Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Agrisistem p-ISSN 1858-4330

Volume 15 Nomor 2, Desember 2019

UJI ORGANOLEPTIK SELAI MANGGA (Mangifera indica l.)


DENGAN PENAMBAHAN JAHE DAN GULA AREN

Fathnur

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Tenggara


e-mail: fathe_alam@yahoo.com

Received: 4 Agustus 2019; Accepted: 15 September 2019; Published: 25 Desember 2019

ABSTRAK
Mangga (Mangifera indica L.) merupakan tanaman buah yang potensial dikembangkan karena mempunyai
tingkat keragaman genetik yang tinggi, sesuai dengan agroklimat Indonesia, disukai oleh hampir semua
lapisan masyarakat dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Buah mangga selain memiliki sifat rasa yang
manis dan menyegarkan, ternyata buah mangga juga mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi
kesehatan tubuh. Hancuran daging buah mangga kaya akan gizi, mengandung berbagai vitamin dan
mineral. Buah mangga mengandung vitamin C yang cukup tinggi dan dapat dikonsumsi dalam bentuk segar
maupun sebagai olahan. Kandungan pektin yang terdapat dalam mangga bisa dijadikan syarat utama dalam
pembuatan selai. Selai merupakan jenis makanan olahan yang dibuat dari bubur buah, yang tingkat
kekerasannya tergantung pada konsentrasi gula, pektin dan asam. Pemanis gula sangat sering kita jumpai
di pasaran, yang paling umum kita gunakan adalah gula pasir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hasil uji organoleptic selai mangga (mangifera indica l.) di Btn Puri Tawang Alun 2 RT 17 kota kendari.
Hasil penelitian ini adalah rasa manis, aroma harum dan tekstur tebal sangat disukai masyarakat, jamur
tidak tumbuh hingga penyimpanan selama 3 hari, kadar air yang paling rendah yaitu 36,8 % pada perlakuan
P3T3 (mangga 500 g + 150 ml sari buah naga + jahe 3 gr + gula 150 g).
Kata kunci: Mangga, selai, uji organoleptik

ABSTRACT
Mango (Mangifera indica L.) is a fruit plant that has the potential to be developed because it has a high
level of genetic diversity, in accordance with Indonesian agro-climate, favored by almost all levels of
society and has high economic value. Besides having sweet and refreshing properties, mango fruit also
contains many nutrients that are beneficial to the health of the body. Crushed mango meat is rich in
nutrients, contains various vitamins and minerals. Mangoes contain vitamin C which is quite high and can
be consumed in both fresh and processed forms. The content of pectin contained in mango can be used as
the main requirement in making jam. Jam is a type of processed food made from fruit pulp, whose hardness
depends on the concentration of sugar, pectin and acid. Sugar sweeteners are very often found on the
market, the most common we use is sugar. This study aims to determine the results of organoleptic tests of
mango jam (mangifera indica L.) at Puri Tawang Alun 2 Btn RT 17 city kendari. The results of this study
were sweet taste, fragrant aroma and thick texture very favored by the people, the mushrooms did not grow
until storage for 3 days, the lowest water content was 36.8% in P3T3 treatment (500 g mango + 150 ml
dragon + ginger juice 3 gr + sugar 150 g).
Keywords: Mango, jam, organoleptic test

PENDAHULUAN lapisan masyarakat dan memiliki nilai ekonomis


yang tinggi. Produksi mangga tahun 2011 sebesar
Mangga (Mangifera indica L.)
2.129.000 juta ton, mengalami kenaikan
merupakan tanaman buah yang potensial
sebanyak 0,84 juta ton (65,55%) dibandingkan
dikembangkan karena mempunyai tingkat
tahun 2010. Pada tahun 2010, Indonesia
keragaman genetik yang tinggi, sesuai dengan
memproduksi mangga sebanyak 1.287.287 ton.
agroklimat Indonesia, disukai oleh hampir semua

Diterbitkan Oleh, 87
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa
http://ejournal.polbangtan-gowa.ac.id
Jurnal Agrisistem p-ISSN 1858-4330
Volume 15 Nomor 2, Desember 2019

Kenaikan produksi mangga dari tahun 2010 ke dapat melancarkan pencernaan, menurunkan
tahun 2011 terjadi di pulau Jawa sebesar 0,75 juta tekanan darah (Anonymous, 2013).
ton (94,55%) dan di luar pulau Jawa sebesar 0,1 Buah mangga mengandung vitamin C yang
juta ton (19,66%). Kenaikan produksi mangga cukup tinggi dan dapat dikonsumsi dalam bentuk
tahun 2011 disebabkan kondisi iklim yang baik segar maupun sebagai olahan (Deptan, 2009).
untuk tanaman mangga dan tidak terjadi serangan Kandungan pektin yang terdapat dalam mangga
hama, namun dari jumlah tersebut hanya 1.485 bisa dijadikan syarat utama dalam pembuatan
ton yang diekspor pada tahun 2011 (Badan Pusat selai.
Statistik, 2012). Banyaknya kandungan gizi yang terdapat
Jenis mangga yang tumbuh dan pada mangga sangat bermanfaat bagi kesehatan
dibudidayakan di Indonesia sangat beragam yang manusia antara lain: kandungan zat besinya
memiliki keunggulan untuk dibuat produk sangat baik bagi ibu hamil dan penderita anemia,
olahan, antara lain Arumanis 143, Podang Urang, dapat melancarkan pencernaan, menurunkan
Golek, Madu, Kopyor, Gadung dan masih banyak tekanan darah (Anonymous, 2013).
lainnya. Masing-masing jenis mangga tersebut Produk yang dibuat dari buah-buahan yang
memiliki ciri yang berbeda antara tanaman yang telah dihancurkan atau sari buah, serta dilakukan
satu dengan lainnya (Depkominfo, 2009). penambahan gula kemudian dipanaskan atau
Buah mangga selain memiliki sifat rasa dimasak sampai terbentuk tekstur kental disebut
yang manis dan menyegarkan, ternyata buah selai. Produk ini umumnya tidak dikonsumsi
mangga juga mengandung banyak nutrisi yang secara langsung akan tetapi sering dijadikan
bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Hancuran sebagai bahan tambahan untuk memberi rasa dan
daging buah mangga kaya akan gizi, aroma pada roti tawar (Syahrumsyah, dkk. 2010).
mengandung berbagai vitamin dan mineral. Buah Selai merupakan jenis makanan olahan
mangga sebagai bahan makanan terdiri dari 80% yang dibuat dari bubur buah, yang tingkat
air dan 15-20% gula serta berbagai macam kekerasannya tergantung pada konsentrasi gula,
vitamin, antara lain vitamin A, B1, B2, dan C pektin dan asam (Hasbullah, 2011). Pemanis gula
(Rahmalia, 2013). sangat sering kita jumpai di pasaran, yang paling
Masyarakat mulai menyadari akan umum kita gunakan adalah gula pasir
pentingnya kualitas hidup yang tinggi, oleh (Darwin, 2013).
karena itu, masyarakat dewasa ini dalam Selai merupakan produk makanan dengan
mengkonsumsi makanan tidak hanya menilai dari konsistensi gel atau semi padat yang dibuat dari
lezat atau tidaknya suatu produk makanan saja, bubur buah. Konsistensi gel atau semi padat pada
tetapi juga mempertimbangkan kandungan gizi selai diperoleh dari senyawa pektin yang berasal
dan pengaruh makanan tersebut terhadap dari buah atau pektin yang ditambahakn dari luar,
kesehatan. Hal ini dapat dilihat dari semakin gula sukrosa dan asam. Interaksi ini terjadi pada
meningkatnya permintaan masyarakat terhadap suhu tinggi dan bersifat menetap setelah suhu
produk pangan, mempunyai manfaat yang baik, diturunkan. Kekerasan gel tergantung pada
mempunyai klaim gizi dan kesehatan, seperti konsentrasi gula, pektin dan asam pada bubur.
produk pangan banyak mengandung serat, rendah Konsentrasi pektin terbaik dalam pembuatan
kalori, dan juga bersifat mengobati (Anggi selai adalah 1-1,5% (Khairun Mutia dan Rafika
Febrian Sibuea, dkk. 2016). Yunus, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk
Mangga merupakan buah yang dapat mengetahui hasil uji organoleptik selai mangga
tumbuh di daerah tropis (Jahurul et al., 2015). (mangifera indica l.) di Btn Puri Tawang Alun
Menurut Muchiri et al. (2012), buah mangga 2 Rt 17 kota kendari.
menempati peringkat 2 sebagai tanaman tropis
setelah pisang. Buah mangga merupakan sumber METODE PENELITIAN
penting dari mikronutrien, vitamin dan
Penelitian ini dilakukan di dasa wisma
phytochemical lainnya.
BTN Puri Tawang Alun 2 RT 17 Kota Kendari.
Banyaknya kandungan gizi yang terdapat
Pada penelitian ini akan dibuat selai mangga
pada mangga sangat bermanfaat bagi kesehatan
dengan penambahan jahe dan gula pasir untuk
manusia antara lain : kandungan zat besinya
memperpanjang daya simpan dan menjaga
sangat baik bagi ibu hamil dan penderita anemia,
kualitas organoleptik untuk dapat diamati dengan

Diterbitkan Oleh, 88
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa
http://ejournal.polbangtan-gowa.ac.id
Jurnal Agrisistem p-ISSN 1858-4330
Volume 15 Nomor 2, Desember 2019

parameter sensori (warna, aroma, rasa, dan yang berperan memberikan warna merah yang
tekstur). Selain itu, pada saat produk baru berpotensi sebagai zat warna alami untuk pangan.
diproduksi mutu produk dianggap dalam keadaan Diharapkan dengan penambahan sari buah naga
100% dan akan menurun sejalan dengan lamanya merah menghasilkan warna selai yang lebih
penyimpanan atau distribusi. Produk selai menarik.
sesudah jadi akan mengalami proses batas umur Rancangan percobaan yang digunakan
(kadaluarsa) yang meliputi perubahan fisiologis, dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
enzimatis, dan kimiawi. Lengkap (RAL) pola 2 faktor, faktor 1 :
Perlu dilakukan variasi warna agar warna konsentrasi bubur jahe (P). P1 = 1 g, P2 = 2 g, P3
selai menjadi lebih menarik. Pewarna yang = 3 g. Faktor 2 : konsentrasi gula (T). T1 = 100 g,
digunakan adalah berwarna alami yang berasal T2 = 125 g, T3 = 150 g. Perlakuan yang diberikan
dari sari buah naga merah. Sari buah naga merah pada sampel uji dapat dituliskan sebagai berikut :
mengandung zat warna alami antosianin yang
cukup tinggi. Antosianin merupakan zat warna

Tabel 1. Rancangan Percobaan


Gula Aren
Jahe
T1 T2 T3
P1 P1T1 P1T2 P1T3
P2 P2T1 P2T2 P2T3
P2 P3T1 P3T2 P3T3

P1T1 : mangga 500 g + 150 ml sari buah naga + P3T3 : mangga 500 g + 150 ml sari buah naga +
jahe 1 gr + gula 100 g jahe 3 gr + gula 150 g
P1T2 : mangga 500 g + 150 ml sari buah naga +
jahe 1 gr + gula 125 g Pengujian organoleptik ini dengan
P1T3 : mangga 500 g + 150 ml sari buah naga + menggunakan panelis sebanyak 20 orang dan
jahe 1 gr + gula 150 g pengujian daya simpan selai pada suhu ruang.
P2T1 : mangga 500 g + 150 ml sari buah naga +
jahe 2 gr + gula 100 g HASIL DAN PEMBAHASAN
P2T2 : mangga 500 g + 150 ml sari buah naga +
Uji organoleptik
jahe 2 gr + gula 125 g
P2T3 : mangga 500 g + 150 ml sari buah naga + Berdasarkan hasil penelitian terhadap
jahe 2 gr + gula 150 g selai mangga dengan pewarna sari buah naga
P3T1: mangga 500 g + 150 ml sari buah naga + merah serta penambahan jahe dan gula dengan
jahe 3 gr + gula 100 g konsentrasi yang berbeda, diperoleh hasil
P3T2: mangga 500 g + 150 ml sari buah naga + organoleptik sebagai berikut :
jahe 3 gr + gula 125 g

Tabel 2. Hasil Penelitian Uji Organoleptik Selai Mangga dengan Pewarna Sari Buah Naga Merah serta
Penambahan Jahe dan Gula
Organoleptik
Perlakuan
Rasa Arioma Tekstur Daya Terima
P1T1 Kurang manis Harum Kental Kurang suka
P1T2 Manis Harum Kental Suka
P1T3 Sangat manis Harum Kental Suka
P2T1 Kurang manis Harum Kental Kurang suka
P2T2 Manis Harum Kental Suka
P2T3 Sangat manis Harum Kental Suka
P3T1 Kurang manis Harum Kental Suka
P3T2 Manis Harum Kental Suka
P3T3 Sangat manis Harum Kental Suka

Diterbitkan Oleh, 89
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa
http://ejournal.polbangtan-gowa.ac.id
Jurnal Agrisistem p-ISSN 1858-4330
Volume 15 Nomor 2, Desember 2019

Uji Daya Simpan serta penambahan jahe dan gula dengan


perbandingan yang berbeda didapat hasil pada
Hasil penelitian uji daya simpan selai
tabel 3.
mangga dengan pewarna sari buah naga merah

Tabel 3. Data Penelitian Uji Daya Simpan Selai Mangga Dengan Pewarna Sari Buah Naga Merah Serta
Penambahan Jahe dan Gula
Hari ke-
1 2 3 4 5 6 7
Perlakuan
Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam
pH pH pH pH pH pH pH
ur ur ur ur ur ur ur
P1T1 - 5 - 5 - 5 - 5 ✓5 ✓5 ✓ 5
P1T2 - 5 - 5 - 5 - 5 ✓5 ✓5 ✓ 5
P1T3 - 5 - 5 - 5 ✓5 ✓5 ✓5 ✓ 5
P2T1 - 5 - 5 - 5 - 5 - 5 ✓5 ✓ 5
P2T2 - 5 - 5 - 5 - 5 - 5 ✓5 ✓ 5
P2T3 - 5 - 5 - 5 - 5 - 5 - 5 ✓ 5
P3T1 - 5 - 5 - 5 - 5 ✓5 ✓5 ✓ 5
P3T2 - 5 - 5 - 5 - 5 - 5 - 5 ✓ 5
P3T3 - 5 - 5 - 5 ✓5 ✓5 ✓5 ✓ 5

Pada tabel menunjukkan daya simpan selai P2T1, P2T2, P2T3, P3T1, P3T2, dan P3T3 dan hal ini
selama tujuh hari. Pertumbuhan jamur muncul menandakan sudah tidak layak dikonsumsi..
pada hari keempat pada perlakuan P 1T3 dan P3T3
Uji Kadar Air
. Hari kelima pada perlakuan P1T1, P1T2 , P1T3,
P3T1 dan P3T3. Hari keenam pada perlakuan P1T1, Pengujian kadar air selai mangga dengan
P1T2, P1T3 , P2T1, P2T2, P3T1 dan P3T3 . Dan hari penambahan jahe dan gula didapat hasil sebagai
ketujuh pada semua perlakuan P 1T1, P1T2, P1T3, berikut :

Tabel 4. Data kadar air selai mangga


Berat mula-mula Berat setelah dikeringkan Kadar air
Perlakuan
(a kg) (b kg) (%)
P1T1 61 50 81,9
P1T2 52 33 63,5
P1T3 45 38 84,4
P2T1 34 24 70,6
P2T2 67 47 70,1
P2T3 77 58 75,3
P3T1 42 23 54,8
P3T2 32 20 62,5
P3T3 57 21 36,8

Pada tabel 4 berat kadar air pada selai Uji Organoleptik


mangga dengan penambahan jahe dan gula
1. Rasa
menunjukan kadar air selai yang paling banyak
Rasa dinilai dengan adanya tanggapan
pada perlakuan P1T3 sebesar 84,4 %. Kadar air
rangsangan kimiawi oleh indra pengecap
selai yang paling sedikit pada perlakuan P3T3
(lidah). Rasa merupakan salah satu faktor
sebesar 36,8 %.
penting yang menentukan kualitas suatu
produk.

Diterbitkan Oleh, 90
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa
http://ejournal.polbangtan-gowa.ac.id
Jurnal Agrisistem p-ISSN 1858-4330
Volume 15 Nomor 2, Desember 2019

Penilaian konsumen terhadap suatu produk tumbuh jamur, demikian juga sebaliknya.
juga dipengaruhi oleh rasa. Penambahan Penambahan gula juga mempengaruhi
gula berpengaruh terhadap penilaain rasa. pertumbuhan jamur. Gula yang mengandung
Pada penambahan gula 100 gram rasa selai sukrosa cepat diuraikan oleh enzim yang
kurang manis. Penambahan gula 125 gram disekresikan oleh hifa jamur dan dijadikan sunber
memberikan rasa manis pada selai, energi bagi jamur untuk berkembang biak.
sedangkan penambahan 150 gram selai Suhu yang optimal dan tetap akan
memiliki rasa sangat manis. memperpanjang daya simpan pada selai,
2. Aroma sedangkan suhu yang tidak stabil akan
Aroma dapat diartikan sebagai sesuatu yang mempersingkat daya simpan pada selai.
dapat diamati dengan indera pembau.
Kadar Air
Peranan penting aroma terhadap produk
makanan adalah pengujian terhadap bau Kadar air merupakan banyaknya jumlah air
atau aroma dapat memberikan hasil yang terkandung pada bahan atau produk yang
penilaian terhadap produk tentang diterima dinyatakan dalam persen. Kandungan kadar air
atau tidaknya produk tersebut. Produk pada selai mangga berbeda-beda disebabkan oleh
tersebut akan diterima oleh masyarakat beberapa hal dalam proses pemasakan seperti
apabila aroma dari produk tersebut tidak jumlah air yang terbawa saat proses perebusan ke
menyengat atau hambar. Dari penelitian proses penghalusan (diblender), ketebalan bahan
diperoleh aroma harum pada semua yang digunakan, suhu, dan lama pemasakan.
perlakuan selai mangga. Proses penguapan yang dipengaruhi oleh suhu
3. Tekstur dan lama pemasakan sangat mempengaruhi
Tekstur selai mangga pada semua perlakuan jumlah kadar air.
sama yaitu kental. Hal ini mungkn Suhu dan waktu pemasakan sangat
disebabkan adanya penambahan gula. Gula mempengaruhi kadar air yang terkandung pada
selain dijadikan pemanis juga digunakan selai. Suhu yang tinggi serta waktu yang lama
sebagai pengental pada selai mangga. akan mempercepat proses penguapan air yang
4. Daya terima terkandng dalam selai, begitu pun sebaliknya.
Daya terima selai mangga pada umumnya
disukai karena rasanya yang manis. KESIMPULAN
Daya Simpan Dari pembahasan di atas, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
Penelitian uji daya simpan selai mangga
1. Rasa manis, aroma harum dan tekstur tebal
menunjukkan adanya perbedaan daya simpan di
sangat disukai masyarakat
setiap perlakuan. Untuk setiap perlakuan masih
2. Jamur tidak tumbuh hingga penyimpanan
bertahan pada hari pertama sampai ketiga. Jamur
selama 3 hari
tumbuh pada hari keempat pada perlakuan P 1T1.
3. Kadar air yang paling rendah yaitu 36,8 %
Pada hari kelima jamur tumbuh pada perlakuan
pada perlakuan P3T3 (mangga 500 g + 150
P1T1, P1T2, dan P3T1. Pada hari keenam jamur
ml sari buah naga + jahe 3 gr + gula 150 g)
tumbuh pada perlakuan P1T1, P1T2, P2T1, P2T2,
dan P3T1. Pada hari ketujuh jamur tumbuh pada
DAFTAR PUSTAKA
semua perlakuan.
Jumlah jamur semakin hari semakin Anggi Febrian Sibuea, dkk. 2016. Pemanfaatan
banyak. Jumlah jamur paling banyak terdapat Buah Mangga (Mangifera indica L.) Dan
pada perlakuan P1T1. Munculnya jamur pada selai Ekstrak Teh Hijau (Camelia sinensis)
mangga merupakan indikator untuk tidak Dalam Pembuatan Selai. JOM Faperta Vol
layaknya konsumsi. Tumbuhnya jamur pada 3 No 1 Februari 2016.
makanan bisa disebabkan beberapa faktor yaitu Anonymous, 2013. Manfaat Buah Mangga Untuk
kelembaban, kadar gula, suhu, kadar air dan Kesehatan. http://manfaattumbuhanbuah.
mikroorganisme. blogspot.com /2013/11/manfaat-buah-
Kelembaban mempengaruhi cepat atau angga-untuk-kesehatan.html. Diakses
tidaknya pertumbuhan jamur pada makanan. tanggal 8 Februari 2019.
Semakin tinggi kelembaban semakin mudah

Diterbitkan Oleh, 91
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa
http://ejournal.polbangtan-gowa.ac.id
Jurnal Agrisistem p-ISSN 1858-4330
Volume 15 Nomor 2, Desember 2019

Badan Pusat Statistik. 2012. Produksi Buah Pembuatan Selai Langsat. Jtech 2016, 4(2)
buahan Menurut Provinsi (Ton). 80-84.
Darwin, P. 2013. Menikmati Gula Tanpa Rasa Muchiri, D.R., Mahungu, S.M., & Gituanja, S.N.
akut. Sinar Ilmu, Yogyakarta. 2012. Studies on Mango (Mangifera
Depkominfo. 2009. Kementerian Komunikasi indica, L.) Kernel fat of some kenyan
dan Informatika RI. Balitbang Teliti varieties in Meru. Journal of the American
Rekayasa Teknologi Genetik Mangga Oil Chemist’s Society 89 :1567-1575.
Ekspor. Rahmalia, S. 2013. Studi Penetapan kadar
Hasbullah, 2011. Teknologi Tepat Guna Kandungan Vitamin C pada Beberapa
Agroindustri Kecil Sumatera Barat. Macam Buah Mangga (Mangifera indica
Dewan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan L.) Yang Beredar di Kota Medan Secara
Industri Sumatera Barat. Volumetri Dengan 2,6-diklorofenol
Jahurul, M.H.A., Zaidul, I.S.M., Ghafoor, K., Al- indofenol. Skripsi. Fakultas Farmasi.
Juhaimi, F.Y., Nyam, K. L., Norulaini, Unniversitas Sumatera Utara.
N.A.N., Sahena, F. & Omar, A.M. 2015. Syahrumsyah H, Murdianto W, Pramanti N.
Mango (Mangifera indica L.)by-products 2010. pengaruh Penambahan Karboksi
and their valuable components : a review. Metil Selulosa (Cmc) dan Tingkat
Food Chemistry 183 :173-180. Kematangan Buah Nanas (Ananas
Khairun Mutia dan Rafika Yunus, 2016. comonus) Terhadap Mutu Selai Buah
Pengaruh Penambahan Sukrosa Pada Nanas. Jurnal Teknologi pertanian 6(1) :
34-40.

Diterbitkan Oleh, 92
Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Politeknik Pembangunan Pertanian Gowa
http://ejournal.polbangtan-gowa.ac.id

Anda mungkin juga menyukai