PENDAHULUAN
dapat saja menyajikan laporan keuangan yang mereka miliki sesuai dengan
kehendak mereka sendiri. Hal ini tentunya akan menjadi masalah bagi para
pengguna karena akan menyulitkan untuk memahami laporan keuangan yang ada.
Perbedaan itu mencakup perlakuan, metode, penyajian dan pelaporan. Perbedaan akuntansi
tiap Negara akan menyulitkan bagi para pengguna laporan keuangan terutama
bagi para analis, auditor, investor, dan kreditur yang lingkup kerjanya melewati
batas Negara.
Ketika dunia bisnis dapat dikatakan hampir tanpa batas Negara, sumber
daya produksi (misalnya uang) yang dimiliki oleh seorang investor di satu Negara tertentu
dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat ke Negara lain misalnya melalui mekanisme
bursasaham. Tentu saja akan timbul suatu masalah ketika standar akuntansi yang
perlu ditetapkannya suatu aturan atau standar yang seragam. Atas dasar hal
konvergensi, diharapkan tidak akan ada lagi persepsi yang salah dalam
konvergensi IFRS ini dapat memberikan dampak yang positif terhadap kualitas
audit. Pada kesempatan kali ini kami kelompok 11A akan mengangkat 4 judul
impairment testing.
1. Bagaimana pengaruh efek adopsi IFRS pada biaya audit, pasar audit dan
kepatuhan.
1. Untuk mengetahui pengaruh efek adopsi IFRS pada biaya audit, pasar
audit dan pemeriksaan laporan lag dan pengaruh pilihan auditor pada IFRS
kepatuhan.
bimbingan khusus untuk jalan penelitian masa depan untuk ini helai ulasan
penelitian dan topik yang belum dijelajahi lain yang berkaitan dengan
Kualitas Audit
3. Dapat mengetahui pengaruh konfergensi IFRS, prediksi kebangkrutan,
TINJAUAN PUSTAKA
disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi
pada saat mendapatkan kesempatan melakukan transaksi ekspor atau impor. IFRS
dengan basis, true and fair. Mengadopsi IFRS berarti menggunakan bahasa
pelaporan keuangan global, yang akan membuat perusahaan bisa dimengerti oleh
pasar dunia (global market). Menurut Martani et al (2012) IFRS sebagai standar
1. Principle based
Standar yang menggunakan principle based hanya mengatur hal –hal yang
untuk membuat penilaian (judgment) yang tepat atas suatu transaksi untuk
2. Nilai wajar
membuka peluang penggunaan nilai wajar yang lebih luas dan untuk
beberapa item, seperti aset tetap dan aset tak berwujud, dibuka opsi
penggunaan nilai wajar selain nilai perolehan. Nilai wajar lebih relevan
3. Reliable
usaha harmonisasi standar akuntansi ini antara lain, tentunya IASC (International
berjalan cepat dan efektif, terlihat bahwa sejumlah besar perusahaan secara
menggunakan IFRS sebagai dasar standar nasional. Hal ini dilakukan untuk
lainnya. Dibalik kesuksesan IFRS, banyak pula pro dan kontra dalam penerapan
maju, dan menekan negara-negara yang kontra. Contoh: komisi pasar modal
Amerika Serikat (AS) yang bernama SEC, tidak menerima IFRS sebagai dasar
saham pada bursa efek AS, namun SEC berada dalam tekanan yang makin
meningkat untuk membuat pasar modal AS lebih dapat diakses oleh para
pembuat laporan non- AS. SEC telah menyatakan dukungan atas tujuan IASB
1. Full Adoption
2. Adopted
3. Piecemeal
Suatu negara hanya mengadopsi sebagian besar nomor IFRS yaitu nomor
tertentu dengan bahasa dan paragraf yang disusun sendiri oleh badan
pembuat standar.
Program konvergensi IFRS ini dilakukan melalui tiga tahapan yakni tahap
adopsi mulai 2008 sampai 2011 dengan persiapan akhir penyelesaian infrastruktur
Tabel 1.1
Road Map Adopsi IFRS di Indonesia
dan akuntabilitas dalam pelaporan keuangan. Secara umum, strategi adopsi yang
2. Gradual strategy
Apa pun tugas yang dilakukan oleh auditor, yang dibutuhkan adalah
sebuah hasil kerja yang berkualitas. Kualitas audit telah didefinisikan dengan
Watkins et al. (2004). Pertama, adalah definisi yang diberikan oleh DeAngelo
adalah definisi yang disampaikan oleh Lee, Liu, dan Wang (1999). Kualitas audit
menurut mereka adalah probabilitas bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan
audit dengan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan yang
oleh Titman dan Trueman (1986), Beaty (1986), Krinsky danRotenberg (1989),
dan Davidson dan Neu (1993). Menurut mereka, kualitas audit diukur dari akurasi
informasi yang dilaporkan oleh auditor. Terakhir, kualitas audit ditentukan dari
pelanggaran yang dilakukan klien Kualitas audit sering dikaitkan dengan kualitas
auditor .
Kualitas audit adalah karakteristik atau gambaran praktik dan hasil audit
berdasarkan standar auditing dan standar pengendalian mutu yang menjadi ukuran
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab profesi seorang auditor. Kualitas audit
pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya dalam
berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan publik yang relevan.
Indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas audit adalah sebagai berikut:
profesional, yaitu sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan
melakukan evaluasi secara kritis bukti audit. Salah saji dapat terjadi akibat dari
dapat mengakibatkan laporan keuangan tidak disajikan secara wajar dalam semua
menjadi ukuran mutu yang wajib dipatuhi oleh akuntan publik dalam pemberian
jasanya (UU No. 5 Tahun 2011). Auditor bertanggung jawab untuk mematuhi
yang berpraktik sebagai auditor mematuhi standar auditing jika berkaitan dengan
yang harus dilakukan, kapan, dimana, oleh siapa, bagaimana cara melakukan, apa
saja yang diperlukan, dan lain-lain yang semuanya itu merupakan prosedur kerja
yang harus ditaati dan dilakukan. Dalam pelaksanaan audit atas laporan keuangan,
diperiksa. Selain itu audit harus dilakukan dengan cermat, sesuai prosedur,
proses dan sistem informasi untuk memantau status tindak lanjut atas
rekomendasi pemeriksa.
Standar auditing yang berlaku umum dapat dibagi ke dalam tiga kategori:
1. Standar Umum
· Audit harus dilakukan oleh orang yang sering mengikuti pelatihan dan
lingkunganya
3. Standar Pelaporan
berlaku umum
periode berjalan
konvergensi IFRS
2.2.4 Effect of audit quality and accounting and finance backgrounds of audit
testing.
goodwill adalah positif terkait dengan diaudit oleh salah satu auditor Big-4
goodwill pada dasarnya adalah sama untuk klien semua auditor Big-4.
H3: Latar belakang akuntansi dan keuangan anggota komite audit
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
maksimal ini didapat dari komunitas internasional yang sudah lama menganut standar ini.
modal.
melakukan adopsi IFRS, maka negara Indonesia akan tersisih dari perkembangan
global, yang akan membuat perusahaan bisa dimengerti oleh pasar dunia (global
market ). Konvergensi yang telah berjalan sejak tahun 2009 hingga saat ini, harus
tetap didukung dengan kesiapan tenaga ahli akuntan yang memahami IFRS,
yang juga sejalan dengan IFRS. Agar harmonisasi standar akuntansi dunia ini,
3.2 Saran
Semoga makalah yang kami buat ini dapat memberikan penjelasan dan
audit bagi mahasiswa dan mahasiswi. Untuk menlengkapi makalah ini kami
sangat mengharapkan kritik dan saran pembaca demi perbaikan dimasa yang akan
datang.