PROPOSAL
OLEH:
ID PENELITI : 20200904110146
A. Latar Belakang
Dunia saat ini berada dalam cengkeraman pandemi penyakit Corona Virus
(COVID-19) yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang telah bermutasi
memungkinkan penyebaran dari manusia ke manusia. COVID-19
mempengaurhi sistem kekebalan tubuh dengan menghasilkan respon
peradangan sistemik atau pelepasan sitokin. Pasien dengan COVID-19 telah
menunjukkan tingkat sitokin dan kemokin pro-inflamasi yang tinggi. Hingga
saat ini belum ditemukan obat yang efektif untuk virus tersebut. sehingga
nutrisi sangat berperan penting dalam menjaga kesehatan yang baik.
Komponen utama dalam makanan seperti vitamin C, D, E, zink, Selenium,
dana asam lemak omega 3 memiliki efek imunomodulator yang sangat baik
dan sangat diperlukan pada pencegahan penyakit menular. Suplementasi
dengan kadar vitamin D, C dan zink pada pasien Covid-19 memberika efek
positif pada penurunan simptoms dan gejala. (Shakoor et al., 2021). Selain itu
studi epidemologi menunjukkan bahwa konsumsi buah dan sayur secara
teratur dapat menurun kan resiko penyakit tidak menular termasuk kanker,
diabetes dan penyakit kardiovaskular (Micha et al., 2017; Willett, 1995).
Marian Plum, Plum Mangos, gandaria atau maprang (Bouea macrophylla
Griffith) meupakat buah-buahan tropis yang menjadi buah endemik di Pulau
Maluku terutama di daerah Ambon (Telussa, Hiariej, & Lapu, 2020)..
Pemanfaatan buah gandaria di indonesia masih terbatas dikonsumsi sebagai
buah dan dijadikan jus dan selai. Di daerah Maluku buah ini dikenal dengan
buah gandaria, memiliki rasa yang sedikit mirip dengan mangga namun juga
memiliki tekstur yang hampir mirip dengan dengan buah plum atau buah
prem. Dominasi rasa manis dan sedikit asam serta warna orange, dan kaya
akan vitamin C. Kandungan bahan kimia lain pada buah gandaria yaitu kaya
akan flavonoid, alkaloid, saponin, antrakuinon, total fenol, tanin, dan triterpen
yang memiliki fungsi sebagai anti oksidan(Sukalingam, 2018). Buah ini juga
memiliki efek anti mikroba dan anti bakteri (Khairiah, S.Si. & Salim, 2020).
Yoghurt merupakan salah satu alternatif minuman fungsional yang
memiliki manfaat besar bagi kesehatan. Yoghurt biasanya dibuat dari susu
sapai atau susu kambing dengan berbagai macam variasi rasa buah dan tekstur
alaminya. Minuman ini merupakan salah satu produk susu yang ditambahkan
mikroba Streptococcus Thermopillus dan Lactobacillus Bulgaricus. Kedua
bakteri ini berfungsi sebagai probiotik yang bermanfaat bagi gastrointestinal,
menurunkan kadar kolesterol, bersifat anti karsinogenik, anti tumor, serta
dapat menjadi imun booster bagi tubu dengan cara menstimulasi cara kerja
sistem kekebalan pada tubuh manusia.
Berdasarkan hal tersebut, sebagai salah satu potensi lokal dari Maluku,
dan potensi pangan fungsional buah gandaria (Bouea macrophylla Griffith
sebagai alternatif untuk meningkatkan sistem imun/kekebalan tubuh di masa
penyebaran virus COVID-19 ini perlu diadakan kajian tentang pemanfaatan
buah lokal untuk peningkatan kesehatan di masa pandemi covid 19.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari penelitian ini yaitu bagaimana pengaruh
penambahan ekstrak gandaria (Bouea macrophylla Griffith) pada yoghurt
terhadap total bakteri asam laktat (total BAL), aktivitas antioksidan dan
organoleptik
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis total bakteri asam laktat (BAL) dalam yoghurt dengan
penambahan ekstrak gandaria (Bouea macrophylla Griffith)
2. Untuk menganalisis aktivitas antioksidan dalam yoghurt dengan
penambahan ekstrak gandaria (Bouea macrophylla Griffith)
3. Untuk menganalisis organoleptik/penerimaan dalam yoghurt dengan
penambahan ekstrak gandaria (Bouea macrophylla Griffit).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian ekperimental yaitu penelitian true
experimental menggunakan RAL (rancangan acak lengkap) dengan satu faktor
yaitu penambahan ekstrak gandaria (0%, 10 %, 15%, dan 20%). Sedangkan
untuk analisis total BAL dilakukan 3 kali ulangan. Perhitungan total BAL
menggunakan metode TPC (Total Plate Count), aktivitas antioksidan
menggunakan metode DPPH dan organoleptik menggunakan panelis dari Lab
MIPA IAIN Ambon.
C. Sampel
Jumlah sampel pada penelitian ini dihitung menggunakan rumus fredere
yaitu menggunakan 4 kelompok perlakuan yaitu penambahan ekstrak gandaria
0%, 10%, 15% dan 20% dengan 3 kali pengulangan untuk analisis total
bakteri asam laktat (BAL) dan aktivitas antioksidan. Sedangkan untuk uji
organoleptik tidak dilakukan uji ulangan.
D. Sumber dan Analisis data
Data primer berupa analisis total BAL, aktivitas antioksidan dan
organoleptik yogurt gandaria diperoleh dengan observasi langsung di ruang
pengamatan di laboratorium dengan berbagai ulangan sampel.
Pengolahan data menggunakan software STATA 13. Analis data
menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisisunivariat meliputi rerata,
SD, nilai maksimum dan minimum variabel (total BAL, aktivitas antioksidan
dan organoleptik). Analisis bivariat untuk meliihat signifikansi pemberian
ekstrak gandaria trhadap total BAL, aktivitas antioksidan dan organoleptik
yogurt gandaria menggunakan one way annovan (distirbusi data normal) dan
Kruskal Wallis (distirbusi data tidak normal).
Analisis data organoleptik ditabulasikan dalam bentuk rata-rata skoring
yang telah ditentukan. Data dianalisi menggunakan Anova repeated measure
(Data terdistirbusi normal) dan Nonprametrik Friedman (data terdisttibusi
tidak normal).
E. Rencana Pembahasan
Menurut Standar Nasional Indonesia jumlah total BAL pada yogurt
minimal adalah minimal 107 cfu/mL (Badan Standardisasi Nasional, 2009).
Total bakteri asam laktat pada yogurt minimal 105-106 cfu/g agar dapat
memberikan efek kesehatan (Ranadheera et al., 2012). Penelitian tentang total
bakteri asam laktat, aktivitas antiokasidan dan uji organoleptik yogurt
fortifikasi buah menunjukkan bahwa dengan penambahan buah naga merah
dapat meningkatkan aktivitas antioksidan yogurt dan meningkatkan nilai
viskositasdan perubahan warna merah dan hijau pada yogurt (Suliasih et al.,
2019), begitu pula dengan penambahan buah sirsak menunjukkan
peningkatan aktivitas antioksidan, selama penyimpanan hari pertama dan
menurunkan pH selama masa penyimpanan, sineresis, jumlah B.animalis ssp
Lactis, memiliki sensoris yang lebih baik dibandingkan yogurt alami tanpa
tambahan buah sirsak. Penambahan sirsak dapat digunakan untuk
memproduksi yogurt probiotik yang diperkaya dengan fisikokimia,
mikrobiologis dan sifat sensorikyang lebih baik (Senadeera et al., 2018).
Selain itu penambahan sirsak dengan bengkuang menurunkan total
bakteri asam laktat pada mingggu ke 0 sebesar 2,38 x 10 8 cfu/g menjadi 6,0 x
105 cfu/g namun secara organoleptik disukai oleh panelis sampai
penyimpanan minggu 4, namun uji rasa pada penyimpanan minggu ke 4
mengalami penurunan kesukaan dari panelis disebabkan pada penyimpnaan
minggu ke4 yogurt mulai terasa asam dan tidak semua panelis menyukai rasa
yogurt yang terlalu asam (Diza et al., 2016).
Mangga termasuk dakam famili anacardiaceae, suku mangga-manggaan
ini termasuk didalamnya buah gandaria. Dengan famili yang sama
karakteristik buah mangga dan buah gandaria juga banyak yang sama, mulai
dari rasa, maupun kandungan zat gizinya. Penelitian tentang Total BAL pada
yogurt dengan penambahan ekstraksi mangga meningkatkan total BAL sampel
meskipun tidak signifikan namun ada penningkatan. Hal ini dikarenakan pada
mangga terdapat nutrisi berupa glukosa yang menjadi sumber asupan bagi
bakteri asam laktat untuk terus berkembang (Hidayat et al., 2013).
Penambahan mangga kedalam yogurt juga tidak mempengaruhi cita rasa
asam pada yogurt. Rasa asam dari yogurt tergantung pada penambahan strater
yogurt. Rasa asam dihasilkan dari fermentasi gula oleh BAL menjadi asam
organik. Penambahan ekstrak mangga ke dalam yogurt mempengaruhi tekstur
dan kekentalan. Penambahan 5% ekstrak mangga akan membuat yogurt lebih
kental dibandingkan dengan penambahan 0%, 1 % dan 3% ekstrak mangga
(Hidayat et al., 2013).
Kadar antioksidan dalam yogurt buah selaras dengan jumlah kandungan
buah yang ditambahkan kedalam yogurt. Semakin banyak konsentrasi buah
yang ditambahkan maka semakin tinggi aktivitas antioksidan pada yogurt.
Selain itu lama penyimpanan juga mempengaruhi aktivitas antioksidan.
Semakin lama penyimpanan maka semakin tinggi aktivitas antioksidan. Hal
ini disebabkanoleh aktivitas bakteri probiotik dari eberapa bakteri asam laktat
tertentu mampu memecah prtein menjadi peptia yang dapat bersifat
antioksidan (Fajarwati, 2017).
Agustine, L., Okfrianti, Y., & Jum, J. (2018). Identifikasi Total Bakteri Asam
Laktat (BAL) pada Yoghurt dengan Variasi Sukrosa dan Susu Skim. Jurnal
Dunia Gizi, 1(2), 79. https://doi.org/10.33085/jdg.v1i2.2972
Andina, L., & Musfirah, Y. (2017). Total Phenolic Content of Cortex And Leaves
of Ramania (Bouea macrophylla Griffith) and Antioxidant Activity Assay by
DPPH Method. Rjpbcs, 8(1), 134–140. Retrieved from
https://www.rjpbcs.com/pdf/2017_8(1S)/[21].pdf
Arinda, D. F. (2016). PENGARUH EDUKASI DAN PEMBERIAN AIR MINUM,
STATUS HIDRASI DAN PERFORMA KOGNITIF (KNSENTRASI DAN
MEMORI JANGKA PENDEK)REMAJA. Universitas Gadjah Mada.
Badan Standardisasi Nasional. (2009). SNI 2981: 2009 Tentang Yogurt. Jakarta:
Pusat Standarisasi Industri Departemen Perindustrian.
Cais-Sokolińska, D., & Walkowiak-Tomczak, D. (2021). Consumer-perception,
nutritional, and functional studies of a yogurt with restructured elderberry
juice. Journal of Dairy Science, 104(2), 1318–1335.
https://doi.org/10.3168/jds.2020-18770
Dechsupa, N., Kantapan, J., Tungjai, M., & Intorasoot, S. (2019). Maprang
“Bouea macrophylla Griffith” seeds: proximate composition, HPLC
fingerprint, and antioxidation, anticancer and antimicrobial properties of
ethanolic seed extracts. Heliyon, 5(7).
https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2019.e02052
Diza, Y. H., Wahyuningsih, T., & Hermianti, W. (2016). Penentuan Jumlah
Bakteri Asam Laktat (BAL) dan Cemaran Mikroba Patogen Pada Yoghurt
Bengkuang Selama Penyimpanan. Jurnal Litbang Industri, 6(1), 1.
https://doi.org/10.24960/jli.v6i1.891.1-11
Fajarwati, E. (2017). Aktivitas Anti Oksidan dan Karateristik Fisik, Kimia dan
Mikrobiologi Caspian Sea Yogurt dengan Penambahan Sari Tomat (Solanum
Lycopersicum) (Kajian Konsentrasi Sari Tomat dan Lama Waktu
fermentasi). Journal of Chemical Information and Modeling. Universitas
Brawijaya. Retrieved from http://repository.ub.ac.id/1274/
Fernandez, M. A., & Marette, A. (2017). Potential health benefits of combining
yogurt and fruits based on their probiotic and prebiotic properties. Advances
in Nutrition, 8(1), 155S-164S. https://doi.org/10.3945/an.115.011114
Gengatharan, A., Dykes, G. A., & Choo, W. S. (2017). The effect of pH treatment
and refrigerated storage on natural colourant preparations (betacyanins) from
red pitahaya and their potential application in yoghurt. LWT - Food Science
and Technology, 80, 437–445. https://doi.org/10.1016/j.lwt.2017.03.014
Hidayat, I. R., Kusrahayu, & Mulyani, S. (2013). Total lactic acid bacteria, pH
value and organoleptic properties of drink yoghurt from cow milk containing
mango extract. Animal Agriculture Journal, 2(1), 160–167.
Hlédik, E., & Lógó, E. (2017). Product experiences and Consumer preferences
related to the choice of yogurt. Periodica Polytechnica Social and
Management Sciences, 25(1), 64–69. https://doi.org/10.3311/PPso.9331
Kemenkes, R. (2018). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Retrieved from
https://ahligizi.id/blog/2019/05/01/tabel-komposisi-pangan-indonesia-tkpi-
terbaru/
Khairiah, S.Si., N., & Salim, R. (2020). Potensi ekstrak buah ramania (Bouea
macrophylla Griffith) sebagai antibakteri terhadap beberapa bakteri patogen
[The potential of ramania fruit extract (Bouea macrophylla Griffith) as an
antibacterial against several pathogenic bacteria]. Jurnal Riset Industri Hasil
Hutan, 12(2), 73. https://doi.org/10.24111/jrihh.v12i2.6277
Lestari, R. P., Rustanti, N., & Nissa, C. (2017). Total Bakteri Asam Laktat (BAL),
Aktivitas Antioksidan, dan Penerimaan Yoghurt Sinbiotik dengan
Penambahan Ekstrak Daun Binahong (Anredera cordifolia (Ten.) ….
Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/62179/
Liu, D., & Lv, X. X. (2019). Effect of blueberry flower pulp on sensory,
physicochemical properties, lactic acid bacteria, and antioxidant activity of
set-type yogurt during refrigeration. Journal of Food Processing and
Preservation, 43(1), 1–10. https://doi.org/10.1111/jfpp.13856
Micha, R., Peñalvo, J. L., Cudhea, F., Imamura, F., Rehm, C. D., & Mozaffarian,
D. (2017). Association between dietary factors and mortality from heart
disease, stroke, and type 2 diabetes in the United States. JAMA - Journal of
the American Medical Association, 317(9), 912–924.
https://doi.org/10.1001/jama.2017.0947
Muniandy, P., Shori, A. B., & Baba, A. S. (2016). Influence of green, white and
black tea addition on the antioxidant activity of probiotic yogurt during
refrigerated storage. Food Packaging and Shelf Life, 8, 1–8.
https://doi.org/10.1016/j.fpsl.2016.02.002
Nithitanakool, S., Pithayanukul, P., & Bavovada, R. (2009). Antioxidant and
hepatoprotective activities of Thai mango seed kernel extract. Planta Medica,
75(10), 1118–1123. https://doi.org/10.1055/s-0029-1185507
Nyanzi, R., Jooste, P. J., & Buys, E. M. (2021). Invited review: Probiotic yogurt
quality criteria, regulatory framework, clinical evidence, and analytical
aspects. Journal of Dairy Science, 104(1), 1–19.
https://doi.org/10.3168/jds.2020-19116
Oh, N. S., Lee, J. Y., Joung, J. Y., Kim, K. S., Shin, Y. K., Lee, K. W., … Kim,
Y. (2016). Microbiological characterization and functionality of set-type
yogurt fermented with potential prebiotic substrates Cudrania tricuspidata
and Morus alba L. leaf extracts. Journal of Dairy Science, 99(8), 6014–6025.
https://doi.org/10.3168/jds.2015-10814
Pradeep Prasanna, P. H., & Charalampopoulos, D. (2019). Encapsulation in an
alginate–goats’ milk–inulin matrix improves survival of probiotic
Bifidobacterium in simulated gastrointestinal conditions and goats’ milk
yoghurt. International Journal of Dairy Technology, 72(1), 132–141.
https://doi.org/10.1111/1471-0307.12568
Rachman, A., Taufik, E., & Arief, I. I. (2018). Karakteristik Yoghurt Probiotik
Rosella Berbahan Baku Susu Kambing dan Susu Sapi Selama Penyimpanan
Suhu Ruang. Jurnal Ilmu Produksi Dan Teknologi Hasil Peternakan, 6(2),
73–80. https://doi.org/10.29244/jipthp.6.2.73-80
Ranadheera, C. S., Evans, C. A., Adams, M. C., & Baines, S. K. (2012). In vitro
analysis of gastrointestinal tolerance and intestinal cell adhesion of probiotics
in goat’s milk ice cream and yogurt. Food Research International, 49(2),
619–625. https://doi.org/10.1016/j.foodres.2012.09.007
Samichah, S., & Syauqy, A. (2014). Aktivitas Antioksidan dan Penerimaan
Organoleptik Yogurt SAri Wortel (Daucus Carrotal). Journal of Nutrition
College, 3(4), 689–697. Retrieved from
https://doi.org/10.14710/jnc.v3i4.6843
Senadeera, S. S., Prasanna, P. H. P., Jayawardana, N. W. I. A., Gunasekara, D. C.
S., Senadeera, P., & Chandrasekara, A. (2018). Antioxidant,
physicochemical, microbiological, and sensory properties of probiotic
yoghurt incorporated with various Annona species pulp. Heliyon, 4(11),
e00955. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2018.e00955
Shakoor, H., Feehan, J., Al Dhaheri, A. S., Ali, H. I., Platat, C., Ismail, L. C., …
Stojanovska, L. (2021). Immune-boosting role of vitamins D, C, E, zinc,
selenium and omega-3 fatty acids: Could they help against COVID-19?
Maturitas, 143, 1–9. https://doi.org/10.1016/j.maturitas.2020.08.003
Shanmuga Rajan, N., & Bhat, R. (2016). Antioxidant compounds and antioxidant
activities in unripe and ripe kundang fruits (Bouea macrophylla Griffith).
Fruits, 71(1), 41–47. https://doi.org/10.1051/fruits/2015046
Sukalingam, K. (2018). Preliminary phytochemical analysis and in vitro
antioxidant properties of Malaysian ‘Kundang’ (Bouea macrophylla
Griffith). Trends in Pyhtochemical Research (TPR), 43(6), 261–266.
Retrieved from http://tpr.iau-shahrood.ac.ir/article_544923.html
Suliasih, S., Legowo, A. M., & Tampoebolon, B. I. M. (2019). Aktivitas
Antioksidan, BAL, Viskositas dan Nilai L*a*b* dalam Yogurt Drink
Sinbiotik antara Bifidobacterium Longum dengan Buah Naga Merah
(Hylocereus polyrhizus). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 7(4), 151–156.
https://doi.org/10.17728/jatp.3061
Telussa, R., Hiariej, A., & Lapu, P. (2020). STUDI POPULASI GANDARIA
( Bouea Macropylla Grifith) DI DESA RUMAHTIGA KOTA AMBON.
Rumphius Pattimura Biological Journal, 2(1), 5–15. Retrieved from
https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/rumphius/article/view/2843
Turkmen, N., Akal, C., & Özer, B. (2019). Probiotic dairy-based beverages: A
review. Journal of Functional Foods, 53(December 2018), 62–75.
https://doi.org/10.1016/j.jff.2018.12.004
Willett, W. C. (1995). Diet, nutrition, and avoidable cancer. Environmental
Health Perspectives, 103(SUPPL. 8), 165–170.
https://doi.org/10.1289/ehp.95103s8165
Zainah, A., Hassali, H. A., & Razali, R. (2016). Phytochemicals Content,
Antioxidant and α-Glucosidase Inhibition Activity of Bouea Macrophylla
Griff Seed Extract. R&D Seminar 2016: Research and Development Seminar
2016, 1–8.
Zhou, T., Huo, R., Kwok, L. Y., Li, C., Ma, Y., Mi, Z., & Chen, Y. (2019).
Effects of applying Lactobacillus helveticus H9 as adjunct starter culture in
yogurt fermentation and storage. Journal of Dairy Science, 102(1), 223–235.
https://doi.org/10.3168/jds.2018-14602
Lampiran 1. Alur Kerja
Analisis
Analisis total Analisis
aktivitas
BAL organoleptik
antioksidan
Lampiran 2
Prosedur Pembuatan Ekstrak Buah
(Gengatharan, Dykes, & Choo, 2017)
A. Alat
- Pisau
- Saringan ukuran 2.025 mesh
- Mortar
B. Bahan
- Buah Gandaria
- Aquades 500 mL
C. Prosedur
1. Kupas buah gandaria lalu daging buah ditimbang sebanyak 500 gr
2. Daging buah dihaluskan dengan blender selama 10 menit
3. Ekstrak buah disari di saringan ukuran 2.025 mesh (kain mori) sebanyak
2 kali
4. Hasilnya kemudian di pasteurisasi pada suhu 600C selama kurang lebih
24 jam
Lampiran 3
A. Alat
- Gelas erlenmeyer
- Batang pengaduk
- inkubator
B. Bahan
- 500 mL Susu Pasteurisasi Merk Diamond
- 3 gr Starter Bubuk Yoghurt merk Biokul
C. Prosedur
1. Tuang 500 mL susu pasteurisasi ke dalam gelas erlenmeyer
2. Tambahkan 3 gr starter bubuk yoghurt merk biokul
3. Diinkubasi pada suhu 300C selama 18 jam
4. Starter Yoghurt
Starter Yogurt 5%
Analisa :
- Total BAL
- Aktivitas Antioksidan
- Organoleptik
Lampiran 4
Prosedur Uji Total Bakteri Asam Laktat
A. Alat
- Cawan Petri
- Erlenmeyer
- Inkubator
- Autoclave
B. Bahan
- Aquades
- Sampel Yogurt
- MRS agar Merk HiMedia
C. Prosedur
1. Sampel diencerkan dalam aquades steril dengan perbadningan 1:9
2. Pengeceran dilakukan dari 101-108, pada pengenceran pertama 0,1 mL
sampel dincerkan dengan 0,9 mL aquades. Pada penceran kedua diambil
0,1 mL dari hasil pengenceran pertama dimasukkan ke dalam aquades
steril. Pengencerean ketiga sama sampai seterusnya
3. Pembuatan MRS agar dilakukan dengan melarutkan 65,13 gr MRS agar
ke dalam 1000mL aquades
4. Larutan MRS tersebut di sterilkan dengan autoclave pada suuhu 1210C
selama 15 menit
5. Pencawanan dilakukan dengan 1 mL sampel hasil pengenceran
dimasukkan ke dalam cawan petri yang berisi MRS agar setengah padat
kurang lebih 10 mL
6. Pencawanan dilakukan duplo dari pengenceran 106-108.
7. Kemudian cawan petri digerak-gerakkan membentuk angka 8 agar
homogen.
8. Setelah padat cawan diinkubasi dengan posisi terbalik pada suhu 370C
selama 48 jam
9. Hitung total mikroba dengan metode TPC
Lampiran 5
Prosedur Uji Aktivitas Antioksidan
A. Alat
- Timbangan
- Pipet tetes
- Mikropipet
- Inkubator
- Spektrofotometer
- Sentrifuge
B. Bahan
- Methanol
- Larutan DPPH
- Larutan Kontrol (larutan sampel diganti 100 µL aquades)
- Larutan Standar
C. Prosedur
1. Timbang 0,1 gram sampel lalu tambahka 1 mL Methanol kemudian di
sentrifuge 4500 rpm selama 5-7 menit
2. Ambil ekstrak sebanyak 0,5 mL lalu tambahkan larutan DPPH sebanya 1,5
divortex lalu diinkubasi pada rung tertutup dengan suhu kamar selama 30
menit
3. Larutan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 517 nm
4. Larutan kontrol dibuat dengan mengganti sampel dengan 100 µL aquades,
sedangkan larutan standar dibuat dengan mengganti larutan sampel dengan
larutan asam askorbat 10 ppm, 30 ppm, 50 ppm, 100 ppm, 200 ppm, 300
ppm, 400 ppm dan 500 ppm.
5. Kapasitas antioksidan dinyatakan dalam Ascorbic Acid Equivalent
Antioxidant Capacity (AEAS) menggunakan persamaan
Aktivitas Antioksidan (%) = (absorbansi kontrol-absorbansi sampel) x 100
Absrobansi Kontrol