Anda di halaman 1dari 6

TUGAS

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

(Critical Review Artikel tentang Fraud)

Oleh

Nama : ENA MALIANA

NIM : A1C016049

Kelas :A

Prodi : S1 Akunrtansi Reg. Pagi

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MATARAM

(2019)
CRITICAL REVIEW
“FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PROCUREMENT FRAUD:
SEBUAH KAJIAN DARI PERSEPSIAN AUDITOR EKSTERNAL”
Berikut beberapa pertanyaan yang muncul terkait artikel tersebut, diantaranya:

A. TIM PEMBAHAS
1. Arya Restu Hastama (A1C016013)
Adakah perauran/ide/konsep dari PEMDA terkait cara menanggulangi fraud!
 Sebagaimana kita ketahui, biasanya pemerintah melakukan pengadaan
barang dan jasa secara manual. Akan tetapi, untuk saat ini pengadaan
tersebut dilakukan dengan cara lebih transfaran serta melibatkan berbagai
pihak (LPSE). LPSE fungsinya pengadaan barang dan jasa secara
elektronik, sehingga, lebih transparan dalam proses pengadaan barang dan
jasa. LPSE bisa diakses oleh berbagai pihak terkait. Hal tersebut adalah
merupakan salah satu konsep yang diterapkan oleh PEMDA dalam upaya
menanggulangi Fraud.
Tanggapan dari Arya:
Sistem tersebut merupakan salah satu sistem yang pernah dibantah oleh pihak
KPK, bagaimanakah tanggapan anda? Apakah ada cara lain?
 Pada jurnal tersebut lebih ditekankan pada pembahasan tentang
niat/perilaku dari diri individu yang dapat mempengaruhi terjadinya fraud.
Sehingga kontrolnya juga dari individu itu sendiri. Artinya aturan tersebut
mengatur tentang bagaimana melaporkan tindakan tidak benar (wisthle
blowing), melakukan traning atau pelatihan tentang bagaimana agar niat
untuk melakukan fraud dapat ditekan (ethic training). Hal tersebut
merupakan aturan-aturan atau sistem baru yang dapat diterapkan oleh
pemerintah atau perusahaan-perusaahaan.
Pertanyaan baru:
Bagaimana cara mengukur tingkat integritas atau niat seseorang dalam melakukan
fraud?
 Pada dasarnya kita tidak bisa mengukur tingkat niat seseorang dalam
melakukan suatu hal, khususnya fraud. Karena hal tersebut merupakan hal
yang sangat abstrak.
2. Fetrilia Violanda (A1C016054)
Adakah cara lain untuk mendeteksi terjadinya fraud selain dari auditor
pemerintah, dan sebutkan serta jelaskan contoh kasus nyata dari fraud beserta cara
menanggulanginya!
 Cara lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi terjadinya fraud adalah
reporting policy, wisthle blowing, ethic training.
 Contoh Fraud : (Kasus nyata di desa KKN salah satu Tim Penyaji) Ada
bendahara suatu perlombaan di suatu desa yang memegang semua uang
perlombaan. Saat menyusun laporang keuangan, oknum ini menggunakan
sebagian kecil uang untuk keperluan pribadi. Nilai fraud yang dilakukan
terbilang kecil dan dianggap hal yang sepele. Solusinya, dalam SPI yang
baik, orang yang memegang uang dan yang mencatat pemasukan dan
pengeluaran uang dipisahkan.
3. Ahmad Baehaki (A1C015005)
Bagaimana cara mengendalikan/menanggulangi fraud selain dengan cara
menggunakan SPI?
 Dengan cara ethic training. Kita dilatih mengenai etika dan emosi.
Diharapkan tekanan dan kesempatan yang ada untuk melakukan fraud itu
bisa dikurangi bahkan dihilangkan.
Tanggapan:
Pihak manakah yang melakukan atau yang terlibat pada ethic training? Bisakah
pihak luar eksternal juga dapat mengurangi terjadinya farud?
 Pihak yang dapat melakukan ethic training adalah pihak internal
perusahaan khsusnya bagian personalia yang berhubungan langsung
dengan kinerja karyawan.
 Selain pihak internal perusahaan, bisa saja pihak eksternal juga terlibat
dalam upaya memganggulangi terjadinya fraud, yaitu salah satunya
pemerintah pusat dengan cara membuat dan menetapkan regulasi.
4. Bagus Juzaily (A1C016021)
Bagaimana pihak internal perusahaan manangani faktor rasionalaisasi dari
penyebab fraud?
 Dengan cara ethic training atau gathering. Pelan-pelan untuk mengubah
persepsi yang menganggap bahwa tindakan fraud itu merupakan hal yang
lazim dan boleh saja terjadi. Sehingga dari cara ini diharapkan faktor
Rationalization dapat dikurangi bahkan dihilangkan.

B. AUDIENS
1. Baiq Aulia Sulhia
Apakah besar kecilnya perusahaan berpengaruh terhadap resiko terjadinya fraud?
 Tidak berpengaruh, karena fraud tidak memandang ukuran, bentuk serta
jenis perusahaan. Fraud akan tetap terjadi apabila SPI suatu perusahaan
lemah. Selain itu fraud juga dipengaruhi oleh ada atau tidaknya tata kelola
korporasi dalam suatu perusahaan. Selain itu juga fraud dipengaruhi oleh
adanya tindakan Wishtle Blowing System (yaitu sistem yang dibuat untuk
melaporkan adanya fraud dengan adanya perlindungan pada pihak
pelapor).
2. Baiq Lamia Bunga Lara
Bagaimana cara mengetahui dan mengatasi tindakan fraud yang dilakukan oleh
jajaran Top Management?
 Jika yang melakukan fraud adalah jajaran Top Management maka yang
turun tangan adalah Presiden Direktur. Untuk Pemegang Saham, mereka
memiliki hak suara di RUPS, jika jajaran Top Management dirasa sudah
tidak pantas, maka langsung dipecat melalui jalur resmi yaitu RUPS.
Namun jajaran Top Management dipilih karena memiliki loyalitas dan
integritas yang tinggi terhadap perusahaan.
3. Amelia Diastri Ningrum
Sebagaimana kita ketahui bahwa niat merupakan hal yang abstrak, lantas
bagaimana batasan dan pengakuan dari variabel niat dalam mempengaruhi fraud?
Selain itu, apa kelemahan dari teori Fraud Triangle?
 Terdapat dua model dalam mengetahui batasan dari variabel niat dalam
mempengaruhi farud, yaitu:
a. Model hipotesis
b. Model Struktural (jika di dalam kotak disebut inner model, maka di
luar kotak disebut outer model) Untuk menetukan outer model, lihat
di lampiran kuesioner.

 Kelemahan dari Fraud Triangel Theory adalah variabel yang


mempengaruhi terjadinya fraud seiring berjalannya waktu akan semakin
bertambah, artinya ketiga variabel yang terdapat dalam Fraud Triangel
Theory tidak cukup menjadi penyebab terjadinya fraud dalam perusahaan.
Oleh karena itu, Evolusi dalam teori fraud. Mulai dari Fraud Triangel,
dilanjutkan lagi dengan Diamond Fraud Theory, dan teori-teori lain yang
bisa saja muncul di masa mendatang.
C. REVIEW DOSEN
 Frocurement fraud merupakan mekanisme pengadaan untuk mengurangi
terjadinya kecurangan karena mekanisme tersebut lebih transparan. Tetapi
faktanya, penelitian ini membuktikan bahwa meskipun perusahaan
menggunakan procurement, tetapi hal tersebut tidak mempengaruhi resiko
terjadinya fraud, artinya fraud tetap terjadi.
 Adapun manfaat kontribusi yang dapat diberikan oleh penelitian ini yaitu: fraud
dalam pengadaan barang dan jasa dapat diatasi dengan cara memperbaiki
sistemnya, salah satunya dengan cara melakukan memperbaharui SPI secara
berkala.

Anda mungkin juga menyukai