PENDAHULUAN
2.1 INFLASI
2.1.1. Pengertian Inflasi
Secara umum inflasi dapat diartikan sebagai suatu proses meningkatnya
harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu) berkaitan dengan
mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain,
konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang
memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya
ketidak lancaran distribusi barang. Dengan kata lain, inflasi juga merupakan
proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu. Inflasi adalah proses dari
suatu peristiwa, bukan tinggi-rendahnya tingkat harga. Artinya, tingkat harga yang
dianggap tinggi belum tentu menunjukkan inflasi.
Inflasi adalah indikator untuk melihat tingkat perubahan, dan dianggap
terjadi jika proses kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling
pengaruh-mempengaruhi. Istilah inflasi juga digunakan untuk mengartikan
peningkatan persediaan uang yang kadangkala dilihat sebagai penyebab
meningkatnya harga.
Idealnya inflasi dihitung berdasarkan semua barang dan jasa. Tetapi
karena masalah keperaktisan, perhitungan inflasi berdasarkan atas sekelompok
barang dan jasa yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat. Demikian juga
idealnya inflasi dihitung berdasarkan semua barang dan diseluruh Indonesia. Juga
karena alasan keperaktisan, inflasi dihitung berdasarkan sekelompok produk yang
dikonsumsi sebagian besar masyarakat dengan menggunakan 45 kota sebagai
lokasi pemilihan. Pemilihan produk dan kota diharapkan bisa manggambarkan
kenaikan harga keseluruhan produk yang ditransaksikan Indonesia.
Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi
inflasi, yaitu :
Kenaikan harga
Dengan P1 harga barang atau harga jasa di akhir priode (bila ada pengukuran
inflasi bulanan berarti diakhir bulan yang bersangkutan, bila ada inflasi setahun P1
bearti harga setahun terakhir ) dan P0 harga barang atau jasa di akhir prode.
Pengelompokan inflasi cara kedua adalah berdasarkan sumber inflasi, yang dapat
dikategorikan menjadi dua :
Inflasi memiliki dampak positif dan dampak negatif- tergantung parah atau
tidaknya inflasi.
Apabila inflasi itu ringan, justru mempunyai pengaruh yang positif dalam
arti dapat mendorong perekonomian lebih baik, yaitu meningkatkan pendapatan
nasional dan membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan
investasi. Sebaliknya, dalam masa inflasi yang parah, yaitu pada saat terjadi
inflasi tak terkendali (hiperinflasi), keadaan perekonomian menjadi kacau dan
perekonomian dirasakan lesu. Orang menjadi tidak bersemangat kerja, menabung,
atau mengadakan investasi dan produksi karena harga meningkat dengan cepat.
Para penerima pendapatan tetap seperti pegawai negeri atau karyawan swasta
serta kaum buruh juga akan kewalahan menanggung dan mengimbangi harga
sehingga hidup mereka menjadi semakin merosot dan terpuruk dari waktu ke
waktu.
- Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap, inflasi sangat
merugikan. Kita ambil contoh seorang pensiunan pegawai negeri tahun
2.2. PENGANGGURAN
2.2.1. Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin
mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Pengangguran ialah orang yang masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64
tahun) yang sedang mencari pekerjaan dan belum mendapatkannya. Orang yang
tidak sedang mencari kerja contohnya seperti ibu rumah tangga, siswa sekolah
SMP, SMA, mahasiswa Perguruan Tinggi, dan lain sebagainya yang karena
sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
Pengangguran atau unemployment, tidak berkaitan dengan mereka yang
tidak bekerja. Tetapi tidak atau belum menemukan pekerjaan. Jadi tenaga
pengangguran adalah mereka yang ingin bekerja, sedang berusaha mendapat
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Inflasi adalah gejala kenaikan harga barang – barang yang bersifat umum
dan terus menerus.
3 komponen terjadinya inflasi, yaitu : kenaikan harga, bersifat umum dan
berlangsung terus – menerus.
Inflasi dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama: tarikan permintaan
(kelebihan likuiditas/uang/alat tukar) dan yang kedua adalah
desakan(tekanan) produksi dan/atau distribusi (kurangnya produksi (product
or service) dan/atau juga termasuk kurangnya distribusi).
Jenis inflasi : Inflasi ringan (inflasi dibawah 10%), inflasi sedang (antara
10% sampai 39%), inflasi berat (antara 30% sampai 100%), dan
Hiperinflasi (diatas 100%)
Bank sentral memainkan peranan penting dalam mengendalikan inflasi.
Bank sentral suatu negara pada umumnya berusaha mengendalikan tingkat
inflasi pada tingkat yang wajar.
Pengangguran adalah seseorang yang tergolong angkatan kerja dan ingin
mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Jenis – jenis pengangguran , yaitu : pengangguran friksionnal, penganguran
structural dan pengangguran musiman
dampak negatif pengangguran terhadap individu yang mengalaminya dan
terhadap masyarakat pada umumnya:
Pengangguran dapat menghilangkan mata pencaharian
3.2. Saran
Dengan mempelajari tentang inflasi dan pengangguran diharapkan
mahasiswa dapat melakukan tindakan dengan menciptakan lapangan kerja baru
sehingga tidak terjadi pengangguran lagi