PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada akhir abad 20 , masyarakat perekonomian dunia tertuju kepada tata cara
meningkatkan penghasilan atau pendapatan nasional. Pemerintah di setiap Negara pada
saat akhir tahun selalu mengumpulkan data-data statitistiknya yang berkenaan dengan
tingkat pertumbuhan GNP Relataifnya. Dengan harapan munculnya angka-angka
pertumbuhan, setiap Negara sekarang ini sekarang ini banyak berorientasi terhadap
pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan ekonomi memiliki definisi yang berbeda,
pertumbuhan ekonomi adalah proses kenaikan per-kapiat dalam waktu yang panjang.
Pertumbuhan ekonomi termasuk salah satu indicator yang menyebabkan terjadinya
pembangunan ekonomi.
Dengan demikian makin tingginya pertumbuhan ekonomi biasanya makin tinggi pula
kesejahteraan masyarakat, meskipun terdapat indicator yang lain yaitu distribusi
pendapatan. Sedangkan pembangunan ekonomi ialah usaha meningkatkan pendapatan
per kapita dengan jalan mengolah kekuatan ekonomi potensial menjadi ekonomi riil melalui
penanaman modal, penggunaan teknologi, penambahan pengetahuan, peningkatan
ketrampilan, penambahan kemampuan berorganisasi dan manajemen.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Teori Pertumbuhan Robert Solow Dan Trevor Swan
B. Teori Pembangunan Ekonomi W.W Rostow
C. Teori Pertumbuhan Harrod-Domar
D. Teori Pertumbuhan Joseph Schumpeter
C. TUJUAN
A. Untuk Mengetahui Teori Pertumbuhan Robert Solow Dan Trevor Swan
B. Untuk Mengetahui Teori Pembangunan Ekonomi W.W Rostow
C. Untuk Mengetahui Teori Pertumbuhan Harrod-Domar
D. Untuk Mengetahui Teori Pertumbuhan Joseph Schumpeter
BAB II
PEMBAHASAN
sepanjang waktu. Analisis model pertumbuhan Solow dibagi menjadi tiga tahap analisis,
yaitu:
Menurut Neo-Klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat
tabungan. Pada tingkat teknik tertentu, tingkat bunga akan menentukan tingginya tingkat
investasi. Jika tingkat bunga rendah, maka investasi akan tinggi, dan demikian pula
sebaliknya apabila tingkat bunga tinggi, maka investasi akan rendah. Sebagai akibat
adanya investasi yang bertambah maka tingkat bunga naik yang pada gilirannya akan
menaikkan jumlah tabungan. Apabila permintaan terhadap investasi berkurang maka tingkat
bunga turun dan harga barang- barang kapital kembali turun, hasrat menabung turun. Pada
tingkat perkembangan ini, akumulasi modal berakhir, dan perekonomian statis atau tidak
Berbeda dengan pandangan klasik, bahwa pertumbuhan ekonomi akan macet karena
terbatasnya sumber- sumber alam. Neoklasik yakin dengan kemajuan- kemajuan teknik dan
perbaikan kualitas buruh cenderung meningkat pendapatan yang lebih tinggi sehingga
1. Tenaga kerja (atau penduduk), L, tumbuh dengan laju tertentu, misal per tahun.
dinyatakan sebagai proporsi (s) tertentu dan output (Q). Tabungan masyarakat S = sQ,
tertuang dalam “A Contribution to The Economic Growth”, merupakan pilar yang sangat
bentuknya yang lebih formal, model pertumbuhan neoklasik Solow memakai fungsi produksi
Y= TKtαLt1-α
dimana Y adalah output, K adalah modal, L adalah tenaga kerja dan T adalah teknologi.
Karena tingkat kemajuan teknologi (total factor productivity) ditentukan dengan eksogen,
model neoklasik Solow terkadang juga disebut model pertumbuhan eksogen (exogeneous
growth model).
total factor productivity dengan memasukkan variabel lain, dimana variabel ini dapat
menjelaskan pertumbuhan yang terjadi. Model pertumbuhan yang demikian disebut model
pertumbuhan ekonomi, dalam model ini perdagangan internasional diukur melalui aktivitas
kerja, i adalah tahun, sedang indeks produktivitas (A) adalah fungsi dari ekspor (X) dan
ekonomi neoklasik dengan tujuan untuk memperjelas dan menambahkan dasar- dasar
teoritis bagi sumber- sumber pertumbuhan ekonomi, salah satunya dilakukan oleh tiga
ekonom yakni Mankiw, Romer, dan Weil (dalam Esa Suryaningrum A., 2000) yang
modal dan tenaga kerja saja, namun bukan besarnya (magnitude) hubungan tersebut
sehingga dimasukkan variabel mutu modal manusia untuk membantu menjelaskan pola
Y= TKtαLtβH1-α-β
dimana Y adalah atau output, K adalah modal, L adalah tenag kerja dan T adalah teknologi
Menurut teori pertumbuhan Solow- Swan, secara garis besar proses pertumbuhan mirip
dengan teori Harrod- Domar, dimana asumsi yang melandasi model ini yaitu:
Tenaga kerja (atau penduduk) tumbuh dengan laju tertentu, misalnya P per tahun.
(s) tertentu dari output (Q). Tabungan masyarakat S = sQ; bila Q naik S juga naik, dan
sebaliknya.
disisakan sejumlah proporsi untuk di tabung dan kemudian di investasikan. Dengan begitu,
Menurut Solow, penawaran dan permintaan berperan penting dalam menentukan output
suatu perekonomian. Oleh karena itu, komponen utama dari teori pertumbuhan Solow
adalah fungsi produksi yang merupakan dasar dari penawaran dan fungsi konsumsi yang
1. Menurut Solow, posisi keseimbangan jangka panjang (Long run equilibrium) akan
tercapai apabila kapital per kapita, k, mencapai suatu tingkat yang stabil, artinya tidak
berubah lagi nilainya. Apabila k konstan, maka keseimbangan jangka panjang tercapai.
Hal ini merupakan ciri posisi keseimbangan yang pertama (Boediono, 1999).
2. Ciri yang kedua adalah mengenai laju pertumbuhan output, kapital dan tenaga kerja.
Pada posisi long run equilibrium laju pertumbuhan output bisa disimpulkan dari ciri
bahwa output per kapita adalah konstan dan penduduk tumbuh (p) sesuai dengan
asumsi. Definisi output per kapita adalah output total tumbuh dengan laju jumlah
3. Ciri yang ketiga adalah mengenai stabilitas dari posisi keseimbangan tersebut. Posisi
keseimbangan model Solow-Swan bersifat stabil, dalam arti bahwa apabila kebetulan
4. Ciri yang keempat menyangkut tingkat konsumsi dan tingkat tabungan (investasi).
Tingkat tabungan (investasi) per kapita pada posisi keseimbangan adalah konstan. Apa
yang tidak ditabung dikonsumsikan, sehingga konsumsi per kapita juga konstan pada
produksi atau aspek distribusi pendapatan. Karena hanya ada dua macam faktor
produksi (kapital dan tenaga kerja), maka output total akan habis terbagi antara para
pemilik kapital dan pemilik faktor produksi tenaga kerja (Boediono, 1999).
politik, struktur social, system nilai dalam masyarakat dan struktur ekonominya.
Pembangunan ekonomi bukan berarti hanya perubahan struktur ekonomi suatu Negara
tetapi juga ditunjukan oleh peranan sector pertanian dan peranan sektor industri. menurut
rostow pembangunan ekonomi berarti pula sebagai suatu proses yang menyebabkan
antara lain :
Perubahan orientasi organisasi ekonomi , politik , dan social yang pada mulanya
Perubahan pandangan masyarakat mengenai jumlah anak dalam keluarga yaitu dari
Perubahan dalam kegiatan investasi masyarakat, dari melakuakn investasi yang tidak
produktif (menumpuk emas , membeli rumah dan sebagainya) menjadi investasi yang
produktif.
Perubahan sikap hidup dan adat istiadat yang terjadi , merangsang pembangunan
perorangan)
yang fungsi produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi relative masih primitif
(yang didasarkan pada ilmu dan teknologi pra-Newton) dan cara hidup masyarakat yang
masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kurang rasional, tetapi kebiasaan tersebut
telah turun-menurun.
masih rendah, oleh kerena itu sebagian besar sumber daya masyarakat digunakan
untuk kegiatan sektor pertanian. Dalam sektor pertanian ini, struktur sosial bersifat
hierarkis, yaitu anggota masyarakat mempunyai kemungkinan yang sangat kecil untuk
Fungsi Produksi terbatas, cara produksi masih primitif, dan tingkat produktifitas
masyarakat rendah.
Struktur sosial bersifat hierarkis, yaitu kedudukan masyarakat tidak berbeda dengan
swadaya yang dibangun atau diciptakan. Prasyarat lepas landas didorong oleh empat
kekuatan: pembelajaran baru, monarki baru, dunia baru,agama baru atau reformasi.
Pendidikan bagi orang-orang tertentu, meluas dan berkembang untuk memenuhi
kebutuhan kehidupan modern. Manusia baru memasuki sector swasta, pemerintah yang
(1) Perluasan modal overhead social, (2) Resolusi teknologi di bidang pertanian dan (3)
Lebih lanjut menurut Rostow, hakikat masa peralihan adalah sebagai akibat kenaikan
investasi ke suatu tingkat yang secara teratur, mrndasar, dan nyata-nyata melampaui
Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi. Pada awal tahap ini terjadi perubahan yang
drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat
dalam inovasi, atau berupa terbukanya pasar-pasar baru. Sebagai akibat dari
peningkatan investasi. Investasi yang semakin tinggi ini akan mempercepat laju
Menurut taksiran Rostow, masa tinggal landas di beberapa negara adalah seperti
sebagian besar negara Barat mencapai masa tinggal landas pada abad yang lalu,
Rostow mengemukakan 3 ciri utama dan negara-negara yang sudah mencapai masa
1. Terjadinya kenaikan investasi produktif dari 5 persen atau kurang menjadi 10 persen
3. Terciptanya suatu kerangka dasar politik, sosial, dan kelembagaan yang bisa
modal dalam negeri, karena kenaikan tabungan dalam negeri peranannya besar sekali
dalam menciptakan tahap lepas landas. Inggris dan Jepang, misalnya mencapai masa
tinggal landas tanpa mengimpor modal (bantuan luar negeri) sama sekali.
setiap negara. Di Inggris, tekstil katun merupakan sektor pemimpin pada masa tinggal
landasnya, sedangkan perkembangan jaringan jalan kereta api memegang peranan yang
sama di Amerika Serikat, Perancis, Jerman, Kanada, dan Rusia. Di Swedia, sektor pemimpin
adalah industri kayu, di Jepang sutera, dan Argentina adalah industri substitusi impor
barang-barang konsumsi.
mencapai tahap tinggal landas tidak satu sektor ekonomipun yang baku untuk semua negara
yang bisa menciptakan pembangunan ekonomi. Oleh karena itu, suatu negara tertentu tidak
bisa hanya sekadar mencontoh pola perkembangan sektor pemimpin negara-negara lain.
Namun demikian, ada 4 faktor penting yang harus diperhatikan dalam menciptakan sektor
pemimpin yaitu:
Harus ada kemungkinan untuk perluasan pasar bagi barang-barang yang diproduksi
Dalam sektor tersebut harus dikembangkan teknik produksi yang modern dan kapasitas
Tahap menuju kedewasaan ini diartikan rostow sebagai masa dimana masyarakat
sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan
produksi. Pada tahap ini sektor-sektor pemimpin baru akan muncul menggantikan sektor
pemimpin lama yang sudah mengalami kemunduran. Sektor pemimpin baru ini coraknya
ditentukan oleh perkembangan teknologi, kekayaan alam, sifat-sifat dari tahap lepas
analisisnya pada corak perubahan sektor pemimpin di beberapa negara yang sekarang
sudah maju. Ia juga menunjukkan bahwa di tiap-tiap negara tersebut, jenis-jenis sektor
pemimpin pada tahap sesudah tinggal landas adalah berbeda dengan yang ada pada
1. Struktur dan keahlian tenaga kerja mengalami perubahan. Peranan sektor industri
ekonomi Rostow. Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada
terciptanya pembagian pendapatan yang lebih merata melalui sistem pajak yang
progresif.
pangan, dan papan) menjadi meliputi pula barang-barang konsumsi tahan lama
pencapaian tahapan yang harus dilalui untuk menjadikan sebuah Negara menjadi
lebih maju. Kejelasan teori yang disampaikan oleh Rostow itulah yang
pembangunan mereka.
2. Petunjuk jelas yang disampaikan oleh Rostow tentang cara praktis dalam
1. Sering terjadi pertumbuhan ekonomi yang semu tidak seperti yang diharapkan oleh
teori ekonomi ini. Hal tersebut dikarenakan pertumbuhan ekonomi tertutupi oleh
adalah sebuah Negara menjadi sulit untuk berkembang dan melalui tahap tinggal
landas.
2. Dengan dasar teori ini, seringkali Negara harus melakukan mobilisasi seluruh
investasi produktif sebesar 10% dari pendapatan nasionalnya. Efek dari teori itu
berkelanjutan di masa yang akan dating. Kerusakan alam justru berakibat pada
3. Negara yang menerapkan teori ini seringkali memperoleh sumberdaya modal dari
prasarana, pembukaan tambang, dan struktur produktif yang lain. Investasi ini
biasanya dalam bentuk pinjaman, baik dari Negara, kreditor, maupun dari
lembaga-lembaga internasional seperti bank dunia, IMF atau dari MNC (Multi
sebagai debitor, sedangkan Negara asing atau lembaga asing adalah kreditor.
Negara berkembang tersebut tidak lebih hanyalah tangan kanan dari Negara asing
seringkali terjerat utang dan sulit untuk menyelesaikan persoalan utang sehingga
4. Tahap tinggal landas merupakan tahap yang sangat kritis. Dalam teori yang
mengatasi problematika yang kritis dalam tahap tinggal landas. Rostow tidak
kesenjangan sosial, distabilitas sosial dan distabilitas politik yang seringkali justru
Indonesia
Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oleh dua ekonom sesudah Keynes
yaitu Evsey Domar dan Sir Roy F. Harrod. Teori pertumbuhan Harrod-Domar merupakan
teori pertumbuhan yang menjadikan kapitalisasi modal yang menyangkut investasi menjadi
bahasan utamanya. Dalam teori ini disebutkan bahwa investasi memiliki posisi yang sangat
strategis dalam tataran pembangunan perekonomian suatu negara. Disebutkan juga bahwa
ada persyaratan tertentu agar pertumbuhan yang mantap (steady state growth) dapat
menyimpulkan bahwa investasi memiliki pengaruh ganda untuk jangka panjang (long-term).
Pada satu sisi, investasi berpengaruh terhadap perkembangan produksi nasional suatu
negara karena tersedianya stok modal yang menjadi faktor penting kelangsungan dunia
usaha. Di sisi lain, investasi berpengaruh pada permintaan agregat.Dari sini, Harrod-
yang mantap (steady-state growth) yang ditandai dengan pertumbuhan produksi dengan
kapasitas penuh, maka dampak permintaan yang muncul akibat penambahan pada
berinvestasi dilakukan oleh para pelaku usaha yang memiliki harapan dan pandangan yang
tidak statis atau berubah dari waktu ke waktu.Oleh karena itu, untuk mencapai steady-state
growth atau pertumbuhan ekonomi yang mantap diperlukan kondisi di mana para pelaku
usahanya memiliki harapan dan pandangan yang cenderung stabil. Dikatakan bahwa jika
Menurut Harod-Domad, dalam perspektif waktu yang panjang, faktor I akan menambah
stok kapital (misal pabrik-pabrik, industri, jalan-jalan, mesin dsb.). jadi I = ∆K, dimana K
adalah stok kapital dalam masyarakat. Peningkatan stok kapital ini berarti pula peningkatan
kapasitas produksi masyarakat dan selanjutnya kurva penawaran agregat (AS) bergeser ke
arah kanan berdampak pula kurva untuk permintaan agregatnya (AD) mengalami
Model Harrod-Domar : ∆Y = ∆I
Dengan pergeseran ini, maka output akan bertambah besar. Adanya pengaruh investasi
pada sektor pendapatan, pada fase selanjutnya bisa meningkatkan permintaan agregat. Hal ini
disebut sebagai dampak permintaan. Selain itu, adanya pengaruh investasi terhadap tingkat
modal menyebabkan peningkatan penawaran agregat. Ini kemudian disebut sebagai dampak
kenaikan modal akan membuat masyarakat mampu menghasilkan output potensial yang lebih
besar. Hubungan output potensial dengan besarnya stok modal dinamakan ICOR (Incrumental
Investasi bisa diartikan sebagai jumlah akhir (total) pembentukan modal tetap serta barang-
barang produksi yang terdiri atas gedung, kendaraan, stok bahan baku, perlengkapan dan lain-
lain.Dalam konsep COR (Capital of Ratio) atau disebut juga sebagai Koefisien Modal terdapat
dua percabangan, yakni ICOR (Incrumental Capital Output Ratio) serta ACOR (Average Capital
Output Ratio). COR sendiri dimaknai sebagai keterkaitan antara akumulasi modal serta tingkat
output yang dihasilkan. Pada teori Harrod-Domar inilah konsep ini mulai diperkenalkan. ACOR
perbandingan kenaikan pada stok modal (delta K) serta kenaikan tingkat output (Y).Nilai COR
ini tergantung kepada cara atau teknik dalam berproduksi. Jika dalam industri, proses
produksinya merupakan cerminan padat modal, maka COR nya tinggi. Kondisi COR tinggi
dapat dijumpai pada industri berbasis telekomunikasi, perhubungan, perumahan dan lain-lain.
COR nya tinggi karena akumulasi modal yang dibutuhkan juga besar. Sebaliknya jika pada
industri tersebut menerpakan proses produksi yang padat karya maka COR nya rendah.
secara penuh.
b. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor perusahaan.
c. Besarnya tabungan proporsional dengan besarnya pendapatan nasional
demikian juga ratio antara modal-output (Capital-Output Ratio atau COR) dan rasio
Menurut teori ini, kecenderungan untuk menabung (MPS) dan ICOR diasumsikan konstan.
Padahal kenyataannya kedua hal tersebut sangat mungkin berubah dalam jangka panjang
dan ini tidak berarti memodifikasi persyaratan-persyaratan pertumbuhan yang mantap yang
diinginkan.
Asumsi bahwa tenaga kerja dan modal dipergunakan dalam proporsi yang tetap tidaklah
dapat dipertahankan. Pada umumnya tenaga kerja dapat menggantikan modal dan
perubahan harga selalu terjadi di setiap waktu dan sebaliknya dapat menstabilkan situasi
Asumsi bahwa suku bunga tidak mengalami perubahan adalah tidak relevan dengan
analisis yang bersangkutan. Suku bunga dapat berubah dan pada akhirnya akan
mempengaruhi investasi.
pada tahun 1911, lalu pada tahun 1934 diterbitkan dengan berbahasa Inggris berjudul The
teorinya yang lebih lanjut tentang proses pembangunan dan faktor utama yang
menentukan pembangunan dalam bukunya yang berjudul Business Cycles pada tahun
1939. Salah satu pendapat Schumpeter yang penting adalah landasan teori
paling baik untuk menciptakan pembangunan ekonomi yang pesat. Namun demikian,
Schumpeter meramalkan secara pesimis bahwa dalam jangka panjang system kapitalisme
perkembangan ekonomi adalah proses inovasi dan pelakunya adalah para innovator atau
masyarakat yang disebabkan oleh semakin banyaknya jumlah faktor produksi yang
produksi itu sendiri. pembangunan ekonomi adalah kenaikan out put yang disebabkan oleh
inovasi yang dilakukan oleh para wiraswasta. Inovasi ini berarti perabaikan “teknologi”
dalam arti luar, miasalnya penemuan produk baru, pembukaan pasar baru dsb.
Penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur
sumber tenaga buruh dan lahan pertanian yang mengalir secara terus-menerus dan
aliran tersebut mengalir pada setiap periode ekonomi ke dalam waduk yang kita
naik, disebabkan karena inovasi dalam wujud produk baru. Schumpeter juga
2. Runtuhnya Kapitalisme
a. System kapitalis merupakan system yang paling cocok bagi timbulnya inovasi,
pendapatannya merata.
c. Menurut Schumpeter bahwa dalam jangka panjang system kapitalis akan “runtuh”
system yang lebih sosialistis. Ciri dari system kapitalis itu sendiri akan berubah
(edisi Inggris muncul 1934), yang kemudian diuraikan dan direvisi dalam Business
politik. Dia sempat menjabat sebagai Menteri Keuangan Austria pada tahun 1919.
Salah satu ekonom paling berpengaruh dari abad ke-20, Schumpeter mempopulerkan
hanya bisa diterapkan dengan adanya inovasi oleh para entrepreneur. Dan kemajuan
baru, yang ada dalam keadaan mantap. Kombinasi baru ini muncul dalam bentuk
4. Penguasaan sumber penawaran baru bahan mentah atau barang semi manufaktur
2. Ada lingkungan sosial, politik & teknologi untuk merangsang semangat inovasi &
ekonomi akan menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan
yang tidak berkembang (stationary state). Akan tetapi, berbeda dengan pandangan
klasik, dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu dicapai pada
ekonomi akan menjadi bertambah lambat dan pada akhirnya akan terjadi keadaan
yang tidak berkembang (stationary state). Akan tetapi, berbeda dengan pandangan
klasik, dalam pandangan Schumpeter keadaan tidak berkembang itu dicapai pada
otonomi adalah penanaman modal yang ditimbulkan pada kegiatan ekonomi yang
timbul sebagai akibat kegiatan inovasi. Penanaman modal otonomi adalah penanaman
modal yang ditimbulkan pada kegiatan ekonomi yang timbul sebagai akibat kegiatan
inovasi
A. KESIMPULAN
pertumbuhan output. Pertumbuhan output terjadi jika dua faktor input, yakni modal dan
berubah). Adapun yang tergolong sebagai modal adalah bahan baku, mesin, peralatan,
komputer, bangunan dan uang. Dalam memproduksi output, faktor modal dan tenaga
Menurut Joseph Schumpeter pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada inovasi dari
pengetahuan dan teknologi yang baru di dunia usaha. Inovasi memiliki pengaruh
tinggi, Menimbulkan imitasi inovasi, yaitu peniruan teknologi baru oleh pengusaha-
untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang mantap (steady growth). Menurut mereka,
bila pembentukan modal telah dilakukan pada suatu masa, maka pada masa berikutnya
perekonomian akan sanggup memproduksi barang-barang dalam jumlah lebih besar.
permintaan agregat (keseluruhan) dari masyarakat dan oleh MEC (Marginal Efficiency
output.
(pratake-off), terjadi peralihan struktur tenaga kerja dari pertanian ke industri, (3) tinggal
landas (take-off), hambatan dalam struktur sosial dan politik dapat diatasi, (4) menuju
kematangan (the drive to maturity), serikat buruh dan dagang semakin maju, dan
tenaga kerja terdidik dan penduduk di kota lebih besar dari desa.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Pertumbuhan_ekonomi
mbegedut.blogspot.com/2010/11/teori-pertumbuhan-ekonomi-menurut-para.html
https://www.geogle.com