Anda di halaman 1dari 9

pembuatan jamu instan ( jahe instan )

Tujuan praktikum
mahasiswa dapat membuat jamu instan dengan baik dan benar dan membuat kemasan
yang menarik
A. Dasar TEori
Mobilitas masyarakat yang semakin tinggi memerlukan kondisi kesehatan yang optimal.
Kondisi kesehatan tubuh tentunya tidak bisa lepas dari konsumsi makanan yang sehat.
Banyaknya penyakit yang ditimbulkan karena cara mengkonsumsi makanan yang salah
ataupun keamanan makanan yang tidak terjaga menyebabkan masyarakat cenderung
bersikap hati-hati.
Saat ini banyak makanan dan minuman yang ditawarkan sebagai produk suplemen yang
dapat meningkatkan kesehatan tubuh jika dikonsumsi. Minuman kesehatan merupakan
minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi atau non zat gizi dan jika dikonsumsi
dapat memberikan pengaruh posistif terhadap kesehatan tubuh (Muchtadi, 1996). Minuman
kesehatan sebagai salah satu produk yang sudah dikenal masyarakat, banyak dijumpai di
pasaran dengan berbagai merek dan bentuk, seperti dalam bentuk cair, serbuk instan
ataupun tablet. Kecenderungan masyarakat saat ini adalah lebih suka menggunakan produk
yang kemasan dan penyajiannya lebih praktis dan cepat, karena tidak perlu membutuhkan
banyak
waktu
dalam
mempersiapkannya.
Salah satu contoh minuman kesehatan yang dapat dijumpai adalah minuman instan ekstrak
jahe, dimana produk tersebut umumnya dibuat dengan mengambil sari dari rimpang jahe
kemudian dilakukan pengolahan lanjut. Kebanyakan produk tersebut dijumpai dalam bentuk
serbuk, di samping ada beberapa yang dibuat dalam bentuk tabled maupuncair.
Pemanfaatan dalam bidang kesehatan, zat aktif berupa zingeron dan senyawa antioksidan
lain yang terkandung dalam jahe dapat digunakan bumbu masak, pemberi aroma dan rasa
pada makanan seperti roti, kue, biskuit, kembang gula dan berbagai minuman. Jahe juga
digunakan dalam industri obat, minyak wangi dan jamu tradisional. Jahe muda dimakan
sebagai
lalaban,
diolah
menjadi
asinan
dan
acar.
Besarnya potensi kesehatan dan kimia/gizi yang terkandung dalam jahe, menggugah
peneliti untuk mencoba menuangkan ide dan inovasi menciptakan produk baru yaitu
minuman kesehatan berbentuk serbuk/instan dengan memanfaatkan jahe. Ide pembuatan
ini didasarkan pada sifat bahan yang memungkinkan untuk dapat dibuat minuman instan
dengan mengacu pada proses pembuatan minuman instan secara umum.
Khasiat minuman instan ekstrak jahe dan untuk menciptakan produk yang praktis dan
efisien, sehingga diharapkan diperoleh manfaat kesehatan. Hal ini didasari juga oleh
tingginya kebutuhan masyarakat akan kesehatan dan kecenderungan masyarakat untuk
mengkonsumsi minuman kesehatan yang lebih praktis dan efisien, sehingga diperlukan
kemudahan untuk mendapatkannya.
Di samping itu, bahan pembuatannya dapat diperoleh dengan mudah dan harganyapun
terjangkau oleh masyarakat, karena ketersediaanya cukup banyak di pasar atau di
lingkungan masyarakat sekitar. Bahan yang dimaksud adalah jahe, dan gula yang telah
dipilih dengan kualitas terbaik. Hal yang mendasari penggunaan minuman instan adalah
minuman instan lebih praktis karena hanya menyeduh serbuk dengan air hangat kemudian
diminum. Serbuk minuman instan dapat digunakan dalam jangka lama karena berbentuk
serbuk sehingga tahan dalam penyimpanan
1.
JAHE
Jahe(Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempahrempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas
tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron.
Divisi
: Spermatophyta

Sub-divisi
: Angiospermae
Kelas
: Monocotyledoneae
Ordo
: Zingiberales
Famili
: Zingiberaceae
Genus
: Zingiber
Species
: Zingiber officinale
Jahe (Zingiber officinale Rosc) adalah tanaman yang tumbuh tegak dengan tinggi 3060 cm.
Daun tanaman jahe berupa daun tunggal, berbentuk lanset dan berujung runcing. Mahkota
bunga berwarna ungu, berbentuk corong dengan panjang 2 2,5 cm. Sedangkan buah
berbentuk
bulat
panjang
berwarna
cokelat
dengan
biji
berwarna
hitam.
Berdasarkan ukuran dan warna rimpangnya, jahe dapat dibedakan menjadi 3 (tiga) varietas,
yaitu jahe besar (jahe gajah), jahe kecil (jahe emprit), dan jahe merah (jahe sunti). Jahe
merah dan jahe kecil banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan. Sedangkan jahe
besar dimanfaatkan sebagai bumbu masak (Matondang, 2005).
Jahe memiliki kandungan aktif yaitu oleoresin. Oleoresin adalah minyak dan damar yang
merupakan campuran minyak atsiri sebagai pembawa aroma dan sejenis damar sebagai
pembawa rasa. Oleoresin jahe mengandung komponen gingerol, paradol, shogaol,
zingerone, resin dan minyak atsiri. Persenyawaan zingerone tidak dalam bentuk
persenyawaan keton bebas, melainkan dalam bentuk persenyawaan aldehid alifatis jenuh,
terutama senyawa n-heptanal (Ravindran et al., 2005).
Secara tradisional ekstrak jahe digunakan antara lain sebagai obat sakit kepala, obat batuk,
masuk angin, untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik,
rematik, menghilangkan rasa sakit, obat anti-mual dan mabuk perjalanan, karminatif
(mengeluarkan gas dari perut) dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit
serangga,
keseleo,
bengkak,
serta
memar
(Shukla,
2007).
Berbagai penelitian membuktikan bahwa jahe mempunyai sifat antioksidan dan antikanker.
Beberapa komponen utama dalam jahe seperti gingerol, shogaol dan gingerone memiliki
antioksidan di atas Vitamin E (Kikuzaki dan Nakatani, 1993). Selain itu, jahe mampu
menaikkan aktivitas salah satu sel darah putih, yaitu sel natural killer (NK) dalam melisis sel
targetnya, yaitu sel tumor dan sel yang terinfeksi virus. (Zakaria et al., 1999).
Berbagai penelitian membuktikanbahwa jahe mempunyai sifat antioksidan.Beberapa
komponen utama dalam jaheseperti gingerol, shogaol, dan gingeronmemiliki aktivitas
antioksidan di atasvitamin E (Kikuzaki dan Nakatani 1993).Selain itu jahe juga mempunyai
aktivitasantiemetik dan digunakan untuk mencegahmabuk perjalanan.Radiati et al. (2003)
menyatakanbahwa konsumsi ekstrak jahe dalamminuman fungsional dan obat
tradisionaldapat meningkatkan ketahanan tubuh danmengobati diare. Hasil penelitian
menunjukkanbahwa ekstrak jahe dapatmeningkatkan daya tahan tubuh yangdirefleksikan
dalam sistem kekebalan, yaitumemberikan respons kekebalan inangterhadap mikroba
pangan yang masuk ke
1.
B.
MINUMAN KESEHATAN
Pada uraian berikut, minuman kesehatan akan dibagi menjadi beberapa penjelasan, yaitu :
bentuk dan jenis minuman kesehatan, fungsi dan kegunaan minuman kesehatan, dan
efek/pengaruh minuman kesehatan terhadap tubuh. Berikut uraiannya :
1.
1.
Bentuk dan Jenis Minuman Kesehatan
Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung unsurunsur zat gizi atau non zat
gizi baik dalam bentuk cair, serbuk maupun tablet, dapat diminum dan memberikan
efek/pengaruh terhadap satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat
positif,
sehingga
dapat menyehatkan pada tubuh (Muchtadi,1996)
Berbagai produk minuman kesehatan dengan bentuk dan jenisnya yang berbeda dapat
ditemui
di
pasaran,
yaitu
jenis
produk
susu
probiotik
tradisional seperti yogurt, kefir dan coumiss, diikuti dengan pemunculan produk baru seperti
produk susu rendah lemak siap konsumsi yang mengandung serat larut. Selain itu terdapat
juga produk minuman kesehatan tanpa lemak (mengandung fat substitue) yang diperkaya

denganmineral yaitu produk nonkolestrol atau kadar kolestrol dan lemaknya telah
diturunkan. Produk minuman kesehatan yang terbuat dari ekstrak sayuran dan buah-buahan
yaitu produk juice buah, juice sayuran, sari kunyit asem, minuman sari jahe instan, dan sari
jahe (Bonio, 1994 :48).
Berbagai jenis minuman tersebut merupakan produk pangan yang diperuntukkan untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat akan pangan dan kesehatan. Umumnya, produk
minuman kesehatan berbentuk instan (cair atau serbuk). Hal ini dikarenakan produk pangan
berbentuk instan akan memberikan kemudahan dan kepraktisan dalam penggunaannya,
sehingga masyarakat lebih leluasa menggunakannya.
1.
2.
Fungsi dan Kegunaan Minuman Kesehatan
Makanan atau minuman mempunyai fungsi yang berhubungan dengan rasa, aroma dan
atau nutrien essensial. Minuman kesehatan sebagai produk pangan fungsional lebih
menekankan pada peningkatan status kesehatan dan mencegah timbulnya penyakit
tertentu. Dahulu istilah health food untuk makanan sehat yaitu menarik dan berarti bagi
konsumen, tetapi hal ini tidak dapat digunakan lagi karena pada prinsipnya semua bahan
pangan akan menyehatkan tubuh bila dikonsumsi secara baik dan benar. Saat ini makanan
atau minuman yang menyehatkan adalahmakanan atau minuman yang mempunyai
komponen aktif yang dapat menyehatkan dan menyegarkan tubuh, sehingga layak disebut
sebagai pangan fungsional. Ada tiga faktor yang harus dipenuhi oleh produk pangan
termasuk minuman kesehatan agar dapat dikategorikan sebagai pangan yang memenuhi
kesehatan (sifat fungsional) yaitu :
1.
Produk tersebut haruslah suatu produk pangan
2.
Produk tersebut dapat dan selayaknya dikonsumsi sebagai bagian dari
pangan sehari-hari
3.
Produk tersebut mempunyai fungsi tertentu pada waktu dicerna, serta memberikan
kegunaan
tertentu
dalam
proses
metabolisme
tubuh,
misalnya ;
Memperkuat mekanisme pertahanan tubuh
Mencegah
timbulnya
penyakit
tertentu
(seperti
penyakit
kanker,
kardiovaskuler dan jantung koroner, pencernaan, osteoporosis, dan berbagai gangguan
kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan zat gizi tertentu)
Membantu untuk mengembalikan kondisi tubuh setelah terserang penyakit tertentu
Menjaga kondisi fisik dan mental
Memperlambat proses penuaan(Anonim, 2004:m)
1.
3.
Efek / Pengaruh Minuman Kesehatan terhadap Tubuh
Minuman kesehatan sebagai produk pangan mempunyai kandungan komponen aktif yang
dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan tubuh. Produk ini baik untuk mengurangi
efek negatif racun dan radikal bebas akibat proses metabolisme tubuh dari berbagai
konsumsi pangan yang masuk dalam tubuh. Golberg (1994) berpendapat, komponen aktif
yang terdapat dalam suatu bahan pangan nabati maupun hewani, dapat memberikan efek
fisiologis atau efek menyehatkan dan menyegarkan tubuh (Anonim, 2004:n)
Efek/pengaruh positip minuman kesehatan yang dapat ditimbulkan dalam tubuh yaitu dapat
memberikan efek farmakologis (pengobatan), efek imunomodulasi (kekebalan/ketahanan
tubuh), efek reparasi dan peremajaan sel, efek vasoproteksi (perlindungan/ketahanan
jantung), efekantioksidan, efek hepatoproteksi (perlindungan hati), efek antibiotika
(antibakteri/kuman) dan efek antijamur sehingga dapat meningkatkan status kesehatan dan
mencegah timbulnya penyakit-penyakit tertentu.
1.
Parameter Kelayakan Minuman Instan sebagai Minuman Kesehatan
Untuk menentukan kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan diperlukan
parameter tertentu yang menjadi dasar atau landasan penerimaan masyarakat terhadap
produk tersebut. Parameter tersebut ditetapkan agar keamanan dan konsistensi produk
tersebut terjamin, sehingga produk tersebut aman dan sehat untuk dikonsumsi sebagai

produk pangan. Khusus untuk penelitian ini, tinjauan kelayakan minuman instan sebagai
minuman kesehatan yang menjadi parameter aman dan sehat untuk dikonsumsi secara
umum, yaitu : parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan dilihat dari
komponen mutu inderawi, parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman
kesehatan dilihat dari kandungan komponen nonzat gizi (zingiberin), dan parameter
kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan dilihat dari persyaratan kesehatan.
Belum adanya standar mutu bahan baku alami di Indonesia, maka penentuan parameter
terhadap kadar konsumsi senyawa tertentu secara tepat dan benar belum dapat dilakukan
dalam penelitian ini. Untuk mengukur kadar konsumsi terhadap komponen/senyawa tertentu
secara tepat dan benar perlu dilakukan pengujian lanjut/khusus (Wawancara : Bambang
Sudibyo, September 2004). Berikut uraian masing-masing tinjauan parameter kelayakan
minuman instan sebagai minuman kesehatan.
1.
a.
Dilihat dari Komponen Mutu Inderawi
Kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan harus memenuhi persyaratan mutu
sesuai dengan bentuk dan jenisnya. Bentuknya yang berupa serbuk, maka persyaratan
mutu didasarkan pada SNI 01-4320-1996 tentang serbuk minuman tradisional, yang
didefinisikan sebagai produk bahan minuman berbentuk serbuk atau granula yang dibuat
dari campuran gula dan rempah-rempah dengan atau penambahan bahan makanan lain
dan bahan tambahan yang diijinkan.
Unsur-unsur yang dinilai secara inderawi, meliputi :
Warna
Warna minuman instan yaitu normal.Minuman instan ekstrak jahe dan ekstrak mengkudu
yang dihasilkan harus mempunyai warna normal/ideal, yaitu berwarna khas seperti
menyerupai
warna
jahe.
Hal
ini,
disebabkan
karena
zat
warna pada jahe lebih dominan dari warna yang lain, sehingga warna minuman jahe khas
seperti warna kuning jahe.
Bau/aroma
Bau/aroma minuman instan yaitu normal/ideal, khas rempah. Bau/aroma minuman instan
ekstrak jahe beraroma khas seperti bau/aroma jahe pada minuman jahe.
Rasa
Rasa minuman instan yaitu normal/ideal, khas rempah. Rasa minuman instan ekstrak jahe .
1.
b.
Dilihat dari Kandungan Komponen Aktif Non Zat Gizi (oleoresin)
Parameter kelayakan minuman instan sebagai minuman kesehatan dapat dilihat dari
adanya kandungan aktif nonzat gizi. Hasier (1995) berpendapat, Sebagai bagian dari produk
pangan
fungsional,
minuman
kesehatan harus memenuhi sifat fungsional secara fisiologis yaitu mengandung komponen
aktif zat gizi dan nonzat gizi dan dapat digunakan untuk pencegahan atau penyembuhan
sesuatu
penyakit, atau mencapai kesehatan tubuh optimal (Anonim, 2004:o).
1.
c.
Dilihatdari Persyaratan Kesehatan
Dalam uraian sebelumnya, disebutkan bahwa makanan atau miuman yang memenuhi
syarat kesehatan (fungsional) adalah makanan atau minuman yang mengandung komponen
aktif zat gizi dan nonzat gizi yang dapat menyehatkan dan menyegarkan tubuh, mempunyai
fungsi tertentu pada waktu dicerna serta memberikan kegunaan tertentu dalam proses
metabolisme tubuh (Anonim, 2004:q).
Syarat kesehatan makanan atau minuman juga dapat ditentukan oleh adanya komponenkomponen tertentu yang menentukan keamanan pangan. Komponen-komponen tersebut
harus mempunyai batas ukuran/kadar aman dalam tingkatan tertentu, sehingga dapat
dijadikan parameter syarat sehat pangan. Komponen syarat kesehatan pangan yang
menjadi parameteradalah, kadar air, kadar abu, jumlah gula, cemaran logam, dan cemaran
mikroba.
Minuman kesehatan adalah minuman yang mengandung unsur unsur zat gizi atau nonzat
gizi baik dalam bentuk cair, serbuk maupun tabled, dapat diminum dan memberikan

efek/pengaruh terhadap satu atau sejumlah terbatas fungsi dalam tubuh tetapi yang bersifat
positif, sehingga dapat menyehatkan pada tubuh (Muchtadi, 1996)
1.
5.
Kebutuhan Masyarakat terhadap Minuman Kesehatan (Jamu Tradisional)
Di Indonesia, masih banyak orang yang tergolong fanatic mengkonsumsi jamu untuk
menghilangkan rasa sakit atau peningkat stamina tubuh. Hal ini telah berlangsung selama
belasan tahun dan telah menjadi tradisi yang dilakukan secara turun temurun. Bagi mereka
yangsudah terbiasa, jamu tradisional dianggap lebih mujarab dan lebih aman dibandingkan
dengan obat-obatan sintetis.
Ide pengembangan teknik pengolahan ini didasarkan pada sifat bahan yang dapat dibuat
minuman kesehatan berbentuk serbuk, sehingga diharapkan dapat mengangkat potensi
ekonomi dan potensi kesehatan secara optimal pada tanaman tersebut. Keunggulan teknik
ini yaitu dapatmenghasilkan produk minuman kesehatan yang diharapkan mempunyai
manfaat ganda dalam bidang kesehatan. Manfaat ganda ini didukung oleh karena adanya
kandungan senyawa kimia dan zat aktif penting dalam kedua bahan yang diperlukan dalam
metabolisme tubuh, sehingga sangat baik untuk dikonsumsi sebagai produk minuman yang
menyehatkan. Disamping itu, wujudnya yang berbentuk serbuk instan akan memberikan
kemudahan untuk dikonsumsi karena hanya menyeduh air kemudian diminum serta tahan
dalam masa simpan.
1.
III. MATERI DAN METODE
1.
A. Tempat dan Waktu
Praktikum pembuatan jahe instan di laksanakan di Laboratorium kimia analisi stikes
muhammadiyah banjarmasin
1.
B. Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan :
1.
Jahe
2.
Gula pasir
3.
Air 1 liter
Alat yang digunakan:
1.
Parut
2.
Baskom
3.
Penyaringan
4.
Panci
5.
Wajan
6.
Susruk
7.
Sendok
8.
Plastik
9.
Timbangan
1.
C. Cara Kerja

1.
Ditimbang jahe 50 grm
2.
Jahe dicuci dan bagian yangbusuk dibuang. Perlakuan yangsama dilakukan
juga untuk rempahlainnya

3.
jahe dihancurkan/blender.
4.
Jahe yang sudah hancur, disaringsehingga terpisah antara filtrat
(cairan)dengan ampasnya.
5.
Filtrat direbus dengan api sedang( apabila ditambahkan rempah-rempahlain,
maka rempah tersebut direbus terpisah dengan air bersih secukupnya. Disini ditambahkan

kayu manis secukupnya.


6.
Setelah filtrat mendidih masukkan gulapasir dengan perbandingan gula
pasir:filtrate = 1:1 atau 2:1. Serta dilakukan penambahan gula jawa secukupnya.
7.
Lakukkan
pengadukkan
sampai
gulaterlarut
sempurna,
pengadukkandilakukan sesekali saja. Filtrate akanmendidih dan menimbulkan busa.
Apikompor dikecilkan.

8.
Ketika busa mulai turun dan filtratberubah menjadi tepung, matikan api dan
pengadukan, dilakukkan terus menerus dan semakin dipercepat.
9.
Setelah
menjadi
tepung
dilakukanpengayakan.
Tepung
yang
masihmenggumpal dihancurkan kemudiandiayak. Pengayakan harus diselesaikanelagi jahe

instant masih panas.


10.
Setelah proses pengayakan selesai. Jaheinstant didiamkan sampai dingin.
11.
Setelah dingin jahe instant siap dikemas.Pengemasan dapat menggunakan
botolplastik ataupun plastik sachet.

ini dia kemasan yang kami gunakan lucu dan keren kan ... nama produk kami " JaHat"
( jahe sehat )
dengan slogan " Rasakan bedanya dalam setiap tegukkan "

Hasil dan Pembahasn

1.
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini bahan utama yang digunakan yaitu jahe. Jahe merupakan jenis
rempah-rempah yang paling banyak digunakan dalam berbagai resep makanan dan
minuman. Secara empiris jahe biasa digunakan masyarakat sebagai obat masuk angin,
gangguan pencernaan, sebagai analgesik, antipiretik, anti-inflamasi, dan lainlain.
Dalam praktikum ini praktikan mengambil atau menimbang jahe sebanyak 50 grm,dan gula
150 grm setelah melalui proses di masak dan menjadi bubuk, bobot yang dihasilkan
menyusut menjadi 145 grm . Penyusutan ini mungkin terjadi dikarenakan adanya
penguapan pada waktu pemasakannya dan penyusunan bobot ini mungkin juga terjadi
karena larut bersama air dan tambahan kayu manis yang di masak pada waktu pemrosesa
pembuatan jahe instan ini.
Instan jahe tidak berwarna putih tapi agak kekuning-kuninan ini diperkirakan pengaruh dari
warna jahe yang kgunakan. Di dalam pembuatan instan jahe ini praktikan menambahkan
gula sebagai pemanis tujuannya untuk mengurangi rasa pedas dari jahe yang digunakan
karena pada umumnya jahe memiliki rasa khas yaitu pedas, dalam pembuatan jamu instan
ini juga digunakan air sebagai pelarut.
Pada pembuatan atau pemrosesan jahe menjadi jahe instan/bubuk di butuhkan waktu
kurang lebih 2jam. Pembuatan jahe instan ini cukup lama dan ketelitian dalam
mengaduknya sampai menjadi bubuk kasar dan mengayaknya. Pengayakan ini di lakukan
agar bubuk halus dan bubuk kasar terpisah.
Salah satu teknologi alternatif yang sederhana dan murah yang dapat menghasilkan produk
serbuk instan adalah teknologi kristalisasi. Teknologi ini didasarkan pada pemanfaatan sifat
gula pasir (sukrosa) yang dapat kembali membentuk kristal setelah dicairkan. Secara umum,
mekanismenya adalah sebagai berikut : sukrosa dipanaskan akan mencair dan bercampur
dengan bahan lainnya, ketika air menguap akan terbentuk kembali menjadi butiran-butiran
padat. Sifat sukrosa sangat dipengaruhi oleh pH, jika pH larutan rendah (asam) maka
proses kristalisasi tidak akan terbentuk dan larutan menjadi liat, atau orang Sunda
mengenalnya dengan istilah gula li alias gula liat. Jadi, semua bahan pangan pada

dasarnya dapat dijadikan serbuk instan asalkan larutannya memiliki pH yang tidak asam.
Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum yang dapat menghasilkan
produk yang baik sekitar 6,7-6,8.Pembuatan serbuk instan dengan metode kristalisasi hanya
membutuhkan bahan dan peralatan yang sederhana, seperti gula pasir, air bersih, ingredien
pangan, pewarna makanan, blender, kain kasa, takaran, timbangan, wajan, kompor dan
pengaduk. Beberapa produk yang menggunakan metode kristalisasi dan sudah banyak
dikenal umum adalah jahe instan. Teknologi kristalisasi ini merupakan teknologi tepat guna
yang cocok diterapkan di industri kecil dan menengah (UKM) yang memiliki modal yang
terbatas.Salah satu contoh produk yang sudah dikembangkan adalah sari jahe instan

1.
V.
KESIMPULAN
Dari praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan jamu merupakan obat tradisional yang
khasiatnya sudah ada sejak turun temurun.
dari hasil praktikum jahe dikemas sebanyak 5 sachet dengan isi 25 grm per sachet.

DAFTAR PUSTAKA
Id.wikipedia.org/wiki/jahe diakses 26 desember 2012
Mrwindu
dot
com.
2011.minuman
jamu
instan
jahe
putih
instanhttp://www.mrwindu.com/2011/05/minuman-jamu-instan-jahe-putih-instan.html
diakses 29 desember 2012
Radiati, L.E., E.P. Nabet, P. Franck, B. Nabet, J.Capiaumont, D. Fardiaz, F.R. Zakaria,
I.Sudirman, dan R.D. Haryadi. 2003. Pengaruhekstrak diklormetan jahe (Zingiberofficinale)
terhadap pengikatan toksin koleraB-subunit conjugasi (FITC) pada reseptor selhibridoma LV
dan Caco-2. Jurnal Teknologidan Industri Pangan XIV(1): 5967.
Safadajahe.blogsome.com/jahe diakses 26 desember 2012
Teknologi pembuatan jahe instant departemen pertanian bptp jakarta
Zakaria, F.R. dan T.M. Rajab. 1999. Pengaruh ekstrak jahe (Zingiber officinale
Roscoe)terhadap
produksi
radikal
bebas
makrofagmencit
sebagai
indikator
imunostimulansecara in vitro. Persatuan Ahli PanganIndonesia (PATPI). Prosiding
SeminarNasional Teknologi Pangan: 707716.
Zakaria, F.R., Y. Wiguna, dan A. Hartoyo. 1999.Konsumsi sari jahe (Zingiber
officinaleRoscoe) meningkatkan aktivitas sel naturalkiller pada mahasiswa pesantren Ulil
Albaabdi Bogor. Buletin Teknologi Industri PanganX(2): 4046.

Anda mungkin juga menyukai