Anda di halaman 1dari 5

“Karakteristik Fisik dan Kimia pada Minuman Fungsional dari Ekstrak Biji Alpukat

dan Jahe “

Febriyanti Ngadi
(651422003)

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
GORONTALO
2024
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Alpukat (Persea americana) merupakan buah yang sangat terkenal dan digemari.
Alpukat ini merupakan buah yang paling banyak dikonsumsi masyarakat karena
ketersediaannya yang mudah, harga yang relatif terjangkau, dan nilai gizi yang tinggi
(Kuswara & Marta, 2016). Alpukat ini memiliki daging yang lembut dan lezat. Sebaran
tanaman alpukat di Indonesia meluas hampir di seluruh provinsi. Alpukat adalah salah satu
buah musiman yang paling banyak tersedia karena matang pada waktu tertentu dalam
setahun. Alpukat mengandung komponen penting seperti karotenoid, asam lemak, mineral,
fenol, fitosterol, protein, dan vitamin (Rahman, 2019).
Alpukat diketahui memiliki efek antioksidan, antidiabetes, dan penurun lipid.
Mekanisme hiperlipidemia alpukat terutama berhubungan dengan penyerapan lemak makanan
dan transportasi kolesterol. Nutrisi yang terkandung dalam buah alpukat membantu memenuhi
kebutuhan nutrisi harian tubuh. Manfaat buah alpukat bagi kesehatan antara lain menjaga
berat badan, mencegah sembelit, mengontrol tekanan darah, menjaga kesehatan mata, dan
menjaga kesehatan jantung (Rizal, 2022). Alpukat juga bisa diolah menjadi berbagai macam
menu, antara lain jus alpukat, sup buah, dan es krim alpukat.
Secara tradisional, biji alpukat diduga dapat mengobati sakit gigi, sakit maag kronis,
tekanan darah tinggi, dan diabetes (Monica, 2013). Ekstrak etanol biji alpukat mengandung
triterpenoid, kuinon, flavonoid, tanin, polifenol, monoterpenoid, saponin, dan
seskuiterpenoid. Karena polifenol berperan sebagai antioksidan, polifenol dianggap dapat
menekan karsinogenisitas dan mengurangi risiko penyakit kronis. Salah satu bentuk
pengolahan untuk memanfaatkan biji alpukat adalah dengan mengolah pangan fungsional
dalam bentuk minuman fungsional siap minum.
Minuman fungsional adalah minuman yang mengandung zat gizi yang mempunyai
efek menguntungkan bagi kesehatan. Karena biji alpukat memiliki rasa yang pahit, maka
dapat dipadukan dengan bahan lain seperti jahe sebagai penyedap dalam formulasi minuman.
Jahe mengandung senyawa gingerol dan shogaol yang berperan sebagai antioksidan
(Mustikaningtyas dan Tri, 2015). Oleh karena itu, formulasi ekstrak biji alpukat menjadi
minuman fungsional dengan penambahan ekstrak rimpang jahe dapat menghasilkan
formulasi yang dapat diterima dari sudut pandang sensorik, memberi nilai tambah pada biji
alpukat sebagai produk samping, dan memberikan minuman yang nyaman, memiliki
ketersediaan dan manfaat kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan biji alpukat sebagai variasi minuman
fungsional dengan menambahkan ekstrak jahe pada ekstrak biji alpukat. Tujuan khusus
adalah untuk mengetahui pengaruh perbandingan ekstrak biji alpukat dan ekstrak jahe
terhadap minuman fungsional yang dihasilkan dengan menggunakan uji sensori, serta untuk
mengetahui pengaruh fungsionalitas ekstrak biji alpukat dengan penambahan jahe. Tujuannya
adalah untuk mengetahui tingkat kesukaan terhadap minuman ekstrak.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Alpukat (Persea americana Mill) berasal dari Amerika Tengah. Tanaman ini masuk ke
Indonesia sekitar abad ke-18. Alpukat tumbuh liar di hutan, namun banyak juga yang ditanam
di pekarangan dan kebun yang tanahnya gembur, subur, dan tidak basah. Alpukat
mengandung bahan-bahan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Alpukat mengandung
beberapa komponen penting antara lain mineral, fenol, karotenoid, fitosterol, protein, dan
vitamin (Rahman, 2019).
Biji alpukat tidak ada gunanya dan dibuang begitu saja sebagai sampah yang tidak
terpakai dan tidak mempunyai nilai ekonomi. Jika sumber daya alam dikelola dengan baik,
maka seharusnya dapat menghasilkan keuntungan dan peluang usaha yang lebih baik. Potensi
alam sangat besar dan dapat dimanfaatkan sebagai bagian dari upaya yang menumbuhkan
kreativitas masyarakat. Karena biji alpukat sama pentingnya dengan daging buah alpukat.
Komponen biji alpukat antara lain senyawa polifenol, flavonoid, triterpenoid, kuinon, dan
tanin, asam tanat, gallotannin, atau colitaginan memiliki kemampuan yang bertindak sebagai
astringen (Suratmin Utomo,2016).
Menurut Novitasari (2020), kandungan biji alpukat berkhasiat buat kesehatan adalah
sebagai antioksidan, menurunkan hipertensi, adanya serat dan berfungsi sebagai insektisida
dan autoimun. Biji buah alpukat dalam bidang kesehatan mempunyai peranan sebagai;
hipoglikemik, antidiabetes melalui kemampuannya menurunkan kadar gula darah (Bakara,
2019).
DAFTAR PUSTAKA
Kuswara B, Marta N. (2016). Respon Beberapa Media Pembibitan terhadap Pertumbuhan
Bibit Alpukat (Persea americana Miller.). Jurnal Agroekoteknologi, 8(1), 22-26.

Monica, S. 2013. Formulasi dan Penentuan Umur Simpan Minuman Fungsional Campuran
Sirih Merah, Jahe, Kayu Manis dan Jeruk Nipis [skripsi]. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Musthikaningtyas, R.P., dan Tri, D.W. 2015. Pembuatan Minuman Fungsional Liang The
Daun Salam (Eugenia polyantha) dengan Penambahan Filtrat Jahe dan Filtrat Kayu
Secang. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(4): 1458–1464.

Novitasari, R., Studi Pengolahan Serbuk Biji Buah Pokat (Persea americana Mill.) dengan
Varians Rasa dari Teh Celup Berbagai Merk dalam Pembuatan Minuman Herbal Kemasan
Botol. Jurnal Teknologi Pertanian, 2020. 9(1): p. 6-13.

Rahman S. (2019). Effect of Avocados to LDL Cholesterol as a preventive risk of


atherosclerosis. Int J Multidiscip Curr Res, 7(1), 4-7.

Rizal Fadli. (2022). Ini Manfaat Buah Alpukat untuk Kesehatan. 2022.

Anda mungkin juga menyukai