Anda di halaman 1dari 29

PENGOBATAN HERBAL UNTUK

GANGGUAN PEGAL LINU

KELAS A
KELOMPOK 4
Fiqri Algafiq Abdillah N014211009
Munawara N014211017
Elisabeth Pabontong N014211025
Maya Farida N014211039
Wandini Lestari N014211048
Nur Islamiah Syahrir N014211053
Uswati Niswah N014211062
Ade Irma N014211069
Hardiana Lestari N014211078
Andharini Rusmana Putri N014211083
Sarwan Hamid N014211092
Zulfadly N014211100
A. Maulidyah Syam N014211112
Nadila Pratiwi Latada N014211117
Riah Odeewinatasari N014202029
Pendahuluan
65% dari penduduk Negara maju dan 80
% penduduk Negara berkembang
menggunakan Obat herbal

Salah satu pemanfaatan yang


luas yaitu mengatasi pegal linu

Banyaknya tersedia obat herbal


Dan penelitian obat herbal untuk
pegal linu
Bagaimana bisa terjadi pegal Linu ?
Rangsangan nyeri diterima oleh nociceptors pada kulit dengan intesitas tinggi maupun rendah seperti perennggangan dan
suhu serta oleh lesi jaringan
• Sel yang mengalami nekrotik akan merilis K + dan protein intraseluler

Peningkatan kadar K + ekstraseluler


• Depolarisasi nociceptor
• Protein pada beberapa keadaan akan menginfiltrasi mikroorganisme sehingga menyebabkan peradangan / inflamasi

Mediator nyeri dilepaskan seperti leukotrien, prostaglandin E2, dan histamin yang akan merangasng nosiseptor
• Sehingga rangsangan berbahaya dan tidak berbahaya dapat menyebabkan nyeri (hiperalgesia atau allodynia)
• Mengaktifkan faktor pembekuan darah sehingga bradikinin dan serotonin akan terstimulasi dan merangsang nosiseptor
• Histamin, bradikinin, dan prostaglandin E2 memiliki efek vasodilator dan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah. Hal ini menyebabkan
edema lokal, tekanan jaringan meningkat dan juga terjadi Perangsangan nosisepto

Nosiseptor terangsang maka mereka melepaskan substansi peptida P (SP) dan kalsitonin gen terkait
peptida (CGRP) yang akan merangsang proses inflamasi dan juga menghasilkan vasodilatasi dan
meningkatkan permeabilitas pembuluh darah.

Peransangan nosiseptor inilah yang menyebabkan nyeri (banyak dikenal dengan istilah pegal
linu ) dengan gejala otot terasa sakit, kaku, dan keram
Apa saja pengobatan untuk pegal linu?
1. Kunyit (Curcuma longa Linn. / Curcuma domestica Val.)

Bagian yang digunakan: rimpang


Manfaat: pegel linu
Larangan: batu empedu, alergi
Peringatan: kehamilan, menyusui, anak
Efek samping: bersifat ringan yaitu mulut kering, kembung, nyeri perut,
dosis tinggi menimbulkan mual, alergi kulit.
Interaksi: dengan obat pengencer darah meningkatkan risiko perdarahan.
kombinasi dengan piperine dan/atau teh hijau, meningkatkan efek kunyit.
Dosis:
3 x 1–3 g serbuk rimpang/hari
rimpang segar 20 g
Cara pembuatan/penggunaan:
bahan diseduh dengan 1 cangkir air mendidih, diamkan, saring dan
diminum selagi hangat.
bahan dibuang kulitnya, dihaluskan. tambahkan 2 sdm air panas,peras dan
saring. boleh ditambahkan 1 sdm madu, diminum sekaligus.

Curcumin (1,7-bis(4-hydroxy-3-methoxyphenyl)-1,6-heptadiene-
3,5-dione), juga disebut diferuloylmethane, adalah polifenol alami
utama yang ditemukan dalam rimpang Curcuma longa (kunyit) dan
di lain Curcuma spp
 Curcuma longa telah digunakan secara tradisional di negara-
negara Asia sebagai ramuan medis karena sifat antioksidan,
anti-inflamasi, antimutagenik, antimikroba, dan
antikankernya. Selain itu, kunyit juga dapat membantu
dalam pengelolaan peradangan akibat olahraga dan nyeri
otot (pegal linu) (Susan,2017).
2. Sereh (Cymbopogon nardus L. Rendl)

Bagian yang digunakan:


herba
Manfaat: pegel linu
Larangan: alergi
Peringatan: belum dilaporkan
Efek samping: alergi kulit
Interaksi: belum dilaporkan
Dosis: 2 x 2 g bonggol/hari
Cara
pembuatan/penggunaan:
bahan direbus dengan 2 gelas
air sampai menjadi 1 gelas,
dinginkan, saring dan
diminum selagi hangat.
Flavonoid, phenolic acid dan tanin yang berperan
sebagai antiinflamasi dan antioksidan yang
berpengaruh dalam proses penyembuhan luka.
Senyawa kelompok flavonoid berpotensi
mengahmbat metabloisme asam arakidonat
3. Kencur (Kaempferia galanga L.)
Bukti Empiris : Kencur seringkali
digunakan sebagai campuran jamu
beras kencur yang berkhasiat dalam
menghilangkan pegal-pegal pada tubuh
dan sebagai tonikom atau penyegar
saat habis bekerja. Dengan rutin
meminum jamu beras kencur, tubuh
akan terhindar dari pegal-pegal dan
linu yang biasa timbul bila bekera
terlalu payah.
Bagian yang digunakan : Rimpang
Dosis: 3 x 5 g rimpang/hari, sebelum
makan.
Cara pembuatan/penggunaan :
bahan dihaluskan sampai menjadi
serbuk, diseduh dengan 1 cangkir air
mendidih, diamkan, saring dan
diminum selagi hangat sebelum Borneol, methyl-p-cumaric-acid, cinnamicacid ethyl ester,
makan. pentadecane, cinnamic aldehyde, dan camphene. Senyawa
borneol memiliki fungsi sebagai analgesik (penghilang rasa
sakit) dan anestesi (obat penenang). Selain itu, borneol juga
memiliki efek positif terhadap reseptor GABA, yaitu reseptor
yang merespon neurotransmitter GABA yang bekerja sebagai
efek penenang dari rasa nyeri yang timbul pada sel
4. Jahe (Zingiber officinale Roscoe)
Bagian yang digunakan : rimpang
Manfaat :
Pegel linu adalah rekasi tubuh dimana
rasa kaku, nyeri dan tidak nyaman terasa
pada persendian dan otot. Maka
diperlukan analgetik dan antiinflamasi
untuk menghilangkan rasa pegal linu
tersebut. Ekstrak jahe dosis 50 g/hari
mempunyai efek menghilangkan rasa
nyeri pada muskuloskeletal manusia.
Kandungan senyawa gingerol,
diarilheptanoida dan oleoresin pada jahe
dapat menghambat biotransformasi asam
arakidonat. Jahe dapat menghambat efek
pada enzim COX-2 dan COX-1 atau
aktivitas enzimatik pada sintesa
tromboksan. (BPOM,2016)
Efek samping : sedikit nyeri lambung,
rasa terbakar di ulu hati
Dosis : 3 x 5 g rimpang/hari, sebelum
makan
Cara pembuatan atau penggunaan :
bahan diseduh dengan 1 cangkir air
mendidih, diamkan, saring dan diminum
sebelum makan
Peringatan : tidak boleh diberikan
dengan dosis >6 g, karena dapat
menimbulkan borok lambung

Senyawa identitas jahe


5. Sambiloto (Andrographis paniculata
(Burm.f.) Wall ex Nees)
Bagian yang digunakan : herba
segar
Manfaat : pegal linu
Larangan : kehamilan,
menyusui. Alergi, anak
Peringatan : hati-hati pada pasien
yang diterapi obat pengencer darah
Efek Samping: dosis besar
menimbulkan rasa tidak enak di
perut, mual, muntah, tidak nafsu
makan mungkin karena rasa
pahitnya, alergi
Interaksi : Dengan obat
penekan system imun, obat
pengencer darah karena dapat
menimbulkan perdarahan, INH
Dosis : 15 lembar daun/hari
Cara pembuatan/penggunaan :
bahan diseduh dengan 1 cangkir
air mendidih, diamkan, saring dan
diminum sekaligus Senyawa aktif sambiloto
 Tanaman sambiloto ini menghasilkan senyawa utama yaitu andrographolide
 Kelebihan andrografolid sebagai antiinflamasi adalah gastroprotektif .
 Andrografolid bekerja terhadap COX-2 setelah membentuk ikatan hidrogen
dengan situs pengikatan Arg513 dengan SC-558 pada andrografolid. Ikatan
ini merupakan ikatan yang baik dan menguntungkan dengan energi yang
kecil yaitu -10,7717 hingga -11,7963 kkal/mol (Levita et all. 2010).

Contoh produk jamu sambiloto untuk pegal linu


6. Mengkudu (Morinda citrifolia L)Wall ex
Nees)
Bagian yang digunakan: buah
segar
Dosis: 2 x 2-3 buah (100 ml)/hari
Cara pembuatan/penggunaan:
buah yang sudah menguning tapi Scientific Proof
belum menjadi lembut Saponin, dan tanin merupakan campuran dalam
dihaluskan, peras, saring, dan antra-kuinon yang bersinergi dan berkontribusi
diminum sekaligus. menjadi suatu khasiat penyembuhan yang
Larangan: kehamilan, menyusui, bersifat analgesik, antiseptik, antiinflamasi,
anak, kadar kalium darah yg antibakteri dan antijamur (Olivia, 2017).
tinggi, alergi
Peringatan: gangguan lambung
Dalam penelitian lain (Viriya Nitteranon, dkk.
karena berasa asam, obat 2011) menunjukkan mengkudu memiliki isolat
antidiabetes dan obat penurun senyawa scopoletin dan quersetin yang
tekanan darah. buang air kecil menghasilkan penekanan dalam ekspresi
dapat berwarna merah muda cyclooxygenase (COX)-2. Hasil ini
sampai merah kecoklatan. menunjukkan bahwa senyawa mengkudu
Efek samping: mengantuk, mual,
berguna untuk menekan proses inflamasi dan
muntah, alergi, peningkatan kadar
kalium darah. analgetik
Interaksi: obat antihipertensi,
obat penekan sistem imun.
7. Kayu Putih (Melaleuca Leucadendron Linn.)

Bagian yang digunakan: Daun


Larangan: anak, gangguan
pencernaan, gangguan kandung
empedu, gangguan hati. Pada
kehamilan, menyusui harus dengan
supervisi dokter.
Peringatan: jauhkan dari jangkauan
anak-anak
Efek samping: rasa terbakar diulu hati,
mual, muntah, pusing.
Interaksi: dapat menurunkan efek obat
yang diberikan bersamaan
Dosis : 6-10 g daun/ hari
Cara pembuatan/penggunaan: bahan
direbus dengan dua gelas air sampai
menjadi separuhnya, dinginkan, saring
dan diminum sekaligus

Senyawa aktif minyak kayu putih (1,8 sineol)


 Mekanisme kerja: komponen utama sineol
diamati menghambat produksi sitokin dan
metabolisme asam Arakhidonat.
Contoh produk minyak kayu putih
8. Kelor (Moringa oleifera Lam.)

Penggunaan tradisional dari M.


oleifera ini adalah dalam penyembuhan
infeksi kulit, kecemasan, asma, luka,
demam, diare, sakit tenggorokan, sakit
kuning (Lever), reumatik/encok/pegal
linu, Rabun ayam, sakit mata, sukar
buang air kecil, alergi/biduren,
cacingan dan luka bernanah (Silver,
2017).
Pemanfaatan (Untuk Pegal Linu)
Bahan : 2-3 gagang daun kelor, ½
sendok makan kapur sirih
Cara membuat : Kedua bahan tersebut
ditumbuk halus
Cara menggunakan : dipakai untuk
obat gosok (param).

Senyawa fitokimia yang ditemukan dalam ekstrak daun M.


oleifera yang berperan dalam penghambatan prostaglandin
adalah flavonoid. Endoperoksidase, tanin dan alkaloid juga
berkontribusi pada aktivitas antinosiseptif ekstrak daun M.
oleifera (Bhattacharya, 2014).
 Penelitian serupa juga dilakukan oleh Martinez-Gonzalez et al pada tahun
2017 Aktivitas antinosiseptif ini melibatkan konstituen yang berbeda
tergantung pada intensitas stimulus nyeri yang diinduksi. Analisis fitokimia
menunjukkan adanya kaempferol-3-glukosida dalam ekstrak polar dan
asam lemak seperti asam klorogenat dalam ekstrak non-polar.

(a) Kaempferol (b) Asam Klorogenat

Contoh jamu daun kelor


9. Gingseng (Panax ginseng C.A. Meyer.)
Bagian yang digunakan :
Akar Zat aktif utama ginseng adalah
Dosis : Sebagian besar studi ginsenoside dan mekanisme
P.ginseng menggunakan yang mendasari efek ginseng
dosis 200 mg per hari. terutama karena adanya zat ini.
Sumber ain Mahady et al (2000)
merekomendasikan 0,5 berpendapat bahwaekstrak P.
sampai 2 g akar kering per ginseng mempengaruhi aksis
hari atau 100-300 mg ekstrak hipotalamus-hipofise-adrenal
standar dga kali sehari. dan sistem imun.
Peneliti yang menguji efek Beberapa penelitian dari
ginseng terhadap kinerja fisik percobaan pada hewan, yaitu
pada manusia menggunakan bahwa peningkatan kinerj fisik
beberapa dosis yang berbeda. dan mood setelah pemberian
Cara ginseng, berhubungan dengan
pembuatan/penggunaan : perubahan neuroendokrin.
Larangan : belum beberapa efek stimulasi
dilaporkan ginseng, seperti mengurangi
Peringatan : Gangguan kelelahan dan meningkatkan
ginjal kinerja fisik, terkait dengan
Efek samping : Hipertensi, perubahan metabolisme
euforia, kecemasan, karbohidrat dan peningkatan
insomnia, erupsi kulit, edema sistesis glikogen.
dan diare.
Interaksi : belum dilaporkan
Efek Ergogenik Ginseng
ergogenik berarti suatu teknik latihan, peralatan mekanik, suplemen nutrisi, metode farmakologik, atau
teknik psikologik yang dapat meningkatkan kinerja dalam latihan fisik dan atau meningkatkan adaptasi
latihan (Leutholtz, 2001: 207-39).
Efek adaptogen maupun ergogenik ginseng berkaitan dengan kandungan ginsenoside ginseng.
Ginsenoside mengubah mekanisme homeostasis penyediaan energi selama latihan fisik dengan cara
meningkatkan kapasitas otot skelet dalam mengoksidasi asam lemak bebas menjadi glukosa untuk
kepentingan produksi energi sel (WHO, 199
9: 170-4).

Gambar : Struktur Kimia Ginsenoside


10. Cabe Jawa (Piper retrofractum Vahl.)

Kandungan minyak atsirinya


berefek sebagai antibakteri, rasa
Bagian yang digunakan: buah
pedas piperinnya menghangatkan
Dosis: 1 x 2,5 -5 g buah kering
dan melancarkan peredaran darah
sebelum beraktivitas
serta menyegarkan Selain itu
Cara pembuatan/penggunaan:
piperin juga mempunyai efek
bahan ditumbuk halus, diseduh
antiinflamasi dan antiartritis
dengan air panas, diminum
(Fitriani, dkk., 2017).
selagi hangat.
Larangan: alergi
Piperin yang terdapat di dalam cabe
Peringatan: minyak atsiri
jawa terbukti dapat memberikan
menyebabkan iritasi kulit dan
efek analgesik dan antipiretik
mukosa membran.
dengan cara menghambat aktivitas
Efek samping: belum
enzim penyebab nyeri dan demam
dilaporkan
yaitu siklooksigenase (COX) dan 5-
Interaksi: belum dilaporkan
lipooksigenase (5-LOX) (Endang,
dkk., 2010)
Gambar: Struktur kimia piperin

 
Produk dari Cabe Jawa
11. Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis)
Bagian tanaman yang digunakan: daun
Cara Pengolahan:
Penggunaan topikal
Cuci bersih daun binahong secukupnya,
haluskan
Tempelkan pada bagian yang sakit, lalu
balut, ganti 2 kali sehari
Penggunaan oral
Rebus daun binahong dengan 1 liter air
hingga tersisa 600 ml
Minum 3 kali sehari, masing-masing
sebanyak 200 ml
Data saintifikasi
Khasiat atau
aktivitasfarmakologi
binahong antara lain untuk
diabetesmelitus,
hiperkolesterolemia,
hiperurikemia, kerusakan
ginjal, sitotoksik,
analgesik, antiinflamasi
Senyawa penanda: 2,4-dihidroksi-6-metoksi-5-formil3-metilkalkon dan antimikroba.
(senyawa kalkon)
Contoh Produk daun Binahong
12. Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb)
Bagian yang digunakan : Rimpang
Manfaat: Minyak atsiri mampu
Kurang nafsu makan, sembelit, menghambat rangsang nyeri
ambeien, jerawat, diare, obat pada SSP dan perifer yaitu
kejang-kejang,untuk sebesar (26,85±2,73%) dan
menghancurkan batu empedu,untuk (75,08±0,86%), sedangkan
mengobati pengobatan penyakit kurkuminoid hanya mampu
ginjal dan hati, obat pegal linu, menghambat rangsang nyeri
reumatik, radang sendi perifer yaitu sebesar
Larangan :   (44,80±1,46%) tanpa mampu
Penderita gangguan fungsi hati dan melakukan penghambatan nyeri
ginjal serta ibu hamil dan menyusui di daerah SSP.
juga tidak disarankan untuk Dengan menggunakan metode
mengonsumsi jamu sebelum penghambatan denaturasi
berkonsultasi  protein pada ekstrak dan
Aturan pakai : nanopartikel ekstrak rimpang
Larutkan 2-3 sendok di 150 ml air temulawak pada penelitian
panas, tambahkan gula atau madu Farida et al.49, menunjukkan
jika perlu. Diminum ketika pegal bahwa temulawak memiliki
linu. aktivitas antiinflamasi.
13. Daun sirih (Piper betle L.s)
Bagian yang digunakan : Daun
Cara pengolahan :
Siapkan daun sirih kira-kira segenggam tangan orang dewasa,
lalu bersihkan.
Siapkan air sebanyak dua gelas, dan masukkan ke dalam panci
bersama daun sirih
Rebus selama 15 sampai 20 menit. Saring dan tunggu dingin
sebelum dikonsumi. Uji ANOVA diikuti oleh
Dunnett's digunakan untuk
analisis statistik dan
menunjukkan bahwa
P.betle menunjukkan
aktivitas anti inflamasi
yang signifikan (Kushagra
Nagori et al, 2011).
Aktivitas analgesik dan
anti inflamasi P.betle dapat
dikaitkan dengan adanya
senyawa kimia yaitu
flavonoid, tanin, fenol dan
glikosida (Reddy et al,
2016).
Obat Herbal Terstandar untuk Pegal Linu

1. Murat Kegunaan: untuk membantu meredakan


pegal linu dan nyeri sendi
Komposisi:
1. Zingiberis Rhizoma Extract 192.50 mg
2. Apii graveolentis Herba Extract 137.50 mg
3. Equiseti Herba Extract 110.00 mg
4. Orthosiphonis Folium Extract 110.00 mg
Cara Pemakaian : Minumlah secara teratur
2 kali sehari @ 2 kapsul. Dosis dapat
ditingkatkan atau dikurangi sesuai dengan
kebutuhan.
Anjuran : Dianjurkan minum air putih
sebanyak mungkin.
PERHATIAN : Hindari makan jerohan,
kacang-kacang. Sebaiknya batasi makanan
yang berlemak
Kandungan Zat Aktif: Neo Sendi® terdiri dari ekstrak
2. Neo Sendi jahe, ekstrak kencur dan ekstrak kunyit. Kandungan zat
aktif utama ekstrak jahe, ekstrak kencur dan ekstrak
kunyit adalah Gingerol, EPMS (etil para metoksi
sinamat) dan curcumin.
Komposisi :
Zingiberis Rhizoma Extract                          137.5 mg
Curcumae domesticae Rhizoma Extract      275 mg
Kaempferiae Rhizoma Extract                      137.5 mg
Khasiat dan Kegunaan : Meredakan encok, pegal linu
dan nyeri sendi.
Cara Pemakaian :Minumlah secara teratur 3 kali
sehari @ 2 kapsul. Dosis dapat ditingkatkan atau
dikurangi sesuai dengan kebutuhan.
DAFTAR PUSTAKA
• Afifah, E. 2003. Khasiat & Manfaat Temulawak: Rimpang Penyembuh Aneka Penyakit. Agromedia Pustaka.
• APS. 2014. Pain: Current Understanding of Assessment, Management, and Treatments. Vancouver: National Pharmaceutical
Council
• Ayustaningawrno, Fitriyono, dkk. 2014. Aplikasi Pengolahan Pangan. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.
• Anggara, 2007. Uji Efek dan Perbandingan Daya Anti-inflamasi Produk Jamu Pegal Linu Pada Mencit Jantan dengan Metode
Langford dkk. Yang dimodifikasi. Yogyakarta. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
• Anonim, 1986. Medicinal Herb Index in Indonesia. PT EISAI Indonesia, Jakarta.
• Badan POM, 2005. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan RI No. HK.00.05.4.1380 tentang Pedoman Cara
Pembuatan Obat Tradisional yang Baik.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2006. Acuan Sediaan Herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 91-93.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2008. Taksonomi Koleksi Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat Citeureup. Badan
Pengawas Obat dan Makanan RI. 1: 57.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal. Badan Pengawas Obat dan Makanan RI. 5:47-51.
• Badan Pengawas Obat dan Makanan. Serial The Power Of Obat Asli Indonesia Binahong (Anredera cordifolia . Direktorat
Obat Asli Indonesia. Jakarta. 2016.
• BPOM RI. 2010. Acuan Sediaan Herbal, Volume Kelima Edisi Pertama. Direktorat OAI: Jakarta.
• BPOM. 2016. Serial The Power Of Obat Asli Indonesia : Jahe (Zingiber officinale Roscoe.). Jakarta : Badan Pengawas Obat
dan Makanan.
• Bahrudin , Mochamad. 2017. PATOFISIOLOGI NYERI. Jurnal kesehatan Volum 13 nomor 1 tahun 2017 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
• Bhattacharya, A., Divya, A., Pratap, K. S., Sanjay, K., Sudhanshu, S. M., and Shantilata, P. (2014). Analgetic Effect of
Ethanolic Leaf Extract of Moringa oleifera on Albino Mice. Indian. J of Pain. Vol 28, Issue 2: 89-94.
• Duwiejua, M., and Zeitlin, I.J., 1993. Plants As A Source of Anti-inflamatory in Drugs From Natural Products, 153-161,
(Harvey, A.L., Editor), Ellis Horwood, London.
• Djojosoegito AM, Taroeno RM. 1980. Pengaruh Perasan Buah Pace pada Tekanan Darah Anjing Teranestesi. UGM.
• Djamil R, Wahyudi P, Wahono H, Hanafi M. Antioxidant activity of flavonoid from Anredera cordifolia (TEN) Steenis
leaves. Int Reaseach J Pharm. 2012;241–3.
• Edikin raja, 2018. Uji EFEKTIVITAS EKSTRAK SEREH (Cymbopogon ciratus) TERHADAP PENYEMBUHAN MUKOSA ORAL
PADA TIKUS PUTIH. Medan. Universitas Sumatera Utara.
• Endang E., Slamet, S. & Maik, I., 2010 Analgesic Effect of Ethanol Extract of Long Pepper (Piper retrofractum Vahl) on Mice Swiss-
Webster Strain. Indonesia Research Article
• Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.) dengan Metode Penghambatan Denaturasi Protein. Jurnal
Ilmu Kefarmasian Indonesia.
• Evisal Rusdi,2013. Tanaman Rempah dan Fitofarmaka.Lembaga penelitian Universitas Lampung:Bandar Lampung
• Farida, Y., Rahmat, D., Amanda, A.W. (2018). Uji Aktivitas Antiinflamasi Nanopartikel
• Fan, Z.H., Isobe, K., Kiuchi, K., & Nakashima, I. (1995) "Enhancement of niytric oxide production from activated
macrophages by a purificJ fcrm of ginsenosides". Am J Chin Med. 23: 279-87.
• Fitriani, U., Danang, A., Tofan A.M., 2017. Evaluasi Keamanan dan Manfaat Ramuan Jamu untuk Hiperurisemia. Buletin
Penelitian Kesehatan. 45: 227-232
• Forgo, I. & Kirchdorfer, A.M. (1982) "The effect of different ginsenoside concentration on physical work capacity".
NotabeneMed;\2: 721-7.
• Galih, D.P., 2018. Buyung Kusumawardhana SPd MKes & Tubagus Herlambang SPd MPd. Kandungan Esktrak Cabe Jawa untuk
Alternatif Energi dalam Aktivitas Olahraga. Semarang. Jurnal Ilmiah Penjas ITIS, 2021. Klasifikasi Cabe Jawa.
Integrated Taxonomic Information System. Diakses 29 Oktober 2021. https://www.itis.gov/servlet/SingleRpt/SingleRpt#null
• Goreti, M.,2000.Sehat Dengan Mengkudu, MSF Group, Jakarta.
• Irvan, Manday, P,B., dan Sasmitra, J. 2015. Ekstraksi 1,8 Cineol dari Minyak Eucalyptus Urophyla Dengan Metode Soxhletasi.
Jurnal Teknik Kimia,Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
• Kartikawati, N,K Rimbawanto, A., Susanto, M., Baskorowati, L., dan Prastyono.2014 Budidaya dan Prospek Pengembangan Kayu
Putih (Melaleuca cajuputi), jakarta: IPB Press
• KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.01.07/MENKES/187/2017 TENTANG
FORMULARIUM RAMUAN OBAT TRADISIONAL INDONESIA)
• Kumoro ACH, M. Supercritical Carbon Dioxide Extraction of Andrographolide from Andrographis paniculata: Effect of the
Solvent Flow Rate,Pressure, and Temperature. China Journal of Chemical Engineering. 2007;Vol 15(877-883).
• Levita JN, As'ari; Mutholib, Abdul; and Ibrahim, Slamet. Andrographolide Inhibits COX-2 Expression in Human Fibroblast Cells
Due to its Interaction with Arginine and Histidine in Cyclooxygenase Site. Journal of Applied Scineces 2010;10 (14)
(1481- 1484).
• Leutholtz, A. (2001) Nutritional health. Totowa, NJ. Human Press Inc: 207-39.
• Mangan, Nina. Solusi Sehat Mnecegah dan Mengatasi Kanker. PT. Agromedia Pustaka.Jakarta.2009.
• Mahady, G.B., Gyllenhall, C, Fong, H.H., & Farnsworth, N.R. (2000). "Ginsengs: a review of safet}' and efficacy". Nutr Clin Care,
3; 90-101.
• Mahmood, K. T., Mugal, T., and Haq, I. U. (2010). Moringa oleifera : A Natural Gift- A Review. J. Pharm. Sci Res. 2 (11),
775-781.
• Martinez-Gonzales, C. L., Laura, M., Efrain, J. M-O., Maria, E. G-T., Myrna, D-C., Rosa, V-M., and Irene, D-R. (2017).
Moringa oleifera, A Species With Potential Analgesic and Anti-Inflammatory Activities. Biomed & Pharm 87:
482- 488.
• M F F Mu'tamar, M ulya & K Hidayat. 2019. Product development of black Piper retrofractum Vahl tea (black PrV tea).
Indonesia. IOP Publishing
• Nagori, Kushagra & Singh, Mukesh & Alexander, Amit & Kumar, Tekeshwar & Dewangan Dhansay & Badwaik,
Hemant & Tripathi, D. 2011. Piper betle L.: A review on its ethnobotany, phytochemistry, pharmacological
profile and profiling by new hyphenated technique DART- MS (Direct Analysis in Real Time Mass Spectrometry).
Journal of Pharmacy Research. 4. 2991-2997.
• Olivia, C. Simatupang, Jemmy Abidjulu, & Krista V. Siagian. 2017. Uji daya hambat ekstrak daun mengkudu (Morinda
citrifolia L.) terhadap pertumbuhan Candida albicans secara in vitro. Jurnal eGiGi (eG). 5(1):1-6
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG
FORMULARIUM OBAT HERBAL ASLI INDONESIA
• Preetha, T. S., Hemanthakumar A.S., Krishnan P.N. 2016. A Comprehensive Review of Kaempferia galanga L. (Zingiberaceae
: A High Sought Medicinal Plant in Tropical Asia). Journal of Medicinal Plants Studies Vol 4 No. 3., pp 270-276.
• Reddy, P, S., Rajesh, K, G., and Srikanth, M, R. Analgesicand Anti-inflammatory activity of Hydroalcoholic
Extract of Piper betle Leaves in Experimental animals. International Journal of Basic & Clinical
Pharmacology. 2016; 5(3): 979-985.
• ReemAbou Assi, et al. 2017. REVIEW : Morinda citrifolia (Noni): A comprehensive review on its industrial uses,
pharmacological activities, and clinical trials. Arabian Journal of Chemistry. King Saud University
• Riantini, Ni Wayan Ayu., Kriswiyanti, Eniek., Sudiartawan, Putu. 2019. Jenis dan Bagian Tumbuhan Bahan Boreh Penyakit
Tuju (Rematik) di Desa Taro Kecamatan Tegallalang, Kabupaten Gianyar, Bali. Metamorfosa : Journal of
Biological Sciences. 6(2) : 206-216.
• Robbers,J.E., Tyler, V.E. (1999). Tyler's herbs of choice: the therapeutic use of phytomedicinals.'HQW York, N.Y.: Haworth
Herbal Press: 211-20.
• Rofida S. Studi etnobotani dan etnofarmakologi umbi binahong (Anredera cordifolia (Ten) Steenis). J Farmasains
2010;1(1).Availablefrom: http://ejournal.umm.ac.id/index.php/farmasains/article/view/429/435
• Rosmawati 2018, Inovasi Produk Virgin Coconut Cayu Putih Oil (VC 2PO) berbahan dasar lokal. LP2M Ambon: ambon.
Aplikasi Apotek Hidup. Tumbuhan Kelor (Moringa oleifera Lam.)
• Rusdi, E. 2013. Status Fitofarmaka dan Perkembangan Agroteknologi Cabe Jawa (Piper Retrofractum Vahl.).
Lampung. Jurnal Agrotropika
• Salasanti C, Sukandar E, Fidrianny I. Acute and sub chronic toxicity study of ethanol extract of Anredera cordifolia
(Ten.) V. Steenis leaves. Int J Pharm Pharm Sci. 2014;6(5):348–52.
• Salehi, B., Zainul, A, Z., Rabin, G., Salam, A, I., etal. Piper Species: A Comprehensive Reviewon Their
Phytochemistry, Biological Activities, and Applications. Journal of the National Library of
Medicine. 2019; 24(7): 1364.
• Saxena, S., Jain D.C., Gupta M.M., Bakhuni, R.S., Mishra H.O. and R.P Sharma. 2000. High performance of Thin Layer
Chromatographic analysis of hepatoprotective diterpenoids from A. Paniculata. Phytochem Annal, 11:34-36

• Silver, J. (2017). Moringa oleifera: The Future of Health. Village Volunteers, 1-9. United States Department of Agriculture
(USDA) Natural Resources Conservation Service. Plants.usda.gov/home/classification/64423. Diakses pada tanggal
28 Oktober 2021.
• Skinner, M.W. (2000) The plant database. National Plant Data Center, NRCS, USDA, USA.
• Sticher, O. (1998) Getting to the root of ginseng. Chemtech 28 (4): 26-32.
• Sumardiyono., N. W. 2017. Kejadian Myalgia Pada Lansia Pasien Rawat Jalan. Jurnal Riset Sains dan Teknologi, 1(2) : 59-
63
• Susan J. Hewlings, Douglas S. Kalman. 2017. Curcumin: A Review of Its Effects on Human Health. MDPI, Foods 2017, 6,
92; doi:10.3390/foods6100092)
• Syamsuddin, RAMR. Et al. 2018. Temulawak Plant (Curcuma Xanthorrhiza Roxb) As a Traditional Medicin. Jurnal
Ilmiah Farmako Bahari
• Syamsuhidayat S; J.R. Hutapea, 1991. Inventaris Tanaman Obat Indonesia I, D epartemen Kesehatan RI. Badan Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Jakarta.
• Tubagus, H. & Gali, D.P., 2018. Javanese Long Pepper's Extract as Alternative Energy on Sport for Gymnastic in
Central Java. Indonesia. ASSEHR
• Van Steenis. 2008. Flora, Cetakan ke-12. Jakarta: PT. Pradnya Paramita
• Viriya Nitteranon, et al. 2011. Isolation and synergism of in vitro anti-inflammatory and quinone reductase (QR) inducing
agents from the fruits of Morinda citrifolia (noni). Food Research International. United States
• Wijayakusum, Hembing. Ramuan Lengkap Herbal Taklukkan Penyakit. Pustaka Bunda. 2008.
• William, M. (1998) "Nutritional ergogenic and sport performance". Research Digest; 3(2): 1-3.
• World Health Organization. (1999). WHO monograph on selected medicinal plant. Geneva: World Health Organization: 170-
74.

Anda mungkin juga menyukai