bagaimanakah dampak konvergensi terhadap implementas ACFTA yang efektif per Januari
2010? Bagaimanakah dampaknya terhadap bisnis mikro, kecil, dan menengah? Sejauh manakah
regulasi keuangan dan pasar modal akan terpengaruh dengan adanya konvergensi ke IFRS?
Pertanyaan-pertanyaan dan masalah-masalah tersebut tentu saja hanya sebagian. Semakin luas
dan dalam kajian dan penelaahan sangat mungkin akan memunculkan pertanyaan dan masalah
lainnya.
Hal inilah sepertinya yang mendorong IAI, khususnya DSAK, meminta keterlibatan lebih
intensif dari kalangan akademisi dan universitas dalam mengkaji isu-isu terkait IFRS (Berita IAI
tanggal 26 Januari 2010). Dalam sebuah seminar yang dilaksanakan di Bandung belum lama ini,
Ketua DSAK-IAI menyoroti fakta bahwa belum semua perguruan tinggi di Indonesia memiliki
unit gugus tugas (task force), atau lembaga khusus, yang bertugas memantau perkembangan
ekonomi dan dinamika penyusunan standar akuntansi dan pelaporan keuangan di kancah
internasional.
Dampak dari adanya konvergensi IFRS
Dalam rangka menyongsong pemberlakuan Standar Akuntansi Keuangan yang sudah secara
penuh menggunakan standar akuntansi internasional (Konvergensi IFRS) pada awal tahun 2012
hendaknya setiap pelaku ekonomi bersiap-siap diri dalam menyambutnya. Hal ini sangat penting
mengingat penerapan konvergensi IFRS dimungkinkan sangat berpengaruh pada iklim dunia
bisnis di Indonesia. Disisi lain tujuan konvergensi IFRS adalah agar laporan keuangan
berdasarkan PSAK tidak memerlukan rekonsiliasi dengan laporan keuangan berdasarkan IFRS
dan kalaupun ada diupayakan hanya relatif sedikit sehingga pada akhirnya laporan auditor
menyebut kesesuaian dengan IFRS, dengan demikian diharapkan meningkatkan kegiatan
investasi secara global, memperkecil biaya modal (cost of capital) serta lebih meningkatkan
transparansi perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan. Dengan konvergensi IFRS, PSAK
akan bersifat principle-based dan memerlukan professional judgment, senantiasa peningkatan
kompetensi harus pula dibarengi dengan peningkatan integritas. Peta arah (roadmap) program
konvergensi IFRS yang dilakukan melalui tiga tahapan. Pertama tahap adosi (2008 - 2011) yang
meliputi Adopsi seluruh IFRS ke PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, evaluasi dan
kelola dampak adopsi terhadap PSAK yang berlaku. Kedua tahap persiapan akhir (2011) yaitu
penyelesaian infrastruktur yang diperlukan. Ketiga yaitu tahap implementasi (2012) yaitu
penerapan pertama kali PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS dan evaluasi dampak
penerapan PSAK secara komprehensif.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Program konvergensi IFRS tentu akan menimbulkan berbagai dampak terhadap bisnis antara
lain:
Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih
mudah dikomunikasikan ke investor global.
Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.
Disisi lain, kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harga
fluktuatif.
Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair
value.
Principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan sedikit
menurun yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk
mengatur laba (earning management).
Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.