MAKALAH
Disusun Oleh :
FERTIWI A. N. (16651059)
SONIA (16651079)
JURUSAN AKUNTANSI
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Efektif 1 Januari 2015 yang berlaku di Indonesia secara garis besar akan konvergen
dengan International Financial Reporting Standards (IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari
2014. DSAK IAI telah berhasil meminimalkan perbedaan antara kedua standar, dari tiga
tahun di 1 januari 2012 menjadi satu tahun di 1 Januari 2015. Ini merupakan suatu bentuk
komitmen Indonesia melalui DSAK IAI dalam memainkan perannya selaku satu-satunya
anggota G20 di kawasan Asia Tenggara.
Selain SAK yang berbasis IFRS, DSAK IAI telah menerbitkan PSAK dan ISAK yang
merupakan produk non-IFRS antara lain, seperti PSAK 28 dan PSAK 38, PSAK 45, ISAK
25 dan ISAK 31.
Diharapakan dengan semakin sedikitnya perbedaan antara SAK dan IFRS dapat
memberikan manfaat bagi pemanggku kepentingan di Indonesia. Perusahaan yang
memiliki akuntabilitas publik, regulator yang berusaha menciptakan infrastruktur
pengaturan yang dibutuhkan, khususnya dalam transaksi pasar modal, serta pengguna
informasi laporan keuangan dapat menggunakan SAK sebagai suatu panduan dalam
meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan.
Penyusunan dan pencabutan SAK wajib mengikuti due process procedure yang telah
ditetapkan dalam Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Proses tersebut
meliputi : identifikasi isu; konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK) (jika
diperlukan); melakukan riset terbatas; pembahasan materi SAK; pengesahan dan
publikasi exposure draft; pelaksanaan public hearing; pelaksanaan limited hearing (jika
diperlukan); pembahasan masukan publik; dan pengesahan SAK. Sedangkan
penyusunan buletin teknis dan annual improvements tidak wajib mengikuti keseluruhan
tahapan due process procedure.
2.2 Pengertian IFRS
1. Pengertian IFRS
IFRS merupakan standar akuntansi internasional yang diterbitkan oleh
International Accounting Standard Board (IASB). Standar Akuntansi Internasional
(International Accounting Standards/IAS) disusun oleh empat organisasi utama dunia
yaitu Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB), Komisi Masyarakat Eropa (EC),
Organisasi Internasional Pasar Modal (IOSOC), dan Federasi Akuntansi Internasioanal
(IFAC). Badan Standar Akuntansi Internasional (IASB) yang dahulu bernama Komisi
Standar Akuntansi Internasional (AISC), merupakan lembaga independen untuk
menyusun standar akuntansi. Organisasi ini memiliki tujuan mengembangkan dan
mendorong penggunaan standar akuntansi global yang berkualitas tinggi, dapat
dipahami dan dapat diperbandingkan (Choi et al., 1999 dalam Intan Immanuela,
puslit2.petra.ac.id) Natawidnyana(2008), menyatakan bahwa Sebagian besar standar
yang menjadi bagian dari IFRS sebelumnya merupakan International Accounting
Standards (IAS). IAS diterbitkan antara tahun 1973 sampai dengan 2001 oleh
International Accounting Standards Committee (IASC). Pada bulan April 2001, IASB
mengadospsi seluruh IAS dan melanjutkan pengembangan standar yang dilakukan.
2. Struktur IFRS
International Financial Reporting Standards mencakup:
o International Financial Reporting Standards (IFRS) – standar yang diterbitkan
setelah tahun 2001
o International Accounting Standards (IAS) – standar yang diterbitkan sebelum tahun
2001
o Interpretations yang diterbitkan oleh International Financial Reporting
Interpretations Committee (IFRIC) – setelah tahun 2001
o Interpretations yang diterbitkan oleh Standing Interpretations Committee (SIC) –
sebelum tahun 2001.
Secara garis besar ada empat hal pokok yang diatur dalam standar akuntansi. Yang
pertama berkaitan dengan definisi elemen laporan keuangan atau informasi lain yang
berkaitan. Definisi digunakan dalam standar akuntansi untuk menentukan apakah
transaksi tertentu harus dicatat dan dikelompokkan ke dalam aktiva, hutang, modal,
pendapatan dan biaya. Yang kedua adalah pengukuran dan penilaian. Pedoman ini
digunakan untuk menentukan nilai dari suatu elemen laporan keuangan baik pada
saat terjadinya transaksi keuangan maupun pada saat penyajian laporan keuangan
(pada tanggal neraca). Hal ketiga yang dimuat dalam standar adalah pengakuan, yaitu
kriteria yang digunakan untuk mengakui elemen laporan keuangan sehingga elemen
tersebut dapat disajikan dalam laporan keuangan. Yang terakhir adalah penyajian dan
pengungkapan laporan keuangan. Komponen keempat ini digunakan untuk
menentukan jenis informasi dan bagaimana informasi tersebut disajikan dan
diungkapkan dalam laporan keuangan. Suatu informasi dapat disajikan dalam badan
laporan (Neraca, Laporan Laba/Rugi) atau berupa penjelasan (notes) yang menyertai
laporan keuangan.
SAK IFRS
Laporan Kinerja
Keuangan Laporan laba rugi Laporan laba rugi komprehensip
Secara khusus
tidak memerlukan Menggunakan metode ekuitas
Hasil Presentasi penunjukkan hasil saham yang menunjukkan hasil saham
Perusahaan Asosiasi sesudah pajak sesudah pajak
Tanggung Jawab
laporan Keuangan Manajemen Tidak diatur
Perbedaan antara SAK dan IFRS dapat dilihat dari segi sumber, neraca, laporan
kinerja keuangan, laporan laba rugi,laporan arus kas (format dan metode), pos luar
biasa,penyajian, hasil presentasi perusahaan, pengungkapan, tanggung jawab laporan
keuangan, komponen laporan dan keuangan. Dari perbedaan tersebut kita bisa
membandingkan antara SAK dan IFRS.
REFERENSI
www.wikipedia.org
http://www.mag.co.id/standar-akuntansi-keuangan/
https://zahiraccounting.com/id/blog/ifrs-vs-sak-apa-saja-perbedaan-yang-terlihat/
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sak