Di Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan dibagi menjadi 4 yang bahkan digadang-gadang sebagai
empat pilar Standar Akuntansi Keuangan. Berikut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di
Indonesia.
1. PSAK-IFRS
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan – International Financial Reporting
Standards atau biasa disingkat PSAK-IFRS. Di tahun 2012, PSAK adalah sebutan lain
dari SAK yang telah diterapkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia. Dalam PSAK sangat
penting guna menerapkannya ke dalam entitas yang sifatnya umum, seperti emiten,
perusahaan publik, asuransi, perbankan, dan juga BUMN. Tujuan PSAK yaitu
memberikan informasi yang relevan bagi para pengguna laporan keuangan. Selian itu,
Indonesia juga merupakan anggota IFAC yang menjadikan IFRS juga sebagai standar
akuntansi mereka. jadi mau tidak mau Indonesia juga harus turut mematuhi kesepakatan
antar anggota.
2. SAK-ETAP
Standar Akuntansi Keuangan Untuk Entitas Tanpa Akuntansi Publik atau yang biasa
disingkat dengan SAK-ETAP. Biasanya, ETAP yang dipergunakan untuk entitas yang
akuntabilitas publiknya tidak signifikan serta laporan keuangannya hanya bertujuan
untuk umum bagi pengguna eksternal. ETAP juga menggunakan IFRS untuk Small
Medium Enterprises sebagai tolak ukur penerapan standar. Yang berarti bahwa ETAP
merupakan bawahan dari IFRS.
Hasil penyederhanaan IFRS mencakup: ditiadakan laporan laba atau rugi komprehensif,
penilaian untuk aset tetap, aset tak berwujud, serta properti pada investasi sesudah
tanggal perolehan hanya memakai harga perolehan, tidak ada pilihan menggunakan nilai
revaluasi ataupun nilai wajar, dan juga diadakan pengakuan liabilitas dan aset pajak
tangguhan sebab beban pajak diakui sebesar jumlah pajak menurut ketentuan pajak.
3. PSAK-Syariah
Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam, dengan begitu Indonesia harus
memerlukan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan hukum syariah. Tujuan PSAK-
Syariah itu sebagai pedoman lembaga-lembaga yang memakai kebijakan syariah seperti
bank syariah, Pegadaian Syariah, badan zakat, dan lain sebagainya. Dengan
menggunakan PSAK-Syariah dilakukan oleh entitas yang yang terlibat dalam transaksi
syariah, mulai dari entitas lembaga syariah maupun lembaga non syariah. Penerapan
standar akuntansi keuangan ini dirancang berdasarkan acuan fatwa-fatwa yang
dikeluarkan oleh MUI.
4. SAP
Standar Akuntansi Pemerintah atau yang dikenal dengan SAP diterbitkan oleh Komite
Standar Akuntansi Pemerintahan. SAP juga telah ditetapkan sebagai PP (Peraturan
Pemerintah) yang diterapkan supaya entitas pemerintah ketika menyusun LKPP
(Laporan Keuangan Pemerintah Pusat) dan LKPD (Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah). Bila dilihat secara garis besarnya, SAP disusun supaya instalasi
kepemerintahan, baik itu pusat maupun daerah, untuk menyusun laporan keuangan
dalam pemerintahan. Penyusunan tersebut memiliki tujuan supaya menjamin
transparansi, partisipasi, serta akuntabilitas pengelolaan keuangan negara supaya bisa
mewujudkan pemerintahan yang baik dan bersih.
Sumber:
https://accounting.binus.ac.id/2020/12/16/standar-akuntansi-keuangan-sak-yang-diakui-
di-indonesia/
Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) adalah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Ikatan
Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan Dewan Standar Syariah Ikatan Akuntan Indonesia (DSAS IAI)
serta peraturan regulator pasar modal untuk entitas yang berada di bawah pengawasannya.
Efektif 1 Januari 2015 yang berlaku di Indonesia secara garis besar akan konvergen dengan
International Financial Reporting Standards (IFRS) yang berlaku efektif 1 Januari 2014. DSAK IAI
telah berhasil meminimalkan perbedaan antara kedua standar, dari tiga tahun di 1 januari 2012
menjadi satu tahun di 1 Januari 2015. Ini merupakan suatu bentuk komitmen Indonesia melalui DSAK
IAI dalam memainkan perannya selaku satu-satunya anggota G20 di kawas an Asia Tenggara.
Selain SAK yang berbasis IFRS, DSAK IAI telah menerbitkan PSAK dan ISAK yang merupakan
produk non-IFRS antara lain, seperti PSAK 28 dan PSAK 38, ISAK 31, ISAK 32, ISAK 35 dan ISAK
36.
Diharapakan dengan semakin sedikitnya perbedaan antara SAK dan IFRS dapat memberikan manfaat
bagi pemanggku kepentingan di Indonesia. Perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik, regulator
yang berusaha menciptakan infrastruktur pengaturan yang dibutuhkan, khususnya dalam transaksi
pasar modal, serta pengguna informasi laporan keuangan dapat menggunakan SAK sebagai suatu
panduan dalam meningkatkan kualitas informasi yang dihasilkan dalam laporan keuangan.
Penyusunan dan pencabutan SAK wajib mengikuti due process procedure yang telah ditetapkan
dalam Peraturan Organisasi Ikatan Akuntan Indonesia. Proses tersebut meliputi : identifikasi isu;
konsultasi isu dengan Dewan Konsultatif SAK (DKSAK) (jika diperlukan); melakukan riset terbatas;
pembahasan materi SAK; pengesahan dan publikasi exposure draft; pelaksanaan public hearing;
pelaksanaan limited hearing (jika diperlukan); pembahasan masukan publik; dan pengesahan SAK.
Sedangkan penyusunan buletin teknis dan annual improvements tidak wajib mengikuti keseluruhan
tahapan due process procedure.
SAK Efektif Per 1 Januari 2020
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN BERLAKU EFEKTIF PER 1 JANUARI 2020
PSAK
PSAK Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama 29 Desember 2017
15
PSAK Aset Tidak Lancar yang Dikuasai untuk Dijual dan 28 September 2016
58 Operasi yang Dihentikan
ISAK
ISAK 13 Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar 27 Agustus 2014
Negeri
ISAK 20 Pajak penghasilan – Perubahan dalam Status Pajak Entitas 27 Agustus 2014
atau Para Pemegang Sahamnya
ISAK 29 Biaya Pengupasan Lapisan Tanah dalam Tahap Produksi 27 Agustus 2014
pada Tambang Terbuka
ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti 18 November 2015
Investasi
PPSAK
PPSAK Pencabutan PSAK 32: Akuntansi Kehutanan, PSAK 35: 16 Juni 2009
1 Akuntansi Pendapatan Jasa Telekomunikasi, dan PSAK
37: Akuntansi Penyelenggaraan Jalan Tol
PPSAK Pencabutan PSAK 41: Akuntansi Waran dan PSAK 43 5 Desember 2009
2 Akuntansi Anjak Piutang
PPSAK Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi 28 Juni 2011
11
Sumber:
http://iaiglobal.or.id/v03/standar-akuntansi-keuangan/sak-efektif-18-sak-efektif-per-1-januari-2020