Anda di halaman 1dari 2

Nama : Ega Pamungkas

NIM : 20200070023
Kelas : AK20A
Mata Kuliah : Teori Akuntansi
Dosen : Heliani, SE., M. Ak

1. Jelaskan bagaimana pemicu munculnya akuntansi internasional! Berikan


contohnya!
Jawab:
Berikut adalah beberapa hal yang memicu munculnya akuntansi internasional.
 Salah satu pemicu utama munculnya akuntansi internasional adalah semakin luas
dan besarnya jangkauan dan operasi MNC (Multi National Corporation). Dengan
semakin besarnya jangkauanMNC ini, akan memengaruhi pasar uang dan modal
internasional serta berbagai transaksi bisnis dankeuangan yang menyertainya.
 Investasi di luar negeri yang dilakukan perusahaan, investor, pemerintah, dan
sebagainya.
 Fluktuasi keuangan yang disebabkan berubahnya sistem keuangan internasional
yang menimbulkanmunculnya risiko perubahan kurs valuta asing sehingga
memerlukan informasi akuntansi.
 Meningkatnya harga sumber-sumber alam dan komoditas serta monopoli.
 Meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan aspirasi dunia ketiga.
 Meningkatnya peranan pasar modal.
 Berubahnya vision pasar modal.

2. Jelaskan dan deskripsikan bagaimana indonesia bisa berpedoman pada IFRS dan
bagaimana dampak dari penerapan IFRS tersebut!
Jawab:
Pada tahun 2012 Indonesia mulai menerapkan IFRS sebagai standar tunggal pelaporan
akuntansi khususnya bagi perusahaan multinasional di Indonesia. Pelaksanaan IFRS ini
tentunya akan berdampak cukup besar terhadap standar laporan keuangan perusahaan-
perusahaan di Tanah Air. Perbedaan utama yang terdapat pada Standar internasional ini
dengan standar yang berlaku di Indonesia terletak pada penerapan revaluation model,
yaitu kemungkinan penilaian aktiva menggunakan nilai wajar, sehingga laporan keuangan
yang disajikan dengan basis true and fair value, serta konsep fair value tidak hanya berlaku
untuk menghitung nilai perolehan asset tetap tetapi juga untuk menghitung nilai residu
asset tetap.
Paragraf 54 PSAK 16 (Revisi 2007) menjelaskan bahwa nilai residu dan umur manfaat
setiap aset tetap harus direview minimum setiap akhir tahun buku dan apabila ternyata
hasil review berbeda dengan estimasi sebelumnya maka perbedaan tersebut harus
diperlakukan sebagai perubahan estimasi akuntansi sesuai dengan PSAK No. 25 tentang
Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Koreksi Kesalahan Mendasar, dan
Perubahan Kebijakan Akuntansi sehingga penerapan IFRS akan sangat membantu bagi
kelangsungan transaksi di era globalisasi, namun untuk mengubah secara total untuk
laporan standar internasional juga tidak mudah, sehingga Pemerintah mulai menerapkan
sosialisasi dan ada 29 konfergensi standar akuntansi keuangan (SAK) masuk dalam
program konfergensi IFRS yang dicanangkan DSAK IAI tahun 2009 dan 2010 untuk
kesuksesan penerapan IFRS terhadap perusahaan di Indonesia.
Indonesia harus mengadopsi standar akuntansi internasional (International Accounting
standard/IAS) untuk memudahkan perusahaan asing yang akan menjual sahan di negara
ini atau sebaliknya. Namun demikian, untuk mengadopsi standar internasional itu bukan
perkara mudah karena memerlukan pemahaman dan biaya sosialisasi yang mahal, namun
itu semua adalah upaya untuk mempermudah transaksi dan investasi untuk antar negara,
dengan adanya penerapan IFRS diharapkan akan meningkatnya investor asing yang akan
berinvestasi di perusahaan Indonesia dan peningkatan daya ekspor Indonesia ke negara
asing.
Manfaat dari program kovergensi IFRS terhadap perusahaan di Indonesia adalah
mengurangi hambatan-hambatan investasi, meningkatkan transparansi perusahaan,
mengurangi biaya yang terkait dengan penyusunan laporan keuangan , dan mengurangi
cost of capital. Dan dengan pengadobsian IFRS ke Perusahaan Indonesia memberikan
keuntungan yang signifikan bagi perusahaan, yaitu mempermudah investor asing untuk
berinvestasi ke perusahaan Indonesia,dan meningkatkan daya bersaing dengan
perusahaan asing di luar negeri.
Dampak penerapan IFRS bagi perusahaan sangat beragam tergantung jenis industri,
jenis transaksi, elemen laporan keuangan yang dimiliki, dan juga pilihan kebijakan
akuntansi. Ada yang perubahannya besar sampai harus melakukan perubahan sistem
operasi dan bisnis perusahaan, namun ada juga perubahan tersebut hanya terkait dengan
prosedur akuntansi. Perusahaan perbankan, termasuk yang memiliki dampak perubahan
cukup banyak. Perubahan tidak hanya dilakukan pada tingkat perusahaan, namun perlu
juga ada perubahan peraturan Bank Indonesia, contohnya tentang penyisihan atas kredit
yang disalurkan.
Perusahaan BUMN tidak dapat mengelak untuk menerapkan IFRS. Sebagai perusahaan
yang memiliki akuntabilitas publik signifikan, BUMN dipersyaratkan oleh regulasi untuk
menyusun laporan keuangan berdasarkan standar. Untuk dapat mengimplementasikan
IFRS perusahaan harus menyiapkan sumber daya manusia dan dana yang cukup untuk
melakukan pemutakhiran sistem dan SOP yang saat ini telah ada. Komitmen pimpinan
perusahaan diperlukan untuk mendukung proses implementasi IFRS tersebut. Besarnya
komitmen pimpinan terkadang dipengaruhi oleh kepedulian stakeholder pengguna
laporan keuangan. Kementerian BUMN sebagai stakeholder utama BUMN sangat
mempengaruhi bagaimana proses implementasi PSAK baru ini dalam perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai