BAB I
PENDAHULUAN
banyak jenis tumbuhan yang dapat tumbuh. Diantara berbagai jenis tersebut
negara ini tersimpan khasiat yang sangat besar dari tanaman tersebut. Namun
sebagian besar dari tumbuhan obat itu tidak diketahui oleh manusia sehingga
kebutuhan obat menjadi suatu hal yang sangat penting. Tetapi seiring
samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh bila digunakan dalam jangka
ekonomis, efek samping ramuan herbal sangat kecil. Karena itu, penggunaan
obat herbal alami dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya
makanan dan obat-obatan. Bagian yang biasa digunakan terdapat pada bagian
pohon mengandung minyak atsiri mulai dari akar, batang, daun sampai
kimia dari bunga cengkeh, tangkai cengkeh dan daun cengkeh yang
proses radang, sel neutrophil, dan sel endothelial (Negara, 2014). Mekanisme
reaktif seperti radikal hidroksi (OH) dan asam hipoklorid (Sukmawati, 2015).
fungsi pada area yang mengalami inflamasi. Efek samping dari penggunaan
obat golongan steroid yaitu dapat menurunkan respon imun tubuh terhadap
samping dari penggunaan obat antiinflamasi non steroid (AINS) yang dapat
suatu reaksi dari jaringan hidup guna melawan berbagai macam rangsangan
(Soenarto, 2014).
lakukan bahwa minyak daun cengkeh memiliki efek analgesic di lihat dari
sel neutrofil pada soket pasca pencabutan gigi sebagai antiinflamasi. Hasil
penelitian ekstrak bunga cengkeh dengan konsentrasi 20%, 40%, dan 60%
terhadap tikus putih jantan (Rattus norvegicus). Maka dari itu penulis tertarik
untuk melakukan penelitian tentang uji aktivitas ekstak etanol daun cengkeh
mg/kgBB?
3. Senyawa apa saja yang terdapat di dalam ekstrak etanol daun cengkeh?
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Subkindom : Trachiobonta
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Class : Dicotyledonea
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
8
9
2014).
Daun cengkeh adalah daun berwarna hijau dan bulat dengan bagian
ujung dan pangkal nya yang berbentuk runcing. Daun ini dapat anda
bertangkai, tebal, kaku, bentuk bulat telur sampai lanset memanjang, ujung
mengkilap, panjang 6-13,5 cm, lebar 2,5-5 cm, warna hijau muda atau
coklat muda saat masih muda dan hijau tua ketika tua. Bunga dan buah
cengkeh akan muncul pada ujung ranting daun dengan tangkai pendek
serta bertandan. Pada saat masih muda bunga cengkeh berwarna keungu-
kuning kehijauan dan berubah lagi menjadi merah muda apabila sudah
tua sedang bunga cengkeh kering akan berwarna cokelat kehitaman dan
dapat dilakukan secara vegetatif dan generatif. Tanaman ini tumbuh baik
kental seperti minyak, bersifat mudah larut dalam pelarut organik dan
sedikit larut dalam air. Eugenol memiliki berat molekul 164,20 dengan
minyak atsiri bunga cengkeh dan berfungsi sebagai zat antifungi dan
antibakteri.
protein yang menyebabkan isi dari sitoplasma keluar dari dinding sel
suatu komponen minyak atsiri dan komponen fenolik yang selama ini
sebagai pelidung melawan efek bahaya radikal bebas dan diketahui pula
2.2 Inflamasi
dan migrasi leukosit menuju jaringan radang (Chen et al., 2018). Tanda-
alergi.
a. Inflamasi Akut
terlihat jelas pada jaringan luar. Hal ini akibat pecahnya sel mast
dengan edema.
b. Inflamasi Kronik
jaringan. Tetapi hal ini dapat terjadi tergantung dari kedudukan dan
dan Basa
1) Kemerahan (rubor)
meregang dengan cepat dan terisi penuh oleh darah. Keadaan ini
4) Pembengkakan (Tumor)
5). Fungsiolaesa
yang dapat memicu pelepasan mediator kimia plasma atau jaringan ikat.
dihasilkan oleh sel yang mengalami jejas atau dapat juga berupa faktor
plasma. Mediator yang dihasilkan oleh sel antara lain vasoactive amines
mediator lokal yang disintesis secara lokal oleh sel di tempat inflamasi
16
dan mediator sistemik yang bisa sirkulasi di dalam plasma dan disintesis
prostaglandin.
1) Histamin
2) Serotonin
mengingat informasi.
daerah pada sistem saraf pusat serta beragam jenis reseptor serotonin
3) Bradikinin
4) Prostaglandin
5.) Leukotrien
radang (Askandari,2015).
terapi dan efek samping karena sebagian besar efek terapi dan efek
berguna untuk penanganan jangka pendek cedera otot rangka akut, bahu nyeri
acid
Wadah dan penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya.
2) Farmakokinetik
3) Farmakodinamik
isoform dari enzim siklooksigenase 1 (COX-1) dan 2 (COX-2). Hal ini akan
2.4 Ekstraksi
1) Cara Dingin
a. Maserasi
dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini pelarut
simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada
b. Perkolasi
suatu bejana silinder, yang bagian bawah nya diberi sekat berpori,
POM, 2014).
2) Cara Panas
panas.
a. Refluks
b. Sokletasi
c. Digesti
d. Infusa
mulai suhu 90°C sambil sekali- sekali diaduk. Serkai selagi panas
e. Dekok
2.5.1 Alkaloid
oleh panas dan sinar dengan adanya oksigen. Setelah diisolasi, alkaloid
berbentuk padatan kristal yang tidak larut tetapi ada juga berbentuk amorf
seperti nikotin dan ada pula yang berupa cairan seperti konini. Alkaloid
misalnya pada akar, kulit, buah bahkan pada getah tanaman. Fungsi dari
alkaloid ini bisa digunakan oleh tanaman sebagai racun untuk melindungi
diri dari serangga dan binatang, sebagai faktor pertumbuhan tanaman dan
dan berbentuk kristal, namun ada pula dalam bentuk cairan (misalnya
nikotin) pada suhu kamar. Senyawa ini merupakan turunan dari asam
2.5.2 Flavonoid
etanol, butanol, metanol, etil asetat, aseton dimetil sulfoksida dan air.
mudah larut dalam pelarut semi polar seperti eter dan kloroform. Salah
satu sifat yang dimiliki oleh flavonoid sehingga dapat berperan sebagai
jaringan tanaman.
C6C3C6, yang terdiri dari satu cincin Adan satu cincin B dan cincin
daun, biji, akar, kulit kayu, batang dan bunga. Fungsi umum yang dimiliki
oleh flavonoid yaitu pemberi zat warna bunga pada tanaman dan
dalam perlindungan diri dari serangan jamur maupun paparan sinar UV-B.
Fungsi lain dari flavonoid dalam tanaman yaitu pemberi pigmen pada
29
2.5.3 Terpenoid
sel- sel minyak, didalam ruangan (saluran ekskresi) sehingga minyak atsiri
protoplasma akibat adanya peruraian lapisan resin dari dinding sel atau
oleh hidrolisis dari glikosida tertentu. Fungsi dari senyawa ini yaitu karena
(Mukhriani, 2014).
2.5.4 Saponin
2014).
2.5.5 Tanin
Tanin atau lebih dikenal dengan asam tanat (bentuk spesifik dari
dan memiliki struktur yang cukup beragam dengan berat molekul tinggi
Tanin alami memiliki sifat yang mudah larut dalam pelarut polar
seperti air, etanol, metanol, tetapi sukar larut pada pelarut non polar seperti
Selain itu tanin memiliki warna kuning muda atau coklat muda, dan
adanya gugus fenol. Sebagian besar tanin dalam bentuk serbuk yang
bersifat amorf, serta memiliki massa longar dan bau yang khas.
2.6 Karagen
rumput laut merah kelas Rhodophyceae dengan air maupun alkali cair.
galaktosa yang dikelompokkan menjadi 3 tipe yaitu lambda, iota dan kappa.
dihasilkan dari Eucheuma cottonii yang mengandung ester sulfat 26% dan
polimer gel kuat yang mempunyai struktur heliks tersier yang menyebabkan
yang antigenik dan tidak memberikan efek sistemik. Pada saat proses
diinjeksi hanya mampu bertahan selama 5-6 jam selama 24 jam (Arifah,
2017).
Ada dua fase yang melibatkan beberapa mediator inflamasi pada proses
pembentukan udema yang diinduksi oleh karagenan yaitu fase pertama terjadi
jaringan luka. Sedangkan fase kedua terjadi mulai dari jam ketiga sampai jam
(Arifah,2017)
32
Hal ini dikarenakan secara genetik manusia dan kedua hewan uji tersebut
memiliki kemiripan. Jenis mencit dan tikus yang paling banyak digunakan
adalah jenis albino galur Sprague Dawley dangalur Wistar (Sari, 2019).
Kindom : Animalia
Divisi : Chordata
Ordo : Rodentia
Kelas : Mamalia
Famili : Muridae
33
Genus : Rattus
Spesies : Rattus norvegicus (Akbar, 2010).
2.7.1 Volume Maksimum Larutan Sediaan Hewan Percobaan
Tabel 2.2 Konversi Perhitungan Dosis Antar Jenis Hewan dan manusia
(Assegaf,2005).
Hewan Mencit Tikus Marmut Kelinci Kera Anjing Manusia
20g 200 g 400 g 1,2 kg 4 kg 12 kg 70 kg
2.8 PenelitianTerkait
Bagian tanaman
Batang
Bunga
Daun
Buah
Biji
Metode ektraksi
Maserasi
Perkolasi Mekanisme Kerja
Refluks Flavonoid :
Sokletasi Dengan menghambat
Digesti pelepasan mediator
Infusa inflamasi
Dekok
Mekanisme Kerja
Saponin : Menghambat
pembentukan eskudat dan
permeabilitas vascular
BAB III
METODE PENELITIAN
menggunakan metode penelitian eksperimen dengan Pre and Post Test with
penelitian ini adalah tikus putih jantan galur wistar, sehat, berusia 2-3 bulan,
(r-1) x (t-1) ≥ 15
37
diinduksi karagen
terikat yang dipakai dalam penelitian ini adalah konsetrasi ekstrak etanol
500 mg/kgBB.
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juli 2022.
berikut:
1) Replacement
Hal ini juga dapat berarti penggantian vertebrata menjadi invertebrata. Ini
2) Reduction
3) Refinement
39
1) Alat Penelitian
1%, rotary evaporator, jarum oral (sonde), gelas ukur, beaker glass,
spuit injeksi, labu takar, corong pisah, pengaduk kaca, lumpang dan
2) Bahan Penelitian
bouchardat.
sebanyak 500 gr, selanjutnya direndam dalam 2 liter etanol 96% dan di
selama 3 hari. Setelah tiga hari campuran simplisia dan etanol disaring
selama 1 hari di saring kembali dan diperoleh maserat II. Maserat I dan II
kental etanol.
2. Skrining Fitokimia
a. Pemeriksaan Alkaloid
dkk 2014).
41
b. Pemeriksaan Flavonoid
flavonoid.
c. Pemeriksaan Saponin
senyawa saponin.
d. Pemeriksaan Tanin
0,1% dan amati, jika terbentuk warna hijau kecoklatan atau biru
100 ml.
meliputi dosis terapi manusia yaitu 25 mg. Dosis lazim untuk manusia
(dewasa) mengandung 25-50 mg. Faktor konversi dari manusia (70 kg)
yang diberikan pada hewan uji tikus secara peroral adalah 5,0 ml. Dosis
0,9 mg = x
200 gr 1kg
x = 0,9 x 1000 g
200 g
x = 4,5 mg/KgBB
Cara pembuatan dan cara perhitungan dosis ekstrak etanol daun cengkeh
mg, untuk satu ekor tikus 200 g ekstrak kemudian dimasukkan ke dalam
lumpang dan ditambahkan suspensi Na- CMC 0,5% sedikit demi sedikit
mg, untuk satu ekor tikus 200 g ekstrak kemudian dimasukkan ke dalam
lumpang dan ditambahkan suspensi Na- CMC 0,5% sedikit demi sedikit
mg, untuk satu ekor tikus 200 g ekstrak kemudian dimasukkan ke dalam
lumpang dan ditambahkan suspensi Na- CMC 0,5% sedikit demi sedikit
garam fisiologis (NaCl 0,9%) sampai 10 ml. Setiap tikus diinjeksi 0,1 ml
dahulu dan diukur volume udema kaki tikus, kemudian masing masing
volume awal kaki tikus. Setelah itu, diukur volume udema kaki tikus 60
c. Kelompok III : 6 ekor tikus diberi ekstrak daun cengkeh dengan dosis
Keterangan:
Vt =Volume telapak kaki pada waktu t
Vo=Volume telapak kaki pada waktu o
46
Keterangan:
A = persen radang rata -rata kelompok kontrol
aplikasi SPSS versi 25. Pada analisis data ini dilakukan uji Kolmogorov
Smirnov untuk melihat normalitas data dan uji Levene untuk melihat
95%. Jika data tidak berdistribusi normal atau homogen, maka uji Kruskal
ekstrak kgBB
etanol 400mg/
daun kgBB
cengkeh 500mg/
KgBB
3.15. Hipotesis