NIM : 20200070023
Kelas : AK20A
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen : Yusuf Iskandar, S. Si., M. M.
Sesi : 12 (Dua Belas)
1. Jelaskan seluruh hal yang Anda pahami tentang neraca pembayaran dan nilai
tukar dan kaitannya satu sama lain!
Jawab :
Neraca pembayaran merupakan suatu catatan atas semua transaksi antara
penduduk domestik dan warga negara asing untuk periode tertentu, biasanya
satuTahun.Pencatatan dilakukan dengan system double entry book keeping yaitu
dengan menggunakan debit dan kredit. Neraca pembayaran yang merupakan
penjumlahan dari transaksi berjalan (current account) dan neraca modal (capital and
financial) dapat mencirikan aliran dana dari dan ke luar negeri. Adanya aliran dana
tersebut menyebabkan permintaan dan penawaran terhadap mata uang asing dan
domestik turut mengalami perubahan. Perubahan permintaan dan penawaran terhadap
mata uang asing dan domestik tersebut berpengaruh terhadap nilai tukar mata uang
yang diperdagangkan.
Nilai tukar adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Nilai tukar
memainkan peranan penting dalam perdagangan internasional, karena nilai tukar
memungkinkan kita untuk membandingkan harga segenap barang dan jasa yang
dihasilkan oleh berbagai negara. Jika permintaan terhadap mata uang asing mengalami
peningkatan karena adanya keperluan transaksi yang harus menggunakan mata uang
asing, maka hal tersebut dapat menyebabkan nilai tukar mata uang domestic terhadap
mata uang asing mengalami depresiasi, demikian pula sebaliknya.
2. Jelaskan seluruh hal yang Anda pahami tentang nilai tukar dalam jangka panjang!
Jawab :
Nilai tukar dalam jangka panjang dipengaruhi oleh jumlah uang beredar, tingkat
suku bunga, impor, ekspor, dan indeks harga saham gabungan (IHSG). Dalam jangka
panjang maupun jangka pendek, jumlah uang beredar memiliki pengaruh yang searah
1
Nama : Ega Pamungkas
NIM : 20200070023
Kelas : AK20A
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen : Yusuf Iskandar, S. Si., M. M.
Sesi : 12 (Dua Belas)
dengan pergerakan nilai tukar. Artinya, semakin banyak jumlah uang beredar di dalam
negeri maka nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika akan melemah (depresiasi).
Arah pengaruh yang sama dari jumlah uang beredar terhadap nilai tukar jangka pendek
maupun jangka panjang adalah tidak terjadinya kekakuan harga.
Tingkat suku bunga memiliki pengaruh negatif pada jangka pendek maupun jangka
panjang. Artinya, kenaikan tingkat suku bunga dalam negeri akan diikuti dengan
apresiasi rupiah (ceteris paribus). Dalam jangka pendek, pengaruhnya tidak signifikan
sementara di jangka panjang memiliki pengaruh yang sangat signifikan. Artinya, bahwa
tingkat suku bunga masih tetap menjadi indikator yang kuat bagi keluar masuknya
modal asing ke dalam negeri.
Tanda koefisien impor adalah positif baik untuk jangka panjang maupun jangka
pendek. Artinya, semakin tinggi nilai impor maka nilai tukar rupiah semakin melemah.
Kenaikan impor akan diikuti peningkatan kebutuhan valas dalam pembayarannya
sehingga keseimbangan permintaan dan penawaran terhadap valas di dalam negeri
akan berubah dan berdampak pada semakin melemahnya nilai rupiah.
Dalam jangka panjang, peningkatan ekspor akan berdampak pada apresiasi rupiah
dengan magnitude yang besar dan tingkat signifikansi yang tinggi. Dengan demikian,
sesuai dengan apa yang terjadi pada impor perlu adanya pelibatan sektor riil dalam
upaya yang terus menjaga momentum peningkatan ekspor untuk memperkuat nilai
tukar rupiah. Pengaruh ekspor dan impor terhadap nilai rupiah begitu penting dalam
menjaga keseimbangan neraca perdagangan untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
IHSG memiliki tingkat signifikan yang baik dalam jangka pendek maupun jangka
panjang. Peningkatan IHSG inilah yang akan diikuti dengan apresiasi nilai tukar rupiah.
3. Jelaskan seluruh hal yang Anda pahami tentang perdagangan barang,
keseimbangan pasar, dan neraca perdagangan dan kaitannya satu sama lain!
Jawab :
2
Nama : Ega Pamungkas
NIM : 20200070023
Kelas : AK20A
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen : Yusuf Iskandar, S. Si., M. M.
Sesi : 12 (Dua Belas)
3
Nama : Ega Pamungkas
NIM : 20200070023
Kelas : AK20A
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen : Yusuf Iskandar, S. Si., M. M.
Sesi : 12 (Dua Belas)
4
Nama : Ega Pamungkas
NIM : 20200070023
Kelas : AK20A
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen : Yusuf Iskandar, S. Si., M. M.
Sesi : 12 (Dua Belas)
Mobilitas modal sempurna (perfect capital mobility) adalah situasi ketika modal bebas
bergerak untuk mengejar pengembalian yang lebih tinggi. Tidak ada hambatan bagi
modal untuk keluar dan masuk suatu negara atau antar penggunaan, termasuk hambatan
nilai tukar.
Mobilitas modal yang sempurna lebih mungkin terjadi di bawah rezim nilai tukar
tetap. Karena tidak berubah, tidak ada risiko nilai tukar. Sebagai hasilnya,
pertimbangan utama investasi adalah spread antar suku bunga (domestic vs
internasional). Suku bunga di pasar keuangan internasional tidak berubah dan pada
tingkat yang sama dengan pasar domestik. Apabila suku bunga, domestik menarik
aliran modal asing masuk. Investor asing melihat pasar domestik lebih menarik karena
menawarkan tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Karena tetap, nilai tukar bukan
5
Nama : Ega Pamungkas
NIM : 20200070023
Kelas : AK20A
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen : Yusuf Iskandar, S. Si., M. M.
Sesi : 12 (Dua Belas)
persoalan. Sebaliknya, ketika suku bunga domestik turun, hal tersebut akan
mengakibatkan investasi keluar dari pasar domestik. Investor mengejar pengembalian
yang lebih tinggi di pasar luar negeri.
6. Jelaskan seluruh hal yang Anda pahami tentang mobilitas modal sempurna dan
nilai tukar fleksibel!
Jawab :
Mobilitas modal sempurna adalah situasi ketika modal bebas bergerak mengejar
pengembalian yang lebih tinggi. Tidak ada hambatan bagi modal untuk keluar dan
masuk suatu negara atau antar penggunaan, termasuk hambatan nilai tukar.
Pentingnya mobilitas modal sempurna adalah dalam pasar keuangan global, mobilitas
modal memberikan akses ke kumpulan tabungan global dengan tingkat bunga lebih
rendah. Sehingga perusahaan atau pemerintah dapat mengumpulkan dana lebih murah
di pasar keuangan internasional (misal, menerbitkan surat utang global). Selain itu ada
pula pengembalian yang lebih tinggi. Disini, bagi pemilik modal mereka dapat
memperoleh pengembalian yang tinggi. Dimana saat meningkatkan pendapatan,
mereka dapat berinvestasi dimana saja tanpa harus menghadapi risiko seperti nilai
tukar ayau hambatan arus modal. Dan terakhir adalah penggunaan produktif. Jika
modal mengalir bebas, kemungkinan akan bergerak menuju penggunaannya yang
terbaik. Sebagai hasilnya, investasi modal menjadi lebih efisien. Perusahaan dapat
mengumpulkan modal pada biaya terendah, mendorong mereka untuk meningkatkan
investasi barang modal dan kapasitas produksi.
Sementara nilai tukar fleksibel, bermakna rezim moneter di mana bank sentral
membiarkan nilai tukar bergerak bebas tanpa intervensi. Penawaran dan permintaan
mata uang termasuk ke dalam spekulasi yang menentukan nilai tukar. Adapun faktor-
faktor permintaan dan penawaran mata uang domestik diantaranya :
6
Nama : Ega Pamungkas
NIM : 20200070023
Kelas : AK20A
Mata Kuliah : Ekonomi Makro
Dosen : Yusuf Iskandar, S. Si., M. M.
Sesi : 12 (Dua Belas)
1. Tingkat Inflasi. Tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi membuat harga
barang domestik lebih mahal bagi pembeli asing. Karenanya, barang-barang
tersebut tidak kompetitif di pasar internasional. Permintaan barang-barang
domestik menurun dan mengakibatkan penurunan ekspor. Penurunan ekspor
mengurangi permintaan untuk mata uang domestik, menurunkan nilainya relatif
terhadap mata uang mitra dagang.
2. Suku Bunga. Fluktuasi spread (selisih) suku bunga domestik dan suku bunga
internasional memengaruhi perilaku investasi. Ketika spread melebar karena
kenaikan suku bunga domestik, investor akan masuk untuk mengejar
pengembalian yang lebih tinggi. Sehingga membuat aliran masuk modal
menyebabkan permintaan mata uang domestik meningkat, mendorong apresiasi
mata uang domestik. Begitu pun sebaliknya, ketika spread menyempit karena
penurunan suku bunga domestik, maka modal mengalir keluar mencari
pengembalian yang lebih tinggi di luar negeri. Akibatnya, mata uang domestik
terdepresiasi.
3. Neraca Perdagangan. Ekspor mewakili permintaan mata uang domestik karena
pembeli asing perlu mengkonversi uang mereka untuk membayar barang
domestik. Sebaliknya, impor mewakili permintaan mata uang mitra dagang
karena konsumen domestik harus membayar untuk produk impor. Maka dari
itu, ketika ekspor lebih tinggi dari pada impor, nilai tukar nasional cenderung
terapresiasi terhadap mata uang mitra dagang.