ISO/IEC 17021-9
Bagi Lembaga Sertifikasi
SNI ISO 37001 Sistem Manajemen Anti
Penyuapan
Jakarta
28 September 2017
► Skema Penyuapan
► Struktur Korporasi
Page 2
Hasil Survei
Terbaru
Page 3
Tahukah Anda?
63%
2017
Page 4
Tahukah Anda?
Di Indonesia, 32%
responden mengatakan
pernah melakukan suap
Page 5
Merupakan Hal yang Umum untuk Melakukan
Penyuapan
Responden di Asia Pasifik berpendapat merupakan
hal yang umum untuk melakukan penyuapan demi
memenangkan kontrak pada industri atau sektor
tempat mereka bekerja.
Page 6
Pengguna Jasa yang Mengatakan Telah
Membayarkan Suap Di Indonesia
Kasus suap tertinggi
dilakukan untuk Polisi, dan Police
Polisi Rumah Sakit Umum Utilitas
kedua tertinggi dilakukan
untuk membuat ID dan
Perizinan
Page 7
Karyawan Percaya Bahwa Perilaku Tercela
Dibenarkan Dalam Menjaga Kelangsungan Bisnis
Page 8
Organisasi Dinilai dari Nilai Etika yang
Diterapkan
dari responden
mempertimbangkan budaya
kepatuhan sebagai salah
satu faktor yang penting dalam
memilih tempat kerja
45% 51%
perilaku tidak etis
dibenarkan untuk
meningkatkan manajemen
penjualan dan puncak merasa
mencatat pendapatan tertekan
demi memenuhi menyembunyikan
target keuangan
jangka pendek informasi terkait
44%
Bersedia menawarkan
perbuatan tercela
Page 10
Konsep Kecurangan dan Penyuapan
Page 11
Apakah Kecurangan?
KECURANGAN – NIAT =
Kecurangan meliputi elemen-elemen berikut EROR
ini:
1. Sebuah gambaran
2. mengenai suatu hal material,
3. yang salah,
4. dan disengaja,
5. yang diyakini
6. dan ditindaklanjuti oleh korban
7. terhadap kerugian korban
Page 12
Kecurangan Tidak Terjadi Begitu Saja…
Tekanan /
Motivasi
Kecurangan
Kesempatan Rasionalisasi
Page 13
Fenomena Gunung Es
Page 14
Profil Pelaku Kecurangan
► Pria (umumnya)
► Memiliki pengalaman/pengetahuan
terkait akuntansi
FRAUD
Asset Fraudulent
Corruption Statement
Misappropriation
Conflict of Interest
Other Asset Non-financial
Misappropriation Misstatement
Illegal Gratuities
Economic Extortion
Page 16
Korupsi (Corruption)
Corruption
Page 17
Penyalahgunaan Aset (Asset Misappropriation)
Asset Missapropriation
Page 19
Mana yang Paling Berisiko?
FRAUD
Asset Fraudulent
Corruption Statement
Misappropriation
Page 20
Apakah Penyuapan?
Page 21
Bentuk-bentuk “Keuntungan yang Tidak
Semestinya”
… merupakan segala bentuk pemberian yang tidak patut, dapat dalam bentuk
keuangan atau non keuangan
► Uang tunai dan bentuk lain setara ► Tawaran pekerjaan untuk anggota
uang (voucher, diskon, rabat, dll) keuarga
► Valuta Asing ► Beasiswa untuk anggota keluarga
► Saham ► Kesempatan untuk melakukan
► Donasi bisnis
► Premi Asuransi ► Club Membership
► Hadiah dengan nilai yang tidak ► Jamuan makan dan
wajar dan tidak sesuai dengan keramahtamahan yang tidak wajar
kebijakan organisasi/common ► Biaya perjalanan dan akomodasi
courtesy (misal: mobil, apartemen, yang ditanggung
dll) ► Dan lain sebagainya
► Kartu Kredit
► Pinjaman
► Dan lain sebagainya
Page 22
Penyuapan Langsung Vs Tidak Langsung
LANGSUNG
PEMBERI PENERIMA
Page 23
Penyuapan Langsung Vs Tidak Langsung
TIDAK LANGSUNG
Page 24
Penyuapan Menggunakan Pihak Ketiga (Tidak
Langsung)
Langkah yang
Perlu Diingat Modus Operandi
Perlu Dilakukan
Page 25
Facilitation Payment dan Extortion
Page 26
Konflik Kepentingan
Page 27
Red Flags
Page 28
Tanda Peringatan – Fraud Red Flags
Page 29
Red Flags - Umum
Page 30
Red Flags - Karyawan
Page 31
Red Flags – Pihak Ketiga
► Secara rutin menawarkan hadiah yang tidak ► Memiliki kualifikasi yang tidak/kurang baik
pantas, menyediakan jamuan bisnis mewah, ► Memiliki alamat atau nomor telepon yang
atau bentuk lainnya dalam rangka sama dengan alamat karyawan, alamat
mendapatkan sesuatu dari organisasi bisnis yang dimiliki karyawan di luar
► Secara rutin menerima kontrak walaupun organisasi, atau alamat saudara karyawan
tidak memiliki keunggulan kompetitif yang ► Memberikan alamat yang tidak lengkap
jelas
► Memberikan beberapa alamat
► Memberikan produk/layanan dengan kualitas
rendah namun tetap mendapatkan kontrak ► Memiliki reputasi tidak baik terkait
dari organisasi secara rutin kecurangan atau beroperasi pada industri
yang banyak melibatkan perbuatan korup
► Menagihkan harga yang tinggi untuk jenis
barang atau jasa yang umum ► Tidak berhubungan baik dengan
kompetitor lain
► Menerima atau membayar fee secara tunai
► Tidak menawarkan keunggulan yang jelas
pada organisasi
► Menagihkan komisi dengan nilai tinggi
► Mengaku memiliki pengaruh khusus terhadap
pembeli tertentu
Page 32
Red Flags – Pengendalian Internal
Page 33
Skema Penyuapan
Page 34
Skema Penyuapan Secara Umum
► Nilai entertainment expense (beban jamuan) yang besarannya di atas normal dan
tidak dapat dijustifikasi/dijelaskan (berlaku juga untuk pengeluaran terkait donasi,
sponsor, dan konsultan)
► Penggunaan jasa agen/pihak ketiga tanpa alasan jelas
► Pembayaran yang tidak biasanya dilakukan ke rekening pribadi
► Pengajuan klaim penggantian biaya (reimbursement) yang tidak dapat dijustifikasi
oleh karyawan
► Pembayaran uang belanja harian (per diem) kepada pihak eksternal
► Pemberian hadiah yang mewah atau tidak biasa
► Kurangnya penjelasan dan dokumen pendukung atas pembayaran terhadap suatu
transaksi
Page 35
Skenario 1
Pengajuan
penggantian
untuk “Cash
Advance Custom
Clearance”
Detail pembayaran
yang diberikan
kepada pejabat bea
cukai
Page 36
Skenario 2
Konflik 1
Perjanjian dari PT Seller, Harga yang disepakati USD 300k
Kota a
Kepentingan
(1/2)
2
Tagihan dari PT Seller ke PT Buyer sebesar USD 220 k
PT Buyer PT Buyer
PT Buyer’s address
PT Buyer
Yang
Mencurigakan?
Page 37
Skenario 2 (lanjutan)
Konflik 4
Ms. A dari PT Seller juga merupakan pemilik dari PT Buyer
PT Seller
Mr. Z
Yang PT Seller
Mencurigakan? PT Buyer
Ms. A
PT Buyer
PT Seller PT Buyer
Direktur dari PT
PT Buyer’s stamp Penjual merupakan
Mr. X
Pemilik PT Buyer.
Mr. Z
Page 38
Skenario 3
Page 39
Skenario 4
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/hukum/17/01/19/ok17ah361-
kpk-soetikno-berperan-sebagai-perantara-suap-emirsyah
Page 40
Skenario 5
dr. I
Page 41
Skenario 5 (Lanjutan)
PT Agen
Travel PT Obat OK
Page 42
Peraturan Terkait Penyuapan
Page 43
Peraturan Pada Sektor Publik
Berikut ini beberapa contoh peraturan dan pedoman yang berlaku pada sektor publik, antara lain:
No. Nomor Peraturan/Pedoman Judul Peraturan/Pedoman
1. UU RI No. 31 Tahun 1999 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
2. UU RI No. 20 Tahun 2001 Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi
3. Peraturan Menteri Pendayagunaan Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Di Lingkungan Instansi Pemerintah
No.52 Tahun 2014
4. PP-RI No. 60 Tahun 2008 Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
5. PP-RI No. 53 Tahun 2010 Disiplin Pegawai Negeri Sipil
6. PP-RI No. 11 Tahun 2017 Manajemen Pegawai Negeri Sipil
7. Inpres No. 10 Tahun 2016 Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi tahun 2016 dan 2017
8. Perpres No. 54 Tahun 2010 Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
9. UU RI No. 28 Tahun 1999 Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme
10. Permen Kementerian Keuangan RI No. Tata Kelola Pengawasan Intern di Lingkungan Kementerian Keuangan
237/PMK.09/2016
11. Perpres No. 7 Tahun 2015 Organisasi Kementerian Lembaga
12. Permen Bappenas No. 5 Tahun 2013 Sistem Pelaporan dan Penanganan Pelanggaran (Whistleblowing System)
13. Peraturan Kepala LKPP No. 11 Tahun 2015 Whistleblowing Pengadaan Barang/Jasa Di Pemerintah
14. Permen ESDM No. 37 Tahun 2014 Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
15. Pedoman Umum KNKG Tahun 2008 Good Public Governance
16. Buku Saku KPK Tahun 2010 Buku Saku Memahami Gratifikasi
Page 44
Peraturan Pada Sektor Publik
Berikut ini beberapa contoh peraturan dan pedoman yang berlaku pada sektor publik, antara lain:
No. Nomor Peraturan/Pedoman Judul Peraturan/Pedoman
17. Peraturan Menkes No. 14 Tahun 2014 Pengendalian Gratifikasi Di Lingkungan Kementerian Kesehatan
18. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 36 Pencegahan Kecurangan (Fraud) Dalam Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan
Tahun 2015 pada Sistem Jaminan Sosial Nasional
19. UU No. 5 Tahun 2014 Aparatur Sipil Negara
20. Peraturan Presiden RI No. 192 tahun 2014 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
21. Pedoman Umum KNKG Pedoman Manajemen Risiko Berbasis GCG
Page 45
Peraturan Pada Sektor Swasta
Berikut ini beberapa contoh peraturan dan pedoman yang berlaku pada sektor swasta, antara lain:
No. Nomor Peraturan/Pedoman Judul Peraturan/Pedoman Berlaku Pada
1. UU RI No. 31 Tahun 1999 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Seluruh sektor swasta
2. UU RI No. 20 Tahun 2001 Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Seluruh sektor swasta
tentang Tindak Pidana Korupsi
3. U.S. Foreign Corrupt Practice Act Foreign Corrupt Practice Act Individu/Perusahaan yang
memiliki hubungan bisnis
dengan Amerika Serikat
4. U.K. Bribery Act Bribery Act Individu/Perusahaan yang
memiliki hubungan bisnis
dengan Inggris
5. UU No. 8 Tahun 2010 Tindak Pidana Pencucian Uang Seluruh sektor swasta
6. Surat Edaran Bank Indonesia No. Penerapan Strategi Anti-Fraud bagi Bank Umum Bank Umum
13/28/DPNP tahun 2011
7. Permen BUMN No.Per-01/MBU/2011 Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada BUMN Swasta BUMN
8. Perma No. 13 Tahun 2016 Tata Cara Penanganan Perkara Tindak Pidana oleh Korporasi Seluruh sektor swasta
9. UU No. 40 tahun 2007 Perseroan Terbatas Seluruh sektor swasta
10. UU No. 17 tahun 2012 Perkoperasian Koperasi
11. UU No. 5 tahun 1962 Perusahaan Daerah BUMD
12. UU No. 19 tahun 2003 Badan Usaha Milik Negara BUMN
13. POJK No. 4/POJK.03/2015 Penerapan Tata Kelola Bagi Bank Perkreditan Rakyat BPR
14. POJK No. 73 /POJK.05/2016 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Sektor Asuransi
Perasuransian
Page 46
Peraturan Pada Sektor Swasta
Berikut ini beberapa contoh peraturan dan pedoman yang berlaku pada sektor swasta, antara lain:
No. Nomor Peraturan/Pedoman Judul Peraturan/Pedoman Berlaku Pada
15. POJK No. 36/POJK.05/2015 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Modal Perusahaan Modal Ventura
Ventura
16. SEOJK No. 32/SEOJK.04/2015 Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka Seluruh sektor swasta
17. POJK No. 30/POJK.05/2014 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perusahaan Pembiayaan
Pembiayaan
18. POJK No. 3/POJK.05/2017 Tata Kelola yang Baik Bagi Lembaga Penjamin Lembaga Penjamin
19. SEOJK No 35/SEOJK.03/2017 Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Bank Umum
Umum
20. POJK No. 12 tahun 2017 Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Sektor Jasa Keuangan
Pendanaan Terorisme di Sektor Jasa Keuangan
21. Permen BUMN No. Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN
PER05/BUMN/2008 Badan Usaha Milik Negara
22. SEOJK No. 30/SEOJK.04/2016 Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Seluruh perusahaan publik
Publik
23. Panduan Umum KNKG Tahun 2006 Good Corporate Governance Seluruh sektor swasta
24. COSO, 2013 Pedoman Internal Control – Integrated Framework Seluruh sektor swasta
25. PTK 007 Pedoman Pengelolaan Rantai Suplai Seluruh sektor migas
Kontraktor Kontrak Kerja Sama
Page 47
Peraturan Pada Sektor Nirlaba
Berikut ini beberapa contoh peraturan dan pedoman yang berlaku pada sektor nirlaba, antara
lain:
No. Nomor Peraturan/Pedoman Judul Peraturan/Pedoman Berlaku Pada
1. UU RI No. 31 Tahun 1999 Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Seluruh sektor nirlaba
2. UU RI No. 20 Tahun 2001 Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 Seluruh sektor nirlaba
tentang Tindak Pidana Korupsi
3. U.S. Foreign Corrupt Practice Act Foreign Corrupt Practice Act Individu/Perusahaan yang
memiliki hubungan bisnis
dengan Amerika Serikat
4. U.K. Bribery Act Bribery Act Individu/Perusahaan yang
memiliki hubungan bisnis
dengan Inggris
5. UU No. 16 Tahun 2001 Yayasan Yayasan
6. UU No. 17 Tahun 2013 Organisasi Kemasyarakatan Ormas
7. Perpu No. 2 Tahun 2017 Perubahan atas UU No. 17 Tahu 2013 tentang Organisasi Ormas
Kemasyarakatan
8. COSO, 2013 Pedoman Internal Control – Integrated Framework Seluruh sektor nirlaba
Page 48
Peraturan Mahkamah Agung (PERMA) No. 13 Tahun
2016 - Implikasi
Pasal 4 Paragraf 2
Hakim dapat menilai kesalahan korporasi dengan mempertimbangkan
beberapa hal, antara lain:
Page 49
Struktur Korporasi
Page 50
Bentuk-bentuk Badan Usaha
Page 51
Istilah-istilah Penggabungan Badan Usaha
01 02
Merger Akuisisi
penggabungan dua perseroan pengambilalihan sebuah
dengan salah satu perseroan tetap perusahaan dengan membeli
berdiri dengan nama saham atau aset perusahaan
perseroannya sementara yang lain tersebut. Perusahaan yang
melebur dalam perseroan yang diambil alih tetap berdiri
tetap berdiri
03 04
Holding
Kartel Company
bentuk kerja sama antara suatu perseroan terbatas yang
beberapa perusahaan yang menguasai sebagian besar saham
bergerak dalam bidang usaha dari badan usaha lainnya. Badan
yang sama untuk meningkatkan usaha yang dikuasai sahamnya,
keuntungan, memperkecil diatur dan dijalankan sesuai
persaingan, dan memperluas atau dengan kebijakan PT yang
menguasai pasar menguasai
Page 52
Istilah-istilah Penggabungan Badan Usaha
05 06
Joint Venture Trust
kerja sama beberapa pihak untuk peleburan beberapa badan usaha
menyelenggarakan usaha menjadi sebuah perusahaan yang
bersama dalam jangka waktu baru, sehingga diperoleh
tertentu. Biasanya kerja sama kekuasaan yang besar dan dapat
berakhir setelah tujuan tercapai memonopoli
atau pekerjaan selesai
07 08
Corner
Sindikat & Ring
kerja sama sementara oleh penggabungan beberapa badan
beberapa badan usaha untuk usaha yang bertujuan mencari
menjual atau mengerjakan suatu keuntungan besar, dengan cara
proses produksi menguasai penawaran barang
untuk memperoleh monopoli dan
menaikkan harga
Page 53
Bentuk-bentuk Investasi (Investment Vehicles)
Page 54
Terima Kasih
Page 55