Anda di halaman 1dari 51

Pelaksanaan Deteksi Dini Tumbuh

Kembang anak PAUD


( DDTK Anak PAUD )
No. Dokumen
SPO No. Revisi 01
TanggalTerbit
Halaman 1-2

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Kegiatan pemeriksaan kesehatan secara terpadu pada anak PAUD untuk
mendeteksi tumbuh kembang anak secara dini
Tujuan 1. Mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
2. Mengoreksi, memperbaiki dan mengatasi masalah atau penyimpangan
perkembangan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai dengan potensinya
3. Merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara
dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal
sesuai dengan umur anak

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan SDIDTK anak PAUD

Referensi Buku Panduan SDIDTK ( KemenKes RI, 2016 )

Prosedur 1. Memakai APD lengkap


2. Menyapa anak dengan ramah.
3. Memperkenalkan diri
4. Menjelaskan tujuan pemeriksaan
5. Menyiapkan anak dan lingkungan
6. Melakukan pengukuran tinggi badan, lingkar kepala dan menimbang
berat badan
7. Melakukan skrining perkembangan dengan menggunakan kuisioner
KPSP
8. Melakukan skrining tes daya lihat dengan menggunakan kartu “E”
9. Melakukan skrining tes daya dengar dengan menggunakan garpu tala
untuk anak diatas 36 bulan dan dengan menggunakan kuisioner tes daya
dengar untuk umur 0-72 bulan
10. Melakukan skrining KMPE dengan mengisi kuisioner KMPE
11. Melakukan pemeriksaan Autis jika ada keluhan
12. Melakukan pemeriksaan GPPH jika ada keluhan
13. Mencatat hasil pemeriksaan di formulir Deteksi Dini Tumbuh Kembang
Anak
14. Melakukan intervensi jika ada kelainan gizi dan tumbuh kembang
15. Merujuk jika ada penyimpangan tumbuh kembang ana
16. Dokumentasi
Diagram alir

Memakai APD lengkap

Menyapa anak dengan ramah

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan pemeriksaan

Menyiapkan anak dan lingkungan

Mengukur tinggi badan, lingkar kepala dan menimbang berat badan

Melakukan skrining perkembangan


dengan menggunakan kuisioner KPSP

Melakukan skrining tes daya lihat dengan menggunakan kartu “E”

Melakukan skrining tes daya dengar dengan menggunakan garpu


tala untuk anak diatas 36 bulan dan dengan menggunakan
kuisioner tes daya dengar untuk umur 0-72 bulan
Melakukan skrining KMPE dengan mengisi kuisioner KMPE

Melakukan pemeriksaan Autis jika ada keluhan

Melakukan pemeriksaan GPPH jika ada keluhan

Mencatat hasil pemeriksaan di formulir


Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak

Melakukan intervensi jika ada kelainan gizi dan


tumbuh kembang anak

Merujuk jika ada penyimpangan tumbuh


kembang anak

Memberitahu guru hasil pemeriksaan yang sudah


dilakukan dan menjelaskan stimulasi yang harus
diberikan pada anak jika ditemukan hasil KPSP
meragukan dan tetap mengingatkan selalu
menerapkan prokes
Dokumentasi

Unit Terkait Dokter umum, dokter gigi, pengelola gizi, petugas UKS, petugas promkes

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

1 Referensi menggunakan buku panduan SDIDTK 15-6-2019


KemenkesRI, 2016
Pelaksanaan SDIDTK
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit
Halaman 1-2

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Kegiatan/pemeriksaan untuk menstimulasi, menemukan secara dini adanya


penyimpangan tumbuh kembang pada bayi, balita dan anak prasekolah serta
tindakan tertentu yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.
Tujuan 1. Mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
2. Mengoreksi, memperbaiki dan mengatasi masalah atau penyimpangan
perkembangan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal
sesuai dengan potensinya
3. Merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara
dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal
sesuai dengan umur anak

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan SDIDTK di


Puskesmas
Referensi Buku Acuan SDIDTK (KemenKes RI, 2016)

Prosedur 1. Memakai APD lengkap


2. Menyapa anak dengan ramah.
3. Menyiapkan pasien dan ruangan
4. Mencuci tangan
5. Menyiapkan lembar atau formulir SDIDTK
6. Menanyakan identitas dan keluhan serta mencatat pada formulir sdidtk
7. Melakukan pemeriksaan rutin (BB, PB/TB dan LIKA)
8. Mengklasifikasikan status gizi anak dan mencatat pada formulir
SDIDTK
9. Melakukan stimulasi pada anak sesuai dengan umur dengan bertanya
menggunakan kuisioner KPSP dan mengajak anak melakukan gerak
motorik kasar dan halus
10. Melakukan skrining tes daya lihat dan tes daya dengar
11. Melakukan skrining masalah mental emosional dengan menggunakan
kuisioner KMPE
12. Melakukan pemeriksaan Autis dan GPPH (Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktifitas ) atas indikasi atau jika ada keluhan lain
13. Melakukan tindakan intervensi sesuai dengan kebutuhan untuk
mengatasi masalah
14. Mencatat hasil pemeriksaan pada formulir SDIDTK
15. Memberitahu orang tua / keluarga hasil pemeriksaan dan menjelaskan
kunjungan berikutnya serta stimulasi yang bisa dilakukan di rumah dan
tetap mengingatkan selalu menerapkan prokes
1. Melakukan rujukan jika diperlukan
2. Melakukan dokumentasi

Diagram alir

Memakai APD lengkap

Menyapa anak dengan ramah

Menyiapkan pasien dan ruangan

Mencuci tangan

Menyiapkan lembar atau formulir SDIDTK

Menanyakan identitas dan keluhan serta mencatat pada formulir


sdidtk

Melakukan pemeriksaan rutin (BB, PB/TB dan LIKA)

Mengklasifikasikan status gizi anak dan mencatat pada formulir


SDIDTK
Melakukan stimulasi pada anak sesuai dengan umur dengan bertanya
menggunakan kuisioner KPSP dan mengajak anak melakukan gerak
motorik kasar dan halus

Melakukan skrining tes daya lihat dan tes daya dengar

Melakukan skrining masalah mental emosional dengan


menggunakan kuisioner KMPE

Melakukan pemeriksaan Autis dan GPPH (Gangguan Pemusatan


Perhatian dan Hiperaktifitas ) atas indikasi atau jika ada keluhan lain

Melakukan tindakan intervensi sesuai dengan kebutuhan untuk


mengatasi masalah

Mencatat hasil pemeriksaan pada formulir


SDIDTK

Memberitahu orang tua / keluarga hasil


pemeriksaan dan menjelaskan kunjungan
berikutnya serta stimulasi yang bisa
dilakukan di rumah dan tetap
mengingatkan selalu menerapkan prokes
Melakukan rujukan jika diperlukan

Melakukan dokumentasi

Unit Terkait Petugas gizi, promkes, dokter

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Pelaksanaan MTBS
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit
Halaman 1-2

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Kegiatan/pemeriksaan untuk mengetahui masalah atau kebutuhan anak sakit


usia 2 bulan sampai 5 tahun serta tindakan tertentu untuk mengatasinya.
Tujuan 1. Mengetahui masalah atau kebutuhan anak
2. Menentukan diagnose penyakit anak
3. Memberikan tindakan atau terapi yang tepat sesuai diagnose
4. Mencegah terjadinya rujukan terlambat

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBS

Referensi Buku MTBS. Depkes RI, 2004.

Prosedur 1. Memakai APD lengkap


2. Menyapa anak dengan ramah
3. Menyiapkan pasien dan ruangan
4. Mencuci tangan
5. Mempersiapakan lembar atau formulir MTBS
6. Menanyakan identitas anak dan mencatat pada formulir
7. Melakukan pemeriksaan rutin (BB, PB/TB, suhu)
8. Menanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang
9. Melakukan penilaian dengan memeriksa tanda bahaya umum, apakah anak
batuk atau sukar bernafas, diare, demam.
10. Melakukan pemeriksaan atas indikasi atau jika ada keluhan lain
11. Melakukan klasifikasi diagnose berdasarkan buku pedoman MTBS
12. Melakukan tindakan intervensi sesuai dengan buku pedoman MTBS untuk
mengatasi masalah serta memberikan obat sesuai dengan diagnosa
13. Melakukan rujukan jika diperlukan
14. Menjelaskan jadwal kunjungan berikutnya kepada orang tua atau keluarga
dan tetap mengingatkan selalu menerapkan prokes
15. Melakukan dokumentasi
Diagram alir
Memakai APD lengkap

Menyapa anak dengan ramah

Menyiapkan pasien dan ruangan

Mencuci tangan

Mempersiapakan lembar atau formulir MTBS

Menanyakan identitas anak dan mencatat pada formulir

Melakukan pemeriksaan rutin (BB, PB/TB, suhu)

Menanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang

Melakukan penilaian dengan memeriksa tanda bahaya umum, apakah


anak batuk atau sukar bernafas, diare, demam.

Melakukan pemeriksaan atas indikasi atau jika ada keluhan lain

Melakukan klasifikasi diagnose berdasarkan buku pedoman MTBS


Unit Terkait Dokter umum, bidan

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Melakukan dokumentasi

Petugas tumbuh kembang anak, tenaga medis dan bidan desa


Memakai APD lengkap

Menyapa anak dengan ramah

Menyiapkan pasien dan ruangan

Mencuci tangan

Mempersiapakan lembar atau formulir MTBM

Menanyakan identitas anak dan mencatat pada formulir

Melakukan pemeriksaan rutin (BB, PB/TB, suhu)

Menanyakan apakah ini kunjungan pertama atau kunjungan ulang

Melakukan penilaian dengan memeriksa kemungkinan kejang,


ganguan nafas, hipotermi, kemungkinan infeksi bakteri,
ikterus,kemungkinan gangguan saluran cerna, diare, kemungkinan
Berat badan rendah dan atau masalah pemberian ASI dengan
formulir dan mencatat hasilnya pada formulir

Melakukan penilaian tentang cara meneteki jika bayi ada kesulitan


pemberian ASI
TATA LAKSANA KLINIS BAYI
BARU LAHIR DARI IBU
DENGAN HIV
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit
Halaman 1-1
PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P
KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Penatalaksanaan awal bayi baru lahir dari ibu dengan HIV

Tujuan 1.Mengetahui masalah atau kebutuhan anak


2.Menentukan diagnose penyakit anak
3.Memberikan tindakan atau terapi yang tepat sesuai diagnose
4.Mencegah terjadinya rujukan terlambat

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang tata laksana klinis BBL dari ibu
HIV
Referensi Permenkes Nomor 52 tahun 2017 tentang eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis
B, Buku Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke
Anak, Dirrektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan 2017., Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
Kementerian Kesehatan RI,2019.
Prosedur TATA LAKSANA BAYI DARI IBU HIV DI PUSKESMAS
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri.
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
 Identitas pasien dan orangtua
 Keluhan pasien
 Riwayat therapy yang didapatkan seperti ARV profilaksis
 Riwayat imunisasi
 Status pemberian Asi
6. Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi
7. Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
8. Periksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri, icterus
dan diare
9. Jika ada gejala klinis kolaborasi dengan dokter untuk rujukan tk lanjut
10. Jika tidak ada gejala klinis dan sudah mendapatkan ARV profilaksis
beritahu orangtua/ keluarga bahwa bayi akan dirujuk ke faskes tingkat
lanjut untuk dilakukan pemeriksaan PCR RNA pada saat anak berusia 6
mg, 6 bulan dan saat umur 18 bulan untuk pemeriksaan antibody HIV
11. Jika nanti hasilnya negative akan dikembalikan ke FKTP/Puskesmas
untuk dilakukan pemantauan klinis selanjutnya.
12.Ingatkan ibu untuk selalu menerapkan protocol kesehatan serta
mencegah penularan HIV dengan perilaku seks aman dan PHBS.
13.Beritahu ibu agar segera memeriksakan bayinya jika ada
keluhan/masalah
14.Tetapkan jadwal kunjungan ulang
15.Catat hasil pemeriksaan
16. Cuci tangan

Unit Terkait Petugas tumbuh kembang anak, tenaga medis dan bidan desa
Diagram alir
Memakai APD lengkap

Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien

Beri salam dan perkenalkan diri.

Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan

Lakukan anamnesa dengan menanyakan


 Identitas pasien dan orangtua
 Keluhan pasien
 Riwayat therapy yang didapatkan
 Riwayat imunisasi
 Status pemberian asi

Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada


bayi

Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen

Periksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri, icterus


dan diare

Jika ada gejala klinis kolaborasi dengan dokter untuk rujukan tk lanjut
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Tetapkan jadwal kunjungan ulang

TATA LAKSANA KLINIS


HEPATITIS PADA BAYI DAN
ANAK
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit
Halaman 1-1
PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P
KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001
Pengertian Penatalaksanaan awal bayi baru lahir dari ibu dengan Hepatitis

Tujuan 1.Mengetahui masalah atau kebutuhan anak


2.Menentukan diagnose penyakit anak
3.Memberikan tindakan atau terapi yang tepat sesuai diagnose
4.Mencegah terjadinya rujukan terlambat

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang tata laksana Hepatitis pada anak

Referensi Permenkes nomor 52 tahun 2017 tentang Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis
B, Buku Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke
Anak, Dirrektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan 2017., Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
Kementerian Kesehatan RI,2019.
Prosedur TATA LAKSANA KLINIS HEPATITIS PADA ANAK DI PUSKESMAS
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri.
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
 Identitas pasien dan orangtua
 Keluhan pasien
 Riwayat persalinan
 Riwayat therapy yang didapatkan
 Riwayat imunisasi HBig dan HB0
 Status pemberian Asi
6. Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi
7. Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
8. Periksa gejala klinis, jika ada kolaborasi dengan dokter untuk rujukan
ke faskes lanjutan, jika tidak lanjutkan pemantauan
9. Periksa status HBig dan HB0 jika sudah, beritahu ibu dan keluarga
untuk tetap memantau perkembangan anaknya, dan tetap memberikan
imunisasi dasar sesuai jadwal.
10.Ingatkan ibu untuk selalu menerapkan protocol kesehatan serta
mencegah penularan Hepatitis melalui PHBS.
11.Beritahu ibu agar segera memeriksakan bayinya jika ada
keluhan/masalah
12.Catat hasil pemeriksaan
13.Tetapkan jadwal kunjungan ulang

Unit Terkait Petugas tumbuh kembang anak, tenaga medis dan bidan desa
Diagram alir
Memakai APD lengkap

Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien

Beri salam dan perkenalkan diri.

Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan

Lakukan anamnesa dengan menanyakan


 Identitas pasien dan orangtua
 Keluhan pasien
 Riwayat persalinan
 Riwayat therapy yang didapatkan
 Riwayat imunisasi HBig dan HB0
 Status pemberian Asi

Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi

Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen

Periksa gejala klinis, jika ada kolaborasi dengan dokter untuk rujukan
ke faskes lanjutan, jika tidak lanjutkan pemantauan

Periksa status HBig dan HB0 jika sudah, beritahu ibu dan keluarga
untuk tetap memantau perkembangan kesehatan anaknya, dan
tetap memberikan imunisasi dasar sesuai jadwal.
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

TATA LAKSANA KLINIS SIFILIS


PADA BAYI DAN ANAK
No. Dokumen
SPO No. Revisi
Catat hasil pemeriksaan
TanggalTerbit
Halaman 1-1

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Penatalaksanaan awal bayi baru lahir dari ibu dengan Sifilis

Tujuan 1.Mengetahui masalah atau kebutuhan anak


2.Menentukan diagnose penyakit anak
3.Memberikan tindakan atau terapi yang tepat sesuai diagnose
4.Mencegah terjadinya rujukan terlambat

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang tata laksana Sifilis pada anak

Referensi Permenkes nomor 52 tahun 2017 tentang Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis
B, Buku Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke
Anak, Dirrektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan 2017., Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
Kementerian Kesehatan RI,2019.
Prosedur 1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri.
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
 Identitas pasien dan orangtua
 Keluhan pasien
 Riwayat persalinan
 Riwayat therapy
 Riwayat imunisasi
 Status pemberian Asi
6. Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi
7. Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
8. Periksa status pemberian benzatin penisilin dan gejala klinis, jika obat
sudah diberikan dan ada gejala klinis, kolaborasi dengan dokter untuk
rujukan ke faskes lanjutan, jika tidak ada gejala klinis lakukan
pemantauan selanjutnya sampai anak dinyatakan bebas dari sifilis
9. Beritahu ibu agar tetap memberikan asi secara eksklusif sampai umur 6
bulan
10.Ingatkan ibu untuk selalu menerapkan protocol kesehatan serta
mencegah penularan Sifilis melalui prilaku seks aman dan PHBS.
11.Beritahu ibu agar segera memeriksakan bayinya jika ada
keluhan/masalah
12.Tetapkan jadwal kunjungan ulang
13. Catat hasil pemeriksaan
14. Lepas APD dan cuci tangan

Unit Terkait Petugas tumbuh kembang anak, tenaga medis dan bidan desa
Diagram alir
Memakai APD lengkap

Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien

Beri salam dan perkenalkan diri.

Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan

Lakukan anamnesa dengan menanyakan


 Identitas pasien dan orangtua
 Keluhan pasien
 Riwayat persalinan
 Riwayat therapy Benzatin Penisilin
 Riwayat imunisasi
 Status pemberian Asi

Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi

Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen

Periksa status pemberian benzatin penisilin dan gejala klinis, jika obat
sudah diberikan dan ada gejala klinis, kolaborasi dengan dokter untuk
rujukan ke faskes lanjutan, jika tidak ada gejala klinis lakukan
pemantauan selanjutnya sampai anak dinyatakan bebas dari sifilis
Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Lepas APD dan cuci tangan

TATA LAKSANA KLINIS MTBS


PADA ANAK DENGAN BATUK
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit
Halaman 1-1

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian

Tujuan 1.Mengetahui masalah atau kebutuhan anak


2.Menentukan diagnose penyakit anak
3.Memberikan tindakan atau terapi yang tepat sesuai diagnose
4.Mencegah terjadinya rujukan terlambat

Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBM

Referensi Buku Bagan Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Kementerian


Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 2019.
Prosedur Persiapan Alat :
1. Buku Pedoman MTBS
2. Timbangan
3. Meteran
4. Termometer
5. Arloji yang ada jarum detik
6. Senter
7. Formulir MTBS
8. Tabel berat badan
9. Grafik lingkar kepala
10 Oxymeter

Langkah-langkah :
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Tanyakan keluhan pasien
5. Cuci tangan dengan menggunakan teknik 7 langkah cuci tangan di air
mengalir
6. Pakai sarung tangan
7. Lakukan anamnesa dengan menggunakan formulir MTBS
8. Jelaskan pada orangtua atau keluarga tentang prosedur dan tindakan
yang akan dilakukan
9. Lakukan pemeriksaan fisik rutin seperti menimbang BB, mengukur TB,
mengukur lingkar lengan, lingkar kepala dan suhu
10. Tanyakan status kunjungan anak pada orangtua atau keluarga
11. Gunakan bagan MTBS untuk menentukan status kesehatan anak
12. Tanyakan apakah anak batuk, jika ya, tanyakan berapa lama,
Lihat dengar dan periksa :
- Hitung nafas dlm 1 menit dengan menggunakan arloji yang
mempunyai jarum detik
- Lihat apakah ada tarikan dinding dada ke dalam
- Lihat dan dengar adanya wheezing
- Periksa dengan pulse oxymeter untuk menilai saturasi oksigen
13. Klasifikasikan batuk dan berikan tindakan sesuai pedoman MTBS
 Jika ada tarikan dinding dada ke dalam atau saturasi oksigen
kurang
dari 90% termasuk dalam klasifikasi pneumonia berat
Tindakan :
- Beri oksigen maksimal 2-3 liter / menit
- Beri dosis pertama antibiotic yang sesuai
- Rujuk segera
 Jika nafas cepat termasuk dalam klasifikasi pneumonia
Tindakan :
- Beri amoksilin 2x sehari selama 3 atau 5 hari
- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
- Obati wheezing bila ada
- Apabila batuk > 14 hari rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 2 hari
 Jika tidak ada tanda-tanda pneumonia berat maupun pneumonia
termasuk batuk bukan pneumonia
Tindakan :
- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
- Obati wheezing bila ada
- Apabila batuk >14 hari rujuk untuk pemeriksaan TB dan sebab
lain
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan
14. Konsultasikan dengan dokter poli umum jika didapatkan hasil
klasifikasi yang perlu dirujuk seperti pneumonia dan pneumonia berat
15. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada keluarga
16. Beritahu jadwal kunjungan ulang
17. Bereskan alat
18. Cuci tangan di larutan klorin
19. Lepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah medis
20. Cuci tangan dengan teknik 7 langkah cuci tangan
21. Catat hasil pemeriksaan pada formulir MTBS
Unit Terkait Poli umum, poli tindakan dan bidan desa

Diagram alir
Pakai APD lengkap

Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien

Beri salam dan perkenalkan diri

Tanyakan keluhan anak pada orangtua atau keluarga

Cuci tangan menggunakan teknik 7 langkah cuci tangan

Pakai sarung tangan

Lakukan anamnesa dengan menggunakan formulir MTBS


Jelaskan pada pasien tentang prosedur dan tindakan yang akan
dilakukan

Lakukan pemeriksaan fisik rutin seperti menimbang BB, mengukur TB,


mengukur lingkar lengan, lingkar kepala dan suhu

Tanyakan status kunjungan anak

Gunakan bagan MTBS untuk menentukan status kesehatan anak

Tanyakan apakah anak batuk, jika ya tanyakan berapa lama

Tentukan klasifikasi batuk dan berikan tindakan sesuai pedoman MTBS

Konsultasikan dengan dokter poli umum jika didapatkan hasil klasifikasi


yang perlu dirujuk seperti pneumonia atau pneumonia berat

Jelaskan hasil pemeriksaan pada orangtua atau keluarga


Beritahu jadwal kunjungan ulang

Bereskan alat

Cuci tangan di larutan klorin

Lepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah medis

Cuci tangan dengan teknik 7 langkah cuci tangan di air mengalir

Catat hasil pemeriksaan pada formulir MTBS

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Pelaksanaan Kelas Ibu Balita
No. Dokumen
SPO No. Revisi 01
TanggalTerbit 12-02-2022
Halaman 1-1

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia
antara 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar
pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini
digunakan buku KIA
Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku
KIA dalam mewujudkan Tumbuh Kembang Balita yang optimal
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBM

Referensi Buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita, Kemenkes RI, 2014

Prosedur I. Memakai APD


II. Menyiapkan alat
1. Kuisioner pre dan post tes
2. Bolpoint
3. Lembar balik
4. Buku KIA
5. Buku pedoman kelas ibu balita
6. Alat peraga jika diperlukan
III. Prosedur tindakan :
1. Menyapa ibu-ibu balita dengan ramah.
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan kelas
4. Menetapkan kontrak waktu
5. Melakukan pre tes
6. Menyampaikan materi
7. Melakukan Tanya jawab
8. Melakukan post tes
9. Melakukan evaluasi kegiatan
10. Melakukan latihan fisik jika diperlukan
11. Menutup kegiatan dengan ucapan terimakasih dan menjadwalkan
pertemuan berikutnya dan tetap mengingatkan selalu menerapkan
prokes
12. Melakukan dokumentasi
Unit Terkait Petugas tumbuh kembang anak, petugas gizi, bidan desa
Diagram alir

Memakai APD lengkap

Menyapa ibu-ibu balita dengan ramah

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan kelas

Menetapkan kontrak waktu

Melakukan pre tes

Menyampaikan materi

Melakukan Tanya jawab

Melakukan post tes


Melakukan evaluasi kegiatan

Melakukan latihan fisik jika diperlukan

Menutup kegiatan dengan ucapan terimakasih dan menjadwalkan


pertemuan berikutnya dan tetap mengingatkan selalu menerapkan
prokes

Melakukan dokumentasi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Pelaksanaan Kelas Ibu Balita
No. Dokumen
SPO No. Revisi 01
TanggalTerbit 12-02-2022
Halaman 1-1

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia
antara 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar
pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini
digunakan buku KIA
Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku
KIA dalam mewujudkan Tumbuh Kembang Balita yang optimal
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBM

Referensi Buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita, Kemenkes RI, 2014

Prosedur I. Memakai APD


II. Menyiapkan alat
1. Kuisioner pre dan post tes
2. Bolpoint
3. Lembar balik
4. Buku KIA
5. Buku pedoman kelas ibu balita
6. Alat peraga jika diperlukan
III. Prosedur tindakan :
13. Menyapa ibu-ibu balita dengan ramah.
14. Memperkenalkan diri
15. Menjelaskan tujuan kelas
16. Menetapkan kontrak waktu
17. Melakukan pre tes
18. Menyampaikan materi
19. Melakukan Tanya jawab
20. Melakukan post tes
21. Melakukan evaluasi kegiatan
22. Melakukan latihan fisik jika diperlukan
23. Menutup kegiatan dengan ucapan terimakasih dan menjadwalkan
pertemuan berikutnya dan tetap mengingatkan selalu menerapkan
prokes
24. Melakukan dokumentasi
Unit Terkait Petugas tumbuh kembang anak, petugas gizi, bidan desa

Diagram alir

Memakai APD lengkap

Menyapa ibu-ibu balita dengan ramah

Memperkenalkan diri

Menjelaskan tujuan kelas

Menetapkan kontrak waktu

Melakukan pre tes

Menyampaikan materi

Melakukan Tanya jawab

Melakukan post tes


Melakukan evaluasi kegiatan

Melakukan latihan fisik jika diperlukan

Menutup kegiatan dengan ucapan terimakasih dan menjadwalkan


pertemuan berikutnya dan tetap mengingatkan selalu menerapkan
prokes

Melakukan dokumentasi

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Pelayanan Kesehatan Neonatal
Esensial Dasar
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit 11-07-2022
Halaman 1-2

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Pelayanan yang diberikan pada bayi usia 0-28 hari

Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi terutama dalam 24 jam
pertama kehidupan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Neonatal Esensial Dasar
Referensi Buku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Pedoman Teknis Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatan RI, 2019
Prosedur Persiapan Diri:
1. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir kemudian keringkan
2. Memakai sarung tangan bersih
Persiapan Alat:
1. Alat pemeriksaan fisik antara lain : timbangan bayi dengan pengukur
panjang badan, meteran, thermometer axila , kasa steril
2. Vit K1
3. Salep mata antibiotic
4. Vaksin Hepatitis B0
5. Kit emergency bayi
6. Formulir bayi baru lahir
7. Formulir pencatatan bayi muda
8. Buku KIA

Prosedur:
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
*Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak
*Riwayat pemeriksaan kehamilan
*Riwayat persalinan
*Riwayat menyusui
*Riwayat kesehatan ibu dan bayi
6. Berikan pelayanan neonatal sesuai umur anak yaitu umur 0-6 jam,
6-48 jam, 3-7 hari, dan 8-28 hari.
7. Siapkan rujukan jika diperlukan
8. Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
9. Beritahu jadwal kunjungan ulang
Diagram alir
Pakai APD lengkap

Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien

Beri salam dan perkenalkan diri

Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan

Lakukan anamnesa dengan menanyakan


*Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak
*Riwayat pemeriksaan kehamilan
*Riwayat persalinan
*Riwayat menyusui
*Riwayat kesehatan ibu dan bayi

Berikan pelayanan neonatal sesuai umur anak yaitu umur 0-6 jam,
6-48 jam, 3-7 hari, dan 8-28 hari.

Siapkan rujukan jika diperlukan

Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA

Beritahu jadwal kunjungan ulang


Unit Terkait Dokter umum, Petugas gizi, bidan

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Pelayanan Kesehatan Neonatal


Esensial Pada Bayi Baru Lahir
(0-6 jam)
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit 11-07-2022
Halaman 1-2

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001
Pengertian Pelayanan yang diberikan pada bayi baru lahir 0-6 jam

Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi terutama dalam 24 jam
pertama kehidupan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBS

Referensi Buku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Pedoman Teknis Pelayanan


Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatan RI, 2019
Prosedur Persiapan Diri:
1. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir kemudian keringkan
2. Memakai sarung tangan bersih
3. Jaga suhu bai dyi tetap hangat selama pemeriksaan. Buka hanya
bagian yang akan diperiksa atau diamati dalam waktu singkat untuk
mencegah kehilangan panas.

Persiapan Keluarga:
1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan dilakukan dan
kemudian hasilnya setelah selesai

Persiapan Alat dan Tempat:


1. Sarung tangan bersih
2. Kain bersih
3. Stetoskop
4. Jam dengan jarum detik
5. Termometer
6. Timbangan bayi
7. Pengukur panjang bayi
8. Pengukur lingkar kepala
9. Pemeriksaan dilakukan di tempat yang datar, rata, bersih, kering,
hangat, dan terang
Prosedur:
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
*Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak
* Keluhan bayi
* Penyakit ibu ( Hipotiroid, hepatitis B, Tuberculosa ( TBC,
HIV,DLL)
* Cara, waktu, tempat bersalin, kondisi bayi saat lahir ( langsung
menangis/ tidak) dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada
* Warna air ketuban
* Riwayat BAB dan BAK
* Frekuensi bayi menyusui dan kemampuan menghisap
6. Lakukan pemeriksaan fisik :
* Timbang Berat badan , ukur panjang badan, Ukur lingkar kepala
* Ukur suhu badan, pernafasan, denyut nadi, keadaan umum bayi
7. Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
* Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi
* Isap lendir dari mulut dan hidung (jika diperlukan)
* Keringkan
* Pantau tanda bahaya
* Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun kira – kira
2 menit setelah lahir
* Lakukan Inisiasi Menyusui Dini ( IMD )
* Beri suntikan vitamin K1 1mg secara intramuscular dipaha kiri
anterolateral setelah IMD
* Beri salep mata antibiotik pada kedua mata
* Pemeriksaan fisik
* Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuscular di paha kanan
anterolater kira – kira 1 – 2 jam setelah pemberian vit K1
8. Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
9. Beritahu jadwal kunjungan ulang
Diagram alir
Pakai APD lengkap

Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien

Beri salam dan perkenalkan diri

Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan

Lakukan anamnesa dengan menanyakan:


Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak, Riwayat pemeriksaan
kehamilan, Riwayat persalinan, Riwayat menyusui, Riwayat kesehatan
ibu dan bayi

Lakukan pemeriksaan fisik

Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi,Isap lender dari mulut dan hidung (jika diperlukan),
Keringkan ,Pantau tanda bahaya , Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa
membubuhi apapun kira – kira 2 menit setelah lahir, Lakukan Inisiasi
Menyusui Dini ( IMD ), Beri suntikan vitamin K1 1mg secara
intramuscular dipaha kiri anterolateral setelah IMD, Beri salep mata
antibiotik pada kedua mata, Pemeriksaan fisik, Beri imunisasi hepatitis
B 0,5 ml intramuscular di paha kanan anterolater kira – kira 1 – 2 jam
Unit Terkait Dokter umum, Petugas gizi, bidan

Beritahu jadwal kunjungan ulang


Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan

Pelayanan Kesehatan Neonatal


Esensial Pada Bayi Baru Lahir
( 6 -48 jam)
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit 11-07-2022
Halaman 1-2

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Pelayanan yang diberikan pada bayi baru lahir 6 – 48 jam

Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi terutama dalam 24 jam
pertama kehidupan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Neonatal Esensial
Referensi Buku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Pedoman Teknis Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatan RI, 2019
Prosedur Persiapan Diri:
1. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir kemudian keringkan
2. Memakai sarung tangan bersih
3. Jaga suhu bai dyi tetap hangat selama pemeriksaan. Buka hanya
bagian yang akan diperiksa atau diamati dalam waktu singkat untuk
mencegah kehilangan panas.
Persiapan Keluarga:
1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan dilakukan dan
kemudian hasilnya setelah selesai
Persiapan Alat dan Tempat:
1. Sarung tangan bersih
2. Kain bersih
3. Stetoskop
4. Jam dengan jarum detik
5. Termometer
6. Timbangan bayi
7. Pengukur panjang bayi
8. Pengukur lingkar kepala
9. Pemeriksaan dilakukan di tempat yang datar, rata, bersih, kering,
hangat, dan terang
Prosedur:
6. Pakai APD lengkap
7. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien
8. Beri salam dan perkenalkan diri
9. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
10. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
*Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak
* Keluhan bayi
* Penyakit ibu ( Hipotiroid, hepatitis B, Tuberculosa ( TBC,
HIV,DLL)
* Cara, waktu, tempat bersalin, kondisi bayi saat lahir ( langsung
menangis/ tidak) dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada
* Warna air ketuban
* Riwayat BAB dan BAK
* Frekuensi bayi menyusui dan kemampuan menghisap
6. Lakukan pemeriksaan fisik :
* Timbang Berat badan , ukur panjang badan, Ukur lingkar kepala
* Ukur suhu badan, pernafasan, denyut jantung bayi, keadaan umum
bayi
7. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan tindakan yang akan
diberikan.
8. Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
* Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi
* Isap lendir dari mulut dan hidung (jika diperlukan)
* Keringkan
* Pantau tanda bahaya
* Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun kira – kira
2 menit setelah lahir
* Lakukan Inisiasi Menyusui Dini ( IMD )
* Beri suntikan vitamin K1 1mg secara intramuscular dipaha kiri
anterolateral setelah IMD
* Beri salep mata antibiotik pada kedua mata
* Pemeriksaan fisik
* Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuscular di paha kanan
anterolater kira – kira 1 – 2 jam setelah pemberian vit K1
10. Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
11. Beritahu jadwal kunjungan ulang

Diagram alir

Pakai APD lengkap

Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien

Beri salam dan perkenalkan diri


Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan

Lakukan anamnesa dengan menanyakan:


Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak, Riwayat pemeriksaan
kehamilan, Riwayat persalinan, Riwayat menyusui, Riwayat kesehatan
ibu dan bayi

Lakukan pemeriksaan fisik

Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi,Isap lender dari mulut dan hidung (jika diperlukan),
Keringkan ,Pantau tanda bahaya , Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa
membubuhi apapun kira – kira 2 menit setelah lahir, Lakukan Inisiasi
Menyusui Dini ( IMD ), Beri suntikan vitamin K1 1mg secara
intramuscular dipaha kiri anterolateral setelah IMD, Beri salep mata
antibiotik pada kedua mata, Pemeriksaan fisik, Beri imunisasi hepatitis
B 0,5 ml intramuscular di paha kanan anterolater kira – kira 1 – 2 jam
setelah pemberian vit K1

Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
Beritahu jadwal kunjungan ulang

Unit Terkait Dokter umum, Petugas gizi, bidan

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan


Tata Laksana MTBM pada
Neonatus dengan BBLR
No. Dokumen
SPO No. Revisi
TanggalTerbit 11-7-2022
Halaman 1-2

PEMERINTAH dr. Dewa Putu MertaSuteja, M.A.P


KABUPATEN BULELENG NIP :19710226 200012 1 001

Pengertian Pemeriksaan yang di lakukan pada bayi muda umur 0 – 2 bulan baik yang
sehat maupun yang sakit untuk mengetahui status kesehatan anak
Tujuan Untuk mengetahui tanda atau gejala penyakit dan untuk menangani masalah
pada bayi muda umur 0 – 2 bulan dalam suatu bagan dan petugas mampu
menentukan klasifikasi dan melakukan rujukan tepat waktu
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBM

Referensi Buku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Pedoman Teknis Pelayanan


Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatan RI, 2019
Prosedur Persiapan Diri:
1. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir kemudian keringkan
2. Memakai sarung tangan bersih
3. Jaga suhu bayi tetap hangat selama pemeriksaan. Buka hanya
bagian yang akan diperiksa atau diamati dalam waktu singkat
untuk mencegah kehilangan panas.

Persiapan Keluarga:
1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan dilakukan dan
kemudian hasilnya setelah selesai

Persiapan Alat dan Tempat:


1. Sarung tangan bersih
2. Kain bersih
3. Stetoskop
4. Jam dengan jarum detik
5. Termometer
6. Timbangan bayi
7. Pengukur panjang bayi
8. Pengukur lingkar kepala
9. Pemeriksaan dilakukan di tempat yang datar, rata, bersih, kering,
hangat, dan terang
Prosedur:
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
*Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak
* Keluhan bayi
* Riwayat imunisai dan pemberian vit K
* Cara, waktu, tempat bersalin, kondisi bayi saat lahir ( langsung
menangis/ tidak) dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada
* Warna air ketuban
* Riwayat BAB dan BAK
* Frekuensi bayi menyusui dan kemampuan menghisap
6. Lakukan pemeriksaan fisik :
* Timbang Berat badan , ukur panjang badan, Ukur lingkar kepala
* Ukur suhu badan, pernafasan, denyut jantung bayi, keadaan umum
bayi
7. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan tindakan yang akan
diberikan.
9. Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
* Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi
* Isap lendir dari mulut dan hidung (jika diperlukan)
* Keringkan
* Pantau tanda bahaya
* Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun kira – kira
2 menit setelah lahir
* Lakukan Inisiasi Menyusui Dini ( IMD )
* Beri suntikan vitamin K1 1mg secara intramuscular dipaha kiri
anterolateral setelah IMD
* Beri salep mata antibiotik pada kedua mata
* Pemeriksaan fisik
* Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuscular di paha kanan
anterolater kira – kira 1 – 2 jam setelah pemberian vit K1
6. Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
7. Beritahu jadwal kunjungan ulang
Diagram alir
Pakai APD lengkap

Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien

Beri salam dan perkenalkan diri

Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan

Lakukan anamnesa dengan menanyakan:


Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak, Riwayat pemeriksaan
kehamilan, Riwayat persalinan, Riwayat menyusui, Riwayat kesehatan
ibu dan bayi

Lakukan pemeriksaan fisik

Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi,Isap lender dari mulut dan hidung (jika diperlukan),
Keringkan ,Pantau tanda bahaya , Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa
Unit Terkait Dokter umum, Petugas gizi, bidan

Beritahu jadwal kunjungan ulang

Anda mungkin juga menyukai