7.1.5.1 Umum
7.1.5.2 Mampu
Telusur Pengukuran
7.1.6 Pengetahuan Belum terdapat dokumen ataupun prosedur
Organisasi yang mengaturnya (Bagian SDM, Pusdatin,
Pusrisbang)
Catatan
- Tujuan 37001:
a. Prevent (mencegah)
b. Detect (mendeteksi)
c. Respond
BSN harus punya sistem untukn 3 poin tersebut
- Karena audit eksternal dilaksanakan berdasarkan
klausul, maka disarankan semua klausul 37001 masuk
di PM.
- Reviu prosedur unit kerja untuk memasukkan unsur
SMAP dalam prosedur yang dipandang perlu (misal:
prosedur rekrutmen, layanan PNBP, pengadaan)
-
- Unit pengendali gratifikasi bisa berfungsi sebagai
fungsi kepatuhan
- Tidak semua gratifikasi adalah suap
- SNI ISO 37001 mengakomodir suap dan gratifikasi
- Gratifikasi di SNO 37001: gift, hospitality, donation
(sponsorship), facilitation payment (pelicin/ucapan
terima kasih) dan lainnya
- Suap adalah memberikan sesuatu kepada seseorang
untuk melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan
- Dalam UK bribery act --> pelicin masuk dalam suap
- Dalam PBSN 6, untuk pengaturan pengendalian
gratifikasi harus ditentukan terkait jumlah, bentuk,
frekuensi, dan waktu pemberian untuk masing2 item di
klausul 8.7
Tindak Lanjut
Menambahkan isu SMAP dan SMKI dalam Isu internal dan isu
eksternal di Renstra. tambahkan juga indeks persepsi korupsi
masyarakat, Zona integritas dan wilayah bebas dari korupsi -->
Biro PKU
--> Sekretariat SM
--> Sekretariat SM
- Mereviu prosedur unit kerja untuk memasukkan unsur SMAP
dalam prosedur yang dipandang perlu (misal: prosedur
rekrutmen, layanan PNBP, pengadaan)
Inspektorat
Pada poin 2.6 tambahkan kebutuhan dan harapan pelanggan
BSN terkait SMAP dan SMKI.
Sekretariat SM
--> Sekretariat SM
--> Sekretariat SM
- PBSN terkait Perubahan Atas PBSN ttg SAKIP --> Biro PKU
- Prosedur Manajemen Kinerja--> Bagian SDM
- menyusun PBSN terkait Perubahan Atas PBSN ttg SAKIP--->
Biro PKU
- menyusun Prosedur Manajemen Kinerja --> Bagian SDM
1 Sekretariat
2 Biro SDMoh
3 Biro PKU
4 Inspektorat
Tindaklanjut
Pada poin 2.6 tambahkan kebutuhan dan harapan pelanggan BSN terkait SMAP dan SMKI.
target indeks persepsi korupsi BSN tertinggi, seluruh unit kerja yang memberikan layanan memperoleh predikat
WBK dan BSN predikat WBBM sesuai dengan Permenpan RB No. 10/2019 ttg Perubahan Atas Permenpan RB
No. 52/2014 ttg Pedoman Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah.
Mereviu prosedur unit kerja untuk memasukkan unsur SMAP dalam prosedur yang dipandang perlu (misal:
prosedur rekrutmen, layanan PNBP, pengadaan)
Menyusun sasaran anti penyuapan dan strategi dalam pencapaiannya, serta sanksi apabila strategi tersebut
tidak dilaksanakan
PM 3.11sanksi
Terkait Komunikasi dansasaran
apabila kepedulian antara
tidak BSNdimasukkan
tercapai dengan stakeholder
dalam PM
Tambahkan terkait SMAP dan poin f.) dlm SNI 37001 terkait bahasa yang digunakan
Tambahkan persyaratan auditor internal pada prosedur audit internal --> knowledge SNI ISO 37001:2016.
Tambahkan juga persyaratan dlm satu tim audit internal, salah satu anggotanya harus ada yang memiliki
kompetensi 19011, 9001, dan 37001.
Revisi Prosedur tinjauan manajemen disesuaikan dengan standar harus mencakup tinjauan dewan pengarah.
Tambahkan klausul tinjauan fungsi kepatuhan minimal 1 tahun sekali (melaporkan efektifitas SMAP kepada
Dewan Pengarah/Manajemen Puncak seblm pelaksanaan TM)
4.5.3 Evaluasi Sistem Akreditasi--> apakah bisa dikoordinasi untuk dapat digabungkan dlm lapor.go.id
Menambahkan terkait personel internal dan eksternal terkait penunjukkan fungsi kepatuhan (bisa dari dalam
atau luar BSN)
Belum ada aturan tertulis yang melindungi personel yang melaporkan atau yang menolak tindakan penyuapan
Menambahkan terkait Due Dilligence untuk semua personel pada : PM klausul 3.8 Manajemen SDM
Pastikan proses proses uji kelayakan personel sesuai dengan Annex A.8.1 terdapat dalam :
1. PM poin 3.8 Manajemen SDM
2. Prosedur Rekrutmen
3. Prosedur Kenaikan Pangkat PNS
4. Prosedur Penyusunan Data Jabatan
Belum ada aturan tertulis yang melindungi personel yang melaporkan atau yang menolak tindakan penyuapan
Menambahkan isu SMAP dan SMKI dalam Isu internal dan isu eksternal di Renstra. tambahkan juga indeks
persepsi korupsi masyarakat, Zona integritas dan wilayah bebas dari korupsi --> Biro PKU
Menambahkan terkait Due Dilligence pada klausul 3.10 Pengadaan infrastruktur
- Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa melalui Penyedia
- Prosedur pengelolaan Barang Milik Negara
- Prosedur pemeliharaan barang peralatan kantor
PBSN terkait Perubahan Atas PBSN ttg SAKIP --> Biro PKU
menyusun PBSN terkait Perubahan Atas PBSN ttg SAKIP---> Biro PKU
Terkait proyek transaksi dan aktivitas ataupun rekan bisnis (pihak ketiga), belum adanya proses uji kelayakan
pada 2 prosedur tersebut sesuai dengan Annex A.10.2 dan A.10.3 dalam :
1. Prosedur Pengadaan Barang dan Jasa melalui Penyedia
2. Prosedur pengelolaan Barang Milik Negara
Belum terdapat atau diinsertkan proses kendali keuangan dalam prosedur-prosedur berikut:
- Prosedur Perencanaan dan Penganggaran
- Prosedur Penyusunan Laporan Keuangan
- Prosedur Penerimaan Layanaan Jasa Standardisasi
- Prosedur Pelaksanaan DIPA
--> Biro PKU
- Pada P.PKU.5 dilihat kembali untuk persyaratan saat pemilihan penyedia. Untuk tender sudah ada
penyaringan di LPSE (tidk masuk daftar hitam, tidak pailit, tidak kkn), cukupkah? Perlukah ditambahkan proses
due dilligence lagi? Untuk yg tidak tender, bagaimana prosesnya? -->tanya bu dewi
- PMK 190 (pasal 14 poin a-g-->tugas PPK), tugas PPK hanya memuat penerbitan surat penunjukkan penyedia
barang/jasa, mengendalikan perjanjian kontrak, menguji dan menandatangani surat bukti hak tagih kpd negara.
(Memenuhi salah satu dlm Annex 11)
Adakah prosedur (turunan PMK) utk menguji kebenaran surat bukti hak tagih (kelengkapan dokumen tagihan,
kebenaran perhitungan tagihan, kebenaran data pihak yg berhak menerima pembayaran atas beban APBN,
kesesuaian spesifikasi teknis dan volume barang/jasa yg tercantum dlm perjanjian kontrak)? --> tanya bagian
keuangan
- PMK 190 pasal 17 (ayat 3) tugas PPSPM (melakukan pengujian atas tagihan (menguji kebenaran SPP) dan
menerbitkan SPM)-->tanya bagian keuangan
- Per Dirjen Perbendaharaan Nomor 17/PB/2017 tentang Uji Coba Pembayaran dgan Kartu Kredit dlm rangka
Penggunaan Uang Persediaan (kaitannya dgan pembayaran non tunai) --> sudh diterapka bagian keuangan
Menambahkan pengendalian tindakan penyuapan dalam prosedur pengadaan barang dan jasa
--> pengendalian terhadap penyedia khususnya untuk non tender/ pengadaan langsung
Buat turunan prosedur dari P.PKU.5 terkait uji kelayakan penyedia B/J, bukti bahwa telah melakukan uji
kelayakan apakah berupa checklist? --> tanya bu dewi
Hasil evaluasi B/J sebelumnya bisa menjadi bahan due dilligen.
Menambahkan poin pernyataan anti penyuapan dlm pakta integritas untuk pekerjaan non tender --> Biro PKU
Lembar Manajemen Risiko atau SPIP dari inspektorat, ditambahkan risiko penyuapan di setiap unit kerja (sudah
ditindaklanjuti dgan Keputusan Kepala BSN Nomor 537/KEP/BSN/11/2019) --> Inspektorat
--> revisi Perka WBS: prosedur pelaporan penyuapan, aturan terkait penjaminan pelapor/saksi
Inspektorat
menyusun prosedur pelaporan (apabila yang terlapor adalah Top Manajemen/Dewan Pengarah/Anggota dari
Fungsi Kepatuhan)
menambahkan kekurangan dlm PBSN 6 terkait:
- Sponsorship
- Terkait dengan aturan perjalanan dinas dlm A.15 sudh ada dalam PMK 113 ttg Perjadin
- Aturan bagi UPG jika laporan di luar persyaratan aturan gratifikasi.
- UPG harus melalui tahap uji kelayakan.
- UPG (inspektorat) bisa sama dengan fungsi kepatuhan.
Memperbaiki Perka WBS (masih mencantumkan nama pelapor) dan Aplikasi WBS dikembangkan sesuai
dengan persyaratan 37001
Menyusun prosedur investigasi dengan memperhatikan A.18 (Due dilligence untuk tim investigasi dilakukan oleh
Fungsi Kepatuhan) --> Inspektorat
9.1 poin e tekait kapan dievaluasi dan dianalisis --> merujuk pada pematauan RTP khususnya terkait risiko
penyuapan --> pelaksananya satgas SPIP unit kerja
Pemantauan kinerja SMAP dikaitkan dgan sasaran SMAP.