INSTRUKSI :
1) Search jurnal nasional yang terakreditasi Sinta 1 atau 2, atau jurnal internasional bereputasi
dengan tema analisis farmakoekonomi dengan tahun terbit tidak lebih dari 5 tahun
2) Jawablah pada lembar jawaban dibuat dalam format microsoft word dengan line spasi 1,5 font
size 12, times new roman. Text rata kanan-kiri (center text)
3) Menjawab soal sesuai dengan jurnal atau artikel yang anda peroleh dengan cara menguraikan
dengan jelas pada lembar jawaban yang sudah disediakan di halaman kedua.
4) Penilaian berdasarkan kejelasan dan kemampuan dalam menjawab pertanyaan sesuai dengan
jurnal/artikel (bukan memindahkan text translate). Menggunakan bahasa redaksi yang baik
dan mudah dipahami.
5) Tidak diperbolehkan saling bertukar jawaban, jika kedapatan memiliki jawaban yang sama
maka nilai akan dianggap nilai 0.
NAMA : Lisa Yunita
NPM : 173110097
Kelas Kuliah : A (Sore) 2017
Nama Jurnal : Jurnal Farmasi Klinik Indonesia
Kode Jurnal : Vol.8 No.3, hlm 228-236, ISSN : 2252-6218/September 2019
Link Jurnal : sinta.ristekbrin.go.id (S2)/jurnal.unpad.ac.id
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar sesuai jurnal yang anda dapat!
Pneumonia (HAP)
Prevalensi Pneumonia tahun 2018 di Indonesia adalah 4% Penggunaan terapi
Antibiotik (Golongan
betalaktam-makrolida)
7. Jelaskan outcome yang diukur dalam hasil studi tersebut ? (Skor 10)
Outcome yang diukur dalam penelitian ini yaitu terkait penurunan leukosit dan
biaya rawat inap merupaka faktor yang paling berpengaruh terhadap nilai iCER
dan keduanya memiliki keterkaitan. Semakin baik penurunan leukosit, semakin
cepat pula proses pemulihan pasien sehingga biaya rawat inap dapat berkurang.
Efektivitas terapi merupakan faktor yang mempengaruhi dan memiliki peran
penting dalam penentuan efektivitas biaya antibiotik. Hasil penelitian
menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan dar penggunaan antibiotic
kel.A (azitromisin-sefriakson) maupun kel. B (azitromisin-sefotaksim) sehingga
keduanya memiliki outcome klinis pasien yang sama-sama baik.
8. Bagaimanakah hasil intepretasi data dari intervensi/alternatif yang dibandingkan
? (Skor 15)
Nilai ACER kel.A dari payer dan health perspective secara berturut-turut adalah
Rp 2.987 dan Rp 2.080 per penurunan 1 sel leukosit/ mm3 , sedangkan kel.B
adalah Rp 2.853 dan Rp 1.184 per penurunan 1 sel leukosit/ mm3 . Hasil
perhitungan ICER kel. A dan kel.B baik dari payer maupun healthcare
perspective berturut-turut adalah Rp 4.531 dan Rp 22.379. Nilai cost-
effectiveness kel.A dank kel.B rata-rata tidak berbeda secara signifikan,
meskipun kelompok A dapat menurunkan sel leukosit lebih banyak jika
dibandingkan dengan kel.B. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi
azitromisin-seftriakson maupun azitromisin-sefotaksim memiliki outcome yang
baik terhadap klinis pasien.
9. Apakah dilakukan perhitungan discounting rate dalam penelitian tersebut ? dan
apakah dilakukan analisis sensitivitas? Jelaskan ! (Skor 10)
Perhitungan discounting rate tidak dilakukan sedangkan untuk analisis
sensitivitas dilakukan untuk mengetahui faktor yang paling berpengaruh
terhadap nilai cost-effectiveness terkait nilai ICER, dengan menambahkan dan
mengurangi 25% dari setiap parameter biaya dan efektivitas terhadap nilai
ICER karena menggunakan triangular distribution dan dengan
mempertimbangkan lower dan upper value +/- 25%.
10. Bagaimana kesimpulan yang diperoleh dalam studi tersebut ? (Skor 10)
Tidak ada perbedaan yang signifikan pada efektivitas (penurunan leukosit) dan
total biaya medic antara kombinasi azithromisin-seftriakson dengan
azithromisin-sefotaksim, meskipun nilai ACER azithromisin-sefotaksim lebih
rendah jika dibandingkan dengan azithromisin-seftriakson. Berdasarkan hasil uji
analisis sensitivitas, penurunan leukosit dan biaya rawat inap merupakan faktor
yang paling berpengaruh terhadap nilai ICER.
Note : boleh menambah space untuk jawaban namun tidak disarankan terlalu banyak.