Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

pada era zaman sekarang gaya hidup masyarakat mengalami

perubahan yang sangat drastis, dengan gaya hidup yang serba cepat dan

instan serta kerja esktra keras yang menjadi tuntunan untuk memenuhi

kebutuhan hidup. Oleh karena itu, kebutuhan masyarakat terhadap

suplemen stamina menjadi meningkat (Rangkuti, 2019). Stamina adalah

kemampuan daya tahan lama organisme manusia untuk melawan

kelelahan dalam batas waktu tertentu, dimana aktivitas dapat dilakukan

dengan intensitas tinggi atau tempo tinggi, frekuensi tinggi, dan selalu

menggunakan tenaga (Irwan, 2012).

Tonikum adalah suatu bahan atau campuran bahan yang bisa dapat

memperkuat tubuh, atau tambahan tenaga atau energi pada tubuh

(Dayanthi, 2016). Efek tonikum merupakan efek yang ditimbulkan

akibat dari meningkat dan menguatkan sistem organ serta merangsang

perbaikan sel tonus otot (Mafitri & Parmadi, 2017). Efek tonikum selain

diperoleh dari minuman berbahan kimia seperti yang beredar di pasaran

juga dapat diperoleh dari tanaman obat tradisional (Sembiring, 2018).

1
2

Sembung (Blumea balsamifera L) merupakan tanaman yang salah satu

jenis tanaman dari famili Astereceae dalam bahasa Inggris dikenal sebagai

sambong (BPOM, RI 2008).

Menurut penelitian (Amalia et al, 2017) telah melaporkan bahwa daun

sembung mengandung metabolit sekunder yang berupa alkaloid, flavonoid,

tanin, terpenoid dan steroid. Senyawa Flavonoid memiliki mekanisme

menghambat ikatan ATP dengan kanal kalsium ATPase sehingga

penyerapan kalsium kedalam retikulum sarkoplasma terhambat (Susilo et

al. 2013). Adanya hambatan ini menyebabkan kadar ion Ca2+ di sarkoplasma

tinggi dan mendukung timbulnya efek tonik (Campbell, 2012).

Tanaman daun ini juga memiliki beberapa khasiat diantaranya untuk

pengobatan diabetes (Eriadi dkk, 2017), batuk (Setyajati, 2018), antidiare

(Larasati, 2015), anti asma (Nurohman, 2017), anti jamur (Jumariswan et al,

2017), antimalaria (Septiana et al, 2017), antihipertensi (Afrianti et al, 2020

dan Sutjiatmo et al, 2019), luka kulit (Pang et al, 2017), penyembuhan luka

(Pang et al, 2014), batu ginjal (Montealerge et al, 2016), luka bakar (Fan, et

al, 2015).

Dari penelitian diatas dapat diuraikan bahwa peneliti tertarik untuk

melakukan pengujian yang berjudul Uji Efek Tonikum Ekstrak Etanol Daun

Sembung (Blumea balsamifera (L)) Terhadap Mencit Jantan Dengan Metode

Natatory Exhaustion.
3

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Apakah ekstrak etanol daun sembung (Blumea balsamifera (L)) memiliki

efek tonikum pada mencit jantan (Mus musculus)?

2. Pada dosis berapakah ekstrak etanol daun sembung (Blumea balsamifera

(L)) yang dapat memberikan efek tonikum pada mencit jantan jantan

(Mus musculus)?

1.3 Tujuan penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

1. Untuk mengetahui apakah efek tonikum dari pemberian ekstrak etanol

daun sembung (Blumea balsamifera (L)) terhadap mencit jantan

dengan metode Natatory Exhaustion.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengetahui efek tonikum ekstrak etanol daun sembung (Blumea

balsamifera (L)) terhadap mencit jantan (Mus musculus) dengan

metode Natatory Exhaustion.

2. Mengetahui pada dosis berapakah ekstrak etanol daun sembung

(Blumea balsamifera (L)) dapat memberikan efek tonikum pada

mencit jantan (Mus musculus).


4

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan informasi ilmiah bagi masyarakat yang dapat

mengembangkan dan memanfaatkan ekstrak etanol daun sembung

(Blumea balsamifera (L)) sebagai obat tradisional yang

mempunyai efek tonikum sebagai alternatif.

2. Bagi STIK Siti Khadijah Palembang

Dapat memberikan informasi ilmiah dan referensi yang dapat dijadikan

bahan dasar bagi tahap penelitian lebih lanjut.

3. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan dasar untuk penelitian lebih

lanjut tentang efek tonikum daun sembung (Blumea balsamifera (L))

terhadap mencit jantan (Mus musculus) yang telah teruji.

Anda mungkin juga menyukai