Anda di halaman 1dari 37

PEMANFAATAN TOGA DALAM

ASUHAN MANDIRI

dr.Chaerul Amin Rusly, S.Ked.


Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Kabupaten Wajo
POKOK BAHASAN
• Konsep Dasar Toga
• Pengenalan Tanaman Obat
• Budidaya Dan Pengelolaan Pascapanen Primer Tanaman Obat
• Cara Pembuatan Ramuan Untuk Asuhan Mandiri
• Pemanfaatan Toga dalam Asuhan Mandiri
KONSEP TOGA
Sekumpulan tanaman TOGA
berkhasiat obat untuk
kesehatan keluarga yang
ditata menjadi sebuah
taman dan memiliki
nilai keindahan .
Fungsi TOGA

Pendayagunaan TO untuk
Sarana mendekatkan TO Melestarikan budaya
upaya promotif, preventif,
ke masyarakat pengobatan tradisional
kuratif, dan rehabilitatif
Manfaat TOGA

1.Aspek Kesehatan
- 2. Aspek lingkungan
Pemeliharaan kesehatan
- Kelestarian alam
- Penanggulangan penyakit
- Penghijauan dan estetika
- Perbaikan status gizi
Manfaat TOGA

3.Aspek Ekonomi
- Peningkatan pendapatan masyarakat 4. Aspek sosial budaya
- Diversifikasi produk
• Sasaran: • Lokasi
- Perorangan - Halaman
- Keluarga - Kebun
- Kelompok masy - Ladang
Sejarah Singkat Perkembangan TOGA
Reorganisasi Departemen Kesehatan pada tahun 1975 : Direktorat Pengawasan Obat
Tradisional dibawah Direktorat Jenderal Farmasi,

Berdasarkan hasil survei pada tahun 1976-1978 bahwa pada umumnya masyarakat tidak mengenal
dan mulai melupakan tanaman obat.
Gagasan ibu Supardjo Rustam : “Apotik Hidup”, yang merupakan kegiatan pemanfaatan
pekarangan dengan menanam tanaman yang bermanfaat bagi kesehatan

Dalam perkembangannya “Apotik Hidup“ tidak sesuai dengan kebijakan kefarmasian, maka
disepakati diganti dengan “Taman Obat Keluarga” yang dikenal dengan “TOGA

SK Menkes 558 thn 1984 : Subdit Bina Upaya Kesehatan Tradisional mengembangkan kebijakan
upaya kesehatan tradisional di Indonesia antara lain budidaya TOGA dan pemanfaatannya, dan
juga melakukan pembinaan kepada pengobat tradisional (Battra).

Direktorat Bina Peran Serta Masyarakat pada tahun 1991 telah menerbitkan buku “Pemanfaatan
Tanaman Obat Untuk Kesehatan Keluarga”
TANAMAN Banyak Senyawa
Aktif

EFEK SAMPING
Manfaat
( alergi,gangguan hati,
gangguan tidur, gagal
ginjal dll )

Perlu W A S P A D A
- Penerimaan masing2 orang
berbeda
AMAN
TOGA(JAMU) OBAT TRADISIONAL
(OHT-FITOFARMAKA)

Telah digunakan secara turun UJI KEAMANAN


temurun
( Pengalaman empiris) 1. UJI PREKLINIK
2. UJI KLINIK
3. UJI TOKSISITAS
4. UJI TERATOGENIK
Penggunaan TOGA

Kebenaran bahan

Ketepatan dosis (minimal dan maksimal)

Ketepatan waktu penggunaan

Ketepatan cara penggunaan

Sesuai indikasi
KEAMANANTOGA
KEAMANAN TOGA

Penanganan
Pengolahan Penggunaan
Bahan Awal
Penamaan jenis tanaman :
Nama latin
Nama nasional
Nama lokal

Pengenalan tanaman obat pada TOGA


Adas (Foeniculum vulgare Mill.)

Buah : minyak atsiri, flavonoid, dan lemak

Penggunaan secara tradisional : melancarkan


peredaran darah, meredakan nyeri, meningkatkan
nafsu makan, meluruhkan dahak, serta meningkatkan
ASI
Infusa buah adas dosis 910 mg/kg pada mencit memberi
efek analgetik yang setara dengan parasetamol dosis 145
mg/kgBB
Daun Ungu (Graptophylum pictum (L)Griff )

Daun : Alkaloid , glikosid steroid, saponin, lender,


tannin galat, antosianin, flavonoid, asam fenolat

Penggunaan secara tradisional : mengatasi


ambeien/wasir, mendinginkan, dan mengobati bengkak
karena terpukul
Daun ungu efektif dalam menurunkan massa benjolan pada
membrane mukosa anorektum tikus putih.
Infusa daun ungu dengan dosis 498 mg/100 g BB tikus
efektif sebagai laksansia.
Daun iler (Coleus atropupureus (L).Benth )

Daun : alkaloid, etil salisilat, metal eugenol, timol,


mineral

Penggunaan secara tradisional : mengatasi


ambeien/wasir, mendinginkan, dan mengobati bengkak

Daun iler memiliki sifat antibakteri dengan cara


menghambat pertumbuhannya.
Terbukti mempercepat proses penyembuhan luka pada
kelinci.
Mengkudu
(Morinda citrifolia Linn.)
Buah : Alkaloid seronin, plant steroid, alisarin, lisin,
sodium, asam kaprilat, arginin, prokseronin, antrakuinin,
trace elements, fenilalanin, magnesium, terpenoid, dll.

Penggunaan : antikolesterol

38 org mendapat 2 kali 2 ons jus M. citrifolia (mengkudu)/hari


selama 30 hari dibanding plasebo, hasil menunjukkan jus M.
citrifolia menurunkan kadar kolesterol total 7-22%, LDL 6-10%,
trigliserida 10-54%, homosistein 21%, dan meningkatkan HDL
kolesterol 10-16%,
Daun duduk (Desmodiumtriquetrum L )

Daun : Tanin, alkaloid, trigonelin, bahan


penyamak, asam silikat

Penggunaan secara tradisional : mengatasi


ambeien/wasir, Pereda demam, anti radang,
meningkatkan nafsu makan, dan peluruh kencing

Daun duduk memperkuat dinding pembuluh darah kapiler


Ekstrak daun duduk mempunyai efek antiinflamasi paling
kuat dibanding NSAID.
SELEDRI (Apium graveolens L )

Herba : apigenin, apiin, potassium, magnesium, zat besi

Penggunaan secara tradisional : peluruh air seni, penurun


tekanan darah

Apigenin dalam herba berfungsi sebagai beta bloker yg dpt


memperlambat detak jantung dan menurunkan kontraksi
jantung. Ekstrak air dan etanol memberikan efek hipotensif,
efek ionotropic dan kronotropik negatif.
KUMIS KUCING ( Orthosiphon aristatus
(Blume)Miq)

Herba : sinesitin, glikosida, orthisiphonin, saponin

Penggunaan secara tradisional : peluruh air seni, peluruh


batu ginjal, mengatasi encok

Ekstrak daun kumis kucing secara signifikan mampu


mengurangi inflamasi dan menunjukkan aktivitas analgetik
SECANG (Caesalpinia sappan L)

Kayu : fenolik, flavonoid, tannin, polifenol, antrakinon,


sappanchalcone, caesalpin, resin, brazilin

Penggunaan secara tradisional : nyeri sendi, diare, dan


radang mata
Ekstrak kayu secang dilaporkan dapat menurunkan kadar
asam urat pada tikus yang hiperurisemia
Efek analgetik infusa kayu secang menunjukkan efek yang
tidak berbeda dengan asetosal dalam menekan rasa sakit
TEMPUYUNG (Sonchus arvensis L )

Daun : flavonoid, kumarin, taraksasterol, laktuserol,


kalium, silika, dan kalium

Penggunaan secara tradisional : peluruh kencing, peluruh


batu empedu, wasir, asam urat, memar

Infusa daun tempuyung menunjukkan efek diuretic, dapat


melarutkan kolesterol, kristal kalsium oksalat, asam urat, dan
batu ginjal
PEGAGAN Centella asiatica

Herba : glikosida triterpenoid (asiatikosid)

Penggunaan secara tradisional : memperlancar aliran


darah, penurun tekanan darah, mengobati sakit kepala

Ekstrak pegagan memberikan efek penurunan tekanan darah


pada tikus yg hipertensi.
JATI BELANDA
Guazuma ulmifolia Lamk.

Daun : tannin dan musilago, resin, flavonoid

Penggunaan secara tradisional : menurunkan berat badan

Ekstrak daun jati belanda dapat menurunkan kadar kolesterol


total dan LDL.
JAHE Zingiber officinale Rosc

Rimpang : m. atsiri, oleoresin

Penggunaan secara tradisional : masuk angin, nyeri sendi

Pemberian serbuk jahe 940 mg lebih efektif dari dimenhydrinate


100 mg untuk mencegah gejala GI pada motion sickness. Diduga
jahe mempunyai efek langsung pada GI melalui sifat aromatik,
karminatif dan adsorben, dengan meningkatkan motilitas gaster
dan adsorbsi toxin dan asam
MENIRAN ( Pilanthus niruri L )

Herba : flavonoid, terpen, kumarin, lignan, tannin, dan


alkaloid

Penggunaan secara tradisional : pengobatan gangguan


ginjal, sariawan, malaria, tekanan darah tinggi, diare

Ekstrak meniran dapat memodulasi system imun.


Ekstrak meniran memiliki efek antiinflamasi
KUNYIT ( Curcuma domestica Val. )

Rimpang : kurkuminoid, m.atsiri

Penggunaan secara tradisional : mengatasi reumatik,


bengkak, dan encok

Ekstrak kunyit memiliki aksi antiinflamasi dan menginduksi


apoptosis pada sinoviosit dan mengurangi sintesis ROS
TEMU LAWAK ( Curcuma xanthoriza Roxb. )

Rimpang : kurkumin, xanthorizol, kurkuminoid dan


m.atsiri

Penggunaan secara tradisional : mengatasi gangguan hati,


bengkak, demam, diare berdarah

Ekstrak temu lawak terbukti mengurangi nyeri, memiliki aksi


antiinflamasi dan mampu menurunkan jumlah leukosit pada
penderita OA lutut.
Rosela
(Hibiscus sabdarifa Linn.)
Kandungan kimia :
Kelopak bunga mengandung senyawa antosianin, vitamin C, dan B,
kalsium, beta karoten serta asam amino esensial. 5-20% merupakan
asam-asam tumbuhan yang meliputi asam sitrat, asam malat, asam tartar
Linn.
dan asam (+)-allo-hidroksisitrat

Uji klinik:
Penderita hipertensi usia 30-80 tahun diberi infusa dosis 0,5 L (setara dengan
9,6 mg antosianin), setiap hari sebelum sarapan, sebagai kontrol kaptopril 2
kali 25 mg/hari. Infusa dapat menurunkan tekanan sistolik 139,05 ke 123,73
mmHg, dan diastolik dari 90,8 ke 79,5 mmHg. Efek ini tidak berbeda dengan
kapropril 50 mg
Sambiloto
Andrographis paniculata (Burm.) F, Nees

Kandungan kimia :
Kandungan utama adalah lakton diterpen termasuk
Linn.
andrografolid, deoksiandrografolid,
neoandrografolid, andrografisid, deoksiandrografisid
dan andropanosid
Penggunaan : anti diabetes

Andrografolid meningkatkan produksi TNF-α sehingga meningkatkan


aktivitas sitotoksis limfosit terhadap sel kanker yang secara tidak
langsung berefek antikanker
Kandungan Zat Berkhasiat dalam tanaman obat

Kandungan berkhasiat di dalam tanaman (obat):


 Metabolit/Senyawa Primer  hasil fotosintesis:
Gula dan turunannya
 Metabolit/Senyawa Sekunder  Perombakan
hasil fotosintesis

Kelompok terbesar adalah senyawa alkaloid, terpenoid,


dan senyawa fenolik.
Kelompok Senyawa Fenolik
1. Antioksidan: terdapat pada 2. Flavonoid
buah-buahan, sayuran, biji- • Katekin: Daun teh
bijian • Antosianin: Buah dan
sayuran berwarna
• Quersetin: bawang merah,
anggur merah, teh hijau
3. Asam fenolat
• Isoflavon: Kedelai
• Asam ellagik: buah-buahan
(berries) Isoflavon pada kedelai
dikonversi menjadi
• Asam tannin: teh hijau dan merah
Fitoestrogen  Anti kanker
• Vanillin: Panili payudara dan prostat; kardio-
protektif
4. Turunan Asam hidroksi
sinamat 5. Lignan
• Asam caffeik: buah dan Fitoestrogen
sayuran
Biji-bijian (serealia):
• Asam klorogenik Jagung, gandum, sorgum
• Asam firulat
• Kurkumin: kunyit
• Kumarin: buah jeruk

Flavonoid pada tanaman terakumulasi sebagai:


• Warna (Antosianin)
• Ketahanan terhadap patogen/stress cahaya
• Terdapat pada epidermis/permukaan daun dan kulit buah
• Berfungsi sebagai antioksidan: promotif untuk kesehatan
Kandungan Zat Berkhasiat
 Karbohidrat : Pati pada temu-temuan
 Glikosida: saponin pada kumis kucing (diuretik), Digitoxin pada Digitalis purpurea (obat Jantung),
antraquinon glikosida pd Lidah buaya (pencahar)
 Lemak/asam lemak : asam lemak esensial pada Buah Merah (antibodi/anti virus); asam laurat, stearat
dan oleat pd minyak kelapa, trimiristin pd pala (kosmetik)
 Minyak atsiri/Volatile oils : minyak atsiri temulawak untuk meningkatkan nafsu makan, pepermint pd
mentha (karminatif, flavor); minyak melati, kenanga/ylang2, cendana (parfumeri)
 Resin : Oleoresin pada lada, cabe jawa, jahe (karminatif, antiseptik)
 Alkaloid : piperine pd Lada, Cabe Jawa (aktivitas antibakteri, melancarkan peredaran darah
 Protein/Asam amino : klorofil pada cincau rambat dan cincau batang,protein pada daun Katuk
(laksatif/ASI)
 Ensim: Papain pd Pepaya, pengurai protein
 Vitamin : Vit C pada buah Merah (Antioksidan)
Kegunaan Tanaman obat
PENCEGAHAN
FUNGSI PERAWATAN
PENGOBATAN

 PENYAKIT DEGENERATIF (PENUAAN)


Sambiloto, Mengkudu
Kumis kucing, Jahe, Kunyit, dll.

 PENURUNAN IMUNITAS (DAYA TAHAN)


Pegagan, Meniran,Temulawak
Lidah Buaya, Mahkota Dewa
Buah Merah,dll.

 DISFUNGSI SEKSUAL (AFRODISIAK)


Cabe Jawa, Pasak Bumi
Kayu Rapat, Tabat Barito
Purwoceng, Sanrego, dll.
Perawatan Nilam
Akar wangi
Seraiwangi
Aromaterapi, Parfum Kenanga/Ylang-ylang
Melati
Mentha
Cendana

Temu giring
Kunyit
Kencur
Kosmetik
Kemuning
Melati
 Mengkudu (Shampo)
Daun suji
Pandan
Pengharum/pewarna Kayu Secang
makanan minuman Kunyit
Jahe
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai