Anda di halaman 1dari 7

STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI

DINI TUMBUH KEMBANG ( SDIDTK )


No. Dokumen : /UKM /PK /PP
/27 /2017
SOP No. Revisi :
Tanggal Terbit :
Halaman :

UPT
CIKMAH,S.ST
Puskesmas
NIP.197307161992022002
Pulau Panggung

1. Pengertian Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang ( SDIDTK )


Adalah pemantauan dan pengelolaan tumbuh kembang anak secara
komprehensif dan berkwalitas melalui kegiatan stimulasi, deteksi an
intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang pada masa 5 tahun
pertama kehidupan yang dilakukan oleh tenaga yang sydah dilatih
SDIDTK
2. Tujuan Sebagai acuan penerpan langkah-langkah untuk melaksanakan kegiatan
SDIDTK
3. Kebijakan Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Pulau Panggung
Nomor /SK.UKM/AK-PP/27/2017tentang Pengelolaan dan
Pelaksanaa Upaya Kesehatan Masyarkat
4. Refrensi Buku Pedoman SDIDTK
5. Alat dan Alat
Bahan a. Timbangan dan pengukur tinggi badan
b. Pita ukur
c. Buku KIA
d. Kwisioner Pra Skrining Perkembangan ( KPSP ) sesuai umur
anak
e. Intrumen Tes Daya Dengar ( TDD ) :
- Intrumen TDD menurut umur anak
- Gambar binatang ( ayam, anjing, kucing, manusia )
- Mainan (boneka, kubus, cangkir, bola )
f. Intrumen Tes Daya Lihat :
- Ruanganyang bersih, tenang, penyinaran baik
- 2 buah kursi, 1 untuk anak, 1 untuk pemeriksa
- Poster “E” untuk digantung dan kartu “E” untuk dipegang
- Alat petunjuk
g. Kwisioner Masalah Mental Emosional ( KMM )
h. Check list for autism in toddlers (CHAT)
i. Chck list gangguan pemuatan perhatian dan hiperaktifitas
(GPPH)
Bahan -
6. Langkah – a. Petugas mmanggil balita dan orang tua masuk ke ruang periksa
langkah b. Petugas memperkenalkan diri dan menyapapasien dan orang tua
atau keluarga yang menemani pasien
c. Petugas menjelaskan prosedur dan tindakan yang akan dilakukan
dan mengatur posisi pasien senyaman mungkin
d. Petugas menimbang berat badan dan mengukur tinggi
badan/panjang badan anak dan mencatat hasilnya di buku KIA
e. Petugas mengukur lingkar kepala anak ( LKA ) dan mencatat
hasilnya di di buku KIA
f. Petugas melakukan skrining perkembangan anak dengan
melakukan wawncara orang tua dengan menggunakan formulir
kuisioner Pra skrining perkembangan (KPSP)sesuai umur anak
dan mencatat hasilnya di formulir kuesioner tersebut
g. Petugs melakukan Tes Daya Dengar (TDD) pada anak usia 0-3
tahun dan mncatat hasilnya di buku KIA
h. Petugas melakuakan tes daya lihat (TDL) pada anak uia 36-72
bulan dan mencatat hasilnya di buku KIA
i. Petugas melakukan deteksi dini penyimpangan mental emosional
pada anak usia 36-72 bulan dengan menggunakan kuesioner
masalah mental emosional (KMME) dan mencatat hasilnya di
buku KIA
j. Petugas melakukan test CHAT pada anak usia 18-36 bulan
dengan menggunakan check list chat dan mencatat hasilnya di
buku KIA
k. Petugas melakukan test GPPH Pada usia 36 bulan ke atas dengan
menggunakan check list GPPH dan mencatat hasilnya di buku
KIA
l. Petugas merangkum seluruh hasil pemeriksaan dalam rekam
medis
m. Petugasmenjelaskan hasil pemerikaan pada orang tua atu
keluarga pasien
n. Petugas segera merujuk pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan
yang memiliki layanan terapi tumbuh kembang anak apabila
ditemukan kelainan tumbuh kembang
o. Petugas mencatat hasil pemeriksaan di buku register pasien
7. Bagan Alur
8. Hal – hal
yang perlu
diperhatikan
9. Unit Terkait a. KIA, BP, GIZI
b. Balai Pengobatan
c. Program GIZI
10. Dokumen Rekam Medis, Buku Register, Buku KIA,
11. Rekaman
Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan
Perubahan
KERANGKA ACUAN

STIMULASI DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG(SDIDTK)

I. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai bagian dari upaya membangun manusia
seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang
dilakukan sendiri mungkin sejak anak masih di dalam kandungan. Upaya kesehatan
ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan,, ditujukan untuk
menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dan lahir dengan selamat. Upaya
kesehatan yang dilakukan yang sejak anak masih di dalam kandungan sampai lima
tahun pertamakehidupannya, ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya sekaligus meningkatkan kualitas hidup anak agar mencapai tumbuh
kembang optimal baik fisik , mental, emosional maupun sosial serta memiliki
itelegensi majemuk sesuai, dengan potensi genetiknya.
Adapun dasar hukum diantaranya, yaitu:
a. UUD 1945 Pasal 28B Ayat 2 menyatakan bahwa “setiap anak berhak atas
kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan
dari kekerasan dan diskriminasi”. Selanjutnya Pasal 28H ayat 1 menegaskan
bahwa bahwa “setiap orang berhak untuk memperoleh pelayanan kesehatan”,
b. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
c. Undang-undang RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU RI
Nomor 23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak ( UUPA );

II. LATAR BELAKANG


Adanya gangguan dan kelainan yang terjadi pada usia dewasa dapat dideteksi sejak
balita. Dalam hal ini peran orang tua dan dokter anak cukup besar. Setiap orang tua
pasti ingin tumbuh kembang buah hatinya berjalan sempurna. Namun, bagaimana
jika ada gangguan dalam tahapan proses tumbuh kembang si kecil.
Anda bisa mengetahuinya melalui program Kementrian Kesehatan yang dilakukan
dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional , yakni dengan kegiatan Stimulasi
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK). SDIDTK
merupakan rangkaian kegiatan atau pemeriksaan untuk menemukan penyimpangan
tumbuh kembang secara dini agar lebih mudah diintervensi serta memberikan
konseling kepada keluarga bagaimana cara menstimulasi tumbuh kembang anak.
“Bila penyimpangan terlambat dideteksi, maka lebih sulit diintervensinya dan akan
berpengaruh pada tumbuh kembang anak”.
Kelainan dapat ditemukan dengan melakukan beberapa proses pemeriksaan mulai
dari pengukuran lingkar kepala, ukur tinggi badan, dan memperhatikan beberapa
deteksi dini penyimpangan sebagai berikut:
a. Perhatikan pertumbuhan, lihat status gizi anak apakah normal, kurang, buruk,
makrocephali dan mikrocephali.
b. Perhatikan perkembangannya, apakah mengalami kelemahan perkembangan,
gangguan daya lihat dan daya dengar.
c. Perhatikan gangguan emosionalnya.
d. Autisme
e. Perhatikan pula hiperaktifitas dan gangguan pemusatan perhatiaannya.
Periode 5 tahun (lima) tahun pertama kehidupan anak sering disebut juga
sebagai “ Masa keemasan (golden peiod) jendela kesempatan (windaw
opportunity) atau masa kritis (kritical period)” karena periode ini merupakan
masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak manusia,
masa yang sangat peka bagi otak anak dalam menerima berbagai masukan dari
lingkungan sekitar.
Kebutuhan tumbuh kembang merupakan salah satu hak dasar anak sesuai
undang-undang no 23 tahun 2003 tentang perlindungan anak dan konvensi hak-
hak anak tahun 1989/1990. Oleh karena itu orang tua perlu mengupayakan agar
anaknya tumbuh dan berkembang optimal.

III. TUJUAN
a. Tujuan Khusus
Mengoptimalkan tumbuh kembanganak sesuai dengan potensi
b. Tujuan Khusus
Mendeteksi, mendiagnosa,menstimulasi dan fallaaw up anak yang di rujuk
atau pun datang sendiri dengan penyimpangan tumbuh kembang.
Merujuk kasus-kasus yang tidak dpt ditangani etempat ke pusat rujukan
yang lebih ahli.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan SDIDTK dapat dilakukan dengan menggunakan buku KIA yang
dilaksanakan oleh kader Posyandu atau Guru PAUD. Dan apa bila ada
penyimpangan di salah satu kuisioner dapat dilakukan rujukan ke tempat pelayanan
kesehatan terdekat.
CARA PELAKSANAAN KEGIATAN
a. Stimulasi dini yaitu merangsang otak balita agar berkembang kemampuan
motorik (gerak kasar dan gerak halus), berbicara, berbahasa, bersosialisasi, dan
kemandirian anak meningkat secara optimal sesuai usia anak.
b. Deteksi dini yaitu melakukan pemeriksaan /skrining atau mendeteksi sejak dini
terhadap kemungkinan adanya penyimpangan tubuh kembang anak.
c. Intervensi dini yaitu melakukan koreksi sejak dini dengan memanfaatkan
plastisitas otak anakuntuk memperbaiki bila ada penyimpanan tumbuh
kembang . Serta mencegah upaya penyimpangannya tidak menjadi lebih berat.
d. Rujukan dini yaitu merujuk/membawa anak kefasilitas kesehatan bila masalah
penyimpangan tumbuh kembang tidak dapat di atasi di tingkat rumah tangga
meskipun sudah dilakukan intervensi.
e. Melakukan kegiatan SDIDTK sesuai dengan tata nilai TERATAI

V. SASARAN
1. Sasaran langsung :
Sasaran langsung stimulasi , deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh
kembang adalah semua anak umur 0 sampai dengan 6 tahun yang ada
diwilayah kerja Puskesmas.
2. Sasaran tdak langsung
a. Tenaga kesehatan ( dokter,bidan, perawat, ahli gizi, penyuluh kesehatan
masyarakat dsb )
b. Tenaga pendidik, petugas lapangan keluarga berencana, petugas sosial yang
terkait dengan pembinaan tumbuh kembang anak.
c. Petugas sektor swasta dan profesi lainnya.

VI. PERAN SERTA LINTAS PROGRAM


a. Dokter sebagai tempat rujukan jika ditemukan penyimpangan atau klainan
b. Program Gizi sebagai pelaksana untuk melakukan pemeriksaan fisik
c. Program UKGM untuk melakanakan pemeriksaan gigi
- Peran serta lintas sektor
a. Kader untuk pelayanan di posyandu
b. Guru/Pendidik pada pelayanan di PAUD dan TK

VII. PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pencatatan dilakukan dalam format pelaporan yang biasa dilakukan setiap akhir
bulan dan akan dilaporkan ke dinas kesehatan setiap awal bulan.
Evaluasi kegiatan DDTK anak dilaksanakan secara berjenjang di semua tingkatan
oleh karena kegiatan ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan
kesehatan masyarakat.

Pulau Panggung, Januari 2017


Kepala Puskesmas Pulau Pnggung Koordinator KIA

CIKMAH,S.ST YULIANAH
NIP.19730716 199202 2 001 NIP.19720801 199201 2 001

Anda mungkin juga menyukai