JUDUL PROGRAM
MINUMAN BERKARBONASI TINGGI ANTIOKSIDAN DARI BUAH BIT
(Beta vulgaris L.) DENGAN PERISA JAMBU BIJI (Psidium guajava)
BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN EKSAKTA
Diusulkan oleh:
Philena Nisivian (Ketua Kelompok) Angkatan 2018
Risma Dewi Sujana (Anggota) Angkatan 2018
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2020
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
2
Ditambahkan dekstrin sebanyak volume ekstrak kental
3
Segera dikemas
3.4.2Analisis Kimia
Tabel 6 Parameter Analisis Kimia
No Metode Analisis Parameter
1 Gravimetri Kadar Air
Kadar Abu
2 Proksimat Kadar Gula
3 Spektrofotometer Serapan Atom Kadar Pb
Kadar Zn
Kadar Cu
Kadar Sn
Kadar Hg
Kadar As
3.4.3Analisis Mikrobiologi
Tabel 7 Parameter Analisis Mikrobiologi
No Metode Analisis Parameter
1 Total Plate Count Jumlah Bakteri
2 Angka Paling Mungkin Uji Bakteri
Patogen
Cara Kerja :
3.4.2.1 Siapkan gelas kaca sesuai dengan jumlah panelis
3.4.2.2 Timbang dan simpan minuman serbuk
3.4.2.3 Tambahkan air kedalam gelas
3.4.2.4 Sajikan kepada panelis dan berikan daftar penilaian kepada
panelis
3.4.2.5 Kumpulkan data penilaian
3.4.2.6 Lakukan pengolahan data pada data yang diberikan oleh panelis
3.4.3Uji aroma
Dasar :
Panelis menilai aroma dari minuman serbuk sebelum dan setelah
ditambah air. Panelis memberikan penilaian tentang aroma minuman
serbuk tersebut sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penyaji oada data
penilaian yang diberikan oleh penyaji.
Cara Kerja :
3.4.3.1 Siapkan gelas kaca sesai dengan jumlah panelis
3.4.3.2 Timbang dan simpan serbuk minuman serbuk
3.4.3.3 Tambahkan air kedalam gelas
3.4.3.4 Sajikan kepada panelis dan berikan daftar penilaian kepada
panelis
3.4.3.5 Kumpulkan data penilaian
3.4.4Uji warna
Dasar :
Panelis menilai warna serbuk penulis yang di sediakan penguji.
Panelis memberikan nilai terhadap komoditi yang diuji, sesuai dengan
apa yang diminta oenguji dalam data penilaian.
Cara Kerja :
3.4.4.1 Siapkan gelas kaca sesuai dengan jumlah panelis
3.4.4.2 Timbang dan simpan minuman serbuk
3.4.4.3 Tambahkan air kedalam gelas
3.4.4.4 Sajikan kepada panelis dan berikan daftar penilaian kepada
panelis
3.4.4.5 Kumpulkan data penilaian
3.4.5Penetapan Kadar Air
Dasar :
Penetapan kadar air dilakukan dengan metode pemanasan langsung.
Air yang terkandung dalam contoh tidak terikat sebagai senyawa kimia,
sehingga mudah menguap pada suhu 100-105oC
Reaksi :
→
Contoh ↑ Contoh + Air ↑
Cara Kerja :
3.4.5.1 Dihaluskan contoh dengan lumpang porselin
3.4.5.2 Ditimbang contoh sebanyak 5 gram ke dalam kotak timbang yang
telah diketahui bibit kosongnya
3.4.5.3 Dimasukkan ke dalam oven suhu 105oC sampai kering
3.4.5.4 Didinginkan dalam desikator
3.4.5.5 Ditimbang
3.4.5.6 Dilakukan proses pemanasan, pendinginan dan penimbangan
berulang hingga diperoleh bobot tetap
Perhitungan :
b Bobot air yang hilang
( )
Kadar Air % =
b Bobot contoh
×100 %
Cara Kerja :
3.4.6.1 Ditimbang 5 gram contoh dalam cawan porselin yang sudah
diketahui bobot kosongnya
3.4.6.2 Diperarang, kemudian diabukan
3.4.6.3 Didinginkan dalam desikator lalu timbang
3.4.6.4 Dilakukan pengeringan, pendinginan, dan penimbangan berulang
hingga diperoleh bobot tetap
Perhitungan :
Bobot abu
Kadar Abu= × 100 %
Bobot contoh
3.4.7Penetapan Kadar Gula Total
Dasar :
Sampel yang mengadung monosakarida dan disakarida (sakarosa)
dihidrolisis dengan bantuan asam sehingga terbentuk monosakarida
pereduksi. Monosakarida yang terbentuk akan mereduksikan larutan luff
yang ditambahkan secara berlebih terukur menjadi endapan merah bata
Cu2O. Sisa larutan luff mengoksidasi KI menjadi I2 bebas kemudian
dititrasi dengan tio hingga kuning muda seukaks kemudian ditambahkan
kanji sebagai indikator, kemudian dititar kembali hingga titik akhir
larutan tak berwarna dan endapan putih susu.
Reaksi :
C12H22O11 + H2O → C6H12O6 + C6H12O6
C6H12O6 + CuO → Cu2O + CuO
CuO sisa + 2KI + H2SO4 → Cu2O + CuI2
2CuI2 Cu2I2 + CuI2
Cara Kerja :
3.4.7.1 Timbang ± 10 gram sampel effervescent
3.4.7.2 Masukkan sampel ke dalam labu ukur 250ml
3.4.7.3 Tambahkan ± 5 ml Pb-asetat setengah basa (sedikit demi sedikit
dengan pipet tetes). Lalu goyangkan labu ukur secara perlahan
3.4.7.4 Tambahkan 1 tetes (NH4)2HPO4 10% untuk test kelebihan Pb.
Jika terbentuk endapan putih maka Pb-asetat sudah berlebih
3.4.7.5 Tambahkan ± 15 ml (NH4)2HPO4 10% sampai tidak terbentuk
lagi endapan putih
3.4.7.6 Goyangkan labu secara perlahan. Simpan larutan induk 1 didalam
kulkas selama ± 30 menit
Reaksi :
MX MX ∆ H MX ∆ H MX
→
Larutan Aerosol → Padatan → Gas
Cu2+ + 2e-
M X
+
Gas Gas
Cu −EHv
←
Cu* +Ehv
M*
Cara Kerja Pembuatan Deret Standar:
3.4.8.1 Dipepet larutan standar 100 ppm masing-masing logam sebanyak
0, 2, 4, 6, 8 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur 100 ml
3.4.8.2 Ditambahkan 20 ml HCl 4N, dihimpitkan sampai tanda garis
dengan air suling (sebagai larutan deret standar)
3.4.8.3 Dibaca absorbansi deret standar
Cara Kerja Persiapan Contoh:
3.4.8.1 Timbang ± 5 gram sampel, lalu dimasukkan ke dalam piala gelas,
ditambahkan asam nitrat pekat sebanyak 25 ml
3.4.8.2 Dipanaskan di atas hotplate hingga asap coklat atau larutan jernih
3.4.8.3 Disaring jika ada zat yang tidak larut, lalu dilarutkan di dalam
labu ukur 100 ml
Catatan :
Konsentrasi logam ditetapkan dalam contoh yang telah dikurangi
dengan blanko pereaksi (jika digunakan blanko pereaksi)
Perhitungan:
|−Intercept| V .labu 1
ppm Pb ,Cu , Zn , Sn= × fp× × ×10 6
Slope 1000 mg sampel
3.4.9Penetapan Kadar Arsen
Dasar :
Penetapan kadar As dengan metode Spektrofotomotri Serapa Atom
(SSA) berdasarkan absorpsi sinar oleh atom-atom bebas. Sampel
didestruksi dalam suasana asam kuat HNO3 panas kemudian laruan
diperiksa pada λ masing-masing dengan SSA.
Reaksi :
M+
M+ + NO3- → MNO3 → M
M + + e-
Cara Kerja :
3.4.9.1 Pembuatan Deret Standar
3.4.9.2 Larutan Standar Arsen 100 ppm
3.4.9.3 Dipipet 10 ml larutan standar As 1000 ppm kedalam labu ukur
100 ml, dihimpitkan dengan HCl 1N dan dihomogenkan
3.4.9.4 Larutan Standar Arsen 10 ppm
3.4.9.5 Dipipet 10 ml larutan standar As 100 ppm kedalam labu ukur 100
ml, dihimpitkan dengan HCl 1N dan dihogenkan
3.4.9.6 Larutan Standar Arsen 1000 ppb
3.4.9.7 Dipipet 10 ml larutan standar As 10 ppm kedalam labu ukur 100
ml, dihimpitkan dengan HCl 1N dan dihogenkan
3.4.9.8 Larutan deret standar arsen 10, 20, 30, 40, 50 ppb
3.4.9.9 Dipipet 1,0 ; 2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; 5,0 ml larutan standar As 1000 ppm
ke dalam labu ukur 100 ml. Ditambahkan KI 20% sebanyak 10%
volume labu, dihimpitkan dengan HCl 1N dan dihomogenkan
Persiapan Contoh
3.4.9.1 Ditimbang 5 gram
3.4.9.2 Didestruksi dengan 25 ml HNO3 pekat hingga 1⁄2 volume awal
3.4.9.3 Diencerkan dengan HCl 1N, masukkan ke delam labu ukur 100
ml
3.4.9.4 Diencerkan dan dihimpitkan
3.4.9.5 Dibuat deret standar dari laruan induk Arsen
3.4.9.6 Diukur absorbansi menggunakan SSA
Perhitungan :
|−Intercept| V .labu 1
ppb As= × fp× × ×10 6
Slope 1000 mg sampel
3.4.10 Penetapan Kadar Merkuri
Dasar :
Cemaran logam Hg metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA)
berdasarkan absorbsi sinar oleh atom Hg. Ion Hg dalam contoh dapat
direduksi oleh SnCl2 menjadi Hg0, kemudian serapannya diukur pada λ
253,7 nm.
Reaksi :
HgCl2 + 2SnCl2 → Hg0 + SnCl4
Cara Kerja :
3.4.10.1 Pembuatan Deret Standar
3.4.10.2 Larutan Standar Merkuri 100 ppm
3.4.10.3 Dipipet 10 ml larutan standar Hg 1000 ppm kedalam labu ukur
100 ml, dihimpitkan dengan HCl 1N dan dihomogenkan
3.4.10.4 Larutan Standar Merkuri 10 ppm
3.4.10.5 Dipipet 10 ml larutan standar Hg 100 ppm kedalam labu ukur 100
ml, dihimpitkan dengan HCl 1N dan dihogenkan
3.4.10.6 Larutan Standar Merkuri 1000 ppb
3.4.10.7 Dipipet 10 ml larutan standar Hg 10 ppm kedalam labu ukur 100
ml, dihimpitkan dengan HCl 1N dan dihogenkan
3.4.10.8 Larutan deret standar Merkuri 10, 20, 30, 40, 50 ppb
3.4.10.9 Dipipet 1,0 ; 2,0 ; 3,0 ; 4,0 ; 5,0 ml larutan standar Hg 1000 ppm
ke dalam labu ukur 100 ml. Ditambahkan KI 20% sebanyak 10%
volume labu, dihimpitkan dengan HCl 1N dan dihomogenkan
Persiapan Contoh
3.4.10.1 Ditimbang 5 gram
3.4.10.2 Didestruksi dengan 25 ml HNO3 pekat hingga 1⁄2 volume awal
3.4.10.3 Dimasukkan ke dalam labu ukur 50 ml
3.4.10.4 Diencerkan dengan HCl 1N dan dihimpitkan
3.4.10.5 Diukur absorbansi menggunakan SSA
Perhitungan :
|−Intercept| V .labu 1
ppb Hg= × fp × × ×10 6ppb
Slope 1000 mg sampel
3.4.11 Penetapan Angka Lempeng Total
Dasar :
Contoh berupa produk dilakukan pengenceran 10-1, 10-2, dan 10-3
dimana contoh dari tiap pengenceran dipipet sebanyak 1 ml lalu
diteteskan kedalam cawan petri steril kemudian dituangkan media Plate
Count Agar (PCA) bersuhu 450C. Disiapkanpula sebuah cawan petri
untuk blanko. Diinkubasi selama 24-48 jam pada 370C. Hasil inkubasi
dihitung dalam satuan koloni.
Cara Kerja :
3.4.11.1 Diisi tabung reaksi steril dengan BPW sebanyak 9,00 ml dan
diberi labe 10-1, 10-2, 10-3, dan balnko
3.4.11.2 Dipipet contoh (yang telah ditimbang 1,0000 gram dan dilarutkan
dalam larutan fisiologis sebanyak 9 ml) sebanyak 1,00 ml dan
dimasukkan ke dalam tabung pengenceran 10-2 lalu
dihomogenkan. Dari tabung pengenceran 10-2 dipipet 1 ml dan
dimasukkan ke dalam tabung pengeceran 10-3 lalu
dihomogenkan.
3.4.11.3 Dipipet 1,00 ml dari setiap pengenceran ke dalam cawan petri
steril secara aseptic
3.4.11.4 Dituangkan media Plate Count Agar (PCA) bersuhu 450C ke
setiap cawan petri sebnyak 15,00 ml secara aseptic
3.4.11.5 Dihomogenkan lalu dibiarkan hingga membeku
3.4.11.6 Diinkubasi pada suhu 370C selama 24-48 jam
3.4.11.7 Dihitung jumlah bakteri dengan menggunakan alat Colony
Counter
Perhitungan :
Jumlah bakteri rata−rata
Angka Lempeng Total=
ml contoh
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
4 Penyerahan Judul
5 Pembuatan Proposal
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Polisi 2 SMPN 7 Bogor SMK-
Bogor SMAKBogor
Jurusan Sekolah Dasar Sekolah Kimia Analis
Menengah
Tahun Masuk- 2005-2011 2011-2014 2014-2018
Lulus
C. Pengalaman Organisasi
No Nama Instansi Jabatan Tahun
.
1 Pendaki Gunung (Pawaska) Anggota 2015-2017
2
3
C. Pengalaman Organisasi
No Nama Instansi Jabatan Tahun
.
1 PMR Anggota 2014
2 PMR Anggota 2016
3