KELOMPOK 2:
Ainun Alfatma 1701047
Dean Prataman 170153
Ema Wahyuni 1701057
Fadila Toha 1701059
Indah Septia 1701066
Nida Larasati 1701073
Sarah Amelia Azhar 1701081
Tryanita Aisyah 1701087
Yolanda Maharani 1701092
Dosen Pengampu :
Apt, Erniza Pratiwi, M.Farm
SUB
PEMBAHASAN
1
Pengertian Inventory Control
Management
2 Konsep Inventory Control
Management
3 Tujuan Inventory Control
Management
4 Fungsi Inventory Control
Management
5 Model Pengendalian
Persediaan
PENGERTIAN INVENTORY CONTROL MANAGEMENT
MENURUT FUNGSI
1. Batch stock
Persediaan yang didakan karena membeli atau membuat bahan-
bahan atau barang-barang dalam jumlah yang lebih besar dari jumlah
yang dibutuhkan saat itu.
2. Fluctuation stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation stock
Persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan
yang dapat diramalkan, berdasarkan pola musiman yang terdapat
dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan
atau permintaan yang meningkat
JENIS-JENIS INVENTORY
MANAGEMENT
1. Persediaan bahan mentah (raw material)
Persediaan barang-barang berwujud, seperti besi, kayu serta komponen-komponen
lainnya yang digunakan dalam proses produksi
2. Persediaan komponen-komponen rakitan (purchased parts)
Persediaan barang-barang yang terdiri dari komponen-komponen yang diperoleh
dari perusahaan lain, di mana secara langsung dapat dirakit menjadi suatu produk.
Menurut Jenis 3. Persediaan bahan pembantu atau penolong (supplies)
Persediaan barang-barang yang diperlukan dalam proses produksi, tetapi tidak
dan Posisi Barang merupakan bagian atau komponen barang jadi.
4. Persediaan barang dalam proses (work in process)
Persediaan barang-barang yang merupakan keluaran dari tiap-tiap bagian dalam
proses produksi.
5. Persediaan barang jadi (finished goods).
Persediaan barang-barang yang telah selesai diproses atau diolah dalam pabrik dan
siap untuk dijual atau dikirim kepada pelanggan.
FUNGSI ICM
Menetapkan jumlah barang yang harus disimpan
sebagai sumber daya agar tetap ada
METODE ABC METODE EOI & EOQ METODE VEN METODE JIT METODE PUT
METODE ABC
A. METODE ABC/ ALWAYS BETTER CONTROL
Salah satu metode pengendalian persediaan adalah dengan model ABC atau Analisis
Pareto. Analisis ini menekankan kepada persediaan yang mempunyai nilai penggunaan
yang relatif tinggi atau mahal .
A 20% 75%
B 30% 20%
C 50% 5%
100% 100%
Penggunaan Metode ABC
EOQ
VITAL
ESENSI
AL
NON
ESENSIAL
Metode PUT (Prioritas – Utama – Tambahan)
Merupakan kombinasi metode ABC – VEN, dengan melakukan pendekatan mana yang
A B C paling bermanfaat dalam efisiensi atau penyesuaian dana.
V VA VB VC
E EA EB EC Metode gabungan ini digunakan untuk melakukan pengurangan obat. Mekanismenya adalah
obat yang masuk kategori NA menjadi prioritas pertama untuk dikurangi atau dihilangkan dari
N NA NB NC rencana kebutuhan, jika setelah dilakukan dengan pendekatan ini dana yang tersedia masih
juga kurang, dilakukan langkah selanjutnya.
Obat yang masuk prioritas harus diadakan Obat utama dialokasikan pengadaannya Obat tambahan yang dialokasikan
tanpa mempedulikan sumber anggaran. dari sumber dana tertentu. pengadaannya setelah obat prioritas dan
utama terpenuhi.
METODE PUT
Merupakan metode pengendalian perbekalan farmasi yang menggabungkan
metode ABC dan VEN sehingga pengendalian dilakukan tidak hanya
berdasarkan biaya obat tetapi juga dampak penggunaan obat bagi kesehatan
pasien.
Metode PUT (Prioritas, Utama, Tambahan)
METODE JIT
55% 30%
Dengan sistem inventory Just In Time, order dilakukan apabila persediaan hampir atau
sudah habis. Kelemahan sistem ini adalah jika tidak didukung oleh keteraturan defecta,
A B
perhitungan stok pengamanan, maka akan mengakibatkan terganggunya sistem
pegelolaan obat.
METODE JIT