Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS HASANUDDIN

RMK
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN BERBASIS
IFRS
Endy Mulyo Prastyo
NIM A31115720

Standar Akuntansi Keuangan Berbasis IFRS


1. Tentang IFRS
International Financial Reporting Standard atau IFRS adalah pedoman penyusunan
laporan keuangan yang dapat diterima secara global. Dengan mengadopsi IFRS,
perusahaan-perusahaan di Indonesia diharapkan dapat meningkatkan daya informasi
dari laporan keuangan. IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang
diterbitkan oleh International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi
utama dunia yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat
Eropa (EC), Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi
Internasioanal (IFAC).
FRS memiliki karakteristik, diantaranya :
IFRS menggunakan Principles Base sehingga lebih menekankan pada
intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus berfokus pada spirit

penerapan prinsip tersebut.


Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah

presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.


Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
Menggunakan fair value dalam penilaian
Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak
2. Penerapan SAK IFRS.
Pada periode 1994-2004, ada perubahan kiblat dari US GAAP ke IFRS, hal ini
ditunjukkan sejak tahun 1994, telah menjadi kebijakan dari Komite Standar Akuntansi
Keuangan untuk menggunakan International Accounting Standards sebagai dasar
untuk membangun standar akuntansi keuangan Indonesia. Dan pada tahun 1995, IAI
melakukan revisi besar untuk menerapkan standar-standar akuntansi baru, yang
kebanyakan konsisten dengan IAS.
Terdapat 3 tahapan dalam melakukan konvergensi IFRS di Indonesia, yaitu:
a. Tahap Adopsi (2008 2011), meliputi aktivitas dimana seluruh IFRS diadopsi ke
PSAK, persiapan infrastruktur yang diperlukan, dan evaluasi terhadap PSAK yang
berlaku.
b. Tahap Persiapan Akhir (2011), dalam tahap ini dilakukan penyelesaian terhadap
persiapan infrastruktur yang diperlukan. Selanjutnya, dilakukan penerapan secara
bertahap beberapa PSAK berbasis IFRS.
c. Tahap Implementasi (2012), berhubungan dengan aktivitas penerapan PSAK
IFRS secara bertahap. Kemudian dilakukan evaluasi terhadap dampak penerapan
PSAK secara komprehensif.
Rekapitulasi PSAK pasca konvergensi IFRS
No
Deskripsi
1 Jumlah PSAK per 1 Juli 2009

Total
55
1

2 Jumlah IAS/IFRS per 1 Juli 2009


3 Jumlah PSAK pasca konvergensi IFRS terdiri dari
a. PSAK per 1 Juli 2009 yang direvisi dgn mengacu pada IAS/IFRS
b. PSAK baru sesuai IAS/IFRS
c. PSAK per 1 Juli 2009 yang direvisi, tapi tidak mengacu pada salah
satu IAS/IFRS
4 PSAK per 1 Juli 2009 yang dicabut/ digabung dgn PSAK lain(1-3a-3c]
5 IAS/IFRS yang belum diadopsi dalam PSAK (2-3a-3b)

38
40
3
1
5
4
20
2

Pengadopsian IFRS diharapkan memberikan kemudahan dalam pemahaman laporan


keuangan dengan menggunakan SAK (Standar Akuntansi Keuangan ) yang dikenal
secara internasional, serta meningkatkan arus investasi global dan menurunkan biaya
modal melalui pasar modal global.
3. Perbedaan konsep PSAK IFRS dan US GAAP
Pada konsepnya, IFRS cenderung dipandang sebagai standar akuntansi principles
based berbeda dengan US-GAAP yang cenderung rules based. Dengan principal
based tentunya IFRS dapat menginterpretasikan transaksi ekonomi lebih baik
dibandingkan US-GAAP. Perbedaan principles based dan rules based :
Principle-Based Accounting Standards:
a. Mengatur prinsip-prinsip akuntansi untuk suatu jenis transaksi, khususnya terkait
dengan pengakuan dan pengukuran, dan tidak mengatur untuk suatu jenis industri
tertentu.
b. Kelebihannya: tidak atau sedikit peluang untuk melakukan kreativitas negatif atas
pengaturan akuntansi. Sehingga dua transaksi yang secara substansi sama akan
diperlakukan dan dicatat sama oleh dua perusahaan yang berbeda. Serta
pengaturan akuntansi yang ada berlaku untuk seluruh perusahaan.
c. Memerlukan banyak professional judgement yang menuntut kompetensi dan
integritas yang tinggi, kesiapan profesi pendukung dengan semakin dominannya
fair value accounting.
d. Digunakan oleh International Accounting Standards Board (IASB).
Rules-Based Accounting Standards:
a. Mengatur secara lebih detail dan biasanya hanya berlaku untuk suatu industri
tenentu.
b. Kelebihannya: lebilh mudah diterapkan karena pengaturan lebih eksplisit.
c. Tidak banyak memerlukan professional judgement. Narnun, membuka pcluang
untuk melakukan sesuatu dengan tujuan sempit.
d. Digunakan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB).
4. Perbedaan spesifik PSAK-IFRS dan US GAAP
a. Dalam metode penilaian persediaan, GAAP mengenal metode FIFO, LIFO dan
avarege, sedangkan IFRS hanya mengenal metode FIFO dan avarage saja.
b. Dalam Laporan Keuangan versi GAAP terdapat pos luar biasa, sedangkan
Laporan Keuangan IFRS tidak terdapat pos luar biasa, tetapi diganti dengan
pendapatan komprehensif lainnya.
c. GAAP berbasis aturan, sedangkan IFRS berbasis prinsip saja.
2

d. Dalam mengukur nilai aset, GAAP menilai menggunakan nilai historis, sedangkan
IFRS menilai menggunakan nilai wajar.
e. Fokus Laporan keuangan pada GAAP adalah Laporan Laba Rugi, sedangkan
IFRS berfokus pada Laporan Posisi Keuangan (neraca) dan Laporan Laba Rugi.
5. Prinsip dasar yang mendasari
a. Measurement
Cost - penyajian secara wajar dari jumlah yang dibayarkan untuk barang yang

diterima.
Fair value - jumlah nilai dimana aset dapat ditukarkan antara pihak-pihak yang

berpengetahuan dan bersedia dalam arms length transaction.


lASB telah mengambil langkah yang memberikan perusahaan pilihan untuk
menggunakan nilai wajar sebagai dasar untuk pengukuran aset keuangan dan
kewajiban keuangan.
b. Revenue recognition
Pendapatan harus diakui apabila kemungkinan besar bahwa manfaat ekonomi
masa depan akan mengalir ke perusahaan dan pengukuran dapat dilakukan secara
andal.
c. Expense recognition
Pengeluaran atau penggunaan aset atau menimbulkan kewajiban (atau kombinasi
dari keduanya) selama periode sebagai akibat dari penyerahan atau produksi
barang dan / atau memberikan jasa.
d. Full disclosure
Memberikan informasi yang penting

dalam

jumlah

cukup

yang

dapat

mempengaruhi penilaian dan keputusan dari pengguna informasi.


6. Rerangka konseptualnya (Perbedaan pokok dengan US GAAP)
Level 1: Tujuan Laporan Keuangan
US GAAP
Menyediakan informasi
yang berguna untuk pengambilan
keputusan investasi dan kredit.

Menyediakan informasi
yang berguna untuk memprediksi
jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus
kas masa depan perusahaan
Menyediakan informasi tentang sumber
dayaekonomi, klaim terhadap sumber
daya tersebut, dan perubahan terhadap
keduanya.

IFRS
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi
keuangan, kinerja, serta perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat
bagisejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Pengguna adalah investor, karyawan, pemberi
pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya,
pelanggan, pemerintah dan masyarakat.

Level 2: Karakteristik Kualitatif Informasi Akuntansi


US GAAP
IFRS
Relevan terdiri dari:
Relevan terdiri dari:
3

Nilai prediksi membantu pengguna


memprediksi hasil dari kejadian masa
lalu, saat ini dan masa depan.
Nilai umpan balik membantu
pengguna mengkonfirmasi dan
membetulkan nilai prediksi sebelumnya.
Tepat waktu tersedia sebelum
kehilangan kapasitas untuk
mempengaruhi keputusan

Nilai prediksi - membantu meramalkan hasilhasil yang akan diperoleh di masa-masa yang
akan datang

Dapat dipercaya terdiri dari:


Disajikan dengan jujur
Netral
Dapat diverifikasi

Dapat dipercaya terdiri dari:


Disajikan dengan jujur
Netral
Substansi mengungguli bentuk

Nilai konfirmasi - membantu mengkonfirmasi


kebenaran ekpektasi sebelumnya
Materialitas

Kehati-hatian (dimana ada ketidakpastian,


kesalahan dalam menyediakn informasi dan
menjamin adanya konservatisme.
Dapat dibandingkan
Konsisten
Level 2: Element Laporan Keuangan
US GAAP
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Investasi pemilik
Distribusi kepada pemilik
Laba komprehensif
Pendapatan
Keuntungan
Beban
Kerugian

Kelengkapan
Dapat dibandingkan

IFRS
Aset
Kewajiban
Ekuitas
Pemeliharaan modal (diperoleh dari revaluasi
asset dan kewajiban)
Laba (Pendapatan dan keuntungan)
Beban (beban dan kerugian)

Level 3: Pengakuan dan pengukuran Asumsi dasar


US GAAP
IFRS
1. Kelangsungan usaha
1. Kelangsungan usaha
2. Entitas ekonomi
2. Basis akrual
3. Unit moneter
4. Periodisitas
Level 3: Pengakuan dan pengukuran Prinsip
US GAAP
IFRS
1. Biaya historis
1. Biaya historis

2. Pengakuan pendapatan
3. Kesesuaian
4. Pengungkapan penuh

2. Biaya sekarang (apa yang harus dibayar hari


ini untuk mendapatkan aset. Ini sering diperoleh
dalam penilaian yang sama dengan nilai wajar)
3. Nilai realisasi (jumlah kas yang dapat
diperoleh saat ini jika asset dilepas
4. Nilai wajar
5. Pengakuan pendapatan
6. Pengakuan beban
7. Pengungkapan penuh

Level 3: Pengakuan dan pengukuran


Kendala
US GAAP
IFRS
1. Biaya dan manfaat
1. Keseimbangan antara biaya dan manfaat
2. Materialitas

2. Tepat waktu

3. Praktik Industri

3. Keseimbangan antara karakteristik kualitatif

4. Konservatisme

http://infiyati.blogspot.co.id/2014/06/perkembangan-adopsi-ifrs-di-indonesia.html
http://www.transformasi.net/articles/read/146/standar-akuntansi-keuangan-di-indonesia.html
http://memebali.blogspot.co.id/2013/07/overview-mata-ajaran-sak-pengembangan.html
https://akuntansiterapan.com/2011/04/07/perbedaan-kerangka-konseptual-usgaap-danifrs/#more-256

Anda mungkin juga menyukai