Desinfektan
Dewasa ini pemakaian desinfektan yang tergolong aman terdapat pada hampir semua sediaan
kosmetik, baik kosmetik pembersih maupun kosmetik perawatan kulit (skin-care), rambut dan kuku,
pembersih gigi dan mulut, sabun, sampo km/losion wajah (cleansing cream/lotion), kissmetik cukur
janggut (shaving cream In), obat karur (mouth washes), deodorant, lipstik, dll
2 Dinding sel mikroorganisme-yang bertindak sebagai penghalang terhadap bahan-bahan dari luar
yang membahayakan mikroorganisme.
5. Tipe mikroorganisme:
6. Lingkungan sekitar juga memainkan peran penting karena mikroorganisme menyukan resistensi
yang lebih tinggi dalam lingkungan yang seta (cukup makanan pH dan kelembahan optimal, serta
suhu yang sesuai).
Cara pengujian yang lebih andal adalah dengan pengamatan efek sediaan akhir terhadap
mikroorganisme. Ada dua macam cara:
1 Sediaan yang mengandung desinfektan (atau larutannya dalam air) dicampur dalam suatu media
kultur, lalu kultur bakteri dimasukkan ke dalamnya.
d. Memilih Desinfektan
Bahan-bahan yang mematikan mikroorganisme biasanya juga tidak sepenuhnya aman bagi
mikroorganisme, termasuk manusia la dapat meracuni mengiritani mensensitisasi, Suatu antiseptik
baru boleh digunakan di dalam sediaan metik setelah menjalani tes dosis yang aman bagi manusia,
tetapi cukup besar untuk mematikan atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada ndi
standar Derajat daya terima kulit terhadap sesuatu desinfektan merupakan Penting dalam memilih
desinfektan untuk materi sabun, sampo, dan lain
Akhirnya harus diingat bahwa setiap desinfektan memiliki derajat efikas (en positif utan gram
negatif) dan jamur yang akan dimatikan harus ditetapkan berbeda terhadap mikroorganisme yang
berbeda. Karena itu, jenis bakteri mudian dipilih desinfektan yang paling cocok untuk mematikannya
e. Macam-Macam Desinfektan
Satu-satunya antiseptik yang digunakan dalam banyak sediaan kosmetik ram but dan cukur.
Efektivitas maksimum etil alcohol adalah pada konsentra 70% propil alcohol 50% dan n-propil
alcohol 30-35% Untuk pengawer losion dari serangan bakteri dan jamur, cukup 15-18%
2 Asam
Desinfektan dengan pH sekitar 5 dan sesuai dengan pH fisiologis "mantel asam kulit Misalnya: Asam
organik seperti asam laktat, asam sitrat, dan asam tartrat untuk mengganti peranan mantel asam
kulit Asam borat yang memiliki efek antiseptik khusus dalam merawat semua Jenis luka
Polyunsaturated fatty acids, misalnya sorbic acid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan
jamur, baik dalam kosmetik maupun makanan
3. Fenol
Elesinfektan tertua yang sudah dikenal sejak tahun 1867, bersifat bakterida, dan menguraikan
protein bakteri. Peralatan fenol harus hati-hati karena dapat menimbulkan keracunan dan iritasi
pada kulit Fenol menapakan de sinfektan dan pengawet yang paling umum digunakan karena stabil
dan tetap efektif dalam berbagai sediaan kosmetik. Misalnya hexachlorophene, diclorophene
dichloro-m-xylenol, N-n-butyl-3-phenylsalycilamide, S-cay- quinoline, pentachlorofenol, diaphene,
dan sebagainya.
4 Surfaktan
3. Senyawa heterocyclic, misalnya ceepryn dan vanide 126 d Amphoteric misalnya deriphats dan
miranols