Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 1

Financial Reporting and Accounting Standards

Fakultas : FBIS
Program studi : AKUNTANSI

Tatap Muka

01
Kode Matakuliah : 12233301
Disusun oleh : Elok Kurniawati, SE., M.Ak
Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan
menuju IFRS
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh

(full adoption) standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting

Standard (IFRS). Standar akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu

pada US GAAP (United Stated Generally Accepted Accounting Standard), namun

pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang sifatnya harmonisasi. Adopsi

yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru sebagian

(harmonisasi). Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi

internasional yang dapat diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau

diperlukan adanya harmonisasi terhadap standar akuntansi internasional, dengan

tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan yang dapat diperbandingkan,

mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan baik dengan

pelanggan, supplier, investor, dan kreditor. Namun proses harmonisasi ini memiliki

hambatan antaralain nasionalisme dan budaya tiap-tiap negara, perbedaan sistem

pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan antara perusahaan

multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses

harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.

Teknologi informasi yang berkembang pesat membuat informasi menjadi tersedia di

seluruh dunia. Pesatnya teknologi informasi ini merupakan akses bagi banyak

investor untuk memasuki pasar modal di seluruh dunia, yang tidak terhalangi oleh
batasan Negara. Kebutuhan ini tidak bias terpenuhi apabila perusahaan-perusahaan

masih memakai prinsip pelaporan keuangan yang berbeda-beda.

Pengadopsian standar akuntansi internasional ke dalam standar akuntansi

domestic bertujuan menghasilkan laporan keuangan yang memiliki tingkat

kredibilitas tinggi, persyaratan akan item-item pengungkapan akan semakin tinggi

sehingga nilai perusahaan akan semakin tinggi pula, manajemen akan memiliki

tingkat akuntabilitas tinggi dalam menjalankan perusahaan, laporan keuangan

perusahaan menghasilkan informasi yang lebih

relevan dan akurat, dan laporan keuangan akan lebih dapat diperbandingkan

dan menghasilkan informasi yang valid untuk aktiva, hutang, ekuitas, pendapatan

dan beban perusahaan (Petreski, 2005).

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) mencanangkan bahwa Standar akuntansi

internasional (IFRS) akan mulai berlaku di Indonesia pada tahun 2012 secara

keseluruhan atau full adoption (sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2009),

sedangkan khusus untuk perbankan diharapkan tahun 2010

Harmonisasi Standar Akuntansi Internasional


Choi dan Mueller (1998) mendefinisikan akuntansi internasional adalah

akuntansi internasional yang memperluas akuntansi yang bertujuan umum, yang

berorientasi nasional, dalam arti yang luas untuk: (1) analisa komparatif

internasional, (2) pengukuran dan isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi

transaksi bisnis-bisnis internasional dan bentuk bisnis perusahaan multinasional, (3)

kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional, dan (4) harmonisasi

akuntansi di seluruh dunia dan harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui

aktivitas-aktivitas politik, organisasi, profesi dan pembuatan standar.


IASC (International Accounting Stadard Committe) adalah lembaga yang

bertujuan merumuskan dan menerbitkan standar akuntansi sehubungan dengan

pelaporan keuangan dan mempromosikannya untuk bisa diterima secara luas di

seluruh dunia, serta bekerja untuk pengembangan dan harmonisasi standar dan

prosedur akuntansi sehubungan dengan pelaporan keuangan (Choi & Mueller,

1998). IFRS (Internasional Financial Accounting Standard) adalah suatu upaya

untuk memperkuat arsitektur keuangan global dan mencari solusi jangka panjang

terhadap kurangnya transparansi informasi keuangan. Tujuan IFRS adalah

memastikan bahwa laporan keungan interim perusahaan untuk periode-periode

yang dimaksukan dalam laporan keuangan tahunan, mengandung informasi

berkualitas tinggi yang: (1). Menghasilkan transparansi bagi para pengguna dan

dapat dibandingkan sepanjang periode yang disajikan., (2). menyediakan titik awal

yang memadai untuk akuntansi yang berdasarkan pada IFRS., (3). dapat dihasilkan

dengan biaya yang tidak melebihi manfaat untuk para pengguna.

Pengabdosian Standar Akuntansi Internasional di


Indonesia
Posisi IFRS/IAS yang sudah diadopsi hingga saat ini dan akan diadopsi pada

tahun 2009 dan 2010 adalah seperti yang tercantum dalam daftar- daftar berikut ini

(sumber: Ikatan Akuntan Indonesia, 2009).

PSAK disahkan 23 Desember 2009:

1. PSAK 1 (revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan

2. PSAK 2 (revisi 2009): Laporan Arus Kas

3. PSAK 4 (revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan

Tersendiri
4. PSAK 5 (revisi 2009): Segmen Operasi

5. PSAK 12 (revisi 2009): Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

6. PSAK 15 (revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi

7. PSAK 25 (revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,

dan Kesalahan

8. PSAK 48 (revisi 2009): Penurunan Nilai Aset

9. PSAK 57 (revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

10. PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi

yang Dihentikan

Interpretasi disahkan 23 Desember 2009:

1. ISAK 7 (revisi 2009): Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

2. ISAK 9: Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan

Liabilitas serupa

3. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan

4. ISAK 11: Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

5. ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

PSAK disahkan sepanjang 2009 yang berlaku efektif tahun 2010:

1. PPSAK 1: Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: Akuntansi

Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK 37: Akuntansi Penyelenggaraan

Jalan Tol

2. PPSAK 2: Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43: Akuntansi

Anjak Piutang
3. PPSAK 3: Pencabutan PSAK 54: Akuntansi Restrukturisasi Utang Piutang

bermasalah

4. PPSAK 4: Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42:

Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana

5. PPSAK 5: Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No.

55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada Kontrak dalam Mata Uang

Asing

PSAK yang disahkan 19 Februari 2010:

1. PSAK 19 (2010): Aset tidak berwujud

2. PSAK 14 (2010): Biaya Situs Web

3. PSAK 23 (2010): Pendapatan

4. PSAK 7 (2010): Pengungkapan Pihak-Pihak Yang Berelasi

5. PSAK 22 (2010): Kombinasi Bisnis (disahkan 3 Maret 2010)

6. PSAK 10 (2010): Transaksi Mata Uang Asing (disahkan 23 Maret 2010

7. ISAK 13 (2010): Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

Exposure Draft Public Hearing 27 April 2010

1. ED PSAK 24 (2010): Imbalan Kerja

2. ED PSAK 18 (2010): Program Manfaat Purnakarya

3. ED ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa (IFRIC 12)

4. ED ISAK 15: Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan

Interaksinya.

5. ED PSAK 3: Laporan Keuangan Interim

6. ED ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai


Exposure Draft PSAK Public Hearing 14 Juli 2010

1. ED PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan

2. ED PSAK 50 (R 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian

3. ED PSAK 8 (R 2010): Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

4. ED PSAK 53 (R 2010): Pembayaran Berbasis Saham

Exposure Draft PSAK Public Hearing 30 Agustus 2010

1. ED PSAK 46 (Revisi 2010) Pajak Pendapatan

2. ED PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah Dan Pengungkapan Bantuan

Pemerintah

3. ED PSAK 63: Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi

4. ED ISAK 18: Bantuan Pemerintah-Tidak Ada Relasi Specifik dengan Aktivitas

Operasi

5. ED ISAK 20: Pajak Penghasilan-Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau

Para Pemegang Sahamnya

PSAK akan dicabut, dikaji dan direvisi berlaku efektif per 1 Januari 2012

No PSAK Ref
1 PSAK 21 Ekuitas Akan dicabut
2 PSAK 27 Akuntansi Koperasi Akan dicabut
3 PSAK 38 Restrukturisasi Entitas Masih dikaji
Sepengendali
4 PSAK 44 Aktivitas pengembangan Real Masih dikaji, kemungkinan diganti
Estat IFRIC 15
5 PSAK 51 Kuasi Reorganisasi Masih dikaji
6 PSAK 45 Akuntansi Entitas Nirlaba Direvisi
7 PSAK 47 Akuntansi Tanah Masih dikaji
8 PSAK 39 Akuntansi Kerjasama Operasi Masih dikaji
Peranan dan keuntungan Harmonisasi IFRS sebagai
Standar Akuntansi Internasional
Peranan dan keuntungan harmonisasi atau adopsi IFRS sebagai standar

akuntansi domestic

Keuntungan harmonisasi menurut Lecturer Ph. Diaconu Paul (2002) adalah:

(1) Informasi keuangan yang dapat diperbandingkan

(2) Harmonisasi dapat menghemat waktu dan uang

(3) Mempermudah transfer informasi kepada karyawan serta mempermudah dalam

melakukan training pada karyawan

(4) Meningkatkan perkembangan pasar modal domestik menuju pasar modal

internasional

(5) Mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan operasional yang

berguna untuk menjalankan bisnis serta mempermudah dalam pengelolaan

hubungan baik dengan pelanggan, supplier, dan pihak lain.

Perlunya harmonisasi standar akuntansi internasional di Indonesia

Indonesia perlu mengadopsi standar akuntansi internasional untuk memudahkan

perusahaan asing yang akan menjual saham di negara ini atau sebaliknya. Namun

demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan perkara mudah karena

memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal. Indonesia sudah

melakukannya namun sifatnya baru harmonisasi, dan selanjutnya akan dilakukan full

adoption atas standar internasional tersebut. Adopsi standar akuntansi internasional

tersebut terutama untuk perusahaan publik. Hal ini dikarenakan perusahaan public

merupakan perusahaan yang melakukan transaksi bukan hanya nasional tetapi juga

secara internasional. Jika ada perusahaan dari luar negeri ingin menjual saham di
Indonesia atau sebaliknya, tidak akan lagi dipersoalkan perbedaan standar

akuntansi yang dipergunakan dalam menyusun laporan.


DAFTAR PUSTAKA

Warren, Reeve, Cuchac, Wang, ” Principles of Financial Accounting on IFRS,”


2011, Cengange Learning Asia Pte Ltd.
Warren, Reeve and Fees, ”Accounting”, 2010 22th edition, Thomson South-
Western.
Ikatan Akuntan Indonesia,” Standar Akuntansi Keuangan,” 2010 Salemba Empat,
Jakarta.

Kieso, Weygandt,”Accounting Principles,”2007 10th edition, John Wiley & Sons Publishing.

Anda mungkin juga menyukai