Pengertian Kegiatan pemeriksaan kesehatan secara terpadu pada anak PAUD untuk
mendeteksi tumbuh kembang anak secara dini
Tujuan 1. Mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan
2. Mengoreksi, memperbaiki dan mengatasi masalah atau penyimpangan
perkembangan sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal sesuai dengan potensinya
3. Merangsang otak balita sehingga perkembangan kemampuan gerak, bicara
dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal
sesuai dengan umur anak
Memperkenalkan diri
Unit Terkait Dokter umum, dokter gigi, pengelola gizi, petugas UKS, petugas promkes
Diagram alir
Mencuci tangan
Melakukan dokumentasi
Mencuci tangan
Melakukan dokumentasi
Mencuci tangan
Pengertian Penatalaksanaan awal bayi baru lahir dari ibu dengan HIV
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang tata laksana klinis BBL dari ibu
HIV
Referensi Permenkes Nomor 52 tahun 2017 tentang eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis
B, Buku Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke
Anak, Dirrektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan 2017., Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
Kementerian Kesehatan RI,2019.
Prosedur TATA LAKSANA BAYI DARI IBU HIV DI PUSKESMAS
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri.
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
Identitas pasien dan orangtua
Keluhan pasien
Riwayat therapy yang didapatkan seperti ARV profilaksis
Riwayat imunisasi
Status pemberian Asi
6. Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi
7. Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
8. Periksa kemungkinan penyakit sangat berat atau infeksi bakteri, icterus
dan diare
9. Jika ada gejala klinis kolaborasi dengan dokter untuk rujukan tk lanjut
10. Jika tidak ada gejala klinis dan sudah mendapatkan ARV profilaksis
beritahu orangtua/ keluarga bahwa bayi akan dirujuk ke faskes tingkat
lanjut untuk dilakukan pemeriksaan PCR RNA pada saat anak berusia 6
mg, 6 bulan dan saat umur 18 bulan untuk pemeriksaan antibody HIV
11. Jika nanti hasilnya negative akan dikembalikan ke FKTP/Puskesmas
untuk dilakukan pemantauan klinis selanjutnya.
12.Ingatkan ibu untuk selalu menerapkan protocol kesehatan serta
mencegah penularan HIV dengan perilaku seks aman dan PHBS.
13.Beritahu ibu agar segera memeriksakan bayinya jika ada
keluhan/masalah
14.Tetapkan jadwal kunjungan ulang
15.Catat hasil pemeriksaan
16. Cuci tangan
Unit Terkait Petugas tumbuh kembang anak, tenaga medis dan bidan desa
Diagram alir
Memakai APD lengkap
Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
Jika ada gejala klinis kolaborasi dengan dokter untuk rujukan tk lanjut
Rekaman historis perubahan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang tata laksana Hepatitis pada anak
Referensi Permenkes nomor 52 tahun 2017 tentang Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis
B, Buku Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke
Anak, Dirrektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan 2017., Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
Kementerian Kesehatan RI,2019.
Prosedur TATA LAKSANA KLINIS HEPATITIS PADA ANAK DI PUSKESMAS
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri.
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
Identitas pasien dan orangtua
Keluhan pasien
Riwayat persalinan
Riwayat therapy yang didapatkan
Riwayat imunisasi HBig dan HB0
Status pemberian Asi
6. Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi
7. Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
8. Periksa gejala klinis, jika ada kolaborasi dengan dokter untuk rujukan
ke faskes lanjutan, jika tidak lanjutkan pemantauan
9. Periksa status HBig dan HB0 jika sudah, beritahu ibu dan keluarga
untuk tetap memantau perkembangan anaknya, dan tetap memberikan
imunisasi dasar sesuai jadwal.
10.Ingatkan ibu untuk selalu menerapkan protocol kesehatan serta
mencegah penularan Hepatitis melalui PHBS.
11.Beritahu ibu agar segera memeriksakan bayinya jika ada
keluhan/masalah
12.Catat hasil pemeriksaan
13.Tetapkan jadwal kunjungan ulang
Unit Terkait Petugas tumbuh kembang anak, tenaga medis dan bidan desa
Diagram alir
Memakai APD lengkap
Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi
Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
Periksa gejala klinis, jika ada kolaborasi dengan dokter untuk rujukan
ke faskes lanjutan, jika tidak lanjutkan pemantauan
Periksa status HBig dan HB0 jika sudah, beritahu ibu dan keluarga
untuk tetap memantau perkembangan kesehatan anaknya, dan
tetap memberikan imunisasi dasar sesuai jadwal.
Rekaman historis perubahan
Pengertian Penatalaksanaan awal bayi baru lahir dari ibu dengan Sifilis
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang tata laksana Sifilis pada anak
Referensi Permenkes nomor 52 tahun 2017 tentang Eliminasi HIV, Sifilis dan Hepatitis
B, Buku Pedoman Eliminasi Penularan HIV, Sifilis dan Hepatitis B dari ibu ke
Anak, Dirrektorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Kementerian Kesehatan 2017., Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial,
Kementerian Kesehatan RI,2019.
Prosedur 1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri.
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
Identitas pasien dan orangtua
Keluhan pasien
Riwayat persalinan
Riwayat therapy
Riwayat imunisasi
Status pemberian Asi
6. Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi
7. Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
8. Periksa status pemberian benzatin penisilin dan gejala klinis, jika obat
sudah diberikan dan ada gejala klinis, kolaborasi dengan dokter untuk
rujukan ke faskes lanjutan, jika tidak ada gejala klinis lakukan
pemantauan selanjutnya sampai anak dinyatakan bebas dari sifilis
9. Beritahu ibu agar tetap memberikan asi secara eksklusif sampai umur 6
bulan
10.Ingatkan ibu untuk selalu menerapkan protocol kesehatan serta
mencegah penularan Sifilis melalui prilaku seks aman dan PHBS.
11.Beritahu ibu agar segera memeriksakan bayinya jika ada
keluhan/masalah
12.Tetapkan jadwal kunjungan ulang
13. Catat hasil pemeriksaan
14. Lepas APD dan cuci tangan
Unit Terkait Petugas tumbuh kembang anak, tenaga medis dan bidan desa
Diagram alir
Memakai APD lengkap
Beritahu orang tua/ keluarga tindakan yang akan dilakukan pada bayi
Lakukan pemeriksaan fisik dan keadaan umum bayi meliputi BB, PB,
Lika, Lida, Suhu, Respirasi, Saturasi oksigen
Periksa status pemberian benzatin penisilin dan gejala klinis, jika obat
sudah diberikan dan ada gejala klinis, kolaborasi dengan dokter untuk
rujukan ke faskes lanjutan, jika tidak ada gejala klinis lakukan
pemantauan selanjutnya sampai anak dinyatakan bebas dari sifilis
Rekaman historis perubahan
Pengertian
Langkah-langkah :
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomor urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Tanyakan keluhan pasien
5. Cuci tangan dengan menggunakan teknik 7 langkah cuci tangan di air
mengalir
6. Pakai sarung tangan
7. Lakukan anamnesa dengan menggunakan formulir MTBS
8. Jelaskan pada orangtua atau keluarga tentang prosedur dan tindakan
yang akan dilakukan
9. Lakukan pemeriksaan fisik rutin seperti menimbang BB, mengukur TB,
mengukur lingkar lengan, lingkar kepala dan suhu
10. Tanyakan status kunjungan anak pada orangtua atau keluarga
11. Gunakan bagan MTBS untuk menentukan status kesehatan anak
12. Tanyakan apakah anak batuk, jika ya, tanyakan berapa lama,
Lihat dengar dan periksa :
- Hitung nafas dlm 1 menit dengan menggunakan arloji yang
mempunyai jarum detik
- Lihat apakah ada tarikan dinding dada ke dalam
- Lihat dan dengar adanya wheezing
- Periksa dengan pulse oxymeter untuk menilai saturasi oksigen
13. Klasifikasikan batuk dan berikan tindakan sesuai pedoman MTBS
Jika ada tarikan dinding dada ke dalam atau saturasi oksigen
kurang
dari 90% termasuk dalam klasifikasi pneumonia berat
Tindakan :
- Beri oksigen maksimal 2-3 liter / menit
- Beri dosis pertama antibiotic yang sesuai
- Rujuk segera
Jika nafas cepat termasuk dalam klasifikasi pneumonia
Tindakan :
- Beri amoksilin 2x sehari selama 3 atau 5 hari
- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
- Obati wheezing bila ada
- Apabila batuk > 14 hari rujuk untuk pemeriksaan lanjutan
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 2 hari
Jika tidak ada tanda-tanda pneumonia berat maupun pneumonia
termasuk batuk bukan pneumonia
Tindakan :
- Beri pelega tenggorokan dan pereda batuk yang aman
- Obati wheezing bila ada
- Apabila batuk >14 hari rujuk untuk pemeriksaan TB dan sebab
lain
- Nasehati kapan kembali segera
- Kunjungan ulang 2 hari jika tidak ada perbaikan
14. Konsultasikan dengan dokter poli umum jika didapatkan hasil
klasifikasi yang perlu dirujuk seperti pneumonia dan pneumonia berat
15. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada keluarga
16. Beritahu jadwal kunjungan ulang
17. Bereskan alat
18. Cuci tangan di larutan klorin
19. Lepas sarung tangan dan buang ke tempat sampah medis
20. Cuci tangan dengan teknik 7 langkah cuci tangan
21. Catat hasil pemeriksaan pada formulir MTBS
Unit Terkait Poli umum, poli tindakan dan bidan desa
Diagram alir
Pakai APD lengkap
Bereskan alat
Pengertian Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia
antara 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar
pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini
digunakan buku KIA
Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku
KIA dalam mewujudkan Tumbuh Kembang Balita yang optimal
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBM
Referensi Buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita, Kemenkes RI, 2014
Memperkenalkan diri
Menyampaikan materi
Melakukan dokumentasi
Pengertian Kelas Ibu Balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak berusia
antara 0-5 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat, tukar
pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan stimulasi
pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh fasilitator, dalam hal ini
digunakan buku KIA
Tujuan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan menggunakan buku
KIA dalam mewujudkan Tumbuh Kembang Balita yang optimal
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBM
Referensi Buku Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Balita, Kemenkes RI, 2014
Diagram alir
Memperkenalkan diri
Menyampaikan materi
Melakukan dokumentasi
Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi terutama dalam 24 jam
pertama kehidupan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Neonatal Esensial Dasar
Referensi Buku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Pedoman Teknis Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatan RI, 2019
Prosedur Persiapan Diri:
1. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir kemudian keringkan
2. Memakai sarung tangan bersih
Persiapan Alat:
1. Alat pemeriksaan fisik antara lain : timbangan bayi dengan pengukur
panjang badan, meteran, thermometer axila , kasa steril
2. Vit K1
3. Salep mata antibiotic
4. Vaksin Hepatitis B0
5. Kit emergency bayi
6. Formulir bayi baru lahir
7. Formulir pencatatan bayi muda
8. Buku KIA
Prosedur:
1. Pakai APD lengkap
2. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien
3. Beri salam dan perkenalkan diri
4. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
5. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
*Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak
*Riwayat pemeriksaan kehamilan
*Riwayat persalinan
*Riwayat menyusui
*Riwayat kesehatan ibu dan bayi
6. Berikan pelayanan neonatal sesuai umur anak yaitu umur 0-6 jam,
6-48 jam, 3-7 hari, dan 8-28 hari.
7. Siapkan rujukan jika diperlukan
8. Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
9. Beritahu jadwal kunjungan ulang
Diagram alir
Pakai APD lengkap
Berikan pelayanan neonatal sesuai umur anak yaitu umur 0-6 jam,
6-48 jam, 3-7 hari, dan 8-28 hari.
Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi terutama dalam 24 jam
pertama kehidupan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBS
Persiapan Keluarga:
1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan dilakukan dan
kemudian hasilnya setelah selesai
Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi,Isap lender dari mulut dan hidung (jika diperlukan),
Keringkan ,Pantau tanda bahaya , Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa
membubuhi apapun kira – kira 2 menit setelah lahir, Lakukan Inisiasi
Menyusui Dini ( IMD ), Beri suntikan vitamin K1 1mg secara
intramuscular dipaha kiri anterolateral setelah IMD, Beri salep mata
antibiotik pada kedua mata, Pemeriksaan fisik, Beri imunisasi hepatitis
B 0,5 ml intramuscular di paha kanan anterolater kira – kira 1 – 2 jam
Unit Terkait Dokter umum, Petugas gizi, bidan
Tujuan Untuk mengetahui sedini mungkin kelainan pada bayi terutama dalam 24 jam
pertama kehidupan
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan Pelayanan Kesehatan
Neonatal Esensial
Referensi Buku Pelayanan Kesehatan Neonatal Esensial, Pedoman Teknis Pelayanan
Kesehatan Tingkat Pertama, Kementerian Kesehatan RI, 2019
Prosedur Persiapan Diri:
1. Cuci tangan dengan sabun di air mengalir kemudian keringkan
2. Memakai sarung tangan bersih
3. Jaga suhu bai dyi tetap hangat selama pemeriksaan. Buka hanya
bagian yang akan diperiksa atau diamati dalam waktu singkat untuk
mencegah kehilangan panas.
Persiapan Keluarga:
1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan dilakukan dan
kemudian hasilnya setelah selesai
Persiapan Alat dan Tempat:
1. Sarung tangan bersih
2. Kain bersih
3. Stetoskop
4. Jam dengan jarum detik
5. Termometer
6. Timbangan bayi
7. Pengukur panjang bayi
8. Pengukur lingkar kepala
9. Pemeriksaan dilakukan di tempat yang datar, rata, bersih, kering,
hangat, dan terang
Prosedur:
6. Pakai APD lengkap
7. Panggil pasien ke ruangan KIA sesuai nomer urut pasien
8. Beri salam dan perkenalkan diri
9. Tanyakan kepada orangtua atau keluarga tujuan kunjungan
10. Lakukan anamnesa dengan menanyakan
*Tanggal lahir anak dan tentukan umur anak
* Keluhan bayi
* Penyakit ibu ( Hipotiroid, hepatitis B, Tuberculosa ( TBC,
HIV,DLL)
* Cara, waktu, tempat bersalin, kondisi bayi saat lahir ( langsung
menangis/ tidak) dan tindakan yang diberikan pada bayi jika ada
* Warna air ketuban
* Riwayat BAB dan BAK
* Frekuensi bayi menyusui dan kemampuan menghisap
6. Lakukan pemeriksaan fisik :
* Timbang Berat badan , ukur panjang badan, Ukur lingkar kepala
* Ukur suhu badan, pernafasan, denyut jantung bayi, keadaan umum
bayi
7. Jelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan tindakan yang akan
diberikan.
8. Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
* Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi
* Isap lendir dari mulut dan hidung (jika diperlukan)
* Keringkan
* Pantau tanda bahaya
* Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa membubuhi apapun kira – kira
2 menit setelah lahir
* Lakukan Inisiasi Menyusui Dini ( IMD )
* Beri suntikan vitamin K1 1mg secara intramuscular dipaha kiri
anterolateral setelah IMD
* Beri salep mata antibiotik pada kedua mata
* Pemeriksaan fisik
* Beri imunisasi hepatitis B 0,5 ml intramuscular di paha kanan
anterolater kira – kira 1 – 2 jam setelah pemberian vit K1
10. Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
11. Beritahu jadwal kunjungan ulang
Diagram alir
Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi,Isap lender dari mulut dan hidung (jika diperlukan),
Keringkan ,Pantau tanda bahaya , Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa
membubuhi apapun kira – kira 2 menit setelah lahir, Lakukan Inisiasi
Menyusui Dini ( IMD ), Beri suntikan vitamin K1 1mg secara
intramuscular dipaha kiri anterolateral setelah IMD, Beri salep mata
antibiotik pada kedua mata, Pemeriksaan fisik, Beri imunisasi hepatitis
B 0,5 ml intramuscular di paha kanan anterolater kira – kira 1 – 2 jam
setelah pemberian vit K1
Catat hasil pemeriksaan pada formulir bayi baru lahir dan buku KIA
Beritahu jadwal kunjungan ulang
Pengertian Pemeriksaan yang di lakukan pada bayi muda umur 0 – 2 bulan baik yang
sehat maupun yang sakit untuk mengetahui status kesehatan anak
Tujuan Untuk mengetahui tanda atau gejala penyakit dan untuk menangani masalah
pada bayi muda umur 0 – 2 bulan dalam suatu bagan dan petugas mampu
menentukan klasifikasi dan melakukan rujukan tepat waktu
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : tentang pelaksanaan MTBM
Persiapan Keluarga:
1. Jelaskan kepada ibu dan keluarga tentang apa yang akan dilakukan dan
kemudian hasilnya setelah selesai
Berikan asuhan pada bayi baru lahir umur 0-6 jam, antara lain :
Jaga bayi tetap hangat dengan memberikan selimut dan memakaikan
topi,Isap lender dari mulut dan hidung (jika diperlukan),
Keringkan ,Pantau tanda bahaya , Klem, potong dan ikat tali pusat tanpa
Unit Terkait Dokter umum, Petugas gizi, bidan