS Kesehatan KC

Boyolali dapat dikatakan telah terlaksana dengan optimal, karena salah

satu tujuan organisasional yaitu melakukan dan/atau menerima

pendaftaran peserta dengan baik sesuai dengan Peraturan BPJS

Kesehatan No.1 Tahun 2014 yang telah ditetapkan.

c. Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) PNS/TNI/POLRI

Pegawai PNS/TNI/POLRI yang sebelumnya terdaftar sebagai peserta PT

ASKES tidak perlu mendaftarkan diri dan anggota keluarganya lagi ke

BPJS Kesehatan, karena data kepesertaannya telah secara otomatis masuk

ke BPJS Kesehatan. Pendaftaran BPJS Kesehatan oleh PNS/TNI/POLRI

yang belum terdaftar sebagai peserta PT ASKES dilakukan tidak melalui

PIC Badan Usaha, tetapi mendaftarkan diri dan anggota keluarganya secara

mandiri/perorangan ke Kantor BPJS Kesehatan.

1) Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Proses Pendaftaran

Pekerja Penerima Upah (PPU) PNS/TNI/POLRI


library.uns.ac.id 62
digilib.uns.ac.id

a) Formulir Daftar Isian Peserta (formulir 1)

Digunakan untuk mengisi identitas Pekerja Penerima Upah yang

berprofesi sebagai PNS/TNI/POLRI beserta anggota keluarganya

untuk mendaftar menjadi peserta BPJS Kesehatan

b) Daftar Gaji

Bukti bahwa calon peserta telah menerima gaji (dipastikan bahwa

tunjangan keluarga telah masuk) yang digunakan sebagai

pembayaran iuran jaminan kesehatan. Daftar gaji/ledger yang

dilampirkan adalah yang terakhir diterima dari pemberi kerja.

c) Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Identitas resmi Penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh

Instansi Pelaksanan yang berlaku di seluruh wilayah NKRI.

d) Kartu Keluarga (KK)

Identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan

hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.

e) Pasfoto

Digunakan untuk menunjukkan gambar diri dan sebagai syarat

pendaftaran BPJS Kesehatan. Foto ukuran 3x4 berwarna 1 lembar

untuk masing-masing anggota keluarga (kecuali balita).

f) Surat Pengantar dari Instansi Kerja

Digunakan sebagai keterangan bahwa peserta merupakan pegawai

pada instansi tersebut.


library.uns.ac.id 63
digilib.uns.ac.id

g) Kartu Peserta

Digunakan sebagai tanda bahwa peserta telah terdaftar di BPJS

Kesehatan dan memiliki hak untuk menggunakannya di fasilitas

kesehatan tingkat pertama untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Kartu peserta berisi nomor peserta, nama, tanggal lahir, NIK, dan

fasilitas kesehatan tingkat pertama.


library.uns.ac.id 64
digilib.uns.ac.id

2) Bagan Alir/Flowchart

Pendaftaran Peserta Penerima Upah (PPU) PNS/TNI/POLRI

Peserta Petugas Satpam Staf Pelayanan Peserta

Mulai Menerima Menerima


Berkas Berkas

Formulir Daftar Formulir Daftar


Formulir Daftar Isian Peserta
Isian Peserta
Isian Peserta
Surat Pengantar dari Surat Pengantar dari
Surat Pengantar dari Instansi Kerja
Instansi Kerja
Instansi Kerja
Daftar Gaji Daftar Gaji
Daftar Gaji
Fotokopi KTP
Fotokopi KTP Fotokopi KTP
Fotokopi KK
Fotokopi KK
Fotokopi KK Pasfoto Berwarna
Pasfoto Berwarna 3x4
Pasfoto Berwarna 3x4 KTP
3x4 KTP
KTP KK
KK
KK Syarat Pendaftaran
Syarat Pendaftaran
Syarat Pendaftaran Nomor Antrian

Memberikan
Tidak Berkas D
Berkas
Persyaratan
Lengkap? Tidak
Kelengkapan Berkas
dan Kebenaran
Pengisian?
Ya
Melengkapi
Berkas
Memberikan Ya
nomor Antrian
Men-checklist
Persyaratan
Menerima Pendaftaran
nomor
Antrian
Nomor Antrian

Memverifikasi
Data
Kependudukan
Nomor Antrian
Pencarian Data
Penduduk
Aplikasi

Memberikan Menyiapkan
Berkas Faskes Tingkat
Pertama
Administrasi
Kepesertaan
Aplikasi

Melengkapi 2
Berkas

Gambar 3.7. Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU)


PNS/TNI/POLRI
library.uns.ac.id 65
digilib.uns.ac.id

Pendaftaran Peserta Penerima Upah (PPU) PNS/TNI/POLRI

Peserta Petugas Satpam Staf Pelayanan Peserta

Meng-input Data
Peserta

Mencetak Kartu
Peserta

Kartu Peserta

Mencatat
Tanda Terima
Kartu Peserta

Kartu Peserta Buku


Tanda
Syarat Pendaftaran Terima
yang telah di- Kartu
checklist Peserta

Menerima Menyerahkan Membuat


Kartu dan Kartu dan Laporan
Syarat Syarat Bulanan
Pendaftaran Pendaftaran Distribusi Kartu
Peserta

Kartu Peserta
Laporan Bulanan
Syarat Pendaftaran Distribusi Kartu
Peserta

Selesai

Gambar 3.8. Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) Instansi


Pemerintah PNS/TNI/POLRI (Lanjutan)
library.uns.ac.id 66
digilib.uns.ac.id

Penjelasan Bagan alir Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah

(PPU) PNS/TNI/POLRI:

a) Petugas Satpam memberikan formulir Daftar Isian Peserta (formulir

1) beserta lembar syarat pendaftaran. Peserta mengisi formulir berisi

identitas peserta dan anggota keluarga dengan lengkap dan benar,

kemudian setelah selesai formulir digabungkan dengan berkas

persyaratan dan kemudian diserahkan ke Petugas Satpam untuk

diperiksa kelengkapan berkas persyaratan peserta.

b) Apabila berkas persyaratan Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP)

dan berkas persyaratan telah lengkap, maka Petugas Satpam akan

memberikan nomor antrian pendaftaran. Jika berkas yang belum

lengkap, maka peserta diminta untuk melengkapi terlebih dahulu.

c) Staf Pelayanan Peserta memeriksa kelengkapan berkas dan

kebenaran pengisian FDIP. Apabila telah lengkap dan benar, maka

Staf akan men-checklist syarat pendaftran yang telah terpenuhi di

lembaran syarat pendaftaran. Berkas persyaratan akan diarsipkan

oleh staf berdasarkan tanggal.

d) Staf Pelayanan Peserta akan memverifikasi data kependudukan

peserta melalui aplikasi Pencarian Data Penduduk menyesuaikan

data peserta dengan data dari Disdukcapil.


library.uns.ac.id 67
digilib.uns.ac.id

e) Kemudian Staf Pelayanan Peserta menyiapkan Faskes Tingkat

Pertama untuk meninjau ketersediaan faskes yang tersedia di daerah

domisili peserta melalui Aplikasi Administrasi Kepesertaan.

f) Staf Pelayanan Peserta meng-input data peserta. Setelah data selesai

di-input, staf melakukan pencetakan kartu peserta JKN-KIS.

g) Sebelum diserahkan kepada peserta, staf mencatat penyerahan kartu

peserta di Buku Tanda Terima Kartu Peserta dan meminta peserta

menandatanganinya. Ketika akhir bulan, Staf akan membuat

laporan Bulanan Distribusi Kartu Peserta yang akan diserahkan

kepada Kepala Unit Manajemen Kepesertaan & UPMP4.

h) Kartu peserta dan syarat pendaftaran yang telah di-checklist

diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan.

3) Evaluasi Prosedur Pendaftaran PPU PNS/TNI/POLRI

Berikut merupakan evaluasi prosedur pendaftaran PPU

PNS/TNI/POLRI berdasarkan Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial Kesehatan No. 1 Tahun 2014 tentang Badan Penyelenggara

Jaminan Sosial:
library.uns.ac.id 68
digilib.uns.ac.id

Tabel 3.3. Evaluasi Prosedur Prosedur Pendaftaran PPU PNS/TNI/POLRI


Berdasarkan Pearaturan BPJS Kesehatan No. 1 Tahun 2014
Penilaian
Peraturan BPJS Kesehatan Praktik Pendaftaran pada
Sesuai atau
No. 1 Tahun 2014 BPJS Kesehatan Boyolali
Tidak Sesuai
Pendaftaran peserta dilakukan Tidak sesuai Peserta mendaftarkan dirinya
secara kelompok melalui sendiri dan keluarganya
entitasnya atau pemberi kerja dengan sepengetahuan
entitas/pemberi kerja peserta
Pendaftaran dilakukan secara Sesuai Calon peserta mendaftar
migrasi data sesuai format yang secara manual
ditetapkan atau manual
Datang langsung ke kantor BPJS Sesuai Peserta datang ke kantor
Kesehatan Cabang/KLOK BPJS
Kesehatan
Menerima formulir data yang Sesuai Menerima formulir data yang
telah diisi dan kelengkapan data telah diisi dan kelengkapan
calon peserta data calon peserta
Verifikasi dan identifikasi Sesuai Melakukan verifikasi dan
peserta dilakukan oleh BPJS identifikasi data calon peserta
Kesehatan setelah menerima data
yang diajukan oleh calon peserta
Dalam hal data belum lengkap Sesuai Staf BPJS Kesehatan akan
dan/atau tidak benar, BPJS meminta peserta melengkapi
Kesehatan akan meminta peserta data terlebih dahulu
memperbaiki data terlebih dahulu
Apabila verifikasi data calon Sesuai Menerbitkan Kartu Identitas
peserta sudah dinyatakan lengkap Peserta Jaminan Kesehatan
dan benar, BPJS Kesehatan setelah data dinyatakan
menerbitkan Kartu Identitas lengkap dan benar
Peserta Jaminan Kesehatan
BPJS Kesehatan melakukan Sesuai BPJS Kesehatan melakukan
perekaman dan memelihara data perekaman dan memelihara
peserta dalam master file BPJS data peserta dalam master file
Kesehatan BPJS Kesehatan
library.uns.ac.id 69
digilib.uns.ac.id

Berdasarkan tabel 3.3 di atas, pegawai PNS/TNI/POLRI baru tidak

didaftarkan oleh entitasnya/pemberi kerja, tetapi dilakukan secara

mandiri oleh peserta. Akan tetapi, ditinjau dari tujuan organisasi

berkaitan dengan prosedur Pendaftaran PNS/TNI/POLRI baru yang

telah dilakukan oleh SDM dari BPJS Kesehatan KC Boyolali dapat

dikatakan telah terlaksana secara optimal, karena petugas telah

menerima pendaftaran peserta BPJS Kesehatan sesuai dengan Peraturan

BPJS Kesehatan No.1 Tahun 2014.

d. Pendaftaran Mandiri Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan

Bukan Pekerja (BP)

1) Dokumen-Dokumen yang Digunakan dalam Proses Pendaftaran

Mandiri PBPU dan Bukan Pekerja (BP)

a) Formulir Daftar Isian Peserta (formulir 2A)

Digunakan untuk mengisi identitas Pekerja Bukan Penerima Upah

dan Bukan Pekerja beserta anggota keluarganya untuk mendaftar

menjadi peserta BPJS Kesehatan.

b) Kartu Tanda Penduduk (KTP)

Identitas resmi Penduduk yang berlaku di seluruh wilayah Negara

Kesatuan Republik Indonesia.

c) Kartu Keluarga (KK)

Identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan

hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga.


library.uns.ac.id 70
digilib.uns.ac.id

d) Buku Rekening Tabungan

Digunakan sebagai rekening Bank (BNI/BRI/Mandiri/BTN) yang

dipakai untuk melakukan pembayaran iuran BPJS Kesehatan tiap

bulan. Peserta yang wajib melampirkan rekening adalah peserta

yang memilih kelas perawatan I dan II.

e) Pasfoto

Digunakan untuk menunjukkan gambar diri dan sebagai syarat

pendaftaran BPJS Kesehatan. Foto ukuran 3x4 berwarna 1 lembar

untuk masing-masing anggota keluarga (kecuali balita).

f) Virtual Account (VA)

Nomor rekening virtual yang disediakan oleh BPJS Kesehatan

untuk entitas dan perorangan sebagai rekening tujuan dalam

pembayaran iuran jaminan kesehatan

g) Slip Bank

Bukti transaksi yang menyatakan peserta telah membayar iuran di

Bank yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan.

h) Kartu Peserta

Digunakan sebagai tanda bahwa peserta telah terdaftar di BPJS

Kesehatan. Kartu peserta berisi nomor peserta, nama, tanggal lahir,

NIK, dan fasilitas kesehatan tingkat pertama.


library.uns.ac.id 71
digilib.uns.ac.id

2) Bagan Alir/Flowchart

Pendaftaran Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP)

Staf Pelayanan Peserta


Peserta Petugas Satpam Staf Keuangan
(Loket 1)

Mulai Menerima Menerima


Berkas Berkas

Formulir Daftar
Isian Peserta
Formulir Daftar
Fotokopi Rekening Formulir Daftar Isian Peserta
Bank Isian Peserta
Fotokopi Rekening
Fotokopi KTP Fotokopi Rekening Bank
Fotokopi KK Bank
Fotokopi KTP
Pasfoto Berwarna Fotokopi KTP
Fotokopi KK
3x4 Fotokopi KK
KTP Pasfoto Berwarna
Pasfoto Berwarna 3x4
KK 3x4 KTP
KTP
Syarat Pendaftaran KK
KK
Syarat Pendaftaran
Syarat Pendaftaran

Memberikan
Berkas D

Tidak
Tidak
Berkas Kelengkapan Berkas
Persyaratan dan Kebenaran
Melengkapi Lengkap? Pengisian?
Berkas

Ya Ya
Men-checklist
Memberikan Persyaratan
nomor Antrian Pendaftaran

Syarat Pendaftaran
yang di-checklist
Menerima Nomor Antrian
nomor Antrian

Memverifikasi
Data
Kependudukan
Nomor Antrian

Menyiapkan
Faskes Tingkat
Memberikan Pertama
Berkas

Meng-input Data
Peserta

Melengkapi
Berkas

Membuat nomor 2
Virtual Account

Gambar 3.9. Prosedur Pendaftaran Mandiri Pekerja Bukan Penerima Upah dan
Bukan Pekerja
library.uns.ac.id 72
digilib.uns.ac.id

Pendaftaran Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP)

Staf Pelayanan Peserta Staf Keuangan dan


Peserta Petugas Satpam
(Loket 1) Penagihan

Nomor Virtual Meminta


Account Nomor Telp Tidak
atau Cetak Nomor
Syarat Pendaftaran Handphone VA?
Aktif Peserta
Ya

Mencetak Nomor
Mengirimkan
Menerima Virtual Account
SMS Nomor
nomor VA
Virtual
dan Syarat
Account
Pendaftaran

Nomor Virtual
Syarat Pendaftaran Menyerahkan Account
yang telah di- nomor VA dan Syarat Pendaftaran
checklist Syarat yang telah di-
Pendaftaran checklist
Nomor Virtual
Account
Mencatat
Pembayaran Iuran
Pertama
Melakukan
Pembayaran
Iuran
Pertama

Keuangan
Aplikasi
Bukti Pembayaran
Mengintegrasikan
Data Pembayaran
Iuran

Mendatangi
Kantor BPJS
Administrasi
Kepesertaan

Kesehatan
Memberikan
Aplikasi

nomor Antrian

Bukti Pembayaran

KTP Nomor Antrian

Menerima
nomor
Antrian

Bukti Pembayaran
KTP
3
Nomor Antrian

Gambar 3.10. Prosedur Pendaftaran Mandiri Pekerja Bukan Penerima Upah dan
Bukan Pekerja (Lanjutan)
library.uns.ac.id 73
digilib.uns.ac.id

Pendaftaran Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP)

Staf Pelayanan Peserta Staf Keuangan dan


Peserta Petugas Satpam
(Loket 1) Penagihan

2
Menyerahkan
Berkas Persyaratan
Cetak Kartu
Bukti Pembayaran
KTP
Memeriksa Status
Aktivasi Peserta &
Nomor Antrian Konfirmasi Data
Peserta

Kepesertaan
Administras
Aplikasi
Menyerahkan Mencetak Kartu
Berkas Peserta
Persyaratan
Cetak Kartu

Kartu Peserta

Mencatat Tanda
Terima Kartu
Peserta

Kartu Peserta Buku


Menerima Tanda
Kartu Peserta KTP Terima
dan KTP Kartu
Peserta

Kartu Peserta
Membuat
KTP Laporan
Menyerahkan Bulanan
Kartu Peserta dan Distribusi
KTP Kartu Peserta

Laporan Bulanan
Selesai
Distribusi Kartu
Peserta

Gambar 3.11. Prosedur Pendaftaran Mandiri Pekerja Bukan Penerima Upah dan
Bukan Pekerja (Lanjutan)
library.uns.ac.id 74
digilib.uns.ac.id

Penjelasan Bagan Alir Prosedur Pendaftaran Mandiri Pekerja Bukan

Penerima Upah (PBPU) dan Bukan Pekerja (BP):

a) Petugas Satpam memberikan formulir Daftar Isian Peserta (formulir

2A) beserta lembar syarat pendaftaran. Peserta mengisi formulir

berisi identitas peserta dan anggota keluarga, kelas rawat, dan

pilihan faskes dengan lengkap dan benar.

b) Setelah selesai formulir digabungkan dengan berkas persyaratan

dan kemudian diserahkan ke Petugas Satpam untuk diperiksa

kelengkapan berkas persyaratan peserta.

c) Apabila berkas persyaratan Formulir Daftar Isian Peserta (FDIP)

dan berkas persyaratan telah lengkap, maka Satpam memberikan

nomor antrian pendaftaran. Jika berkas persyaratan belum lengkap,

maka peserta diminta untuk melengkapi terlebih dahulu.

d) Staf Pelayanan Peserta memeriksa kelengkapan berkas dan

kebenaran pengisian FDIP. Apabila telah lengkap dan benar, maka

Staf akan men-checklist syarat pendaftran yang telah terpenuhi di

lembaran syarat pendaftaran. Berkas persyaratan akan diarsipkan

oleh staf berdasarkan tanggal.

e) Staf Pelayanan Peserta akan memverifikasi data kependudukan

peserta melalui aplikasi Pencarian Data Penduduk menyesuaikan

data peserta dengan data dari Disdukcapil.


library.uns.ac.id 75
digilib.uns.ac.id

f) Kemudian Staf Pelayanan Peserta menyiapkan Faskes Tingkat

Pertama untuk meninjau ketersediaan faskes yang tersedia di daerah

domisili peserta melalui Aplikasi Administrasi Kepesertaan.

g) Staf Pelayanan Peserta meng-input data peserta. Setelah data selesai

di-input, secara sistem akan dihasilkan nomor VA untuk peserta dan

anggota keluarganya masing-masing satu nomor yang digunakan

sebagai virtual rekening pembayaran iuran pertama.

h) Nomor VA dapat dicetak di kertas atau dikirimkan melalui SMS.

Apabila VA tidak dicetak, maka staf akan meminta nomor

Handphone aktif peserta untuk dikirimkan SMS pada sore harinya.

Staf akan memberikan nomor VA dan mengembalikan lembaran

syarat pendaftaran yang telah di-checklist.

i) Setelah menerima nomor VA, peserta PBPU dan BP baru bisa

membayarkan iuran pertama paling cepat 14 hari kemudian.

j) Peserta yang telah membayar iuran pertama BPJS Kesehatan,

membawa bukti pembayaran dan KTP untuk melakukan pencetakan

kartu peserta. Peserta yang boleh melakukan pencetakan kartu

adalah peserta yang namanya harus tercantum dalam Kartu

Keluarga (KK) ketika pendaftaran.

k) Petugas Satpam akan memberikan nomor antrian pencetakan kartu.


library.uns.ac.id 76
digilib.uns.ac.id

l) Staf Pelayanan Peserta menerima bukti pembayaran dan memeriksa

KTP peserta serta status aktivasi kepesertaan melalui Aplikasi

Administrasi Kepesertaan.

m) Setelah secara sistem status kepesertaan dari peserta telah aktif,

maka sebelum mencetak kartu, staf akan menlakukan konfirmasi

identitas peserta, pilihan faskes tingkat pertama, dan kelas rawat

inap peserta. Apabila data telah sesuai, maka dilakukanlah

pencetakan kartu JKN-KIS.

i) Sebelum diserahkan kepada peserta, staf mencatat penyerahan kartu

peserta di Buku Tanda Terima Kartu Peserta dan meminta peserta

menandatanganinya. Ketika akhir bulan, Staf akan membuat

laporan Bulanan Distribusi Kartu Peserta yang akan diserahkan

kepada Kepala Unit Manajemen Kepesertaan & UPMP4.

j) Kartu peserta dan syarat pendaftaran yang telah di-checklist

diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan.

3) Evaluasi Prosedur Pendaftaran Mandiri Pekerja Bukan Penerima Upah

(PBPU) dan Bukan Pekerja (BP)

Berikut merupakan evaluasi prosedur pendaftaran mandiri pekerja

bukan penerima upah (PBPU) dan bukan pekerja (BP) berdasarkan

Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan No.

32 Tahun 2015 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Pendaftaran dan


library.uns.ac.id 77
digilib.uns.ac.id

Pembayaran Iuran Bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan

Bukan Pekerja:

Tabel 3.4. Evaluasi Prosedur Pendaftaran Mandiri Pekerja Bukan Penerima


Upah dan Bukan Pekerja Berdasarkan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan No.
32 Tahun 2015
Penilaian Praktik Pendaftaran
Peraturan Direksi BPJS
Sesuai/Tidak pada BPJS Kesehatan
Kesehatan No. 32 Tahun 2015
Sesuai Boyolali
Menerima formulir DIP, Sesuai Menerima FDIP dan
melampirkan dan memperlihatkan berkas-berkas persyaratan
dokumen pendukung, pendaftaran yang telah
menandatangani informed consent disyaratkan BPJS
dan surat kesediaan pembayaran Kesehatan
iuran melalui autodebet
Melakukan verifikasi data dan Sesuai Men-checklist persyaratan
kelengkapan berkas dengan men- pendaftaran peserta
checklist daftar persyaratan
BPJS Kesehatan melakukan input Sesuai Melakukan proses
data peserta dengan melakukan administrasi kepesertaan
proses administrasi kepesertaan dan verifikasi data
dan verifikasi data kependudukan kependudukan peserta
Menyiapkan Fasilitas Kesehatan Sesuai Menyiapkan Fasilitas
Tingkat Pertama (FKTP) pilihan Kesehatan Tingkat
peserta Pertama (FKTP) pilihan
peserta
Membuat nomor virtual account Sesuai Mencetak atau
untuk seluruh anggota keluarga mengirimkan sms nomor
peserta untuk pembayaran iuran VA peserta
pertama
Menerima bukti pembayaran iuran Sesuai Menerima bukti
pertama paling cepat 14 hari pembayaran iuran pertama
setelah pendaftaran peserta dan KTP peserta
library.uns.ac.id 78
digilib.uns.ac.id

Memeriksa KTP peserta yang Sesuai Memeriksa KTP peserta


akan dicetak kartu identitas yang akan mencetak kartu
jaminan kesehatannya dan peserta dan mengecek
mengecek aktivasi keanggotaan aktivasi kepesertaan
peserta
Menerbitkan kartu peserta sesuai Sesuai Mengkonfirmasi kembali
jumlah peserta yang didaftarkan data peserta sebelum
mencetak kartu peserta
JKN-KIS sesuai jumlah
peserta yang didaftarkan
Jaminan Pelayanan Kesehatan Sesuai Memberikan Jaminan
diberikan setelah peserta Pelayanan Kesehatan
melalukan pembayaran tagihan diberikan setelah peserta
iuran pertama melalukan pembayaran
iuran pertama

Berdasarkan tabel 3.4 di atas, dapat dikatakan prosedur Pendaftaran

Mandiri PBPU dan BP telah terlaksana dengan optimal, karena BPJS

Kesehatan telah menerima pendaftaran peserta dengan baik sesuai

dengan Peraturan Direksi BPJS Kesehatan No.32 Tahun 2015 yang

telah ditetapkan.

e. Evaluasi Terhadap Prosedur Pendaftaran di BPJS Kesehatan KC

Boyolali

1) Struktur Organisasi yang Memisahkan Tanggung Jawab Fungsional

Secara Tegas

Secara garis besar BPJS Kesehatan KC Boyolali sudah dikatakan

memiliki pemisahan fungsi atau bagian secara tegas dalam prosedur

pendaftaran peserta. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya pemisahan


library.uns.ac.id 79
digilib.uns.ac.id

fungsi pendaftaran dan pencetakan kartu. Dengan dipisahkannya fungsi

pendaftaran dengan fungsi pencetakan kartu maka dapat

mengefisiensikan waktu dan pekerjaan dapat berjalan secara efektif.

Fungsi pembayaran iuran pertama juga dilakukan terpisah, bahkan sama

sekali tidak dilakukan di kantor cabang BPJS Kesehatan, melainkan

akan diterima oleh mitra BPJS Kesehatan berupa perbankan, loket

pembayaran atau PPOB. Sehingga iuran yang dibayarkan oleh peserta

benar-benar masuk dalam rekening Dana Jaminan Sosial yang akan

dikelola oleh BPJS Kesehatan.

2) Otorisasi/Wewenang dan Prosedur yang Tepat

Setiap diprosesnya pendaftaran baik pendaftaran Badan Usaha atau

pendaftaran peserta mandiri mempunyai wewenang untuk memberi

otorisasi terhadap dokumen-dokumen yang digunakan terutama pada

formulir. Khusus untuk pendaftaran Badan Usaha di BPJS Kesehatan

KC Boyolali, otorisasi tidak hanya dilakukan oleh staf unit kepesertaan,

tetapi juga harus disetujui oleh kepala unit pemasaran. Hal ini dilakukan

karena biasanya sebelum mendaftarkan karyawannya, Badan Usaha

akan mendapat sosialisasi dari unit pemasaran BPJS Kesehatan.

Sedangkan pada pendaftaran peserta mandiri hanya akan diotorisasi

oleh staf pelayanan kepesertaan. Formulir yang berisi data peserta akan

diisi kode bagi Badan Usaha, sedangkan bagi peserta mandiri formulir

akan diberi nomor identitas peserta oleh petugas BPJS Kesehatan.


library.uns.ac.id 80
digilib.uns.ac.id

3) Praktik yang sehat

Pada dasarnya BPJS Kesehatan KC Boyolali sudah menerapkan praktik

yang sehat dalam lingkup pendaftaran peserta Non-PBI. Alur

pendaftaran yang dibuat sederhana agar memudahkan peserta. Prosedur

pendaftaran di BPJS Kesehatan KC Boyolali telah terkomputerisasi dan

bersifat online. Sebelum didaftarkan menjadi peserta, petugas akan

memeriksa Nomor Identitas Kependudukan (NIK) yang tertera di KK

atau KTP menggunakan aplikasi Pencarian Penduduk yang terintegrasi

dengan sistem Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil)

sehingga mendapatkan data yang valid. Penggunaan dokumen utama

berupa formulir diberi kode atau nomor identitas peserta yang kemudian

di-input ke aplikasi Administrasi Kepesertaan BPJS Kesehatan.

Dokumen utama dan pendukung pendaftaran peserta yang berupa fisik

akan diarsipkan petugas berdasarkan tanggal, sehingga BPJS Kesehatan

memiliki hardfile dan masterfile seluruh data peserta.

4) Karyawan yang Cakap

Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki sudah dapat diterapkan

secara efektif oleh manajemen BPJS Kesehatan. Ketika dilakukannya

rekrutmen SDM, karyawan baru harus melewati beberapa tes yang

sesuai dengan kemampuan dan keahliannya. Tes yang diadakan menjadi

pertimbangan dalam penempatan karyawan sesuai dengan bidang yang

dikuasainya. Setelah diterima karyawan akan diberikan pelatihan atau


library.uns.ac.id 81
digilib.uns.ac.id

pendidikan yang diharapkan mampu meningkatkan kemampuan

karyawan dalam bekerja.

2. Kendala Peserta Dalam Pendaftaran di BPJS Kesehatan KC Boyolali

Penulis berusaha mengetahui kendala-kendala yang dialami peserta BPJS

Kesehatan ketika melakukan proses pendaftaran di BPJS Kesehatan KC

Boyolali, maka penulis mengambil sampel dari peserta di Kabupaten Boyolali.

Jumlah penduduk Kabupaten Boyolali berdasarkan hasil Registrasi akhir Tahun

2015 oleh BPS Kabupaten Boyolali adalah 971.245 jiwa, sedangkan jumlah

peserta BPJS Kesehatan di Boyolali pada tahun 2016 mencapai 582.349 peserta

atau 60% dari penduduk Boyolali (solopos.com). Penulis melakukan

wawancara dengan peserta pada tanggal 8-9 Mei 2017 untuk mengetahui

kendala peserta ketika melakukan pendaftaran hingga mendapatkan identitas

peserta JKN-KIS dengan mengambil sampel 30 peserta, berikut ini hasil

wawancara dengan peserta.

Tabel 3.5. Karakteristik Jenis Kelamin Informan di BPJS Kesehatan KC Boyolali


Tahun 2017
No Jenis Kelamin Kuantitas (peserta) % (persen)
1 Laki-Laki 18 60
2 Perempuan 12 40
Jumlah 30 100
(Sumber: Diikhtisarkan dari hasil wawancara peserta, 2017)

Karakterististik jenis kelamin informan yang berpartisipasi dalam

wawancara, yaitu 18 peserta (60%) laki-laki dan 12 peserta perempuan (40%).


library.uns.ac.id 82
digilib.uns.ac.id

Tabel 3.6. Karakteristik Umur Informan di BPJS Kesehatan Boyolali Thn 2017
No Umur (Tahun) Kuantitas (peserta) % (persen)
1 17 – 27 7 23.3
2 28 – 37 9 30
3 38 – 47 10 33.3
4 48 – 58 3 10
5 > 58 1 3.3
Jumlah 30 100
(Sumber: Diikhtisarkan dari hasil wawancara peserta, 2017)

Karakterististik umur informan yang berpartisipasi dalam wawancara,

yaitu 7 peserta (23.3%) berusia 17-27 tahun, 9 peserta (30%) berusia 28-37

tahun, 10 peserta (33.3%) berusia 38-47 tahun, 3 peserta (10%) berusia 48-58

tahun, dan 1 peserta (3.3%) berusia di atas 58 tahun.

Tabel 3.7. Karakteristik Pendidikan Terakhir Informan di BPJS Kesehatan KC


Boyolali Tahun 2017
No Pendidikan Terakhir Kuantitas (peserta) % (persen)
1 SD 3 10
2 SMP 5 16.7
3 SMA 8 26.7
4 Diploma 7 23.3
5 Sarjana 7 23.3
Jumlah 30 100
(Sumber: Diikhtisarkan dari hasil wawancara peserta, 2017)

Karakterististik pendidikan terakhir informan yang berpartisipasi dalam

wawancara, yaitu 3 peserta (10%) dengan berpendidikan SD, 5 peserta (16.7%)


library.uns.ac.id 83
digilib.uns.ac.id

berpendidikan SMP, 8 peserta (26.7%) berpendidikan SMA, 7 peserta (23.3%)

berpendidikan Diploma, dan 7 peserta (23.3%) berpendidikan Sarjana.

Tabel 3.8. Karakteristik Profesi Informan di BPJS Kesehatan Boyolali Thn 2017
No Pekerjaan Kuantitas (peserta) % (persen)
1 Wiraswasta 24 80
2 Petani 1 3.3
3 Ibu Rumah Tangga 2 6.7
4 Mahasiswa 3 10
Jumlah 30 100
(Sumber: Diikhtisarkan dari hasil wawancara peserta, 2017)

Karakterististik pekerjaan informan yang berpartisipasi dalam

wawancara, yaitu 24 peserta (80%) wiraswasta, 1 peserta (3.3%) petani, 2

peserta (6.7%) Ibu Rumah Tangga, dan 3 peserta (10%) mahasiswa.

Tabel 3.9. Hasil Wawancara Peserta yang Melakukan Pendaftaran di BPJS


Kesehatan KC Boyolali Tahun 2017
Tidak ada Kendala/Ada Kuantitas
No % (persen)
Kendala (peserta)
1 Tidak ada kendala 19 63.3
2 Ada kendala 11 36.7
Jumlah 30 100
(Sumber: Diikhtisarkan dari hasil wawancara peserta, 2017)

Hasil wawancara dengan peserta mandiri di BPJS Kesehatan KC Boyolali

yang telah melakukan pendaftaran hingga akan mencetak kartu peserta yang

berpartisipasi dalam wawancara, mengatakan bahwa 19 peserta (63.3%) tidak

mengalami kendala, sedangkan 11 peserta (36.7%) mengalami kendala dalam


library.uns.ac.id 84
digilib.uns.ac.id

proses pendaftaran. Penulis kemudian berfokus pada kendala yang terjadi pada

11 peserta ketika pendaftaran hingga cetak kartu peserta, sehingga

didapatkanlah hasil wawancara berkaitan dengan kendala peserta sebagai

berikut:

Tabel 3.10. Hasil Survei Kendala-kendala Pendaftaran Peserta di BPJS


Kesehatan KC Boyolali Tahun 2017
No Nama Peserta Alasan Kendala
1. Sunarti 1. Kesulitan dalam pengisian formulir
2. Wahyudi 1. Kesulitan dalam pengisian formulir
3. Fajar Istiqomah 1. Tidak mengetahui persyaratan pendaftaran
2. Tidak mengetahui faskes yang harus dipilih
4. Rondhiyatun 1. Berkas persyaratan belum lengkap
5. Winarsih 1. Tidak mengetahui persyaratan pendaftaran
6. Maulan 1. Kurang mengerti dengan alur pendaftaran
7. Elsa Zuminda 1. Lama menunggu antrian
8. Sri Sumarsih 1. Berkas persyaratan belum lengkap
2. Lama menunggu antrian
9. Sutarni 1. Kesulitan dalam pengisian formulir
10. Slamet Sumardiyono 1. Berkas persyaratan belum lengkap
11. Indah Puryanti 1. Cetak kartu yang harus menunggu pembayaran
14 hari kemudian
2. Lama menunggu antrian
(Sumber: Diikhtisarkan dari hasil wawancara peserta, 2017)

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka penulis

mengelompokkan kendala-kendala yang mendominasi dalam ketika peserta


library.uns.ac.id 85
digilib.uns.ac.id

mandiri melakukan pendaftaran hingga cetak kartu di BPJS Kesehatan KC

Boyolali pada tabel berikut:

Tabel 3.11. Kendala-Kendala yang Mendominasi Ketika Peserta Melakukan


Pendaftaran di BPJS Kesehatan KC Boyolali Tahun 2017
Jumlah Prosentase
No Alasan Kendala
Peserta Kendala
1. 3 Kesulitan dalam pengisian formulir 21.4%
2. 2 Tidak mengetahui persyaratan pendaftaran 14.3%
3. 1 Tidak mengetahui faskes yang harus dipilih 7.1%
4. 3 Berkas persyaratan belum lengkap 21.4%
5. 1 Kurang mengerti dengan alur pendaftaran 7.1%
6. 3 Lama menunggu antrian 21.4%
7. 1 Cetak kartu yang harus menunggu pembayaran 7.1%
14 hari kemudian
(Sumber: Data primer yang diolah, 2017)

Berdasarkan tabel 3.11 tersebut penulis dapat memberikan keterangan:

a. Peserta Kesulitan dalam Pengisian Formulir

Penulis menemukan bahwa peserta BPJS Kesehatan KC Boyolali

terdapat 3 peserta (21.4%) mengalami kesulitan dalam mengisi

Formulir Daftar Isian Peserta. Hal ini dikarenakan beberapa alasan,

yaitu karena tulisan formulir yang kecil, peserta yang memiliki

penglihatan kurang baik dan mendaftar sendirian, dan bingung dalam

mengisi formulir. Sebenarnya beberapa kendala ini dapat diatasi dengan

cara, apabila tulisan kecil dan penglihatan peserta kurang baik, maka

dapat meminta bantuan peserta yang berada disitu untuk membantu


library.uns.ac.id 86
digilib.uns.ac.id

mengisikan formulir, sedangkan apabila peserta bingung dalam mengisi

formulir, terdapat contoh pengisian formulir yang telah disediakan

petugas untuk membantu bagian mana saja dari formulir tersebut yang

harus diisi dan di bagian belakang formulir terdapat petunjuk pengisian

dan verifikasi dengan keterangan yang sangat jelas serta peserta

diharapkan untuk tidak segan bertanya ke petugas bagaimana cara

mengisi formulir yang benar.

b. Tidak Mengetahui Persyaratan Pendaftaran

Terkadang ada beberapa peserta yang langsung saja datang ke BPJS

Kesehatan untuk menanyakan langsung informasi, tanpa sebelumnya

mencari terlebih dahulu informasi yang lebih detail mengenai

persyaratan pendaftaran atau alur pendaftaran, sehingga walaupun ia

langsung diberikan formulir, tetapi akhirnya harus kembali pulang

karena berkas persyaratan yang belum lengkap, sehingga proses

pendaftaran bisa bolak-balik kantor BPJS Kesehatan 2-3 kali. Kendala

yang dialami peserta dengan alasan ini dapat diminimalisir dengan cara

bertanya pada teman/keluarga yang pernah mendaftar, mencari

informasi di Internet, social media resmi BPJS Kesehatan, dan care

center 1500400, sehingga apabila syarat-syarat pendaftaran BPJS

Kesehatan telah diketahui dan dilengkapi barulah datang ke kantor

BPJS Kesehatan untuk melakukan pendaftaran.


library.uns.ac.id 87
digilib.uns.ac.id

c. Tidak Mengetahui Faskes yang Harus Dipilih

Peserta yang jarang berobat ke Faskes Tingkat Pertama dan langsung ke

Rumah Sakit, tidak mengetahui faskes yang terdekat dari tempat tinggal

peserta. Kendala peserta ini dapat diatasi karena BPJS Kesehatan telah

menyediakan MMT yang berisi daftar nama dan alamat faskes yang

bekerjasama dengan BPJS Kesehatan KC Boyolali. Tetapi, dari hasil

pengamatan penulis, terdapat juga peserta yang tinggal di Klaten

melakukan pergantian faskes di BPJS KC Boyolali, tetapi petugas tidak

menyediakan MMT daftar faskes yang berlokasi di Klaten.

d. Berkas Persyaratan Belum Lengkap

Walaupun peserta mencari sendiri informasi persyaratan pendaftaran

yang harus dilengkapi, ternyata masih ada kemungkinan persyaratan

yang belum lengkap sebesar 3 peserta (21.4%). Peserta dalam

melengkapi persyaratan dapat berpedoman pada lembaran Syarat

Pendaftaran yang telah disediakan petugas.

e. Peserta Kurang Mengerti dengan Alur Pendaftaran

Terdapat 1 peserta (7.1%) yang tidak mengetahui alur pendaftaran.

Peserta yang baru pertama kali datang ke BPJS Kesehatan akan sedikit

kebingungan karena masih belum mengerti alur pendaftaran di BPJS

Kesehatan, tetapi Satpam akan membantu memberi informasi dan

mengarahkan peserta. Kendala ini dapat diminimalisir dengan cara


library.uns.ac.id 88
digilib.uns.ac.id

BPJS Kesehatan membuat alur prosedur pendaftaran tertulis

menggunakan bagan atau infografis.

f. Lama Menunggu Antrian

Hasil wawancara yang dilakukan penulis menemukan bahwa terdapat 3

peserta (21.4%) yang merasa lama menunggu antrian. Walaupun loket

pendaftaran dibuat khusus, tetapi antrian pendaftaran cukup banyak

karena peserta lebih banyak yang memanfaatkan pendaftaran dengan

cara langsung mendatangi Kantor BPJS Kesehatan. Kendala ini dapat

diminimalisir dengan cara peserta mandiri mendaftar secara online.

g. Cetak Kartu Setelah Melakukan Pembayaran 14 Hari Kemudian

Peserta mandiri memiliki ketentuan dari BPJS Kesehatan baru bisa

mendapatkan kartu peserta JKN-KIS setelah melakukan pembayaran

iuran pertama paling cepat 14 hari kemudian setelah melakukan

pendaftaran. Bagi peserta yang ingin segera menggunakan layanan

BPJS Kesehatan hal ini dirasa membuat proses menjadi lebih lama.

Walaupun peserta yang sudah mendaftar dan kemudian melakukan

rawat inap di Rumah Sakit dalam jangka waktu 14 hari sebelum

pembayaran iuran pertama dilakukan, tidak dapat menggunakan

layanan dari BPJS Kesehatan.

BPJS Kesehatan sebenarnya tidak pernah mengemukakan alasan

mengapa peserta mandiri harus menunggu hingga 14 hari agar dapat

membayar iuran pertama, tetapi kemungkinan besar alasannya adalah


library.uns.ac.id 89
digilib.uns.ac.id

karena BPJS Kesehatan menginginkan peserta yang mendaftar adalah

peserta yang dalam keadaan sehat, bukan yang sedang dalam keadaan

memerlukan biaya pengobatan.

3. Usaha Yang Dilakukan BPJS Kesehatan Untuk Meminimalisir Kendala

Peserta Ketika Melakukan Pendaftaran Serta Meningkatkan Kesadaran

Masyarakat Untuk Mendaftar BPJS Kesehatan

a. Usaha Meminimalisir Kendala Pendaftaran Peserta Oleh BPJS Kesehatan

Berdasarkan penelitian melalui pengamatan dan wawancara dengan Staf

Administrasi Kepesertaan BPJS Kesehatan KC Boyolali, Ibu Hardina

Martantia pada tanggal 27 April 2017, diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Menyediakan informasi tertulis berkaitan dengan BPJS Kesehatan

Terdapat berbagai macam leaflet, MMT, spanduk serta berbagai media

tertulis lainnya yang berisi informasi-informasi terbaru berkaitan

dengan BPJS Kesehatan yang diletakkan baik di dalam maupun di luar

kantor BPJS Kesehatan, contohnya panduan layanan bagi peserta JKN-

KIS, informasi iuran JKN-KIS, channel pembayaran iuran BPJS, alur

pelayanan ketika di faskes tingkat pertama, MMT faskes di Boyolali,

spanduk himbauan untuk mendaftar, dll.

2) Memberikan contoh pengisian Formulir Daftar Isian Peserta

Contoh pengisian formulir pendaftaran ditempelkan di dinding agar

menjadi panduan peserta mengisi formulir.


library.uns.ac.id 90
digilib.uns.ac.id

3) Memberikan daftar persyaratan pendaftaran

Selain agar memudahkan pemberian informasi persyaratan peserta,

lembar daftar persyaratan pendaftaran juga sebagai pemberian tanda

pengecekan berkas oleh petugas BPJS Kesehatan.

4) Nomor Virtual Account (VA) diberikan via SMS

Sejak awal bulan februari tahun 2017, BPJS Kesehatan menerapkan

pemberian informasi nomor VA yang dulunya harus di-print di kertas,

sekarang dapat diberikan melalui SMS ke nomor handphone peserta.

Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk mengefisiensikan waktu

pendaftaran.

5) Memperluas ruangan pelayanan peserta

Salah satu cara yang dilakukan BPJS Kesehatan untuk meningkatkan

kenyamanan peserta adalah dengan memperluas ruangan sehingga

dapat mengurangi ketidaknyaman peserta yang harus berdiri menunggu

antriannya dipanggil oleh petugas karena kurangnya tempat duduk.

6) Pihak selain staf BPJS Kesehatan yang bisa diminta bantuan informasi.

Pihak yang pertama kali ditemui oleh peserta ketika akan memasuki

kantor BPJS Kesehatan adalah Satpam yang akan membantu

mengarahkan dan memberikan informasi singkat mengenai alur

pendaftaran dan informasi lainnya.


library.uns.ac.id 91
digilib.uns.ac.id

b. Usaha yang Dilakukan BPJS Kesehatan Untuk Meningkatkan Kesadaran

Masyarakat Untuk Mendaftar BPJS Kesehatan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan melalui wawancara dengan Staf

Administrasi Kepesertaan BPJS Kesehatan KC Boyolali, Ibu Hardina

Martantia pada tanggal 27 April 2017, diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Melakukan sosialisasi BPJS Kesehatan

Sosialisasi ini dilakukan di kantor desa atau kelurahan dengan

mengundang masyarakat, atau juga dapat dilakukan pada saat

pertemuan-pertemuan di tingkat dusun/desa.

2) Menerima secara terbuka menerima permintaan informasi berkaitan

dengan BPJS Kesehatan

Permintaan informasi dapat dilakukan masyarakat baik dari perorangan

maupun Pemberi Kerja dengan mendatangi kantor cabang BPJS

Kesehatan setempat, menghubungi nomor telepon hotline BPJS

Kesehatan yang berada di wilayah domisili peserta, social media resmi

BPJS Kesehatan (Twitter dan facebook), care center 1500400,

melakukan permintaan resmi sosialisasi, dll.

3) Mengadakan kegiatan jemput bola pendaftaran

BPJS Kesehatan dengan menggunakan mobil keliling BPJS Kesehatan

yang mendatangi tiap kelurahan atau desa untuk memberikan informasi

dan memudahkan masyarakat untuk mendaftar BPJS Kesehatan tanpa

perlu mendatangi kantor BPJS Kesehatan.


library.uns.ac.id 92
digilib.uns.ac.id

4) Melakukan kegiatan pemberian sanksi atas ketidakpatuhan pendaftaran

BPJS Kesehatan berdasarkan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011

tentang BPJS, memiliki kewenangan untuk melakukan pengawasan dan

pemeriksaan serta pengenaan sanksi administrastif bagi Pemberi Kerja

ataupun Perseorangan yang tidak melaksanakan kewajiban dalam SJSN

sebagaimana yang telah diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Pemberian sanksi atas ketidakpatuhan pendaftaran dapat dilakukan

dengan beberapa cara, yaitu:

a) Ketidakpatuhan Pemberi Kerja selain Penyelenggara Negara dalam

melakukan pendaftaran:

 Apabila Pemberi Kerja selain Penyelenggara Negara tidak

melakukan pendaftaran dirinya dan pekerjanya berikut anggota

keluarga akan dikenai sanksi administratif setelah dilaksanakan

pemeriksaan kepada Pemberi Kerja.

 Sanksi administratif yang diberikan, berupa:

- Teguran Tertulis, sanksi ini diberikan paling banyak 2 (dua)

kali masing-masing untuk jangka waktu paling lama 10

(sepuluh) hari kerja.

- Denda yang dilakukan oleh BPJS Kesehatan, dan/atau

- Tidak mendapatkan pelayanan publik tertentu yang

dilakukan oleh pemerintah daerah atas permintaan BPJS


library.uns.ac.id 93
digilib.uns.ac.id

Kesehatan, seperti tidak mendapat perizinan terkait usaha,

izin tender proyek, izin mempekerjakan tenga kerja asing,

izin perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh, atau Izin

Mendirikan Bangunan (IMB).

b) Ketidakpatuhan Setiap Orang selain Pemberi Kerja, Pekerja

Penerima Upah dan Penerima Bantuan Iuran dalam melakukan

pendaftaran akan dikenakan sanksi administrasi berupa tidak

mendapatkan pelayanan publik tertentu, seperti pembuatan e-KTP,

SIM, dan pelayanan publik lainnya.

C. Temuan

Setelah melakukan penelitian di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali

mengenai hal-hal yang berkaitan dengan prosedur pendaftaran BPJS Kesehatan,

penulis menyimpulkan kelebihan dan kelemahan hal tersebut. Berdasarkan hasil

dan pembahasan maka kelebihan dan kelemahan yang berkaitan dengan

pelaksanaan pendaftaran di BPJS Kesehatan Kantor Cabang Boyolali adalah:

1. Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) Badan Usaha Baru

Melalui Aplikasi New e-Dabu

a. Kelebihan

1) Tahap awal pendaftaran berupa registrasi Badan Usaha yang fleksibel,

karena Badan Usaha dapat memilih melakukan registrasi di langsung di

Kantor cabang/KLOK atau mengirimkan melalui e-mail.


library.uns.ac.id 94
digilib.uns.ac.id

2) Aplikasi New e-Dabu mempercepat proses pendaftaran, karena

terintegrasi dengan Sistem Kepesertaan BPJS Kesehatan, serta dapat

meminimalisir penggunaan kertas.

3) Dilihat dari segi waktu, prosedur pendaftaran menggunakan aplikasi e-

Dabu lebih efisien dalam menyelesaikan pekerjaan.

4) Pencetakan kartu tidak harus dilakukan di BPJS Kesehatan, karena PIC

Badan Usaha dapat melakukan pencetakan kartu secara mandiri.

b. Kelemahan

1) Pendaftaran dengan menggunakan aplikasi e-Dabu sangat bergantung

pada jaringan karena penambahan data karyawan harus dilakukan

online, sehingga apabila terdapat masalah pada jaringan maka proses

pendaftaran dapat tertunda.

2) Tidak semua Badan Usaha memiliki akses internet untuk menggunakan

aplikasi e-Dabu.

2. Prosedur Pendaftaran Kolektif (Migrasi Data) Pekerja Penerima Upah

(PPU) Badan Usaha

a. Kelebihan

1) Pendaftaran kolektif melalui migrasi data tidak perlu menggunakan

jaringan, sehingga cocok digunakan untuk Badan Usaha yang tidak

memiliki akses internet.

2) Proses migrasi data oleh staf ke Sistem Kepesertaan BPJS Kesehatan

dilakukan menggunakan sistem komputer sehingga lebih efisien.


library.uns.ac.id 95
digilib.uns.ac.id

3) Terdapat pemisahan fungsi yang jelas sehingga dapat mempermudah

proses pekerjaan dan setiap fungsi dapat melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan prosedur yang sudah ditentukan.

b. Kelemahan

1) Pendaftaran harus mendatangi kantor BPJS Kesehatan dan perlu

mengantri cukup lama.

3. Prosedur Pendaftaran Pekerja Penerima Upah (PPU) PNS/TNI/POLRI

a. Kelebihan

1) Pemeriksaan berkas dilakukan dua kali, yaitu oleh Petugas Satpam dan

Staf Pelayanan Peserta.

2) Pemberian nomor antrian agar peserta tertib mengantri.

3) Terdapat lembaran syarat pendaftaran yang dapat di-checklist sebagai

tanda kelengkapan bahwa persyaratan yang harus dipenuhi peserta.

4) Data kependudukan di database BPJS Kesehatan telah terintegrasi

dengan database Disdukcapil.

5) Pencetakan kartu untuk pekerja dari instansi pemerintah langsung

diterima di hari yang sama dengan pendaftaran.

6) Terdapat pencatatan penyerahan kartu di Buku Tanda Terima Kartu

Peserta, sehingga pada akhir bulan diketahui jumlah distribusi kartu

peserta.
library.uns.ac.id 96
digilib.uns.ac.id

b. Kelemahan

1) Peserta harus mendatangi kantor BPJS Kesehatan dan mengantri cukup

lama, sehingga kurang efisien dari segi waktu peserta karena harus izin

kerja dari instansi pada jam kerja.

2) Terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan input data peserta berupa

kesalahan input nama lengkap atau tanggal lahir peserta.

4. Prosedur Pendaftaran Mandiri Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)

dan Bukan Pekerja (BP)

a. Kelebihan

1) Pemeriksaan berkas dilakukan dua kali, yaitu oleh Petugas Satpam dan

Staf Pelayanan Peserta.

2) Pemberian nomor antrian agar peserta tertib mengantri.

3) Terdapat syarat pendaftaran yang dapat di-checklist sebagai tanda

bahwa persyaratan telah lengkap.

4) Prosedur pendaftaran yang dapat dilakukan dengan sistem dropbox

yaitu dengan meninggalkan berkas setelah dicek oleh petugas dan

virtual account yang dikirimkan lewat sms, sehingga peserta lebih

efisien waktu dalam menyelesaikan.

5) Data kependudukan di database BPJS Kesehatan telah terintegrasi

dengan database Disdukcapil.


library.uns.ac.id 97
digilib.uns.ac.id

6) Terdapat pencatatan penyerahan kartu oleh staf di Buku Tanda Terima

Kartu Peserta, sehingga di akhir bulan dapat diketahui distribusi kartu

peserta.

b. Kelemahan

1) Tidak ada petunjuk alur pendaftaran secara tertulis, sehingga

membingungkan peserta yang baru pertama kali mendaftar.

2) Peserta harus mendatangi kantor BPJS Kesehatan dan mengantri cukup

lama, sehingga kurang efisien dari segi waktu.

3) Terdapat kemungkinan terjadinya kesalahan input data peserta berupa

kesalahan input nama lengkap atau tanggal lahir peserta.

4) Pembayaran iuran pertama tidak bisa langsung dibayarkan setelah

menerima nomor virtual account, pembayaran iuran dapat dilakukan

paling cepat 14 hari kemudian.

5) Pencetakan kartu tidak bisa selesai pada hari yang sama dengan

pendaftaran peserta, sehingga peserta harus datang dua kali ke kantor

BPJS Kesehatan.

6) Pencetakan kartu hanya boleh dilakukan peserta atau anggota keluarga

yang tercantum di Kartu Keluarga yang sama dengan peserta, tidak bisa

diwakilkan oleh orang lain di luar KK.

Anda mungkin juga menyukai