Anda di halaman 1dari 9

KHASIAT JAHE

Jahe (zanjabil dalam bahasa arab) atau ginger (dalam bahasa inggris) dari
genus zingiber adalah sejenis tanaman rumput-rumputan aromatik yang berumur
panjang. Termasuk kelompok rhizome, yaitu tumbuhan yang memiliki akar
sekaligus menjadi batang yang tumbuh menyamping di dalam tanah dan akar-
batang (rimpang) itu bisa mencapai panjang 1,5 meter serta bercabang banyak.
Daunnya pipih sepeti lembing dan runcing di ujung di ujungnya, permukaannya
halus, warnanya hijau gelap.

Kedudukan tanaman jahe dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan adalah sebagai


berikut :
Kingdom : Plantae
Devisi : Spermatophyta
Subdevisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Zingiberales
Famili :Zingiberaceae
Subfamili : Zingiberoidae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officinale roxb.
Tanaman jahe terdiri dari sekitar 80 jenis, dan sedikitnya sudah ada 115 kandungan
zat aktif yang di identifikasi melalui proses analitik, baik pada jahe segar maupun
jahe kering. Namun secara garis besar tanaman jahe dibedakan menjadi tiga klon,
yaitu :21

1. Jahe merah
Jahe merah memiliki rimpang kecil berwarna merah sampai jingga muda dan
berserat kasar, aromanya tajam dan rasanya sangat pedas. Kandungan minyak
atsirinya lebih tinggi dibandingkan dengan kedua klon jahe lainnya, yakni 2,58%-
2,72% dihitung atas dasar berat kering.
2. Jahe putih besar
Jahe putih besar memiliki rimpang yang besar, berwarna kuning atau kuning muda,
seratnya sedikit lembut. Aromanya kurang tajam dan rasanya kurang pedas,
kandungan minyak atsirinya 0,28% -1,68% dihitung atas dasar berat kering. Jahe
ini juga dikenal dengan sebutan jahe gajah atau jahe badak.
3. Jahe putih kecil
Rimpang jahe putih kecil lebih kecil daripada jahe merah, tetapi lebih kecil
dibandingkan dengan jahe putih besar. Rimpangnya berwarna putih, bentuknya
agak pipih, seratnya lembut, dan aromanya tidak tajam. Kandungan minyak
atsirinya 1,5% -3,3% dari berat kering. Jahe bekerja sebagai anti mual dan muntah
melalui beberapa mekanisme. Pertama, jahe menstimulasi motilitas traktus
gastrointestinal yang sebelumnya diturunkan oleh hormon progesteron, dan
menstimulasi disekresikannya saliva, empedu serta produk sekresi lambung yang
lain.4 Kedua, jahe dapat menghambat aktivasi 5-HT3, serta memiliki efek yang
mirip dengan antagonis 5-HT3 dan ondansetron yangmenyebabkan perut
berkontraksi sehingga timbul perasaan mual dan muntah. Ketiga, jahe
mengendurkan dan melemahkan otot-otot saluran pencernaan sehingga mual dan
muntah dapat berkurang. Keempat, jahe menghambat efek karminatif, sehingga
mencegah pengeluaran gas lambung. Kelima, jahe memiliki efek seperti
dimenhydrinate. Dimenhydrinate merupakan antagonis histamin (H1) dan juga
dapat menghambat stimulasi vestibular yang bekerja pada sistem otolit dan pada
dosis besar pada kanal semisirkular.22.23 Keenam, jahe dapat menurunkan efek
cisplatin melaui hambatan.
saraf pusat atau perifer dengan meningkatkan 5-hydroxytryptamin, dopamin
dan substansi P. Cisplatin merupakan obat yang menginduksi terjadinya mual dan
muntah pada kemoterapi. Selain sebagai anti mual dan muntah, jahe juga memiliki
khasiat sebagai antioksidan, anti-inflamasi, anti-tumor, dan anti-mikroba.
Meskipun proses anti-emetik dari jahe belum sepenuhnya dapat di jelaskan, namun
kandungan jahe yang diduga berperan dalam mekanisme tersebut adalah gingerols,
shogaols, galanolactone dan terpenoid. Sebagai anti mual dan muntah jahe dapat
dikonsumsi dalam berbagai cara seperti, wedang jahe, aromaterapi, irisan jahe,
kapsul, teblet, dan esktrak jahe.
Selain itu, dalam konsumsinya juga dapat ditambahkan dengan madu atau
sirup sebagi pemanis. Dosis rata-rata yang biasa digunakan berkisar antara 0.5-2
gram kapsul, dan tidak boleh melebihi 4 gram per hari. Selain itu penelitian lain
membuktikan bahwa sebanyak 1 gram jahe yang diminum 4 kali sehari dengan
dosis 250 mg mampu mengurangi mual dan muntah pada kehamilan trimester
pertama, yang dikonsumsi dalam bentuk sirup atau kapsul.
Beberapa komponen kimia jahe, seperti gingerol, shogaol dan zingerone
member efek farmakologi dan fisiologi seperti antioksidan, antiimflammasi,
analgesik, antikarsinogenik, non-toksik dan non-mutagenik Meskipun pada
konsentrasi tinggi (Surh et al. 1998; Masuda et al.1995; Manju dan Nalini 2005;
Stoilova et al.2007). Minyak dalam ekstrak mengandung seskuiterpen, terutama
zingiberen, monoterpen dan terpenteroksidasi.
jahe biasanya aman sebagai obat herbal(Weidner dan Sigwart 2001). Hasil
penelitian terhadap tikus hamil yang diberikan ekstrak jahe secara oral tidak
mempengaruhi kehamilan dan tidak menyebabkan toksisitas sampai konsentrasi
1000 mg/kg. Walaupun dilaporkan juga beberapa efek samping minor akibat
konsumsi jahe seperti diare ringan atau reaksi alergi ringan. Efek samping terutama
terjadi bila jahe dikonsumsi mentah.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bila jahe dikonsumsi dalam jangka
panjang akan mempunyai efek hipoglikemik dan hipolipidemik
(Ahmed dan Sharma 1997). Hasil penelitian farmakologi menyatakan bahwa
senyawa antioksidan alami dalam jahe cukup tinggi dan sangat efisien dalam
menghambat radikal bebas superoksida dan hidroksil yang dihasilkan oleh sel-sel
kanker, dan bersifat sebagai antikarsinogenik, non-toksik dan non-mutagenik pada
konsentrasi tinggi (Manju dan Nalini 2005).
Beberapa senyawa, termasuk gingerol, shogaol dan zingeron memberikan
aktivitas farmakologi dan fisiologis seperti efek antioksidan, antiinflammasi,
analgesik, antikarsinogenik dan kardiotonik (Surh et al. 1998; Masuda et al.1995).
Senyawa murni(E-8 beta,17 epoxylabd-12-ene-15,16-dial) dapat menghambat
biosintesa cholesterol didalam homogenasi hati tikus (Tanabe et al. 1993).Senyawa
[6]-gingerol telah dibuktikan mempunyai aktivitas sebagai antipiretik, antitusif,
hipotensif (Mamoru et al.1984), antiimflamasi dan analgesik (Kim et al.2005),
antitumor (Surh et al.1999), antikanker (Dorai et al.2004), antioksidan (Masuda
et al.2004), antifungal (Ficker et al.2003).Selain itu, sangat efektif untuk mencegah
sinar ultra violet B (UVB) dan bisa sebagai terapi untuk mencegah kerusakan kulit
(Ali et al.2008).
Secara umum jahe bisa dikembangkan dalam berbagai produk makanan,
minuman. Beberapa produk yang bisa dikembangkan dari jahe dan telah banyak
beredar diluar negeri adalah acar jahe, roti jahe, biskuit, permen, beer (ginger ale),
sirup, serbuk (Arnoudon 2002). Produk di dalam negeri yang dibuat dari jahe,
antara lain jahe kering, permen jahe, bubuk jahe, minyak jahe dan oleoresin.
Produk berbasis jahe memiliki berbagai aplikasi di banyak industri seperti
pengolahan makanan, farmasi, minuman ringan, pengalengan daging, kembang
gula, pengolahan tembakau, membuat sabun dengan prospek ekspor yang baik
juga. Jahe juga dimanfaatkan untuk memproduksi minyak jahe dan oleoresin.
Permintaan terhadap produk ini cukup baik dan berpeluang untuk investasi baru.
Ada pasar yang besar untuk jahe segar maupun kering. Aplikasi utama minyak jahe
adalah minuman gula dan produk panggang.
Jahe putih besar banyak dimanfaatkan sebagai bahan campuran makanan,
minuman, kosmetika dan bahan baku dalam kegiatan industri. Semakin pesatnya
kegiatan industri obat-obatan modern, tradisional dan industri-industri lain yang
bermunculan dengan menggunakan bahan baku jahe menyebabkan permintaan
komoditi ini cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Jahe gajah tidak hanya
berprospek di dalam negeri saja tetapi juga memiliki peluang besar un
tuk diserap oleh pasar internasional. Jahe gajah berpotensi sebagai komoditas
ekspor yang dikirim dalam bentuk segar, kering, asinan, minyak atsiri dan
oleoresin. Negara pengimpor jahe gajah saat ini adalah Singapura, Jepang, Jerman,
USA, Kanada, Maroko, Perancis, Hongkong dan Belanda(Ferdiansyah 2009).
Minyak jahe mempunyai banyak efek biologis yang menguntungkan yaitu
mencegah kerusakan akibat oksidasi, harus diperhatikan cara penyulingan,
penyimpanan dan penggunaannya sebagai supplemen serat. Mikroenk apsulasi dari
minyak atsiri jahe sangat potensial untuk meningkatkan stabilitas akibat oksidasi
dan meningkatkan 136 penanganan dan membuat masa simpan serbuk yang stabil.
Stabilitas dari mikrokapsul dipengaruhi oleh komposisi dari penyalutnya (Toure et
al.2007). Bahan pengkapsul yang biasa digunakan antara lain adalah maltodekstrin.
Pembuatan serbuk mikrokapsul minyak atau oleoresin jahe bisa menggunakan
spray dryer(Yuliani et al.2007) atau drum dryer(Phouchangdang dan Sanchai
2009). Kualitas terbaik dicapai pada konsentrasi 5% maltodekstrin dan kecepatan
drum dryer 5,75 rpm karena kadar gingerol tertinggi dan warna tidak berubah.
Teknologi yang sedang berkembang saat ini seperti nanoteknologi juga sangat
prospektif untuk meningkatkan efektivitas dan meningkatkan stabilitas serta
bioavailabilitas bahan aktif jahe.
Dalam bentuk nanokapsul maka bahan aktif bisa diinkorporasikan dalam
produk pangan tanpa mempengaruhi flavor dan akan terlepas saat sudah
dikonsumsi. Selain itu, dapat melindungi bahan aktif tersebut dan pelepasan bahan
aktif dalam tubuh bisa dikendalikan. Mikro dan nanoenkapsulasi komponen aktif
mengontrol pelepasannya pada kondisi tertentu sehingga melindunginya dari uap
air, panas atau kondisi ekstrim dan meningkatkan stabilitas dan viabilitasnya (Chen
et al 2006). Menurut Saraf (2010) pengembangan bentuk nano dalam penelitian
obat herbal, seperti polymer nanoparticlesdan nanokapsul, liposom, solid lipid
nanoparticles, phytosomesdan nanoemulsi, mempunyai banyak keuntungan,
diantaranya peningkatan kelarutan dan bioavailabilitas, peningkatan aktivitas
farmakologi, meningkatkan stabilitas dan distribusi dalam jaringan makrofag,
pengantaran tunda, dan proteksi dari degradasi fisik dan kimia.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmed R. dan S. Sharma. 1997. Biochemical studies on combined effect of garlic (


Allium sativumLinn) and ginger (Zingiber officinale Rosc) in albino rats. Indian journal of
experimental biology. 35: 841-843.

Akoachere J.F.,R.N.Ndip dan E.B. Chenwi. 2002. Antibacterial effect of Zingiber officinale
and Garcinia kolaon respiratory tract pathogens. East Afr. Med. J. 79: 588
-592.

Ali, B.H.,G. Blunden,M. O. Tanira dan A. Nemmar. 2008. Some phytochemical,


pharmacological and toxicological properties of ginger (Zingiber officinale
Roscoe): A review of recent research. Food and Chemical Toxicology. 46 : 409
420.
FITOKIMIA II
(JAHE)

NAMA : FRENJE SIAHAINENIA


NIM :14-3145-201-010
KELAS :A

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 FARMASI
MEGA REZKY MAKASSAR
2017

Anda mungkin juga menyukai