Anda di halaman 1dari 20

perekonomian indonesia

PENGARUH VOLATILITAS NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN


EKONOMI INDONESIA
Oleh Kelompok 4
Raihan Ahmad Abimanyu
Nama Mochammad Ivandio Haidar

Kelompok Valiant Puspo Nalendro


Nur Wahyudimas Putra
Muhammad Al Daffa
Dandy Dwiki Pramudya
Nafian Bachtiar Nugroho
Bagus Setyawan
Amelia Nafasyakila
Ahmad Naufal
Yosua Kevin
Pengertian Volatilitas
Volatilitas adalah Ukuran dasar untuk resiko yang terkait
dengan instrumen pasar keuangan yang merupakan
konstituen disengaja dalam fluktuasi harga aset dan dicatat
sebagai kisaran perubahan harga (selisih antara harga
maksimum dan minimum) di satu periode tertentu dalam
sesi perdagangan, hari perdagangan, bulan, dll.

Volatilitas disebut “market mood” untuk melihat apakah


harga melonjak tajam atau bahkan terjun bebas melemah
(kisaran fluktuasi) yang artinya sedang terjadi volatilitas
tinggi. Pasar yang memiliki volatilitas yang tinggi akan
menyebabkan pergerakan harga yang lebih cepat
dibandingkan dengan pasar yang memiliki volatilitas yang
rendah.
Pengertian Pasar Uang
Pasar Uang merupakan pertemuan dalam suatu pasar yang
abstrak untuk memperoleh demand dan supply dana jangka
pendek. Tujuan dari pasar uang adalah untuk memenuhi
kebutuhan jangka pendek, memenuhi kebutuhan likuiditas,
memenuhi kebutuhan modal kerja , dll.

Ciri cirinya adalah Menekankan pada pemenuhan jangka pendek,


Mekanisme pasar uang ditekankan untuk mempertemukan pihak
yang mempunyai kelebihan dana dan yang membutuhkan dana, tidak
terkait tempat tertentu seperti halnya pasar modal.
Contoh pelaku pasar uang adalah bank, yayasan, dana pensiun,
perusahaan asuransi dll. Adapun contoh pasar uang seperti Sertifikat
Bank indonesia, Surat Berharga Pasar Uang dan sertifikat deposito.
Tinjauan Literatur
Berbagai faktor Pengaruh volatilitas nilai tukar terhadap tingkat
pendorong pertumbuhan pertumbuhan dapat dilihat baik melalui jalur aggregate
ekonomi antara lain: supply (AS), yakni melalui pembentukan kapital dan
liberalisasi knowledge, maupun melalui aggregate demand (AD), yakni
perdagangan, aliran melalui transaksi perdagangan internasional (ekspor dan
modal, investasi, inovasi impor) dan investasi.
teknologi, dan peran
human capital. Dalam Menurut teori pertumbuhan neoklasik dari Solow,
perekonomian terbuka, pertumbuhan ekonomi terkait dengan empat variable, yaitu:
tingkat pertumbuhan output (Y), kapital (K), labor (L), dan knowledge atau
juga akan dipengaruhi technological progress (A). Perekonomian
oleh volatilitas nilai mengkombinasikan faktor-faktor produksi tersebut untuk
tukar. memproduksi output. Fungsi produksinya dirumuskan
sebagai berikut:
Volatilitas Nilai Tukar dan
Pertumbuhan Ekonomi
Nilai tukar berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi yang terjadi melalui perdagangan
internasional dan investasi. Sementara itu
Voivodas (1974) yang meneliti hubungan
antara instabilitas nilai tukar dan pertumbuhan
ekonomi merumuskannya sebagai berikut
Dapat dilihat bahwa tukar dan volatilitasnya
mempengaruhi besaran investasi melalui
impor, yang di satu sisi sangat dipengaruhi
oleh ekspor dan capital flow. Pengaruh
terhadap investasi tersebut kemudian
ditransmisikan ke pertumbuhan ekonomi.
Flood dan Rose (1995) melalui studinya
mendapatkan bahwa volatilitas harga dan output
tidak banyak berubah di antara rezim nilai tukar
fixed dan floating. Hal yang sama ditunjukan oleh
penelitian Levy-Yeyati dan Sturzenegger (2003). Hal senada diutarakan Bacchetta dan Wincoop
(2000), yang menunjukkan bahwa baik sistem nilai
Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Ghosh, tukar fixed atau pun floating dapat memberikan
Gulde, dan Wolf (2002). Hasil studinya tingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,
menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi pada dalam hal ini tergantung pada preferensi dan
rezim nilai tukar fixed dan intermediate lebih baik kebijakan moneter yang menyertai rezim nilai tukar
daripada rezim nilai tukar floating. Hal yang sama tersebut. Sementara itu Aghion, Bacchetta,
juga ditunjukan oleh penelitian milik Frankel Ranciere, dan Rogoff (2006), menyebutkan bahwa
(2003) serta Dubas, Lee, dan Mark (2005). pengaruh volatilitas nilai tukar terhadap
Sementara itu Bailliu, Lafrance, dan Perrault pertumbuhan produktivitas sangat ditentukan pula
(2002), menekankan pentingnya framework oleh tingkatan financial development negara yang
kebijakan moneter yang menyertai rezim nilai bersangkutan. Pada negara-negara yang tingkat
tukar. financial development-nya rendah volatilitas nilai
tukar pada umumnya mengurangi pertumbuhan
produktivitas.
Model Pertumbuhan Ekonomi

Pada penelitian ini akan dimodifikasi model pertumbuhan ekonomi dari


Solow. Sebagaimana diuraikan di muka Solow model tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut di mana:

Dimana:
Y : Output K : KapitalA : Knowledge L : Labor
Pada gambar disamping terlihat adanya feedback
dari pertumbuhan ekonomi ke variabel-variabel sisi
AD yang mempengaruhinya, yakni: investasi,
ekspor, impor, konsumsi, pengeluaran pemerintah,
dan money market.
Sementara itu feedback dari pertumbuhan ekonomi
ke variabelvariabel sisi AS, yakni: kapital dan
knowledge, terjadi baik secara langsung maupun
ditransimisikan melalui variabel investasi, ekspor,
Place Your Picture Here And Send To Back dan impor.
Terlihat adanya proses simultan di antara variabel-
variabel tersebut, yang menunjukkan adanya proses
interaksi antara AD dan AS dalam penentuan GDP
dan pertumbuhan ekonomi. Dampak volatilitas nilai
tukar terhadap pertumbuhan ekonomi juga
mengikuti proses interaksi antara AD dan AS
tersebut.
METODOLOGI
Metodologi

1.Spesifikasi Model
Model Pertumbuhan ekonomi diukur dengan pertumbuhan GDP riil. Terlihat
bahwa model pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan model dinamik. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya variabel , yakni besarnya pertumbuhan ekonomi pada
periode t-1 . Pengaruh explanatory variables terhadap pertumbuhan ekonomi pada
dasarnya tidak semuanya bersifat contemporaneous. Beberapa variabel
berpengaruh dengan lag, atau pun distributed lag. Namun dalam hal ini hanya
dipilih lag yang paling dominan pengaruhnya. Adanya korelasi antara nilai tukar
nominal dan nilai tukar riil, serta korelasi di antara explanatory variables lainya.
Uang dan sertifikat deposito.
Metodologi (2)
2. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data berasal dari beberapa sumber, seperti :CEIC,Statistik Ekonomi Keuangan
Indonesia (SEKI), International Financial Statistics (IFS), publikasi dari BPS. Sementara itu atas
variabel nilai tukar nominal (NER) digunakan kurs Rp/USD, sedangkan atas variabel nilai tukar riil
(REER) dilakukan penghitungan sendiri terhadap delapan mata uang asing.. Menggunakan
pendekatan REER yang diyakini lebih tepat,sejalan dengan teori-teori yang berkembang yang
menunjukkan depresiasi nilai tukar dengan grafik yang menaik. Nilai tukar riil dirumuskan sebagai
berikut:
Q = S (P/P*)
di mana: Q : nilai tukar riil
S : kurs Rupiah per satu unit mata asing
P/P* : relative price, harga di luar negeri per harga domestik
Metodologi (3)
3. Metode
Untuk mendapatkan besaran volatilitas nilai tukar nominal dan riil, dilakukan regresi
dengan menggunakan metode GARCH. Yang pertama dilakukan adalah menentukan
model ARIMA-nya, baru kemudian ditentukan model ARCH/GARCH-nya. Baik
volatilitas nilai tukar nominal maupun nilai tukar riil modelnya adalah ARMA(1,(1,3)).
Dalam hal ini perlu pula diperhatikan adanya asimetri pada pergerakan nilai tukar,
misalnya ditandai dengan melemahnya nilai Rupiah yang berlangsung cepat, namun di
sisi lain menguatnya nilai Rupiah berlangsung lebih lambat.Untuk menangkap asimetri
tersebut dapat digunakan asymmetric ARCH model, antara lain berupa Exponential
GARCH, yang diperkenalkan oleh Nelson. EGARCH tersebut dapat dirumuskan
sebagai berikut:
PEMBAHASAN
Bagaimana volatilitas nilai tukar dapat
mempengaruhi perekonomian indonesia?
Bagaimana Kondisi Nilai Tukar dalam Masa
Pandemi COVID-19?

Berdasarkan data kurs referensi Jakarta


Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor),
rupiah terpantau melemah dimasa awal
munculnya Covid-19 di Indonesia. Hal ini
disebabkan karena ketidakpastian pasar
keuangan makin meningkat pasca
ditemukannya kasus COVID-19 di luar
Cina. Investor global menarik penempatan
dananya di pasar keuangan negara
berkembang dan mengalihkan kepada aset
keuangan dan komoditas yang dianggap
aman seperti UST Bond dan emas.
Kebijakan apa yang diambil pemerintah,
khususnya bank sentral dalam menghadapi
Volatilitas nilai tukar tersebut?

Peminimalan Volatilitas
Valuta Asing

Menerbitkan Perppu 1 Tahun 2020


yang diikuti dengan Perpres

Pengesahan Perppu 1 Tahun


Kebijakan 2020 menjadi UU nomor 2
Pemerintah Tahun 2020
Kesimpulan
1) Pertumbuhan ekonomi merupakan hasil dari suatu proses
interaksi antara sisi aggregate demand dan aggregate supply.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain: pengeluaran
Pemerintah, real money balance, GDP dunia, inflasi, tingkat
suku bunga internasional, pertumbuhan knowledge dan labor,
dan nilai tukar nominal dan riil serta volatilitasnya.
2) Pengaruh volatilitas nilai tukar terhadap pertumbuhan
ekonomi bisa didekomposisi sesuai dengan jalur yang
dilaluinya, yakni melalui ekspor √ impor dan investasi. Di
samping itu dapat diidentifikasi contemporaneous dan long-run
effect dari pengaruh volatilitas nilai tukar tersebut.
3) Volatilitas nilai tukar, baik nominal maupun riil, diukur
dengan menggunakan metode Exponential GARCH atas
besaran log return-nya. Metode ini dinilai tepat dalam
mengakomodasi adanya volatility clustering dan asimetri pada
pergerakan nilai tukar Rupiah.
Sumber Referensi
https://www.bmeb-bi.org/index.php/BEMP/article/view/225

https://kamus.tokopedia.com/v/volatilitas/

Supriyatna, Iwan. Djailani, Fadil Mohammad. 2020.


https://www.suara.com/bisnis/2020/07/10/112348/perjalanan-nilai-tukar-rupiah-selama-
masa-pandemi-covid-19?page=2 (diakses pada Desember 2020)

Syarifuddin, Ferry. 2016. Konsep, Dinamika dan Respon Kebijakan Nilai Tukar Di
Indonesia . Jakarta : BI Institute. (diakses pada Desember 2020)

Bank Indonesia. https://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/referensi-jisdor/Default.aspx.


(diakses pada desember 2020)
thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons


by Flaticon, and infographics & images by Freepik.

Anda mungkin juga menyukai