Pemateri:
2 Statistics of Fraud
3
1. CONCEPTION OF FRAUD
FRAUD itu apa sih ???
Jack Bologna
“Tipu muslihat yang secara umum dapat berupa upaya untuk
berbohong, mencurangi dan mencuri, yang dilakukan terhadap
pelanggan, kreditur, investor, pemasok barang/jasa, bankir,
penjamin atau pihak pemerintah.”
Arthur W. Holmes dan David C. Burns
“Suatu salah saji atas suatu fakta bersifat material yang
diketahui tidak benar atau disajikan dengan mengabaikan
prinsip-prinsip kebenaran, dengan maksud menipu terhadap
pihak lain dan mengakibatkan pihak lain tersebut dirugikan.”
4
IAPI, 2013
Fraud atau kecurangan adalah suatu tindakan yang disengaja oleh satu
individu atau lebih dalam manajemen atau pihak yang bertanggungjawab
atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga yang melibatkan penggunaan
tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau
melanggar hukum (IAPI, 2013)
SPKN 2017 - PSP 100 Standar Umum
Kecurangan (fraud) adalah perbuatan yang mengandung unsur
kesengajaan, niat, menguntungkan diri sendiri atau orang lain, penipuan,
penyembunyian atau penggelapan, dan penyalahgunaan kepercayaan yang
bertujuan untuk memperoleh keuntungan secara tidak sah yang dapat
berupa uang, barang/harta, jasa, dan tidak membayar jasa, yang dilakukan
oleh satu individu atau lebih dari pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola, pegawai, atau pihak ketiga.
5
“Fraud adl tindakan penyimpangan atau pembiaran
yang sengaja dilakukan untuk mengelabui, menipu,
atau memanipulasi Bank, nasabah, atau pihak lain,
yang terjadi di lingkungan Bank dan/atau
menggunakan sarana Bank shg mengakibatkan Bank,
nasabah, atau pihak lain menderita kerugian dan/atau
pelaku Fraud memperoleh keuntungan keuangan baik
secara langsung maupun tidak langsung.
(SEBI-13/28/DPNP-2011)
“Fraud merupakan suatu perbuatan melawan hukum
(tidak sah), yang dilakukan oleh individu di dalam
maupun di luar organisasi, atas dasar kesengajaan
/niat, dengan tujuan untuk menguntungkan
individu/organisasi yang melaksanakan dan
mengakibatkan adanya kerugian.
8
Karakteristik Fraud ?
• Deception/trickery
• Hidden
• Intentionally
• Damage
9
RISIKO FRAUD
High
OPPORTUNITY
Low 10
GONE Theory
GREED EXPOSURE
(serakah) (ingin pamer)
NEEDS OPPORTUNITY
(tekanan ekonomi) (peluang)
11
Fraud Triangle
(Cressey,1953) Unshareable Pressure
(Tekanan)
Capability
12
HOW FRAUD IS COMMITTED – by ACFE?
ORGANIZATIONAL CRIME 1
OCCUPATIONAL FRAUD 3
Corruption
Asset Misappropriation
Fraudulent Statements
13
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
Organizational Crime
Involves offences against the law by individuals in the course of
their occupation
Occurs in the context of complex relationships and expectations
among people in the organization
Opportunities for Unlawful Organizational Behavior
Diane Vaughan:
• Organization can be criminogenic because they encourage
loyalty. >>> tuntutan loyalitas kpd organisasi
• Organization tends to recruit similar individuals rewards the
“company man” loyalty is encouraged through social
interaction long-term loyalty is encouraged through
retirement & benefits 14
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
Organizational Structure
The larger and more complex companies → the more isolation →
the more specialized its subunits → can foster misbehavior/the
risk that misbehavior will be detected and punished is low
Criminogenic Organizational Structure
Edward Gross - sociologist:
All organizations are inherently criminogenic, though not
necessarily criminal >>> risiko bawaan organisasi
Oliver Williamson – criminologist:
Concern with reaching a firm’s goals, managers might well tend
to maximize their firm’s interest to the detriment of organization
>>> dorongan nafsu memenuhi tuntutan organisasi
15
The key to managing your corporate fraud risks
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
Drucker:
A natural tendency exists in every large-scale organization to
discourage initiative & encourage conformity >>> naluri
alamiah organisasi besar.
Silk and Vogel:
Certain beliefs exist in the business world about government
intervention in business and defend the corporation’s acts to
violate. >>> keyakinan dunia bisnis ttg adanya tekanan
Pemerintah
McCaghy:
Profit pressure is “the single most compelling factor behind
deviance by industry” >>> tekanan profit
16
The key to managing your corporate fraud risks
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
17
The key to managing your corporate fraud risks
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
Cressey Study
• “had lived beyond their means for some time before deciding to embezzle”
• The most interesting fact about the WC offenders’ aggregate financial status is
not the value of their assets but the extent of their liabilities
Effect of Status
• “class” or “social status” effect on crimes
18
The key to managing your corporate fraud risks
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
Profiles of Offenders
Point Offender of WCC - Average
White males, moderate social status Citizen
High school diploma 78,0 69.0
College degree 24.7 19.0
Own home 45.3 55.0
• The position empowers the offender
• The key is that, by his position in his company, he has the
opportunity and means to commit a crime
19
The key to managing your corporate fraud risks
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
Contributing Factors
• Economy increasingly runs on credit, which often means rising
personal debt.
• New IT mean that the opportunity for wrongdoing is growing,
and many of the techniques are not widely comprehended by
business or individuals.
• Government programs distributing large amounts of money
make an enticing target for embezzlement.
• The importance of credentials/social status may influence
individuals “to inflate the credentials, or to make them up when
they do not exist”.
20
The key to managing your corporate fraud risks
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
1
CORRUPTION
Dilakukan oleh dua pihak/lebih, baik internal maupun
eksternal (kolusi) yg merugikan stakeholders.
2
ASSET MISAPPROPRIATION
Dilakukan oleh pihak staf dan manajemen institusi yg
merugikan internal institusi.
3
FRAUDULENT STATEMENTS
Kejahatan akuntansi yang meliputi pelaporan data finansial
dan non finansial meirugikan pihak eksternal institusi.
22
CORRUPTION
23
ASSET MISAPPROPRIATION
24
FINANCIAL
STATEMENT FRAUD
25
2. STATISTICS OF FRAUD
RTN ACFE 2018
26
27
31
The greatest numbers of cases
occurred in the: 1) banking and
financial services; 2) manufacturing;
3) government & public
administration sector.
The most common occurrence
schemes are corruption, billing, cash
on hand, noncash, and skimming.
“Although the median loss in the
banking and financial services is
relatively smaller than other
industries, but the number of cases
is the most”.
Skimming schemes were also
notably more common in the “arts,
entertainment, & recreation”, “food
service & hospitality” than elsewhere.
Payroll schemes occurred more
frequently in the religious, charitable,
or social services and health care
sectors.
Interestingly, the cases that occurred
in religious, charitable, or social
service organizations also tended to
involve the most crossover between
scheme types, meaning the
perpetrators in these cases used
many different scheme to defraud
the victims.
32
STATISTIK FRAUD
RTN ACFE 2016
42
43
Mei 2019
44
45
FRAUD
DETECTED
46
CHALLENGES
FORWARD
47
48
Fraudster are
becoming more
sophisticated and can
quickly change and
adapt their
approaches. Bank
need to be agile to
respond to new
threats and embrace
new approaches &
technologies to
predict and prevent
fraud.
49
3. How To Handle Fraud – An Overview
50
3 . H OW TO H A N D L E F R AU D
“ C O N C E P T UA L”
52
FRAMEWORK FC - ANAO
53
FRAMEWORK FC - BI
54
“4 PILAR STRATEGI
perbaikan sistem yg PENGENDALIAN FRAUD”
berkesinambungan
Mengurangi
potensi risiko
terjadinya fraud
mengidentifikasi &
menemukan fraud
bersifat reaktif
55
Fraud Risk
Management
56
4. FRAUD PREVENTION
“Semua upaya yang dimaksudkan untuk “mencegah” supaya fraud tidak terjadi
atau meminimalisasi dampak terjadinya fraud
57
“Risk”
Risiko Kredit Risiko Kepatuhan BERPOTENSI
Risiko Pasar Risiko Hukum MENGANDUNG FRAUD
Risiko Likuiditas Risiko Reputasi
Risiko Operasional Risiko Strategik
58
Penerapan Manajemen Risiko
“Risk” minimal mencakup:
Pengawasan aktif Dekom &
Risiko Kredit Risiko Kepatuhan
Direksi
Risiko Pasar Risiko Hukum
Kecukupan kebijakan,
Risiko Likuiditas Risiko Reputasi
prosedur, dan penetapan
Risiko Operasional Risiko Strategik
limit manajemen risiko
Kecukupan proses
identifikasi, pengukuran,
pemantauan, dan
Risk Management pengendalian risiko, serta
“Serangkaian metodologi dan prosedur sistem informasi
yg digunakan untuk mengidentifikasi, manajemen risiko
Sistem pengenndalian
mengukur, memantau, &
intern yg menyeluruh
mengendalikan risiko yg timbul dari
seluruh kegiatan usaha Bank”
59
Modul-4: Together
Fraud Prevention & Deterrence Reducing Fraud
Worldwide
60
The key to managing your corporate fraud risks
61
Internalisasi Budaya Anti-Fraud melalui “Control”
MANAGEMENT CONTROLS
Ensure the behaviors and decisions of their employees are
consistent with the organization’s objectives and strategies
ACTION CONTROLS
Ensuring that employee perform (do not Designed that employee will perform
perform) certain action to be beneficial desired task because they are experienced,
(harmful) to the organization honest and hard working
To ensure that employees act in organization’s
best interest by making their actions themselves PERSONNEL CONTROLS
the focus of control
5. FRAUD DETECTION
“ S u a t u t i n d a k a n u n t u k m e n d a l a m i
p e t u n j u k / g e j a l a a d a n y a f r a u d g u n a
m e m p e r o l e h k e j e l a s a n b a h w a f r a u d
t e l a h t e r j a d i ”
63
Red Flag atau Symptom
Fingerprint of Fraud
65
SURPRISING AUDIT
Pemeriksaan yang dilakukan secara tiba-tiba diluar
pemeriksaan yang rutin dilakukan, seringkali dikenal
sebagai “Sidak”. Pemeriksaan ini dapat berjalan efektif jika
dikombinasikan dengan mekanisme WBS yang baik, serta
adanya dukungan penuh dari Top Management.
Surprise Audit
Methodology
Surveillance System adalah serangkaian prosedur Reporting of Surprise
yang dirancang/dilakukan untuk mendeteksi Audit
terjadinya fraud tanpa diketahui oleh orang/subyek
yang diduga telah/akan melakukan fraud. Prosedur
ini juga dapat diterapkan untuk menguji validitas
informasi yang disampaikan oleh pelapor melalui
WBS.
Sistem ini yang diterapkan KPK dalam melakukan Off site monitoring
OTT atas transaksi yang diduga mengandung unsur programs
Surveillance audit
Tipikor. methodology
66
KESULITAN PENDETEKSIAN FRAUD
1. Fraud is hidden
2. Fraudster menyembunyikan jejaknya
3. Fraud seperti fenomena gunung es
4. Fraud dianggap sebagai kejadian yang biasa
5. Survei ACFE menunjukkan fraud terdeteksi
setelah 18 bulan (average)
67
“DIPERLUKAN PEMAHAMAN MEMBEDAKAN
FRAUD, ABUSE, ERROR, NEGLIGENCE”
FRAUD mengandung ABUSE adalah perilaku
unsur tipu muslihat, Kelalaian (NEGLIGENCE)
yang kurang/tidak adalah kegagalan dalam
kesengajaan, dan
layak dibandingkan bertindak cermat,
didorong dengan motif
untuk memperkaya diri dengan perilaku yang mengabaikan tanggung
sendiri/orang lain bijak sesuai akal sehat jawab, tidak peduli
dengan merugikan dengan
negara/perusahaan mempertimbangkan
governance yang baik
Kekeliruan (ERROR)
adalah kesalahan akuntasi
yang tidak disengaja
68
69
70
KRIES I Anti-Fraud Practitioner