Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI INTERNASIONAL

“PERBANDINGAN SAK DAN IFRS”

MAKALAH

Disusun Oleh :

FERTIWI A. N. (16651059)

SONIA (16651079)

JURUSAN AKUNTANSI

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring perkembangan perekonomian dunia, laporan keuangan juga mengalami
perkembangan. Dengan adanya perkembangan ini, dibuatlah beberapa standar agar
tercipta keseragaman laporan keuangan. Keseragaman ini dilakukan agar tidak tercipta
hal membingungkan saat memeriksa laporan keuangan di suatu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.

Di Indonesia sendiri ada beberapa standar akuntansi seperti SAK-ETAP, PSAK


Syariah SAP, dan PSAK-IFRS. SAK ETAP merupakan Standard akuntansi keuangan
untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. ETAP di sini berarti Entitas yang tidak memiliki
akuntabilitas publik yang signifikan serta menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan
umum bagi pengguna eksternal. PSAK Syariah adalah SAK yang dilakukan berdasarkan
prinsip prinsip Islam. PSAK Syariah terdiri dari Kerangka Konseptual, Penyajian
Laporan Keuangan Syariah, Akuntansi Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, Salam
dan Istishna. SAP singkatan dari Standar Akuntansi Pemerintah. SAP ini diterbitkan oleh
SAP ini ditetapkan sebagai PP (Peraturan Pemerintah) yang diterapkan untuk entitas
pemerintah dalam menyusun Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD). PSAK – IFRS adalah singkatan dari
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Reporting Standards.
Sebagian dari Anda mungkin bertanya tanya mengapa Indonesia mengadopsi IFRS. Hal
ini karena Indonesia adalah bagian dari IFAC. Bagian dari IFAC secara otomatis harus
mematuhi SMO (Statement Membership Obligation) yang menjadikan IFRS sebagai
standar akuntansi.

Indonesia setelah berkiblat ke Belanda, belakangan menggunakan Pernyataan


Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disusun oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Mula-mula PSAK IAI berkiblat ke AS, dan mulai beralih ke IFRS pada tahun 2012.
Munculnya IFRS tak bisa lepas dari perkembangan global, terutama yang terjadi
pada pasar modal. perkembangan teknologi informasi (TI) di lingkungan pasar yang
terjadi begitu cepat dengan sendirinya berdampak pada banyak aspek di pasar modal,
mulai dari model dan standar pelaporan keuangan, relativisme jarak dalam pergerakan
modal, hingga ketersediaan jaringan informasi ke seluruh dunia.
Dengan kemajuan dan kecanggihan TI pasar modal jutaan atau bahkan miliaran
investasi dapat dengan mudah masuk ke lantai pasar modal di seluruh penjuru dunia.
Pergerakan mereka tak bisa dihalangi teritori negara. Perkembangan yang mengglobal
seperti ini dengan sendirinya menuntut adanya satu standar akuntansi yang dibutuhkan
baik oleh pasar modal atau lembaga yang memiliki agency problem.
Jika sebuah negara beralih ke IFRS, artinya negara tersebut sedang mengadopsi
bahasa pelaporan keuangan global yang akan membuat perusahaan (bisnis) bisa
dimengerti oleh pasar dunia. Namun, beralih ke IFRS bukanlah sekedar pekerjaan
mengganti angka-angka di laporan keuangan, tetapi mungkin akan mengubah pola pikir
dan cara semua elemen di dalam perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu SAK?
2. Apa itu IFRS?
3. Apa perbedaan SAK dan IFRS?
BAB II
ISI
2.1 Pengertian SAK

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAS IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di
bawah pengawasannya.

Efektif 1 Januari 2015 yang berlaku di Indonesia secara garis besar akan konvergen
dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari
2014. DSAK IAI telah berhasil meminimalkan perbedaan antara kedua standar, dari tiga
tahun di 1 januari 2012 menjadi satu tahun di 1 Januari 2015. Ini merupakan suatu bentuk
komitmen Indonesia melalui DSAK IAI dalam memainkan perannya selaku satu-satunya
anggota G20 di kawasan Asia Tenggara.

Selain SAK yang berbasis IFRS, DSAK IAI telah menerbitkan PSAK dan ISAK yang
merupakan produk non-IFRS antara lain, seperti PSAK 28 dan PSAK 38, PSAK 45, ISAK
25 dan ISAK 31.

Diharapakan dengan semakin sedikitnya perbedaan antara SAK dan IFRS dapat
memberikan manfaat bagi pemanggku kepentingan di Indonesia. Perusahaan yang
memiliki akuntabilitas publik, regulator yang berusaha menciptakan infrastruktur
pengaturan yang dibutuhkan, khususnya dalam transaksi pasar modal, serta pengguna
informasi laporan keuangan dapat menggunakan SAK sebagai suatu panduan dalam
meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan.

Penyusunan dan pencabutan SAK wajib mengikuti due process procedure yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Proses tersebut
meliputi : identifikasi isu; konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK) (jika
diperlukan); melakukan riset terbatas; pembahasan materi SAK; pengesahan dan
publikasi exposure draft; pelaksanaan public hearing; pelaksanaan limited hearing (jika
diperlukan); pembahasan masukan publik; dan pengesahan SAK. Sedangkan
penyusunan buletin teknis dan annual improvements tidak wajib mengikuti keseluruhan
tahapan due process procedure.
2.2 Pengertian IFRS
1. Pengertian IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh
International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia
yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC),
Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal
(IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi
Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk
menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan
mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat
dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela,
puslit2.petra.ac.id) Natawidnyana(2008), menyatakan bahwa Sebagian besar standar
yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting
Standards (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh
International Accounting Standards Committee (IASC). Pada bulan April 2001, IASB
mengadospsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.

2. Struktur IFRS
International Financial Reporting Standards mencakup:
o International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan
setelah tahun 2001
o International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun
2001
o Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
o Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) –
sebelum tahun 2001.

Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang
pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang
berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah
transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal,
pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini
digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada
saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan
(pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu
kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen
tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk
menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan
diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan
laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai
laporan keuangan.

2.3 Perbedaan SAK dan IFRS

SAK IFRS

PSAK No.1 ( Revisi


1998),Penyajian Laporan IAS1, Presentation of Financial
Sumber keuangan Statements

Penyajian bukan aset lancar


Memerlukan penyajian aset ataupun aset tidak lancar,hanya
lancar maupun aset tidak bila penyajian likuiditas lebih
lancar kecuali untuk industri relevan dan dapat diandalkan
Neraca tertentu seperti bank untuk item tertentu

Laporan Kinerja
Keuangan Laporan laba rugi Laporan laba rugi komprehensip

Sama seperti IFRS. Tetapi Tidak memiliki format standar


,ada perbedaan rincian pada meskipun pengeluaran harus
item yang disajikan pada disajikan dengan memilih salah
Laporan Laba/Rugi laporan pendapatan yang satu dari dua format
diterima di muka

Sama dengan IFRS tetapi Pos standar tetapi ketentuan


dalam beberapa entitas harus terbatas pada isinya.
Laporan Arus Kas menggunakan metode Menggunakan metode langsung
(Format dan Metode) langsung atau metode tidak langsung

Item pos luar biasa masih


Pos Luar Biasa harus dilaporkan Didalam IFRS dilarang

Menyajikan laporan keuangan


yang mengakui keuntungan dan
Penyajian Keuntungan Diakui adanya keuntungan kerugian dalam catatan terpisah
dan kerugian yang dan kerugian yang disajikan ataupun tidak pada laporan
diakui/Pendapatan dalam laporan perubahan perubahan ekuitas pemegang
Komperhensif lainnya ekuitas pemegang saham saham

Secara khusus
tidak memerlukan Menggunakan metode ekuitas
Hasil Presentasi penunjukkan hasil saham yang menunjukkan hasil saham
Perusahaan Asosiasi sesudah pajak sesudah pajak

Pengungkapan yang kurang


dibandingkan dengan IFRS
.Informasi yang signifikan Memberikan informasi yang rinci
Pengungkapan aktiva , kewajiban atau signifikan atas aktiva ,
Signifikan Tentang ,pendapatan , dan hasil yang kewajiban ,pendapatan dan
Asosiasi tidak diperlukan hasil

Tanggung Jawab
laporan Keuangan Manajemen Tidak diatur

Komponen Laporan Neraca, Laporan laba- Laporan posisi


Keuangan rugi,Laporan arus kas, keuangan,Laporan laba-rugi
Laporan
BAB III
KESIMPULAN

Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan


(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan
Standar Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan
Indonesia (DSAS IAI) serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di
bawah pengawasannya.

IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh International


Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional (International
Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia yaitu Badan
Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC), Organisasi
Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal (IFAC).

Perbedaan antara SAK dan IFRS dapat dilihat dari segi sumber, neraca, laporan
kinerja keuangan, laporan laba rugi,laporan arus kas (format dan metode), pos luar
biasa,penyajian, hasil presentasi perusahaan, pengungkapan, tanggung jawab laporan
keuangan, komponen laporan dan keuangan. Dari perbedaan tersebut kita bisa
membandingkan antara SAK dan IFRS.
REFERENSI
www.wikipedia.org
http://www.mag.co.id/standar-akuntansi-keuangan/

https://zahiraccounting.com/id/blog/ifrs-vs-sak-apa-saja-perbedaan-yang-terlihat/

http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sak

Anda mungkin juga menyukai